Anda di halaman 1dari 18

TUGAS:

MATA KULIAH
METODE PERHITUNGAN CADANGAN
RANGKUMAN
‘’POTENSI SUMBER DAYA DAN CADANGAN’’

OLEH:
MUHAMAD JERNIAWAN
R1 C1 16 067

UNIVERSITAS HALU OLEO


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI DAN KEBUMIAN
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

KENDRI
2016
A. Pengertian potensi Sumberdaya dan Cadangan

Sumberdaya ( Resource) adalah Mineral alamiah berupa zat

padat, zat cair atau gas yang terdapat di alam, mengandung satu jenis

atau lebih komoditas, diharapkan diperoleh nyata dan bernilai

ekonomis.

Cadangan ( Reserves ) adalah Bagian dari sumberdaya

teridentifikasi dari komoditas mineral ekonomi dapat diperoleh dan

tidak bertentangan dengan ketentuan hukum atau kebijaksanaan pada

saat itu atau volume cebakan bahan galian yang mempunyai nilai

ekonomis, setelah dihitung berdasarkan metode tertentu.

Bijih (ore) adalah endapan dari kumpulan mineral yang dari

padanya dapat diambil atau diekstrak satu atau lebih logamnya dengan

menguntungkan berdasarkan keadaan teknologi dan ekonomi pada

saat itu.

Cadangan Bijih (Ore Reserves) adalah Cadangan didefinisikan

sebagai bahan galian yang dapat ditambang secara ekonomis dari

suatu endapan bahan galian yang diketahui (M.T. Zen, 1984).

Sedangkan bahan galian didefinisikan sebagai unsur kimia,

mineral, dan segala macam batuan yang merupakan endapan alam,

baik yang berbentuk padat, cair, maupun gas (Ing Sudarmo, 1980).
Ada dua istilah utama yang digunakan dalam pengklasifikasian

endapan, yaitu sumberdaya (resources) dan cadangan (reserves).

Sumberdaya mineral (resources) adalah suatu konsentrasi atau

keterjadian dari mineral yang memiliki nilai ekonomis pada atau

diatas kerak bumi, dengan bentuk, kualitas dan kuantitas tertentu yang

memiliki keprospekan yang beralasan untuk pada akhirnya dapat

diekstraksi secara ekonomis. Lokasi, kuantitas, kadar, karakteristik

geologi dan kemenerusan dari sumberdaya mineral harus diketahui,

diestimasi atau atau diinterpretasikan berdasar bukti-bukti dan

pengetahuan geologi yang spesifik. Sumberdaya mineral

dikelompokkan lagi berdasar tingkat keyakinan geologinya, kedalam

kategori Sumberdaya Tereka, Sumberdaya Tertunjuk, dan

Sumberdaya Terukur.(Kode-KCMI, 2011).

Menurut Kode-KCMI(Komite Cadangan Mineral Indonesia)

diklasifikasikan kedalam tiga kategori yaitu:

1. Sumberdaya Tereka

Merupakan bagian dari sumberdaya dimana tonase, kadar, dan

kandungan mineral dapat diestimasi dengan tingkat kepercayaan

rendah. Hal ini direka dan diasumsikan dari adanya bukti geologi,

tetapi tidak diverifikasi kemenerusan geologi dan/ atau kadarnya.Hal


ini hanya berdasarkan dari informasi yang diperoleh melalui teknik

yang memadai dari lokasi mineralisasi singkapan, puritan uji, sumuran

uji dan lubang bor tetapi kualitas dan tingkat kepercayaannya terbatas

atau tidak jelas. Batas kesalahan dari estimasi baik kuantitas maupun

kualitas adalah lebih dari 40%.

2. Sumberdaya Tertunjuk

Merupakan bagian dari sumberdaya mineral dimana tonase,

densitas, bentuk, karakteristik fisik, kadar dan kandungan mineral

dapat diestimasi dengan tingkat kepercayaan yang wajar. Hal ini

didasarkan pada hasil eksplorasi, dan informasi pengambilan dan

pengujian conto yang didapatkan melalui teknik yang tepat dari

lokasi-lokasi mineralisasi seperti singkapan, puritan uji, sumuran uji, “

terowongan uji “ dan lubang bor.

3. Sumberdaya Terukur

Merupakan bagian dari sumberdaya mineral dimana tonase,

densitas, bentuk, karakteristik fisik, kadar dan kandungan mineral

dapat diestimasi dengan tingkat kepercayaan yang tinggi. Hal ini

didasarkan pada hasil eksplorasi rinci dan terpercaya, dan informasi

mengenai pengambilan dan pengujian conto yang diperoleh dengan


teknik yang tepat dari lokasi- lokasi mineralisaiseperti singkapan,

puritan uji, sumuran uji, “terowongan uji” dan lubang bor.

Menurut Mc Kelvey, 1973, cadangan dibedakan atas dua

pengertian yaitu sumber daya (resources) dan cadangan (reserves).

A. Sumber daya adalah akumulasi (longgokan) zat padat, cair atau

gas yang terbentuk secara alamiah, terletak di dalam atau di

permukaan bumi, terdiri dari satu jenis atau lebih komoditas,

dapat diperoleh secara nyata dan bernilai ekonomis.

B. Cadangan adalah bagian dari sumber daya teridentifikasi dari

suatu komoditas mineral yang ekomonis dan tidak bertentangan

dengan ketentuan hukum dan kebijaksanaan pada saat itu.

Untuk beberapa jenis endapan mineral, istilah “reserve”

disepadankan dengan “ore” atau cadangan bijih.


1. Klasifikasi Cadangan

Pengertian-pengertian dalam tabel diatas adalah sebagai berikut:

Sumber daya teridentifikasi (identified resources)

Sumber daya teridentifikasi adalah endapan mineral yang

diketahui nyata, baik jenis, bentuk, kedudukan maupun kuantitas dan

kualitasnya. Dasarnya petunjuk geologi, pengambilan conto dan

pengukuran teknis bermetoda.

Sumber daya tak teridentifikasi (undiscovered resources)

Sumber daya tak teridentifikasi adalah zona endapan mineral

yang belum diketahui secara nyata, baik bentuk, kedudukan maupun

kuantitas dan kualitasnya. Terbentuknya endapan mineral hanya

diperkirakan berdasarkan teori-teori geologi secara garis besar.

Cadangan (reserves)

Cadangan adalah bagian dari sumber daya teridentifikasi dari

suatu komoditas mineral yang ekomonis dan tidak bertentangan

dengan ketentuan hukum dan kebijaksanaan pada saat itu. Untuk

beberapa jenis endapan mineral, istilah “reserve” disepadankan

dengan “ore” atau cadangan bijih .

Sumber daya teridentifikasi sub ekonomis (identified sub

ekonomis resources)
Sumber daya teridentifikasi sub ekonomis adalah sumber daya

(bukan cadangan) yang dapat menjadi cadangan dengan perubahan

ekonimi, harga, teknologi serta tidak bertentangan dengan ketentuan

hukum/kebijaksanaan pada saat itu.

Cadangan terukur (measured reserves)

Cadangan terukur adalah cadangan yang kuantitasnya dihitung

berdasarkan hasil pengukuran nyata. Pengukuran singkapan, paritan,

terowongan dan pemboran. Kadar dari hasil pengambilan conto yang

berpola. Jarak titik-titik pengambilan conto dan pengukuran relatif

dekat dan terperinci sehingga model geologi endapan mineral tersebut

dapat diketahui dengan jelas. Begitu juga struktu, jenis, komposisi,

kadar, ketebalan, kedudukan dan kelanjutan dari longgokan

(akumulasi) mineral serta batas-batasnya dapat ditentukan dengan

tepat. Kesalahan perhitungan, baik kuantitas maupun kualitasnya

dibatasi tidak lebih dari 20%.

Cadangan teridentifikasi (indicated reserves)

Cadangan teridentifikasi adalah cadangan yang tonase dan

kadarnya sebagian berdasarkan perhitungan dari pengambilan conto

atau dari data produksi. Sebagian lainnya berdasarkan proyeksi

keadaan geologi setempat dengan jarak tertentu. Titik-titik


pengambilan conto dan pengukurannya relatif tidak begitu dekat

sehingga struktur, kadar, ketebalan, kedudukan dan kelanjutan dari

longgokan mineral serta batas batasnya belum dapat ditentukan

dengan tepat.

Cadangan tereka (inferred reserves)

Cadangan tereka adalah cadangan yang diperhitungkan

kuantitasnya berdasarkan pengetahuan keadaan geologi. Begitu juga

kelanjutan longgokan mineral serta batas-batas endapan tersebut.

Kadar diperhitungkan berdasarkan beberapa titik pengambilan conto

dan hasil pengukuran, tetapi sebagian besar berdasarkan kesamaan

ciri-ciri subzona geologi endapan.

Sub marginal

Sub marginal adalah sumber daya sub ekonomis yang dapat

bernilai ekonomis/menguntungkan, apabila keadaan harga komoditas

tersebut pada tingkat yang menguntungkan, atau karena kemajuan

teknologi sehingga mengakibatkan penekanan biaya penambangan

dan pengelolaannya.

Sumber daya hipotetik (hypothetical resources)

Subber daya hipotetik adalah sumber daya tak teridentifikasi,

diharapkan menjadi zona pengembangan endapan mineral


teridentifikasi. Sebagian besar berdasarkan keadaan geologi umum.

Dapat menjadi sumber daya teridentifikasi dengan eksplorasi lanjut.

Sumber daya spekulatif (speculative resources)

Sumber daya spekulatif adalah sumber daya tak teridentifikasi,

masih mungkin ditemukan pada zona geologi dari sumber daya yang

telah ditahui. Sumber daya ini belum diketahui jenis dan sifatnya,

hanya diperkirakan menjadi sumber daya. Dapat menjadi sumber daya

teridentifikasi dengan eksplorasi lanjut.

Macam Macam Sumber Daya Mineral.

Sumber daya mineral memiliki bermacam-macam jenis,

dibawah ini akan di uraikan beberapa macam sumber daya mineral

yang ada di Indonesia.

1) Emas

Pengolahan dan pemurnian bijih emas dilaksanakan oleh Unit

Logam Mulia yang menghasilkan: emas, platina, dan perak. Produksi

tahun 1975 berkadar 7,29 gram emas setiap ton dan 191,49 gram

perak setiap ton.

2. Intan

Pertambangan Intan, berlokasi di Riam Kanan Kiwa (Kiri) dan

sungai Kusan di Kalimantan Selatan. Pengusahaan intan secara


sederhana telah dilakukan oleh masyarakat setempat sejak tahun 1938.

Eksploitasi tambang intan oleh PT Aneka Tambang dipusatkan di

Simpangempat, 30 km arah Timur Laut Martapura. Daerah penggalian

lainnya terdapat di Cempaka, 6 km arah selatan Banjarbaru, yang

diusahakan sejak tahun 1970. Penggosokan Intan kasar menjadi intan

hiasan dikerjakan di Martapura.

3. Logam timah

Timah merupakan logam dasar terkecil yang diproduksi yaitu

kurang dari 300.000 ton per tahun, dibandingkan dengan produksi

aluminium sebesar 20 juta ton per tahun.

Timah digunakan dengan berbagai cara di pabrik timah, solder

dan pabrik kimia; mulai dari baju anti api, sampai dengan pembuatan

stabiliser pvc, pestisida dan pengawet kayu. Di pabrik timah

digunakan untuk kemasan bersaing dengan aluminium, namun pasar

kemasan cukup besar bagi keduanya dengan masing-masing

keunggulannya. Kaleng lapis timah lebih kuat dari kaleng aluminium,

sehingga menjadi keunggulan bagi produk makanan kaleng.

4. Mangan

Mangan termasuk unsur terbesar yang terkandung dalam kerak

bumi. Bijih mangan utama adalah pirolusit dan psilomelan, yang


mempunyai komposisi oksida dan terbentuk dalam cebakan

sedimenter dan residu. Mangan mempunyai warna abu-abu besi

dengan kilap metalik sampai submetalik, kekerasan 2 – 6, berat jenis

4,8, massif, reniform, botriodal, stalaktit, serta kadangkadang

berstruktur fibrous dan radial. Mangan berkomposisi Oksida lainnya

Namun berperan bukan sebagai mineral utama dalam cebakan bijih

adalah bauxit, manganit, hausmanit, dan lithiofori, sedangkan yang

berkomposisi karbonat adalah rhodokrosit, serta rhodonit yang

berkomposisi silika.

5. Nikel

Nikel ditemukan oleh A. F. Cronstedt pada tahun 1751. Nikel

berwarna putih keperak- perakan dengan pemo lesan ti ngkat ti nggi.

Bersifat keras dan mulur (dapat ditarik), mudah ditempa, sedikit

ferromagnetis, dan merupakan konduktor yang agak bai terhadap

panas dan listrik. Nikel tergolong dalam grup logam besi-kobal, yang

dapat menghasilkan alloy yang sangat berharga. Ia tergolong dalam

logam peralihan.

B. Estimasi Dan Perhitungan Cadangan.

Parameter-parameter yang penting dalam estimasi dan

perhitungan cadangan adalah sebagai berikut:


1. Ketebalan endapan

Ketebalan endapan dapat diukur dari hasil pengamatan langsung,

perhitungan skala pada peta dan penampang, data pemboran dan

logging atau perhitungan yang kemudian ditentukan rata-ratanya.

2. Luas endapan.

Luas endapan meliputi luas vertikal maupun horisontal.

Pengukuran luas dapat menggunakan planimeter dan dibaca paling

sedikit dua kali kemudian diambil rata-ratanya.

3. Berat jenis

Berat jenis sangat berpengaruh pada perhitungan tonase.

Semakin besar berat jenis, maka semakin besar pula yang akan

didapat sumberdaya dengan tonase dalam jumlah besar, akan tetapi

tetap memperhatikan apakah berat jenis yang digunakan adalah berat

jenis pada saat material basah (wet tonage factor) atau material

kering (dry tonage factor).

4. Kadar

Penentuan kadar suatu endapan bijih merupakan kegiatan yang

kritis dan penting, sehingga memerlukan banyak pertimbangan karena

kandungan kadar suatu endapan mineral tidak selalu sama. Dalam


estimasi dan perhitungan cadangan diperhitungkan kadar rata-ratanya

yang diperoleh dibandingkan dengan cut off grade yang berlaku.

5. Variabilitas kadar endapan

Keanekaragaman kadar pada bijih akan mempengaruhi distribusi

kadar, semakin tinggi proporsi mineralnya, maka homogenitas kadar

semakin rendah. Dengan kata lain tidak ada endapan berkadar tinggi

dengan variasi tinggi. Besar variabilitas dari nilai produk sampel

besar, standar deviasi dapat memberi harga tinggi terhadap koefisien

variasi.

6. Faktor Looses

a. Geological Looses, yaitu faktor kehilangan pada saat eksplorasi/

pemetaan akibat adanya variasi ketebalan, struktur.

b. Mining Looses, yaitu faktor kehilangan akibat teknis

penambangan, ataupun dari lokasi penambangan ke pabrik

pengolahan seperti faktor alat, faktor safety, dll.

C. Metode Perhitungan Sumber Daya Dan Cadangan

Perhitungan cadangan atau sumber daya pada tahap eksplorasi

pendahuluan berbeda dengan tahap eksplorasi detil dan eksplorasi

lanjut. Berbeda metode eksplorasi berbeda tingkat kepercayaan data


misalnya berupa jarak pengambilan conto, jumlah conto dan support

(Abdul Rauf, Modul Perhitungan Cadangan Endapan Mineral, 1998).

Secara garis besar metode perhitungan sumberdaya atau

cadangan dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu metode

konvensional, dan metode non konvensional, pembagiannya seperti di

bawah ini:

1. Metode Konvensional

Metode Konvensional merupakan metode yang tertua dan paling

umum digunakan. Mudah diterapkan, dikomunikasikan dan dipahami.

Mudah diadaptasikan dengan semua endapan mineral.

Beberapa metode yang termasuk dalam metode konvensional

adalah :

a. Metode Luas dan Faktor Rata-Rata

Dalam metode ini, segmen/blok didasarkan kesamaan geologi

endapan, kesamaan geologi mencerminkan kesamaan ekonomi dan

kesamaan metode penambangannya. Penamaanya bergantung pada

faktor dasar yang dihitung dan cara perhitungan kadar rata-rata.

Beberapa metode perataan yang digunakan adalah sebagai berikut:

b. Metode Blok Tambang


Metode ini umumnya diterapkan pada tambang bawah tanah,

penentuan blok didasarkan pada pertimbangan geologi, nilai ekonomis

endapan dan teknik penambangannya. Blok diambil pada sisi terbuka

sehingga metode ini dibagi empat yang berdasarkan level atau sisi

yang terbuka, beberapa metodete tersebut adalah

sebagai berikut :

D. Penampang Mendatar

Metode Penampang mendatar dibedakan menjadi tiga kelompok

yaitu:

a. Metode kontur

Mengikuti pedoman perubahan bertahap (rule of gradual

change) Pembuatan kontur secara interpolasi titik-titik yang sudah

diketahui ketinggian topografinya. Diterapkan untuk endapan mineral

berbentuk Quarry (mineral industry) dan yang dihitung cadangan raw

material dan cadangan mineral berharga.

b. Metode Isopach

Prinsip dan prosedur relatif sama dengan metode kontur, tetapi

menghubungkan titiktitik dengan ketebalan yang sama. Diterapkan

pada endapan mineral dengan ketebalannya relatif teratur.

c. Metode Isograde
Prinsip dan prosedur relatif sama dengan metode kontur, tetapi

menghubungkan titiktitik dengan Kadar yang sama, perbedaannya

pada Penentuan kadar rata-rata.

E. Metod Analitik

Endapan mineral dibagi dalam blok-blok secara grafis dalam

benruk segitiga atau polygon. Segitiga mengikuti pedoman perubahan

bertahap (rule of gradual change) sedangkan polygon mengikuti

pedoman titik terdekat (rule of nearest point).

Beberapa metode yang termasuk dalam metode analitik adalah

sebagai berikut:

a. Metode Segitiga

Segitiga dibentuk dari titik-titik pengambilan conto, sehingga

setiap segitiga merupakan luas dasar dari prisma segitiga. Ketebalan

dan kadar dari setiap segitiga ditentukan secara rata-rata pembobotan,

metode ini dibagi menjadi:

a. Metode Segitiga Sama Sisi.

b. Metode Segitiga Tidak Sama Sisi.

c. Metode Segitiga Sama Tumpul.

b. Metode polygon
Poligon dibentuk melalui titik-titik pengambilan conto sehingga

mengikuti pedoman perubahan bertahap (rule of gradual change) atau

secara daerah pengaruh masingmasing titik Sehingga mengikuti

pedoman titi terdekat (rule of nearest point).

Berdasarkan cara penentuan blok dan pedomannya, metode ini

dibagi dua yaitu yang berpedoman titik terdekat disebut juga metode

polygon derah pengaruh dan yang berpedoman perubahan bertahap

disebut juga metode polygon titik sudut.

Metode Polygon Daerah Pengaruh

Ketebalan dan kadar untuk setiap polygon sama dengan titik

pengambilan conto. Prosedur perhitungannya lebih sederhana dari

pada metode segitiga.

Metode polygon titik sudut

Ketebalan dan kadar tiap blok ditentukan secara rata-rata bobot.

Berdasarkan bentuk poligon metode ini dibagi menjadi: metode

segiempat sama sisi, metode segiempat memanjang, metode

segiempat belah ketupat, metode segiempat trapezium, metode

segilima, metode segienam, metode segitujuh, metode segidelapan dan

seterusnya.

F. Metode Blok Reguler


Metode blok regular adalah metode perhitungan cadangan yang

membagi endapan mineral menjadi beberapa blok berbentuk bujur

sangkar atau empat persegi panjang. Berdasarkan pada cara

pembuatan bloknya maka metode blok reguler dibagi menjadi dua

yaitu: blok berdasarkan titik conto dan blok berdasarkan ukuran tetap.

Penguraian tentang metode blok regular secara lebih rinci akan

dilakukan pada sub bab tersendiri karena metode blok regular akan

digunakan dalam perhitungan sumberdaya endapan placer Blok Rau-

Rau ring 3a.

1. Metode Konvensional

Merupakan metode estimasi sumberdaya/cadangan secara

geostatistik yang memiliki tingkat ketelitian yang lebih besar

dibandingkan dengan metode-metode konvensional, akan tetapi

metode ini sangat rumit dan sulit untuk dipahami. Geostatistik

merupakan cabang daripada statistik terapan yang dibantu dengan

deskripsi matematik dan analisa (observasi geologi). Pada dasarnya

geostatistik dapat digunakan untuk estimasi dan penelaahan variable,

faktor atau keadaan yang ada kaitannya dengan ilmu kebumian,

(Nasrudin Usman, 2004).

Anda mungkin juga menyukai