Disusun Oleh :
KELOMPOK 2
Kelas : 3Me
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan hidayahnya
sehingga, Alhamdulillah makalah ini dapat penulis selesaikan dengan judul materi “pasak
dan poros” .
Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Bapak dosen selaku dosen
mata kuliah yang telah memberikan dan mentrasferkan ilmunya kepada penulis dan teman-
teman. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih jauh dari kesempurnaan,
karena adanya keterbatasan ilmu pengetahuan yang kami miliki. Namun, demikian kami
berharap semoga isi tugas ini dapat benar-benar bermanfaat bagi penulis khususnya, serta
para pembaca umumnya. Selain itu juga kami berharap adanya kritik dan saran dari para
pembaca demi terwujudnya kesempurnaan tugas ini.
KATA PENGANTAR...............................................................
DAFTAR ISI..............................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan...................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan.......................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian dari sambungan pasak
2. Apa saja Macam-macam sambungan pasak
3. Apakah Pengertian poros
C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian sambungan pasak
2. Cara pemasangannya, pasak
3. Mengetahui cara membadakan secara garis besarnya poros
BAB II
PEMBAHASAN
SAMBUNGAN PASAK
Pasak digunakan untuk menyambung dua bagian batang (poros) atau memasang roda, roda
gigi, roda rantai dan lain-lain pada poros sehingga terjamin tidak berputar pada poros.
Pemilihan jenis pasak tergantung pada besar kecilnya daya yang bekerja dan kestabilan
bagian-bagian yang disambung.
Untuk daya yang kecil, antara naf roda dan poros cukup diajamin dengan baut tanam (set
screw).
Dilihat dari cara pemasangannya, pasak dapat dibedakan menjadi :
1. Pasak Memanjang
Jenis pasak memanjang yang banyak digunakan ada bermacam-macam yaitu :
a. Pasak benam segi empat (Rectangular Sunk Key)
g. Tangent Key
Pemakaiannya sama seperti pasak pelana, tetapi pasaknya dipasang dua buah berimpit.
Pasak atau key merupakan elemen mesin yang berbentuk balok kecil, tirus
atau setengah lingkaran, yang berfungsi sebagai pengikat komponen mesin seperti puli
(pulley), roda gigi, kopling dan lain-lain pada porosnya.
Secara garis besar pasak dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pasak memanjang
dan pasak melintang.
Pasak memanjang sering disebut juga sebagai spie merupakan pasak yang
pada pemakaiannya dipasang secara memanjang pada poros.
Contoh pasak memanjang adalah pasak persegi panjang, pasak tirus, pasak setengah
lingkaran (pasak wood ruff) dan pasak poros bintang atau spline.
Pasak persegi panjang (pasak lurus) dipasang pada alur pasak (key way)
yang berbentuk persegi panjang pula yang tetdapat pada permukaan poros dan pada
lubang hub (lubang poros) dari komponen mesin yang diikatnya.
Ada juga pasak persegi panjang yang kedua ujung berbentuk setengah lingkaran.
Gbr. 2 Pasak persegi panjang Gbr. 3 Pasak dan alur pasak
Pasak woodruff dipasang pada alur pasak yang berbentuk setengah lingkaran yang
terdapat pada permukaan poros dan alur yang berbentuk persegi panjang yang terdapat
pada lubang poros atau lubang hub dari elemen mesin pasangannya.
Pasak tirus atau pasak konis memiliki dua bentuk, yaitu pasak tirus tanpa kepala dan
pasak tirus dengan kepala. Pasak tirus berkepala dimaksudkan agar pemasangan dan
pelepasan pasak dapat dilakukan dengan lebih mudah.
Pasak poros bintang mempunyai bentuk yang agak berbeda dengan pasak lainnya.
Pasak poros bintang yang sering juga disebut sebagai spline memiliki bentuk gerigi
atau alur-alur pada permukaan porosnya. Pasak poros bintang dipasang dengan roda
gigi atau elemen mesin lainnya yang mempunyai alur-alur pada permukaan lubang
porosnya. Dengan demikian poros pasak bintang dan elemen mesin
pasangannya akan terikat dan dapat berputar bersama-sama.
Bila direncanakan poros tersebut mampu memindahkan daya sebesar P (KW) dengan putaran
(n) rpm, maka sudah barang tentu pasak yang akan direncanakan tersebut juga harus mampu
meneruskan daya dan putaran, sehingga besar torsi (T) yang bekerja pada poros yaitu :
Dalam perencanaan pasak, besar torsi yang terjadi lebih besar dari torsi yang harus
dipindahkan yaitu :
Bila diameter poros serta Torsi untuk perencanaan pasak yang diketahui, maka gaya keliling
yang bekerja pada pasak dapat dicari dengan :
Dalam perencanaan pasak, ada dua kemungkinan pasak tersebut rusak atau putus :
a. Putus akibat gaya geser
b. Putus akibat tekanan bidang
Bila pasak tersebut diperhitungkan putus akibat gaya geser maka :
Bila pasak harus mampu menahan gaya geser dan gaya tekan, maka dari persamaan 3 dan 4
diperoleh :
Untuk ukuran lebar dan tebal pasak biasanya sudah distandarisasi maka hasil perhitungan
harus dipilih ukuran yang ada pada standariasasi. Bila hasil perhitungan ukurannya tidak ada
yang cocok dalam table pasak, maka ukuran pasak yang diambil adalah ukuran yang lebih
besar.
Dibawah ini dicantumkan ukuran lebar dan tebal pasak, sesuai dengan standar yang di
pasaran.
POROS
Menurut Elemen Mesin Sularso,1987:hal 1, Poros adalah salah satu bagian terpenting
dari mesin. Hampir semua mesin meneruskan tenaga bersama-sama dengan putaran. Peranan
dalam transmisi seperti itu dipegang oleh poros. Secara garis besarnya poros dibedakan
menjadi:
1. Poros transmisi
Poros ini mendapat beban puntir murni atau puntir dan lentur. Daya ditransmisikan
kepada poros ini melalui kopling, roda gigi, puli sabuk dan sproket rantai.
2. Spindel
Spindel adalah poros transmisi yang relatif pendek, seperti poros utama mesin
perkakas, dimana beban utamanya berupa puntiran. Syarat yang harus dipenuhi oleh poros ini
adalah depormasinya harus kecil dan bentuk serta ukurannya harus teliti.
3. Gandar
Gandar adalah poros yang dipasang diantara roda-roda kereta barang dimana, tidak
mendapat beban puntir. Gandar ini hanya mendapat beban lentur.
Dalam merencanakan sebuah poros hal-hal penting yang diperhatikan adalah sebagai berikut
1. Kekuatan poros
Kekuatan poros adalah kekuatan poros untuk menerima beban puntir atau lentur atau
gabungannya. Perlu juga diperhatikan jika poros mendapat alur pasak atau mengalami
pengecilan diameter (poros bertingkat). Jadi poros harus kuat dan mampu untuk menerima
semua beban tersebut.
2. Kekakuan poros
Meskipun poros sudah kuat tetapi jika lenturan atau defleksi puntirannya harus besar,
misalnya pada kotak roda gigi. Oleh karena itu disamping kekuatannya harus diperhatikan
dan disesuaikan dengan mesin yang akan dilayani.
3. Putaran kritis
Bila putaran suatu mesin dinaikkan maka pada harga tertentu akan menimbulkan
getaran yang luar biasa besarnya. Putaran ini disebut putaran kristis. Jika mungkin poros
harus direncanakan dengan putaran kerja dibawah putaran kristisnya.
4. Bahan
Bahan untuk poros hendaknya bahan yang tahan terhadap korosi, terutama untuk
poros yang bersinggungan langsung dengan fluida yang korosif dan poros mesin yang sering
berhenti dalam jangka waktu yang lama. Tetapi pada batas-batas tertentu dapat dilakukan
perlindungan terhadap korosi.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Pasak digunakan untuk menyambung dua bagian batang (poros) atau memasang roda, roda
gigi, roda rantai dan lain-lain pada poros sehingga terjamin tidak berputar pada poros.
Pemilihan jenis pasak tergantung pada besar kecilnya daya yang bekerja dan kestabilan
bagian-bagian yang disambung.
Untuk daya yang kecil, antara naf roda dan poros cukup diajamin dengan baut tanam (set
screw).
DAFTAR PUSTAKA