Anda di halaman 1dari 6

Tokoh :

Kepala Ruangan : Selma Yusriyyah


Ketua Tim 1 : Siska Komariyah
Ketua Tim 2 : Yuni Saputri
Perawat Pelaksana Tim 1 : Triana, Rati
Perawat Pelaksana Tim 2 : Sandra, Sri
Pasien : Tirta
Dokter di telpon : Tirta
Dokter spesialis : Rati
Gizi : Triana
Farmasi : Sandra

PJ Bagian Materi :
Timbang terima : Siska
Pre-Post Conference : Triana
SBAR : Selma
Ronde Keperawatan : Sandra, Sri, Rati
Supervisi : Yuni
MAKP : Tirta

Kegiatan :

A. Fase Pra Ronde


1. Menyiapkan kasus dan topic
2. Menentukan tim ronde
3. Menentukan literature
4. Menyiapkan proposal
5. Mempersiapkan pasien dengan pemberian informed consent
B. Fase Pelaksanaan
Pembukaan
1. Memberikan salam pembuka
2. Memperkenalkan tim ronde
3. Menjelaskan tujuan ronde
4. Menyampaikan masalah pasien secara ringkas
Penyajian Masalah
5. Memberi salam dan memperkenalkan pasien dan keluarga pasien kepada tim ronde
6. Menjelaskan riwayat penyakit dan keperawatan pasien
7. Menjelaskan masalah pasien dan rencana tindakan yang telah dilaksanakan dan
serta menetapkan prioritas yang perlu didiskusikan

Validasi Data (Bed Pasien)


8. Mencocokan dan menjelaskan kembali data yang telah disampaikan dengan
wawancara, observasi dan pemeriksaan keadaan pasien secara langsung dan melihat
dokumentasi
9. Melakukan diskusi antar anggota tim dan pasien tentang masalah keperawatan
10. Memberikan justifikasi oleh perawat primer atau konselor atau kepala ruang tentang
masalah pasien
C. Fase Pasca Ronde
1. Melanjutkan diskusi dan masukan dari tim
2. Menyimpulkan untuk menetukan tindakan keperawatan pada masalah prioritas
yang telah di tetapkan
3. Merekomendasikan intervensi keperawatan
4. Menutup ronde keperawatan
D. Penampilan
1. Penyampaian jelas, singkat dan padat
2. Melakukan komunikasi efektif
3. Menggunakan waktu efisien

Naskah :

Disebuah ruangan gelatik isolasi, RSUD Bhakti Kencana akan dilakukan ronde keperawatan.
Terdapat pasien yang akan dilakukan ronde keperawatan adalah pasien Tn. Tirta usia 34 tahun,
dengan diagnose HIV TB (komplikasi) yang telah diberikan terapi OAT.

A. Fase Pra ronde


Satu hari sebelum dilakukannya ronde keperawatan PP memberi tahu ke Katim bahwa
ada pasien dengan masalah baru yaitu HIV dengan komplikasi TB tulang. Setelah PP
memberi tahu Katim, Katim melaporkan ke Karu bahwa ada pasien dengan diagnose
HIV dengan komplikasi TB tulang. Setelah itu, Karu mengusulkan buat di
laksanakannya ronde keperawatan. PP sama Katim menyiapkan kasus sama topiknya
dan proposal, Setelah kasus dan proposalnya sedang disiapkan, Katim langsung
menentukan tim untuk dilaksakannya ronde keperawatan.
Karu : Selma Yusriyyah
Katim : Siska Komariah
PP : Triana
Doctor : Rati Apriani Bangun
Farmasi : Sandra Pebriani
Gizie : Sri Nuryanti
Pasien : Tirta
Klg. Psien : Yuni Saputri

PP menemui pasien untuk melakukan informed consent ke pasien dan keluarga pasien.
(Di Ruang Pasien)
PP : “Assalamua’laikum, Selamat pagi Tn. Tirta? Perkenalkan saya
perawat Triana yang akan merawat bapak hari ini. Tn. Tirta
bagaimana keadaannya hari ini?”
Tn. Tirta : “Walaikumsalam, saya merasakan nyeri hebat di bagian pinggang.
Sus, saya tidak bisa bisa tidur semalaman”
PP : “Oh begitu ya pak, Nyeri hebat di bagian pinggang ya, Begini Pak,
Bu saya mau meminta persetujuan Bapak dan Ibu”
Keluarga Pasien : “Persetujuan apa ya sus?”
PP : “Begini pak bu, untuk menindak lanjuti masalah penyakit yang
masih dirasakan bapak, maka saya berencana untuk mengadakan
ronde keperawatan. Dimana ronde keperawatan ini adalah suatu
pemecahan masalah keperawatan yang belum tersesaikan yang
nantinya permasalahan ini akan diberikan solusi oleh dokter ahli dan
tim medis lainnya. Tujuan tindakan ronde keperawatan ini adalah
untuk mengatasi masalah keperawatan yang dimiliki oleh Tn. Tirta
saat ini. Untuk itu saya meminta ijin kepada bapak untuk
mengadakan ronde keperawatan besok pagi dan mohon bapak untuk
mengisi formulir persetujuan tindakan ronde keperawatan.
Tn. Tirta : “Oh gitu, terus saya harus menandatangani surat ini sus?”
PP : “Iya bapak harus menandatangani surat ini jika bapak sama ibu
sudah menyetejui dengan di adakannya ronde keperawatan.
Bagaimana bapak bersedia?”
Tn. Tirta : “Oh iya sus, kalo begitu saya bersedia sus”
PP : “Baik, Jika bapak sudah bersedia silahkan bapak atau ibu tanda
tangan di sini. (Sambil memberikan surat ijin persetujuan dan
bolpoin).”
Tn. Tirta : “(Mengambil bolpoin dan langsung menandatangani surat
persetujuan dan menyerahkan ke katim)”
PP : “(Memeriksa surat persetujuan) Surat persetujuan sudah di
tandatangani ya pak, kalo begitu saya permisi ya pak, bu dan besok
saya akan kembali lagi sekitar jam 09:30 untuk melakukan ronde
keperawatan.
Semua : “Iya baik sus.”
PP : “Assalamua’alaikum”
Semua : “Walaikumsalam”
Setelah mendapatkan persetujuan dari pasien, kemudian PP menuju ke ruang perawat
untuk menemui Katim.
(Di Ruang Ners Station)
PP : “Assalamua’alaikum bu, seperti yang sudah di rencanakan, kita
akan melakukan ronde keperawatan dimana pasien yang akan kita
pilih adalah Tn. Tirta umur 34 tahun dengan diagnose B20 dengan
komplikasi TB tulang.”
Katim : “Iya baik ners, saya rasa memang bagus kalau Tn. Tirta menjadi
pasien yang di ronde kan. Apakah sudah ada persetujuan dari pasien
atau keluarga pasien ners?”
PP : “Iya sudah bu, tadi saya sudah melakukan informed consent
terlebih dahulu dan sudah mendapatkan persetujuan dari pasien.”
Katim : “Baik, maka dari itu ners tolong ya kaji lebih lanjut masalah yang
ada pada Tn. Tirta”
PP : “Baik bu.”

Beberapa jam kemudian PP langsung pergi menemui pasien untuk mengkaji lebih lanjut
masalah pada Tn. T dan memeriksa persiapan untuk besok.
(Di ruangan pasien).
Keesokan harinya, PP, Karu, Katim dan tim ronde keperawatan lainnya berkumpul di
ruang perawat (Di ruang Ners Satation).

B. Fase Pelaksanaan
Pembukaan
(Di Ruangan Ners Station)

Karu : “Assalamua’laikum wr. wb, selamat pagi ibu semuanya.”


Semua : “Walaikumsalam wr. wb.”
Karu : “Di pagi hari ini kita akan melakukan ronde keperawatan,
sebagaimana yang sudah di jadwalkan sebelumnya. Saya
perkenalkan dulu tim ronde hari ini, saya sendiri Selma Yusriyyah
sebagai Karu, dimana tim ronde pada hari ini terdiri dari yaitu :
Katim : Siska Komariah
PP : Triana
Doctor : Rati Apriani Bangun
Farmasi : Sandra Pebriani
Gizie : Sri Nuryanti
Pasien : Tirta
Klg. Psien : Yuni Saputri
Kita langsung saja, silahkan kepada Katim untuk membacakan
data Tn. Tirta.”
Katim : “Baik bu terimakasih, jadi pasien dalam ronde keperawatan kita
kali ini adalah Tn. Tirta. Tujuan dilakukannya ronde keperawatan
ini adalah untuk mengatasi masalah keperawatan yang dimiliki
oleh Tn. Tirta. Tn. Tirta di diagnose B20 dan saat ini terinfeksi TB
tulang, tahun sebelumnya Tn. T juga terinfeksi TB di paru, tetapi
sudah menyelesaikan terapi OAT, sehingga dinyatakan bersih dari
TB. Saat ini Tn. T mendapatkan perawatan di R. Isolasi. Hasil
pengkajian pasien mengeluh Nyeri hebat di bagian pinggang dan
untuk hasil TTV nya pada Tn. T adalah TD 90/70 mmHg, RR
30x/menit, Suhu nya 38 ℃.

Karu : “sampai disini apakah sudah paham, atau ada yang ingin di
tambahkan lagi ?”
Semua : “Tidak bu.”

Karu : “Baiklah jika tidak ada yang ingin di tambahkan lagi, kita
langsung saja menuju ke ruangan pasien untuk penyajian
masalah.”

Setelah selesai berdiskusi, semua tim ronde keperawatan langsung menuju ke ruangan
pasien untuk pengkajian masalah kepada Tn. Tirta.
Penyajian masalah
(Di ruangan pasien)

Karu : “Assalamua’laikum wr. wb?”.


Semua : “Walaikumsalam wr. wb.”
Karu : “Sebelumnya saya akan memperkenalkan bapak dan ibu terlebih
dahulu kepada tim ronde keperawatan. Ini pasien Tn. T yang akan
dilakukan ronde keperawatan dan ini istrinya Tn. T yang berna Ibu
yuni Saputri. Untuk mempersingkat waktu, silahkan kepada Katim
untuk menjelasakan data Tn. T.

Katim : “Saya akan mebacakan data Tn. T . Tn. Tirta di diagnose B20 dan
saat ini terinfeksi TB tulang, tahun sebelumnya Tn. T juga
terinfeksi TB di paru, tetapi sudah menyelesaikan terapi OAT,
sehingga dinyatakan bersih dari TB. Saat ini Tn. T mendapatkan
perawatan di R. Isolasi. Hasil pengkajian pasien kemarin, pasien
mengeluh Nyeri hebat di bagian pinggang dan untuk hasil TTV
nya pada Tn. T adalah TD 90/70 mmHg, RR 30x/menit, Suhu nya
37 ℃.
Keluarga Pasien :“

Farmasi : “Baik, pak bu, untuk mengatasi nyeri hebat pada pinggang Tn. T
kolaborasi pemberian antibiotic dan analgesic untuk cairan
infusnya akan diberikan cairan RA dan kolaborasi TTV seteiap 3x
sehari.
Gizie : “Untuk asupan nutrisi buat Tn. T juga harus di perhatikan ya bu,
dari ahli gizie akan meberikan makanan yang tinggi serat untuk
Tn. T.
Keluarga Pasien : “Baik bu.”

Validasi data (Bed pasien)


(Di ruangan pasien)

Katim mencocokan data dan menjelaskan kembali data yang telah disampaikan
dengan wawancara, dan observasi. (Sambil melakukan pemeriksaan kepada pasien
secara langsung dan melihat dokumentasi). Setelah itu, tim ronde keperawatan
mendiskusikan masalah yang dialamai oleh Tn. T sampai akhirnya tim mengambil
keputusan.
Dokter : “Bagaimana jika kolaborasi medis pasien dilanjutkan saja bu?”
Keluarga pasien : “Kolaborasi apa dok?”

Dokter : “Kolaborasi untuk pemeriksaan lab darah atau radiologi untuk


mengetahui penjalaran penyakit Tn. T. Bagaimana pak bu
bersedia?”

Tn. T : “Baiklah dok saya bersedia untuk dilakukan pemeriksaan lab


darah.”

Karu : “Baiklah jika Tn. T sudah bersedia, kalau begitu nanti kita
bicarakan lebih lanjut mengenai remncana pemeriksaan lab darah
pada Tn. T. Kalau begitu kita tutup ronde keperawatan hari ini
dengan berdo’a dengan kepercayaannya masing – masing. Kalau
begitu kita permisi ya pak, bu Assalamua’alaikum wr, wb.”
Tn. T dan
Keluarga Pasien : “Iya bu, walaikumsalam wr, wb.”

Setelah selesai melakukan ronde keperawatan pada pasien Tn. T akhirnya seluruh tim
ronde meninggalkan ruangan pasien dan berpamitan pada Tn. T dan Keluarga pasien.

C. Fase Pasca Ronde

Anda mungkin juga menyukai