Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Irigasi


Irigasi merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk mengairi
lahan pertanian. Dalam dunia modern, saat ini sudah banyak model irigasi
yang dapat dilakukan manusia. Pada zaman dahulu, jika persediaan air
melimpah karena tempat yang dekat dengan sungai atau sumber mata air,
maka irigasi dilakukan dengan mengalirkan air tersebut ke lahan
pertanian. Namun demikian, irigasi juga biasa dilakukan dengan
membawa air dengan menggunakan wadah kemudian menuangkan pada
tanaman satu per satu. Untuk irigasi dengan model seperti ini di
Indonesia biasa disebut menyiram.
Sebagaimana telah diungkapkan, dalam dunia modern ini sudah banyak
cara yang dapat dilakukan untuk melakukan irigasi dan ini sudah
berlangsung sejak Mesir Kuno.
1.1.1. Sejarah Irigasi
Sejak Mesir Kuno telah dikenal irigasi dengan memanfaatkan
Sungai Nil. Untuk pengairan, masyarakat mesir kuno pada awalnya
mengandalkan musim banjir dan kemudian dilengkapi dengan
irigasi teknis pada masa-masa berikutnya. Selain itu, cara yang
ditempuh oleh masyarakat Mesir kuno dengan cara membuat
aliran dari sungai Nil langsung ke daerah yang membutuhkan.
Sejarah irigasi dan pengairan di Mesir kuno juga menjadi sejarah
asal mulanya gelar Fir’aun diberikan kepada orang yang dituakan
di suatu tempat.
Tugas Besar Irigasi dan Bangunan Air I
Kelompok Keahlian Rekayasa Sumber Daya Air
Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Andalas

Gambar 1.1 Irigasi Pada Zaman Mesir Kuno


(Sumber : http://shreedharirrigation.com/gallery.aspx)
Ketersediaan air pada jaman dahulu sangat melimpah,
manusia kerap memanfaatkannya untuk pemberian air ke tanaman
atau yang disebut sebagai irigasi.
Kegiatan irigasi yang dilakukan di berbagai belahan bumi
lainnya yang memanfaatkan sumber air permukaan yang berupa
sungai atau danau.
Awalnya kegiatan irigasi dilakukan dengan pengambilan air
dari sumber air melalui wadah seadanya, seperti daun pinang,
daun talas, ember yang kemudian disiramkan ke tanaman satu per
satu.

1.1.2. Perkembangan Irigasi di Indonesia


Seluruh jaringan irigasi saat ini telah mengaliri areal
pertanian seluas 6.7 juta hektar yang 75,55 persen di antaranya
berada di Pulau Sumatera dan Jawa. Sementara itu, tidak semua
jaringan irigasi dapat berfungsi secara baik karena sebagian di
antaranya mengalami kerusakan. Kerusakan jaringan irigasi
tersebut telah mengganggu penyedian air irigasi yang sebagian
besar berasal dari Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Pada setiap
musim kemarau selalu ditemukan kasus kurangnya pasokan air
irigasi sehingga para petani terpaksa membiarkan lahannya
tidak ditanami.

Yhuana Agustin
1510922071
Tugas Besar Irigasi dan Bangunan Air I
Kelompok Keahlian Rekayasa Sumber Daya Air
Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Andalas

Pada saat ini, usaha pemenuhan kebutuhan air melalui


pembangunan infrastruktur lebih bersifat reaktif dari pada
proaktif terhadap adanya shortage antara demand dan supply.
Upaya yang bersifat step wise tersebut mengalami penurunan
kapasitas dikarenakan kurang terjaganya kualitas operasi dan
infrastruktur sumber daya air yang sudah ada. Agenda
pembaharuan kebijakan pengelolaan irigasi juga diarahkan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan
pengembangan dan pengelolaan irigasi.
Pada jaman penjajahan Belanda, petani tradisional Indonesia
dituntut untuk memaksimalkan hasil pertanian mereka. Salah satu
langkah yang dilakukan adalah pemenuhan kebutuhan air
tanaman dengan kegiatan irigasi yang sederhana. Salah satu
peninggalan konsep Irigasi jaman Hindia Belanda adalah parit raya
Bondoyudo di kabupaten Lumajang – Jember Jawa Timur yang
dibuat melalui sistem kerja paksa.
Sedangkan di Indonesia, modernisasi kegiatan di Irigasi
terlihat sejak tahun 1957 pada saat dimulainya pembangunan
waduk Jati Luhur di Jawa Barat. Waduk Jati Luhur merupakan
waduk pertama di Indonesia yang mengadopsi fungsi waduk TVA
di Amerika Serikat. Waduk ini dibangun di kecamatan Jatiluhur
Kabupaten Purwakarta oleh kontraktor asal Perancis. Air yang
tersedia dalam waduk ini mencapai 12,9 miliar meter kubik per
tahunnya.

1.2. Pengertian dan Tujuan Irigasi.


1.2.1. Pengertian Irigasi

Terdapat banyak sumber mengenai pengertian Irigasi diantaranya:

 Irigasi adalah usaha untuk penyediaan dan pengaturan air untuk


menunjang pertanian.(PP Irigasi no 23/1998)

Yhuana Agustin
1510922071
Tugas Besar Irigasi dan Bangunan Air I
Kelompok Keahlian Rekayasa Sumber Daya Air
Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Andalas

 Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, pemanfaatan, dan


pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian yang jenisnya

 meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah,


irigasi pompa dan irigasi tambak. (PP Irigasi no 20/2006)
 Tindakan intervensi manusia untuk mengubah alihan air dari
sumbernya menurut ruang dan waktu serta mengelola sebagian
atau seluruh jumlah tersebut untuk menaikkan produksi tanaman.
(Small & Svendsen, 1992).
 Menurut Hansen Vaughn E dkk, irigasi adalah penggunaan air pada
tanah untuk keperluan penyediaan cairan yang dibutuhkan untuk
tanam-tanaman.

Jadi Irigasi bisa didefinisikan adalah kegiatan – kegiatan yang


bertalian dengan usaha mendapatkan air untuk sawah, ladang,
perkebunan, usaha pertanian, rawa – rawa, perikanan dan lain-
lain. Usaha tersebut terutama menyangkut pembuatan sarana dan
prasarana untuk membagi-bagikan air ke sawah-sawah secara
teratur dan membuang air kelebihan yang tidak diperlukan lagi
untuk memenuhi tujuan pertanian. Masih sering kita jumpai istilah
irigasi ini diganti dengan istilah“Pengairan”. Untuk sementara
istilah irigasi kita anggap punya pengertian yang sama dengan
istilah pengairan.

b) Tujuan Irigasi :
Adapun tujuan dari sistem irigasi adalah:
a. Untuk membasahi tanah, berlaku pada daerah yang memiliki
curah hujan yang kurang atau tidak menentu.
b. Untuk mengatur pembasahan tanah, agar daerah pertanian
mendapat pengairan secukupnya.

Yhuana Agustin
1510922071
Tugas Besar Irigasi dan Bangunan Air I
Kelompok Keahlian Rekayasa Sumber Daya Air
Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Andalas

c. Untuk menyuburkan tanah, dengan air yang mengandung


lumpur maka tanah menerima unsur-unsur penyubur.
d. Untuk kolmatase, meninggikan tanah yang rendah dengan
endapan dari lumpur yang dibawa air irigasi.

e. Untuk penggelontoran air di kota, kotoran dan sampah


diangkut dengan air irigasi ketempat yang disediakan untuk
dibasmi secara alami.
f. Pada daerah dingin, dengan mengalirkan air yang suhu lebih
tinggi dari pada tanah, memungkinkan untuk mengadakan
pertanian.

1.3. Jenis-Jenis Irigasi


1.3.1. Irigasi Permukaan
Merupakan jenis dan sistem irigasi yang menyadap air
langsung di sungai melalui bangunan bendung maupun melalui
bangunan pengambilan bebas, kemudian air irigasi di alirkan
secara gravitasi melalui saluran sampai ke lahan pertanian.
Kelebihan :
 Dapat dikembangkan dengan biaya investasi kecil
 Salinitas lebih mudah dikendalikan
 Aliran gravitasi memiliki fleksibilitas tinggi dan relatif
mudah dikelola
Kekurangan :
 Efisiensi kurang dari 65%
 Membutuhkan air dalam jumlah besar
 Membutuhkan tenaga kerja lebih banyak dan lebih
intensif

Yhuana Agustin
1510922071
Tugas Besar Irigasi dan Bangunan Air I
Kelompok Keahlian Rekayasa Sumber Daya Air
Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Andalas

Gambar 1.2 Irigasi Permukaan


(Sumber : http://shreedharirrigation.com/gallery.aspx)
1.3.2. Irigasi Bawah Permukaan
Pemberian air irigasi melalui bawah permukaan tanah atau
metode resapan, yaitu pemberian air irigasi yang menggunakan pipa
dengan sambungan terbuka atau berlubang lubang, yang ditanam 30
- 100 cm di bawah permukaan tanah.

Gambar 1.10 Irigasi Bawah Permukaan


(Sumber : http://shreedharirrigation.com/gallery.aspx)
Kelebihan :
 Hemat air, evaporasi rendah, dapat diaplikasikan dengan pupuk
cair
Kekurangan:
 biaya mahal, instalasi sulit, kemungkinan terjadi sumbatan besar

1.3.3. Irigasi Dengan Pancaran/Siraman


Pemberian air irigasi dengan pancaran/siraman, yaitu cara

Yhuana Agustin
1510922071
Tugas Besar Irigasi dan Bangunan Air I
Kelompok Keahlian Rekayasa Sumber Daya Air
Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Andalas

pemberian air irigasi dalam bentuk pancaran dari suatu pipa


berlubang yang tetap atau berputar pada sumbu vertikal. Air
dialirkan ke dalam pipa dan areal diairi dengan cara pancaran
seperti pemancaran pada waktu hujan. Alat pancar ini kadang-
kadang diletakkan diatas kereta dan dapat dipindah-pindahkan
sehingga dapat memberikan penyiraman yang merata. Pemberian air
dengan cara pancaran untuk keperluan irigasi semacam ini, belum
lazim digunakan di Indonesia. Pada irigasi curah air dialirkan dari
sumber melalui jaringan pipa yang disebut mainline dan sub-
mainline dan ke beberapa lateral yang masing masing mempunyai
beberapa mata pencurah (sprinkler).

Gambar 1.11 Irigasi Pancaran/Siraman


(Sumber : http://shreedharirrigation.com/gallery.aspx)
Kelebihan :
 Hemat air, noozle dapat diatur sesuai keperluan, dapat disertakan
dengan pupuk cair, penyebaran air pada tanaman rata.
Kekurangan :
 biaya mahal, instalasi sulit (membutuhkan teknisi).

1.3.4. Irigasi Tetes


Yaitu pemberian air melalui pipa, di mana pada tempat-tempat
tertentu diberi perlengkapan untuk jalan keluarnya air agar menetes
pada tanah. Cara pemberian air irigasi semacam ini pun belum lazim
di Indonesia.

Yhuana Agustin
1510922071
Tugas Besar Irigasi dan Bangunan Air I
Kelompok Keahlian Rekayasa Sumber Daya Air
Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Andalas

Kelebihan :
 hemat air, langsung terkena pada tanaman, kebutuhan air pada
tanaman terpenuhi.
Kekurangan:
 biaya mahal, sulit dalam instalasi, garam menumpuk pada pinggir
permukaan tetesan.

Gambar 1.12 Irigasi Tetes


(Sumber : http://shreedharirrigation.com/gallery.aspx)
1.3.5. Irigasi Genangan/Sawah
Sistem irigasi ini banyak digunakan tanaman padi. Air diberikan
melalui siphon. Prinsipnya adalah membuat genangan di sekeliling
tanaman budidaya.
Kelebihan :
 Mudah dalam pengelolaan
 Biaya murah
Kekurangan :
 Banyak kehilangan air
 Tidak cocok pada daerah air sedikit

Yhuana Agustin
1510922071
Tugas Besar Irigasi dan Bangunan Air I
Kelompok Keahlian Rekayasa Sumber Daya Air
Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Andalas

Gambar 1.13 Irigasi Genangan


(Sumber : https://www.slideshare.net/MunsyAfandi/cara-cara-pemberian-air-irigasi)

1.3.6. Irigasi Luapan


Dilakukan dengan membuat galengan yang sejajar untuk
menjaring selapis tipis air bergerak dari satu sisi ke sisi lain.
Irigasi ini cocok diterapkan di lahan dengan permukaan
relatif datar atau dapat dibuat datar dengan murah dan tanpa
mengurangi produksi.
Kelebihan :
 Memberikan air irigasi dalam jumlah seragam di lahan.
Kekurangan :
 Tidak cocok diterapkan di tanah pasiran kasar.

Gambar 1.14 Irigasi Luapan


(Sumber : http://www.sswm.info/content/surface-irrigation-0)

Yhuana Agustin
1510922071
Tugas Besar Irigasi dan Bangunan Air I
Kelompok Keahlian Rekayasa Sumber Daya Air
Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Andalas

1.3.7. Irigasi Alur


Dilakukan dengan mengalirkan air melalui alur-alur atau saluran
kecil yang dibuat searah atau memotong slope. Air masuk ke dalam
permukaan tanah dari dasar alur dan dinding alur. Teknik ini cocok
untuk tanah berderet dengan tekstur medium sampai halus untuk
mengallirkan air vertikal dan horizontal.
Kelebihan :
 Mudah diterapkan dan murah
Kekurangan :
 Banyak kehilangan air
 Mudah terjadi erosi
 Tidak dapat digunakan pada kemiringan >20%

Gambar 1.15 Irigasi Alur


(Sumber : https://axaq.blogspot.co.id/2016/07/pengertian-klasifikasi-dan-tahapan.html)

1.3.8.
1.3.9.
1.3.10.

1.4. Tingkat-Tingkat Jaringan Irigasi


1.4.1. Irigasi Sederhana

Yhuana Agustin
1510922071
Tugas Besar Irigasi dan Bangunan Air I
Kelompok Keahlian Rekayasa Sumber Daya Air
Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Andalas

Jaringan irigasi sederhana biasanya diusahakan secara


mandiri oleh suatu kelompok petani pemakai air, sehingga
kelengkapan maupun kemampuan dalam mengukur dan mengatur
masih sangat terbatas. Ketersediaan air biasanya melimpah dan
mempunyai kemiringan yang sedang sampai curam, sehingga
mudah untuk mengalirkan dan membagi air. Jaringan irigasi
sederhana mudah diorganisasikan karena menyangkut pemakai air
dari latar belakang sosial yang sama. Namun jaringan ini masih
memiliki beberapa kelemahan antara lain, terjadi pemborosan air
karena banyak air yang terbuang, air yang terbuang tidak selalu
mencapai lahan di sebelah bawah yang lebih subur, dan bangunan
penyadap bersifat sementara, sehingga tidak mampu bertahan
lama.

Ciri-ciri jaringan irigasi sederhana:


a. Bangunannya bersifat sederhana.
b. Kemampuannya dalam mengukur dan mengatur debit sangat
buruk.
c. Saluran irigasi dan saluran pembuangnya tidak terpisah.
d. Mempunyai efisiensi kecil dari 40%.
e. Ukuran daerah yang dialiri tak lebih dari 500 ha.
f. Para pemakainya merupakan satu kelompok sosial yang sama.
g. Persediaan air biasanya berlimpah.
h. Belum ada jaringan yang dikembangkan seperti petak tersier.
i. Jaringan irigasi ini banyak dijumpai didaerah pegunungan,
yang banyak dibangun oleh masyarakat secara mandiri.

Kelebihan jaringan irigasi sederhana ini adalah mudah


diorganisir dan biasanya memiliki persediaan air yang melimpah,
tetapi memiliki kelemahan-kelemahan yang serius, yaitu:
a. Pemborosan air, karena pada umumnya terletak pada daerah
yang tinggi, sehingga air yang terbuang tidak dapat mencapai

Yhuana Agustin
1510922071
Tugas Besar Irigasi dan Bangunan Air I
Kelompok Keahlian Rekayasa Sumber Daya Air
Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Andalas

daerah rendah yang lebih subur, sehingga walaupun persediaan


airnya banyak tapi tidak bisa dimanfaatkan dengan efektif.
b. Terdapat banyak penyadapan yang membutuhkan biaya yang
banyak dari penduduk untuk membuat jaringan pengambilan
sendiri pada masing-masing desa.
c. Karena bangunan penangkap air merupakan bangunan
sementara dan masih sangat sederhana, sehingga mempunyai
umur yang pendek.

Yhuana Agustin
1510922071
Tugas Besar Irigasi dan Bangunan Air I
Kelompok Keahlian Rekayasa Sumber Daya Air
Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Andalas

Gambar 1.19 Jaringan Irigasi Sederhana


(Sumber : Kriteria Perencanaan Irigasi KP -01 2010)

Yhuana Agustin
1510922071
Tugas Besar Irigasi dan Bangunan Air I
Kelompok Keahlian Rekayasa Sumber Daya Air
Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Andalas

1.4.2. Irigasi Semi Teknis


Pada jaringan irigasi semi teknis, bangunan bendungnya
terletak di sungai lengkap dengan pintu pengambilan tanpa
bangunan pengukur di bagian hilirnya. Beberapa bangunan
permanen biasanya juga sudah dibangun di.jaringan saluran.
Sistim pembagian air biasanya serupa dengan jaringan sederhana .
Bangunan pengambilan dipakai untuk melayani/mengairi daerah
yang lebih luas dari pada daerah layanan jaringan sederhana.

Ciri-ciri jaringan irigasi semi teknis:


a. Bangunan utamanya bersifat semi permanen atau permanen.
b. Bangunan pengambilannya biasanya sudah dibangun
permanen.
c. Bangunan utamanya memiliki kemampuan yang lebih baik
dalam mengukur dan mengatur debit air daripada irigasi
sederhana.
d. Saluran irigasi dan saluran pembuang tidak sepenuhnya
terpisah.
e. Petak tersiernya belum dikembangkan atau densitas bangunan
tersiernya masih jarang.
f. Mempunyai efisiensi secara keseluruhan antara 40% - 50%.
g. Fasilitasnya sudah lebih lengkap untuk melakukan fungsinya.
h. Ukuran daerah yang dialiri sampai 2000 ha.

Organisasinya yang lebih rumit, maka diperlukan lebih


banyak keterlibatan pemerintah, dalam hal ini ditangani oleh
Departemen Pekerjaan Umum. Selain itu sistem pembagiannya
yang hampir sama dengan irigasi sederhana, sehingga juga
memiliki kelemahan-kelemahan seperti irigasi sederhana,
namun daerah yang dapat dialirinya lebih luas dari irigasi
sederhana, sehingga biayanya ditanggung oleh lebih banyak
daerah layanan

Yhuana Agustin
1510922071
Tugas Besar Irigasi dan Bangunan Air I
Kelompok Keahlian Rekayasa Sumber Daya Air
Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Andalas

Gambar 1.20 Jaringan Irigasi Semi teknis


(Sumber : Kriteria Perencanaan Irigasi KP -01 2010)

Yhuana Agustin
1510922071
Tugas Besar Irigasi dan Bangunan Air I
Kelompok Keahlian Rekayasa Sumber Daya Air
Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Andalas

1.4.3. Irigasi Teknis.


Salah satu prinsip pada jaringan irigasi teknis adalah
pemisahan antara saluran irigasi / pembawa dan saluran
pembuang . Ini berarti bahwa baik saluran pembawa maupun
saluran pembuang bekerja sesuai dengan fungsinya masing-
masing. Saluran pembawa mengalirkan air irigasi ke sawah-sawah
dan saluran pembuang mengalirkan kelebihan air dari sawah-
sawah ke saluran pembuang.
Petak tersier menduduki fungsi sentral dalam jaringan irigasi
teknis. Sebuah petak tersier terdiri dari sejumlah sawah dengan
luas keseluruhan yang umumnya berkisar antara 50 - 100 ha
kadang-kadang sampai 150 ha. Jaringan saluran tersier dan
kuarter mengalirkan air ke sawah. Kelebihan air ditampung
didalam suatu jaringan saluran pembuang tersier dan kuarter dan
selanjutnya dialirkan ke jaringan pembuang sekunder dan kuarter.
Jaringan irigasi teknis yang didasarkan pada prinsip-prinsi di
atas adalah cara pembagian air yang paling efisien dengan
mempertimbangkan waktu-waktu merosotnya persediaan air
serta kebutuhan petani. Jaringan irigasi teknis memungkinkan
dilakukannya pengukuran aliran, pembagian air irigasi dan
pembuangan air lebih secara efisien. Jika petak tersier hanya
memperoleh air pada satu tempat saja dari jaringan utama, hal ini
akan memerlukan jumlah bangunan yang lebih sedikit di saluran
primer, eksploitasi yang lebih baik dan pemeliharaan yang lebih
murah. Kesalahan dalam pengelolaan air di petak-petak tersier
juga tidak akan mempengaruhi pembagian air di jaringan utama.

Adapun ciri-ciri dari jaringan irigasi teknis adalah:


a. Bangunan utamanya bersifat permanen.
b. Fasilitasnya sudah lengkap.

Yhuana Agustin
1510922071
Tugas Besar Irigasi dan Bangunan Air I
Kelompok Keahlian Rekayasa Sumber Daya Air
Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Andalas

c. Bangunan utamanya memiliki kemampuan yang baik dalam


mengatur debit air.
d. Saluran irigasi dan saluran pembuang terpisah.
e. Bangunan ukur dan bangunan bagi sangat dibutuhkan dalam
pengaturan air irigasi.
f. Petak tersier menjadi sangat penting karena menjadi dasar
perhitungan sistem alokasi air, baik dari segi jumlah maupun
waktu.
g. Mempunyai efisiensi secara keseluruhan antara 50% - 60%.
h. Ukuran daerah yang dialiri tak ada batasan atau sangat luas.

Irigasi teknis memungkinkan dilakukannya pengukuran


aliran, pembagian air irigasi dan pembuangan air lebih secara
efisien. Petak tersier mempunyai fungsi sentral dalam jaringan
irigasi teknis. Sebuah petak tersier terdiri dari sejumlah sawah
dengan luas keseluruhan berkisar 50 – 100 ha.
Pengelolaan dalam irigasi teknis sebelum INPRES 3/1999
menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan petani.
Pemerintah bertanggung jawab terhadap jaringan utama
sedangkan petani bertanggung jawab terhadap sistem tersier.
Setelah INPRES 3/1999 maka secara berangsur-angsur tanggung
jawab petani akan ditingkatkan.

Yhuana Agustin
1510922071
Tugas Besar Irigasi dan Bangunan Air I
Kelompok Keahlian Rekayasa Sumber Daya Air
Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Andalas

Gambar 1.21 Jaringan Irigasi Teknis


(Sumber : Kriteria Perencanaan Irigasi KP -01 2010)

Yhuana Agustin
1510922071
Tugas Besar Irigasi dan Bangunan Air I
Kelompok Keahlian Rekayasa Sumber Daya Air
Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Andalas

Tabel l.1 : Klasifikasi Jaringan Irigasi

Klasifikasi Jaringan
Kategori
Teknis Semi Teknis Sederhana
Bangunan
Bangunan
Bangunan utama Bangunan Permanen permanen atau
Sederhana
semi permanen
Kemampuan
bangunan dalam
Baik Sedang Jelek
mengukur dan
mengatur debit
Saluran irigasi
dan
Saluran irigasi
Saluran irigasi dan pembuangan
Jaringan Satuan dan pembuangan
pembuangan terpisah tidak
menjadi satu
sepenuhnya
terpisah
Belum Belum ada
Dikembangkan dikembangkan jaringan terpisah
Petak tersier
sepenuhnya atau densitas yang
bangunan jarang dikembangkan
Efisiensi secara
50 - 60 % 40 - 50 % < 40 %
keseluruhan
Ukuran Tak ada Batasan Sampai 2000 ha < 500 ha
Hanya sebagian Cenderung tidak
Jalan Usaha Tani Ada ke seluruh areal
areal ada
- Ada instansi yang
Kondisi O & P menangani Belum teratur Tidak ada O & P
- Dilaksanakan teratur
Sumber: Kriteria Perencanaan Irigasi KP - 01 2013

Yhuana Agustin
1510922071
Tugas Besar Irigasi dan Bangunan Air I
Kelompok Keahlian Rekayasa Sumber Daya Air
Jurusan Teknik Sipil - Fakultas Teknik
Universitas Andalas

Yhuana Agustin
1510922071

Anda mungkin juga menyukai