Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ANATOMI DAN FISIOLOGI


SISTEM HEMATOLOGI
Untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah “KMB 1”

Disusun oleh :
Ana Liana Lulu Nurjamjam
Annisa Ardine Daulay Mima Marifah
Diego Rizki Fauzi Neng Huriah
Dina Sofariah Sandra Irawan
Euis Sonia Ardianti Tia Ayu Adiningsih
Intan Riyali P H Yusma Zahratun N

PENDIDIKAN NERS
STIKes BUDI LUHUR CIMAHI
JL.KERKOF NO.243 LEUWIGAJAH
2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat
pada waktunya. Makalah ini sebagai salah satu tugas kelompok mata kuliah “KMB 1”.
Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, hal itu di
karenakan kemampuan penulis yang terbatas. Namun, berkat bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak akhirnya pembuatan makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Dan penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu.
Penulis berharap dalam penulisan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penulis sendiri dan para pembaca umumnya, serta semoga dapat menjadi bahan
pertimbangan untuk mengembangkan dan meningkatkan prestasi di masa yang akan
datang.

Cimahi, September 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ................................................................................... 1


B. TUJUAN ........................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN HEMATOLOGI ................................................................... 2


B. DARAH ......................................................................................................... 2
1. SEL DARAH MERAH (eritrosit, korpuskel merah)............................ 3
2. SEL DARAH PUTIH (leukosit) ........................................................... 6
3. TROMBOSIT ....................................................................................... 8
4. PLASMA DARAH ............................................................................... 9
C. RINGKASAN FUNGSI DARAH ................................................................. 10

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN .............................................................................................. 11
B. SARAN .......................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Di dalam tubuh manusia, ada alat transportasi yang berguna sebagai pengedar
oksigen dan zat makanan ke seluruh sel-sel tubuh serta mengangkut karbon dioksida
dan zat sisa ke organ pengeluaran. Alat transportasi pada manusia terkoordinasi dalam
suatu sistem yang disebut sistem peredaran darah. Sistem peredaran darah manusia
terdiri atas darah, jantung, dan pembuluh darah.
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali
tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang
dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme,
dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang
berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo atau hemato yang berasal dari kata
Yunani yang berarti haima yang berarti darah.
Darah manusia berwarna merah, namun dalam hal ini warna darah ada dua jenis
warna merah pada darah manusia. Warna merah terang menandakan bahwa darah
tersebut mengandung banyak oksigen, sedangkan warna merah tua menandakan
bahwa darah tersebut mengandung sedikit oksigen atau dalam arti lain mengandung
banyak karbondioksida. Warna merah pada darah disebabkan oleh adanya
hemoglobin. Hemoglobin adalah protein pernafasan (respiratory protein) yang
mengandung besi (Fe) dalam bentuk heme yang merupakan tempat terikatnya
molekul-molekul oksigen.
Darah juga mengangkut bahan-bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan
kimia asing ke hati untuk diuraikan dan ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni.

B. TUJUAN
1. Mengetahui fungsi darah
2. Mampu memahami prinsip kerja cara penentuan kadar Hb
3. Memahami prinsip kerja cara penentuan jumlah eritrosit dan leukosit
4. Mengetahui komponen-komponen darah

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN HEMATOLOGI
Hematologi adalah ilmu yang mempelajari tentang darah serta jaringan yang
membentuk darah. Darah merupakan bagian penting dari system transport.
Hematologi adalah cabang ilmu kesehatan yang mempelajari darah, organ
pembentuk darah penyakitnya. Asal kata dari bahasa Yunani haima artinya darah.

B. DARAH
Darah adalah jaringan cairan yang terdiri atas dua bagian. Bahan interseluler adalah
cairan yang disebut plasma dan didalamnya terdapat unsur-unsur padat, yaitu sel darah.
Volume darah secara keseluruhan kira-kira 5 liter. Sekitar 55% adalah cairan, sedangkan
45% sisanya terdiri atas sel darah. Angka ini dinyatakan dalam nilai hematokrit atau
volume sel darah yang didapatkan yang berkisar antara 40 sampai 47.
Diwaktu sehat volume darah adalah konstan dan sampai batas tertentu diatur oleh
tekanan osmotik dalam pembuluh darah dan dalam jaringan.
Susunan darah. Serum darah atau plasma terdiri atas

Air : 91,0 %

Protein : 8,0 % (albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen)

Mineral : 0,9 % (natrium khlorida, natrium bikarbonat, garam dari


kalsium, fosfor, magnesium dan besi, dan seterusnnya)

Sisanya diisi oleh sejumlah bahan organik, yaitu : glukose, lemak, urea, asam urat,
kreatinin, kholesterol dan asam amino.

Sel darah terdiri atas tiga jenis:

- Sel darah merah (Eritrosit)


- Sel darah putih (Leukosit)
- Trombosit
- Plasma

2
1. SEL DARAH MERAH (eritrosit, korpuskel merah)

Eritrosit adalah cakram kecil bikonkaf dengan diameter sekitar 8,6µm, cekung
pada kedua sisinya, sehingga dilihat dari samping nampak seperti dua buah bulan
sabit yang saling bertolak belakang. Dalam setiap milimeter kubik darah terdapat
5.000.000 sel darah. Kalau dilihat satu per satu warnanya kuning tua pucat, tetapi
dalam jumlah besar kelihatan merah dan memberi warna pada darah. Strukturnya
terdiri atas pembungkus luar atau stroma, berisi massa hemoglobin.

Sel darah merah memerlukan protein karena strukturnya terbentuk dari asam
amino. Mereka juga memerlukan zat besi, sehingga untuk membentuk
penggantiannya diperlukan diit seimbang yang berisi zat besi. Wanita memerlukan
lebih banyak zat besi karena beberapa diantaranya dibuang sewaktu menstruasi.
Sewaktu hamil diperlukan zat besi dalam jumlah yang lebih banyak lagi untuk
perkembangan janin dan membuatan susu.

Eritrosit terdiri dari :

- Membran luar
- Hemoglobin (Hb), protein yang mengandung besi
- Karbonik anhidrase, enzim yang terlibat dalam transpor karbon dioksida.

Kisaran jumlah normal eritrosit adalah :

- Laki-laki 4,5 – 6,5 x 1012/l


- Wanita 3,9 – 5,8 x 1012/l

a. Perkembangan

Sebelum lahir : dalam kantong yolk, seterusnya dalam limpa, hati, dan sumsum
tulang merah.

Setelah lahir : dalam sumsum tulang merah, bersamaan dengan bertambahnya


usia menjadi terbatas di dalam sternum, vertebrae, dan caput
femoris dan humerus.

Sel darah merah dibentuk didalam sumsum tulang, terutama dari tulang
pendek, pipih dan tak beraturan, dari jaringan kanselus pada ujung tulang pipa
dan dari sumsum dalam batang iga-iga dan dari sternum.

3
Perkembangan sel darah dalam sumsum tulang melalui berbagai tahap :

- Mula-mula besar dan berisi nukleus tetapi tidak ada hemoglobin


- Kemudian dimuati hemoglobin dan akhirnya kehilangan nukleusnya
- Baru diedarkan kedalam sirkulasi darah

Rata-rata panjang hidup sel darah merah kira-kira 115 hari. Sel menjadi usang,
dan dihancurkan dalam sistem retikulo-endotelial, terutama dalam limpa dan hati.
Globin dari hemoglobin dipecah menjadi asam amino untuk digunakan sebagai
protein dalam jaringan jaringan dan zat besi dalam hem dari hemoglobin
dikeluarkan untuk digunakan dalam pembentukan sel darah merah lagi. Sisa hem
dari hemoglobin diubah menjadi bilirubin (pigmen kuning) dan biliverdin yaitu
yang berwarna kehijau-hijauan yang dapat dilihat pada perubahan warna
hemoglobin yang rusak pada luka memar.

Hemoglobin ialah protein yang kaya akan zat besi. Ia memiliki afinitas (daya
gabung) terhadap oksigen dan dengan oksigen itu membentuk oxihemoglobin di
dalam sel darah merah. Dengan melalui fungsi ini maka oksigen dibawa dari
paru-paru ke jaringan-jaringan.

Jumlah hemoglobin dalam darah normal ialah kira-kira 15 gram setiap 100 ml
darah.

Normoblas adalah sel berinti di dalam sumsum tulang merah yang merupakan
asal sel eritrosit dengan pengeluaran nukleus dari sel. Retikulosit adalah sel
eritrosit primitif dimana jaringan yang halus dapat dilihat dengan metode
pewarnaan khusus, normalnya membentuk kurang dari satu persen eritrosit yang
bersirkulasi. Sumsum tulang mengganti 2 juta sel per detik untuk menggantikan
yang hilang.

Zat-zat yang diperlukan untuk perkembangan eritrosit

- Besi
- Asam folat
- Kobal
- Vitamin B 12
- Asam amino tertentu
- Tembaga

4
b. Lama hidup

Eritrosit hidup selama 74-154 hari. Pada usia ini, sistem enzim mereka
gagal, membran sel berhenti berfungsi dengan adekuat, dan ini dihancurkan oleh
sel sistem retikulo-endotelia. Hemoglobin dipecah menjadi :

- Heme, yang mengandung besi; sebagian besar besi ditahan di dalam tubuh
dan digunakan dalam pembuatan sel eritrosit baru.
- Porfirin, yang dipecah menjadi bilirubin; bilirubin bersirkulasi di dalam
flasma dan di buang oleh sel-sel hati ketika darah bersirkulasi melalui organ
tersebut. Bilirubin disekresikan dalam empedu.

c. Pengangkutan oksigen

Hemoglobin ialah protein yang kaya akan zat besi. Ia memiliki afinitas (daya
gabung) terhadap oksigen dan oksigen itu membentuk oxihemoglobin di dalam
sel darah. Dengan melalui fungsi ini maka oksigen dibawa dari paru-paru ke
jaringan-jaringan.

Jumlah hemoglobin dalam darah normal ialah kira-kira 15 gram setiap 100
ml darah, dan jumlah ini biasanya disebut “100%”. Satu gram hemoglobin akan
bergabung dengan 1,34 ml oksigen. Orang normal memiliki 14,5 g hemoglobin
dalam setiap 100 ml darah. Dengan demikian, setiap 100 ml darah membawa 20
ml oksigen.

Ketika darah melewati kapiler paru, oksigen diambil dari udara dalam
alveolus ke dalam eritrosit. Ketika darah melewati kapiler jaringan yang
membutuhkan oksigen, oksihemoglobin melepaskan oksigen.

Oksihemoglobin adalah hemoglibin yang berkombinasi dengan oksigen dan


berwarna merah terang. Hemiglobin tereduksi adalah hemoglobin tanpa oksigen
dan berwarna biru gelao, hampir hitam.

d. Pengangkutan karbon dioksida

Sebagian karbon dioksida diangkut oleh eritrosit selain yang diangkut


didalam plasma. Karbin dioksida juga dapat berikatan dengan hemoglobin.

5
Proses pengambilan ini dipercepat oleh enzim karbonik anhidrase yang ada di
dalam eritrosit.

e. Golongan darah

Golongan darah dibagi empat golongan darah utama AB, A, B dan O.

Eritrosit memiliki antigen tertentu pada permukaan mereka. Antigen ini


ditentukan secara genetik :

- Sel golongan AB memiliki antigen A dan B


- Sel golongan A memiliki antigen A
- Sel golongan B memiliki antigen B
- Sel golongan O tidak memiliki antigen

Orang dengan plasma yang mengandung antibodi terhadap antigen yang tidak ada
pada selnya.

Dengan demikian, orang bergolongan A memiliki :

a. Antigen A pada eritrosit


b. Anti-B dalam plasma

Orang bergolongan B memiliki:

a. Antigen B pada eritrosit


b. Anti-A dalam plasma

Bila darah golongan A dimasukkan ke dalam orang yang memiliki golongan


darah B, antibodi anti-A pada orang bergolongan B akan mengumpulkan sel
donor golongan A dan menyebabkan sumbatan pada pembuluh darah kecil.

Sama halnya:

Orang golongan darah AB tidak memiliki antibodi ini dalam plasma, orang
golingan darah O memiliki antibodi anti-A dan anti-B dalam plasmanya. Orang
dengan get longan darah O tidak dapat menjadi “donor universal” karena:

a. Antibodi anti-A dan anti-B dalam plasma kadang-kadang sangat kuat


sehingga dapat mengaglutinasi sel resipien non-O,

6
b. Golongan O dapat mengandung antigen yang langka yang akan
menyebabkan masalah bila dimasukkan ke dalam orang non-O

Dengan alasan yang sama orang bergolongan darah AB tidak dapat menjadi
“resipien unuversal”.

Apabila darah dari golongan yang bertentangan ditranfusikan akan


mengakibatkan bahan dalam plasma yang bernama agglutinin mengumpal dan
juga terjadi hemolisis (memecahnya) sel darah merah.

2. SEL DARAH PUTIH (leukosit)

Sel darah putih rupanya bening dan tidak berwarna, bentuknya lebih besar dari sel
darah merah, tetapi jumlahnya lebih kecil. Dalam setiap milimeter kubik darah
terdapat 6.000 sampai 10.000 (rata-rata 8.000) sel darah putih.

a. Jenis-jenis leukosit
- Granulosit
- Limfosit
- Monosit

1) Granulosit

Granulosit atau sel polimorfonuklear merupakan 75% dari seluruh jumlah


sel darah putih. Mereka terbentuk dalam sumsum merah tulang. Sel ini berisi
sebuah nukleus yang berbelah banyak dan protoplasmanya berbulir. Karena itu
disebut sel berbulir atau granulosit.

Kekurangan granulosit disebut granulositopenia. Tidak adanya granulosit


disebut agranulositosis, yang dapat timbul setelah makan obat tertentu,
termasuk juga beberapa antibiotika. Oleh karena itu apabila mengkonsumsi
obat-obatan tersebut, pemeriksaan darah sebaiknya dilakukan untuk mengetahui
keadaan ini seawal mungkin.

7
Ciri pewarnaan granula ini membagi mereka menjadi tiga kelompok :

- Sel netrofil, sel golongan ini paling banyak dijumpai. Sel golongan ini
mewarnai didinya dengan pewarnaan netral, atau campuran pewarna asam
dan basa, dan tapak berwarna ungu.
- Sel eosinofil, sel golongan ini hanya sedikit dijumpai. Sel ini menyerap
pewarna yang bersifat asam (eosin) dan kelihatan merah.
- Sel basofil, menyerap pewarna basa dan menjadi biru
2) Limfosit

Limfosit memiliki nukleus besar bulat atau agak berindentasi, dengan


menempati sebagian besar sel. Sel ini dibentuk di dalam kelenjar limfe dan juga
dalam sumsum tulang. Sel ini non-granuler dan tidak memiliki kemampuan
bergerak seperti amuba. Sel ini dibagi lagi dalam limfosit kecil dan besar.

3) Monosit
Monosit adalah sel besar, berdiameter sampai 20µm, dengan nukleus oval
atau berbentuk ginjal. Monosit dibentuk di dalam sumsum tulang. Sel ini
mampu mengadakan gerakan amuboid dan mempunyai sifat fagosit (pemakan).

b. Fungsi sel darah putih

Granulosit dan monosit mempunyai peranan penting dalam pelindungan


badan terhadap mikroorganisme. Dengan kemampuannya sebagai fagosit
(pemakan), mereka memakan bakteri-bakteri hidup yang masuk ke peredaran
darah. Melalui mikroskop adakalanya dapat dijumpai sebanyak 10-20
mikroorganisme tertelan oleh sebutir granulosit. Pada waktu menjalankan fungsi
ini mereka disebut fagosit. Dengan kekuatan gerakan amuboidnya ia dapat
bergerak bebas didalam dan dapat keluar pembuluh darah dan berjalan mengitari
seluruh bagian tubuh. Dengan cara ini ia dapat :

- Mengepung daerah yang terkena infeksi atau cedera


- Menangkap organisme hidup dan menghancurkannya
- Menyingkirkan bahan lain seperti kotoran-kotoran, serpihan kayu, benang
jahitan (catgut), dan sebagainnya,

8
Sebagai tambahan granulosit memiliki enzim yang dapat memecah protein,
yang memungkinkan merusak jaringan hidup, menghancurkan dan
membuangnya. Dengan cara ini jaringan yang sakit atau terluka dapat dibuang
dan penyembuhan dimungkinkan.

Mengenai fungsi limfosit sedikit yang diketahui. Mereka tidak memiliki


gerakan amuboid, terapung-apung di dalam aliran darah dan juga terdapat dalam
jaringan limfe dari semua bagian badan. Mereka tidak memakan bakteri, tetapi
diduga bahwa mereka membentuk

antibodi (badan penangkis) penting yang melindungi tubuh terhadap infeksi


khronik dan mempertahankan tingkat kekebalannya (imunitas) tertentu terhadap
infeksi.

3. TROMBOSIT

Trombosit adalah sel kecil kira-kira 1/3 sel darah merah terdapat 300.000
trombosit dalam setiap mm3 darah. Trombosit adalah cakram bulat, oval, bikonveks,
tidak berinti. trombosit bagian dari beberapa sel besar dalam sumsum tulang dan
hidup sekitar 10 hari. Sekitar 30-40 % terkonsentrasi didalam limpa, sisanya
bersikulasi di dalam darah, didekat endotel (bagian terdalam lapisan pembuluh darah).

a. Fungsi trombosit

mempertahankan integritas endotel (bagaimana trombosit melalukan ini


belum pasti), mengontrol peredaran darah, berperan penting dalam pengumpalan
darah.

4. PLASMA DARAH

Plasma adalah cairan bagian dari darah. Plasma membentuk sekitar 5% berat
badan. Plasma merupakan :

a. Media serkulasi elemen darah (eritrosit, leukosit, dan trombosit) yang terbentuk.
b. Pengangkutan zat anorganik dan organik dari satu organ atau jaringan ke organ
atau jaringan lain.

a. Komposisi plasma

9
- Air 91-92%
- Protein plasma :
 Albumin : membentuk bagian terbesar kandungan protein plasma,
dihasilkan di dalam hati.
 Globulin : α,β, dan γ, dihasilkan di dalam hati, limposit dan retikulo –
endoterial. Imuno globulin adalah globulin yang dibentuk sebagian dari
reaksi imunitas tubuh.
 Pibrinogen : dihasilkan didalam hati
 Protrombin : prekursoltrombin
- Kandungan anorganik : natrium, kalium, kalsium, magnesium, zat besi,
yodium, dll.
- Kandungan organik : urea, asam urat, kretinin, glukosa, lipid, asam amino,
enzim, hormon.

Jumlah normal darah atau jumlah sel setiap mm3 darah adalah kira-kira :

Sel darh merah 4.500.000 – 5.500.000 rata-rata 5000.000

Sel darah putih 6.000 – 10.000 rata-rata 8.000.

Dengan sususnan berikut

Granulosit :

Rata-rata

Persen persen

Sel netropil ........................................ 60 – 70 66

Sel eosinofi........................................ 1 – 4 3

Sel basofil.......................................... 1/2 – 2 1

Limfosit (besar dan kecil) ........................20 – 30 25

Monosit .................................................... 4 – 8 5

10
Jumlah 100

Trombosit 250.000 – 500.000 rata-rata 350.000

5. RINGKASAN FUNGSI DARAH


1. Bekerja sebagai sistem transpor dari tubuh, mengantarkan semua bahan kimia.
Oksigen dan zat makanan yang diperlukan untuk tubuh supaya fungsi normalnya
dapat dijalankan, dan menyingkirkan karbon dioksida dan hasil buangan lain.
2. Sel darah merah mengantarkan oksigen ke jaringan dan menyingkirkan sebagai
dari karbon dioksida
3. Sel darah putih menyediakan banyak bahan pelindung dan karena gerakan
fagositosis dari beberapa sel maka melindungi tubuh terhadap serangan bakteri.
4. Plasma membagi protein yang diperlukan untuk pembentukan jaringan,
menyegarkan cairan jaringan karena melalui cairan ini semua sel tubuh menerima
makanannya. Dan merupakan kendaraan untuk mengangkut bahan buangan ke
berbagai organ ke organ exkretorikuntuk dibuang
5. Hormon, dan enzim diantarakan dari organ ke organ dengan perantaraan darah.

11
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Hematologi adalah cabang ilmu kesehatan yang mempelajari darah, organ
pembentuk darah penyakitnya. Asal kata dari bahasa Yunani haima artinya darah.

Darah adalah jaringan cairan yang terdiri atas dua bagian. Bahan interselul adalah
cairan yang disebut plasma dan didalamnya terdapat unsur-unsur padat padat, yaitu
sel darah.

Volume darah secara keseluruhan kira-kira 5 liter. Sekitar 55% adalah cairan,
sedangkan 45% sisanya terdiri atas sel darah. Angka ini dinyatakan dalam nilai
hematokrit atau volume sel darah yang didapatkan yang berkisar antara 40 sampai 47.

Sel darah terdiri atas tiga jenis:

- Eritrosit
- Leukosit
- Trombosit
- Plasma

Eritrosit adalah cakram kecil bikonkaf dengan diameter sekitar 8,6µm, cekung
pada kedua sisinya, sehingga dilihat dari samping nampak seperti dua buah bulan
sabit yang saling bertolak belakang.

Eritrosit terdiri dari :

- Membran luar
- Hemoglobin (Hb), protein yang mengandung besi
- Karbonik anhidrase, enzim yabg terlibat dalam tranpor karbon dioksida.

Sel darah putih rupanya bening dan tidak berwarna, bentuknya lebih besar dari sel
darah merah, tetapi jumlahnya lebih kecil. Dalam setiap milimeter kubik darah
terdapat 6.000 sampai 10.000 (rata-rata 8.000) sel darah putih.

Jenis-jenis leukosit

- Granulosit

12
- Limfosit
- Monosit

Fungsi sel darah putih

Granulosit dan monosit mempunyai peranan penting dalam pelindungan badan


terhadap mikroorganisme.

Dengan kekuatan gerakan amuboidnya ia dapat bergerak bebas didalam dan dapat
keluar pembuluh darah dan berjalan mengitari seluruh bagian tubuh. Dengan cara ini
ia dapat :

- Mengepung daerah yang terkena infeksi atau cedera


- Menangkap organisme hidup dan menghancurkannya
- Menyingkirkan bahan lain seperti kotoran-kotoran, serpihan kayu, benang
jahitan (catgut), dan sebagainnya,

Trombosit adalah cakram bulat, oval, bikonveks, tidak berinti. trombosit bagian
dari beberapa sel besar dalam sumsum tulang dan hidup sekitar 10 hari. Sekitar 30-40
% terkonsentrasi didalam limpa, sisanya bersikulasi di dalam darah, didekat endotel
(bagian terdalam lapisan pembuluh darah).

Fungsi trombosit adalah untuk mempertahankan integritas endotel (bagaimana


trombosit melalukan ini belum pasti), mengontrol peredaran darah, berperan penting
dalam pengumpalan darah.

Plasma adalah cairan bagian dari darah. Plasma membentuk sekitar 5% berat
badan. Plasma merupakan :

a. Media serkulasi elemen darah (eritrosit, leukosit, dan trombosit) yang terbentuk.
b. Pengangkutan zat anorganik dan organik dari satu organ atau jaringan ke organ
atau jaringan lain.

B. SARAN

13
DAFTAR PUSTAKA

Gibson, Jhon M D, 2002, fisiologi dan anatomi modern untuk perawat, edisi 2,
EGC : Jakarta

Pearce, Evelyn, 2008, anatomi dan fisiologi untuk paramedis, PT Gramedia


Puastaka Utama : Jakarta

iii

Anda mungkin juga menyukai