Anda di halaman 1dari 5

Nasal bone

Persiapan Alat & Bahan :


- Pesawat sinar-X
- Film dan kaset ukuran 18 cm x 24 cm
- Soft bag dan Sand bag
- Marker R/L
- Meteran dan plester

TEKNIK PEMERIKSAAN
PROYEKSI LATERAL ( R dan L)
a. Posisi Pasien (lateral kanan)
Pasien diposisikan semiprone. Tangan kanan di posterior tubuh, dan tangan kiri di
posterior kepala.
b. Posisi Objek
• Kepala dirotasikan, sehingga MSP kepala paralel dengan meja pemeriksaan dan IPL
tegak lurus dengan meja pemeriksaan.
• Kepala pasien difleksikan, sehingga IOML parallel dengan tepi bawah kaset.
• Nasal berada di pertengahan kaset
c. Pengaturan Eksposi
CR : vertikal, tegak lurus kaset
CP : ½ inchi inferior nasion
FE : 50 – 60 kV dan 3 – 5 mAs
FFD : 100 cm
Tahan nafas saat eksposi.
d. Kriteria Radiograf
1. Tampak nasal bone pada proyeksi lateral
2. Tampak anterior nasal spine dan frontonasal suture
3. Nasal bone tidak rotasi
4. Luas lapangan sesuai ukuran objek yang diperiksa
PROYEKSI SUPEROINFERIOR TANGENTIAL (AXIAL)

a. Posisi pasien
 Posisi pasien prone diatas meja pemeriksaan
 Dagu pasien diatas kaset
 Sandbag diletakkan dibawah kaset sebagai pengganjal
 Tangan pasien di Posisikan senyaman mungkin
b. Posisi objek
 mengatur MSP kepala pasien tegak lurus dengan kaset.
c. Pengaturan Eksposi
central point : menuju glabella, dan paralel dengan MSP
central ray : tegak lurus dengan kaset dan sejajar dengan MSP kepala
FFD : 100cm
Faktor ekposi : 50 – 60 kV dan 3 – 5 mAs
d. Kriteria Radiograf
1. Tampak tulang nasal dan tampak soft tissue hidung.
PATOLOGI
1. Fraktur Nasal
Fraktur nasal adalah terjadinya diskontinuitas jaringan tulang (patah tulang) yang
biasanya disebabkan benturan.
Fraktur nasal disebabkan trauma dengan kecepatan rendah. Sedangkan jika
disebabkan oleh trauma kecepatan tinggi biasanya berhubungan dengan fraktur wajah.
Macam-macam fraktur:
a. Fraktur Lateral
Adalah kasus yang paling sering terjadi, dimana hanya terjadi pada salah satu sisi
saja, kerusakan yang ditimbulkan tidak begitu parah.
b. Fraktur Bilateral
Merupakan salah satu jenis fraktur yang juga paling sering terjadi selain fraktur
lateral, biasanya disertai dislokasi septum nasal atau terputusnya tulang nasal
dengan tulang maksilaris.
c. Fraktur Direct Frontal
Yaitu fraktur os nasal dan os frontal sehingga menyebabkan desakan dan
pelebaran pada dorsum nasalis. Pada fraktur jenis ini pasien akan terganggu
suaranya.
d. Fraktur Comminuted
Adalah fraktur kompleks yang terdiri dari beberapa fragmen. Fraktur ini akan
menimbulkan deformitas dari hidung yang tampak jelas.

ANATOMI

Anda mungkin juga menyukai