Disusun oleh :
Ana Liana Lulu Nurjamjam
Annisa Ardine Daulay Mima Marifah
Diego Rizki Fauzi Neng Huriah
Dina Sofariah Sandra Irawan
Euis Sonia Ardianti Tia Ayu Adiningsih
Intan Riyali P H Yusma Zahratun N
PENDIDIKAN NERS
STIKes BUDI LUHUR CIMAHI
JL.KERKOF NO.243 LEUWIGAJAH
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat
pada waktunya. Makalah ini sebagai salah satu tugas kelompok mata kuliah “KMB 1”.
Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, hal itu di
karenakan kemampuan penulis yang terbatas. Namun, berkat bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak akhirnya pembuatan makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Dan penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu.
Penulis berharap dalam penulisan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penulis sendiri dan para pembaca umumnya, serta semoga dapat menjadi bahan
pertimbangan untuk mengembangkan dan meningkatkan prestasi di masa yang akan
datang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN .............................................................................................. 11
B. SARAN .......................................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di dalam tubuh manusia, ada alat transportasi yang berguna sebagai pengedar
oksigen dan zat makanan ke seluruh sel-sel tubuh serta mengangkut karbon dioksida
dan zat sisa ke organ pengeluaran. Alat transportasi pada manusia terkoordinasi dalam
suatu sistem yang disebut sistem peredaran darah. Sistem peredaran darah manusia
terdiri atas darah, jantung, dan pembuluh darah.
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali
tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang
dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme,
dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang
berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo atau hemato yang berasal dari kata
Yunani yang berarti haima yang berarti darah.
Darah manusia berwarna merah, namun dalam hal ini warna darah ada dua jenis
warna merah pada darah manusia. Warna merah terang menandakan bahwa darah
tersebut mengandung banyak oksigen, sedangkan warna merah tua menandakan
bahwa darah tersebut mengandung sedikit oksigen atau dalam arti lain mengandung
banyak karbondioksida. Warna merah pada darah disebabkan oleh adanya
hemoglobin. Hemoglobin adalah protein pernafasan (respiratory protein) yang
mengandung besi (Fe) dalam bentuk heme yang merupakan tempat terikatnya
molekul-molekul oksigen.
Darah juga mengangkut bahan-bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan
kimia asing ke hati untuk diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni.
B. TUJUAN
1. Mengetahui fungsi darah
2. Mampu memahami prinsip kerja cara penentuan kadar Hb
3. Memahami prinsip kerja cara penentuan jumlah eritrosit dan leukosit
4. Mengetahui komponen-komponen darah
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN HEMATOLOGI
Hematologi adalah ilmu yang mempelajari tentang darah serta jaringan yang
membentuk darah. Darah merupakan bagian penting dari system transport.
Hematologi adalah cabang ilmu kesehatan yang mempelajari darah, organ
pembentuk darah penyakitnya. Asal kata dari bahasa Yunani haima artinya darah.
B. DARAH
Darah adalah jaringan cairan yang terdiri atas dua bagian. Bahan interseluler adalah
cairan yang disebut plasma dan didalamnya terdapat unsur-unsur padat, yaitu sel darah.
Volume darah secara keseluruhan kira-kira 5 liter. Sekitar 55% adalah cairan, sedangkan
45% sisanya terdiri atas sel darah. Angka ini dinyatakan dalam nilai hematokrit atau
volume sel darah yang didapatkan yang berkisar antara 40 sampai 47.
Diwaktu sehat volume darah adalah konstan dan sampai batas tertentu diatur oleh
tekanan osmotik dalam pembuluh darah dan dalam jaringan.
Susunan darah. Serum darah atau plasma terdiri atas
Air : 91,0 %
Sisanya diisi oleh sejumlah bahan organik, yaitu : glukose, lemak, urea, asam urat,
kreatinin, kholesterol dan asam amino.
2
1. SEL DARAH MERAH (eritrosit, korpuskel merah)
Eritrosit adalah cakram kecil bikonkaf dengan diameter sekitar 8,6µm, cekung
pada kedua sisinya, sehingga dilihat dari samping nampak seperti dua buah bulan
sabit yang saling bertolak belakang. Dalam setiap milimeter kubik darah terdapat
5.000.000 sel darah. Kalau dilihat satu per satu warnanya kuning tua pucat, tetapi
dalam jumlah besar kelihatan merah dan memberi warna pada darah. Strukturnya
terdiri atas pembungkus luar atau stroma, berisi massa hemoglobin.
Sel darah merah memerlukan protein karena strukturnya terbentuk dari asam
amino. Mereka juga memerlukan zat besi, sehingga untuk membentuk
penggantiannya diperlukan diit seimbang yang berisi zat besi. Wanita memerlukan
lebih banyak zat besi karena beberapa diantaranya dibuang sewaktu menstruasi.
Sewaktu hamil diperlukan zat besi dalam jumlah yang lebih banyak lagi untuk
perkembangan janin dan membuatan susu.
- Membran luar
- Hemoglobin (Hb), protein yang mengandung besi
- Karbonik anhidrase, enzim yang terlibat dalam transpor karbon dioksida.
a. Perkembangan
Sebelum lahir : dalam kantong yolk, seterusnya dalam limpa, hati, dan sumsum
tulang merah.
Sel darah merah dibentuk didalam sumsum tulang, terutama dari tulang
pendek, pipih dan tak beraturan, dari jaringan kanselus pada ujung tulang pipa
dan dari sumsum dalam batang iga-iga dan dari sternum.
3
Perkembangan sel darah dalam sumsum tulang melalui berbagai tahap :
Rata-rata panjang hidup sel darah merah kira-kira 115 hari. Sel menjadi usang,
dan dihancurkan dalam sistem retikulo-endotelial, terutama dalam limpa dan hati.
Globin dari hemoglobin dipecah menjadi asam amino untuk digunakan sebagai
protein dalam jaringan jaringan dan zat besi dalam hem dari hemoglobin
dikeluarkan untuk digunakan dalam pembentukan sel darah merah lagi. Sisa hem
dari hemoglobin diubah menjadi bilirubin (pigmen kuning) dan biliverdin yaitu
yang berwarna kehijau-hijauan yang dapat dilihat pada perubahan warna
hemoglobin yang rusak pada luka memar.
Hemoglobin ialah protein yang kaya akan zat besi. Ia memiliki afinitas (daya
gabung) terhadap oksigen dan dengan oksigen itu membentuk oxihemoglobin di
dalam sel darah merah. Dengan melalui fungsi ini maka oksigen dibawa dari
paru-paru ke jaringan-jaringan.
Jumlah hemoglobin dalam darah normal ialah kira-kira 15 gram setiap 100 ml
darah.
Normoblas adalah sel berinti di dalam sumsum tulang merah yang merupakan
asal sel eritrosit dengan pengeluaran nukleus dari sel. Retikulosit adalah sel
eritrosit primitif dimana jaringan yang halus dapat dilihat dengan metode
pewarnaan khusus, normalnya membentuk kurang dari satu persen eritrosit yang
bersirkulasi. Sumsum tulang mengganti 2 juta sel per detik untuk menggantikan
yang hilang.
- Besi
- Asam folat
- Kobal
- Vitamin B 12
- Asam amino tertentu
- Tembaga
4
b. Lama hidup
Eritrosit hidup selama 74-154 hari. Pada usia ini, sistem enzim mereka
gagal, membran sel berhenti berfungsi dengan adekuat, dan ini dihancurkan oleh
sel sistem retikulo-endotelia. Hemoglobin dipecah menjadi :
- Heme, yang mengandung besi; sebagian besar besi ditahan di dalam tubuh
dan digunakan dalam pembuatan sel eritrosit baru.
- Porfirin, yang dipecah menjadi bilirubin; bilirubin bersirkulasi di dalam
flasma dan di buang oleh sel-sel hati ketika darah bersirkulasi melalui organ
tersebut. Bilirubin disekresikan dalam empedu.
c. Pengangkutan oksigen
Hemoglobin ialah protein yang kaya akan zat besi. Ia memiliki afinitas (daya
gabung) terhadap oksigen dan oksigen itu membentuk oxihemoglobin di dalam
sel darah. Dengan melalui fungsi ini maka oksigen dibawa dari paru-paru ke
jaringan-jaringan.
Jumlah hemoglobin dalam darah normal ialah kira-kira 15 gram setiap 100
ml darah, dan jumlah ini biasanya disebut “100%”. Satu gram hemoglobin akan
bergabung dengan 1,34 ml oksigen. Orang normal memiliki 14,5 g hemoglobin
dalam setiap 100 ml darah. Dengan demikian, setiap 100 ml darah membawa 20
ml oksigen.
Ketika darah melewati kapiler paru, oksigen diambil dari udara dalam
alveolus ke dalam eritrosit. Ketika darah melewati kapiler jaringan yang
membutuhkan oksigen, oksihemoglobin melepaskan oksigen.
5
Proses pengambilan ini dipercepat oleh enzim karbonik anhidrase yang ada di
dalam eritrosit.
e. Golongan darah
Orang dengan plasma yang mengandung antibodi terhadap antigen yang tidak ada
pada selnya.
Sama halnya:
Orang golongan darah AB tidak memiliki antibodi ini dalam plasma, orang
golingan darah O memiliki antibodi anti-A dan anti-B dalam plasmanya. Orang
dengan get longan darah O tidak dapat menjadi “donor universal” karena:
6
b. Golongan O dapat mengandung antigen yang langka yang akan
menyebabkan masalah bila dimasukkan ke dalam orang non-O
Dengan alasan yang sama orang bergolongan darah AB tidak dapat menjadi
“resipien unuversal”.
Sel darah putih rupanya bening dan tidak berwarna, bentuknya lebih besar dari sel
darah merah, tetapi jumlahnya lebih kecil. Dalam setiap milimeter kubik darah
terdapat 6.000 sampai 10.000 (rata-rata 8.000) sel darah putih.
a. Jenis-jenis leukosit
- Granulosit
- Limfosit
- Monosit
1) Granulosit
7
Ciri pewarnaan granula ini membagi mereka menjadi tiga kelompok :
- Sel netrofil, sel golongan ini paling banyak dijumpai. Sel golongan ini
mewarnai didinya dengan pewarnaan netral, atau campuran pewarna asam
dan basa, dan tapak berwarna ungu.
- Sel eosinofil, sel golongan ini hanya sedikit dijumpai. Sel ini menyerap
pewarna yang bersifat asam (eosin) dan kelihatan merah.
- Sel basofil, menyerap pewarna basa dan menjadi biru
2) Limfosit
3) Monosit
Monosit adalah sel besar, berdiameter sampai 20µm, dengan nukleus oval
atau berbentuk ginjal. Monosit dibentuk di dalam sumsum tulang. Sel ini
mampu mengadakan gerakan amuboid dan mempunyai sifat fagosit (pemakan).
8
Sebagai tambahan granulosit memiliki enzim yang dapat memecah protein,
yang memungkinkan merusak jaringan hidup, menghancurkan dan
membuangnya. Dengan cara ini jaringan yang sakit atau terluka dapat dibuang
dan penyembuhan dimungkinkan.
3. TROMBOSIT
Trombosit adalah sel kecil kira-kira 1/3 sel darah merah terdapat 300.000
trombosit dalam setiap mm3 darah. Trombosit adalah cakram bulat, oval, bikonveks,
tidak berinti. trombosit bagian dari beberapa sel besar dalam sumsum tulang dan
hidup sekitar 10 hari. Sekitar 30-40 % terkonsentrasi didalam limpa, sisanya
bersikulasi di dalam darah, didekat endotel (bagian terdalam lapisan pembuluh darah).
a. Fungsi trombosit
4. PLASMA DARAH
Plasma adalah cairan bagian dari darah. Plasma membentuk sekitar 5% berat
badan. Plasma merupakan :
a. Media serkulasi elemen darah (eritrosit, leukosit, dan trombosit) yang terbentuk.
b. Pengangkutan zat anorganik dan organik dari satu organ atau jaringan ke organ
atau jaringan lain.
a. Komposisi plasma
9
- Air 91-92%
- Protein plasma :
Albumin : membentuk bagian terbesar kandungan protein plasma,
dihasilkan di dalam hati.
Globulin : α,β, dan γ, dihasilkan di dalam hati, limposit dan retikulo –
endoterial. Imuno globulin adalah globulin yang dibentuk sebagian dari
reaksi imunitas tubuh.
Pibrinogen : dihasilkan didalam hati
Protrombin : prekursoltrombin
- Kandungan anorganik : natrium, kalium, kalsium, magnesium, zat besi,
yodium, dll.
- Kandungan organik : urea, asam urat, kretinin, glukosa, lipid, asam amino,
enzim, hormon.
Jumlah normal darah atau jumlah sel setiap mm3 darah adalah kira-kira :
Granulosit :
Rata-rata
Persen persen
Sel eosinofi........................................ 1 – 4 3
Monosit .................................................... 4 – 8 5
10
Jumlah 100
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hematologi adalah cabang ilmu kesehatan yang mempelajari darah, organ
pembentuk darah penyakitnya. Asal kata dari bahasa Yunani haima artinya darah.
Darah adalah jaringan cairan yang terdiri atas dua bagian. Bahan interselul adalah
cairan yang disebut plasma dan didalamnya terdapat unsur-unsur padat padat, yaitu
sel darah.
Volume darah secara keseluruhan kira-kira 5 liter. Sekitar 55% adalah cairan,
sedangkan 45% sisanya terdiri atas sel darah. Angka ini dinyatakan dalam nilai
hematokrit atau volume sel darah yang didapatkan yang berkisar antara 40 sampai 47.
- Eritrosit
- Leukosit
- Trombosit
- Plasma
Eritrosit adalah cakram kecil bikonkaf dengan diameter sekitar 8,6µm, cekung
pada kedua sisinya, sehingga dilihat dari samping nampak seperti dua buah bulan
sabit yang saling bertolak belakang.
- Membran luar
- Hemoglobin (Hb), protein yang mengandung besi
- Karbonik anhidrase, enzim yabg terlibat dalam tranpor karbon dioksida.
Sel darah putih rupanya bening dan tidak berwarna, bentuknya lebih besar dari sel
darah merah, tetapi jumlahnya lebih kecil. Dalam setiap milimeter kubik darah
terdapat 6.000 sampai 10.000 (rata-rata 8.000) sel darah putih.
Jenis-jenis leukosit
- Granulosit
12
- Limfosit
- Monosit
Dengan kekuatan gerakan amuboidnya ia dapat bergerak bebas didalam dan dapat
keluar pembuluh darah dan berjalan mengitari seluruh bagian tubuh. Dengan cara ini
ia dapat :
Trombosit adalah cakram bulat, oval, bikonveks, tidak berinti. trombosit bagian
dari beberapa sel besar dalam sumsum tulang dan hidup sekitar 10 hari. Sekitar 30-40
% terkonsentrasi didalam limpa, sisanya bersikulasi di dalam darah, didekat endotel
(bagian terdalam lapisan pembuluh darah).
Plasma adalah cairan bagian dari darah. Plasma membentuk sekitar 5% berat
badan. Plasma merupakan :
a. Media serkulasi elemen darah (eritrosit, leukosit, dan trombosit) yang terbentuk.
b. Pengangkutan zat anorganik dan organik dari satu organ atau jaringan ke organ
atau jaringan lain.
B. SARAN
13
DAFTAR PUSTAKA
Gibson, Jhon M D, 2002, fisiologi dan anatomi modern untuk perawat, edisi 2,
EGC : Jakarta
iii