Disusun Oleh :
Faiz W 1
Fakultas Ekonomi
2016
1
KATA PENGANTAR
Pada makalah proses pengambilan keputusan konsumen ini kita akan menyatukan
konsep psikologis, sosial, dan budaya dalam rangka untuk memahami cara para konsumen
mengambil keputusan. Setiap hari kita masing-masing mengambil berbagai keputusan
mengenai setiap aspek kehidupan kita sehari-hari. Tetapi kita biasanya mengambil keputusan
ini tanpa memikirkan bagaimana kita mengambil keputusan dana apa yang terlibat dalam
proses pengambilan keputusan ini. Menurut pemahaman umum, sebuah keputusan adalah
seleksi dari dua pilihan alternatif atau lebih. Dengan kata lain, pilihan alternatif alternatif
harus tersedia bagi seseorang ketika mengambil keputusan.
2
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN
Pengertian lainnya mengenai Perilaku Konsumen adalah proses dan aktivitas ketika
seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta
pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.
Terdapat 5 faktor dalam pribadi seseorang dalam pembelian suatu produk atau barang :
1. Motivasi : merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai
tujuan tertentu.
2. Presepsi : merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap kejadian yang diterimanya
berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.
3. Pembentukan sikap : merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang
mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.
4. Integerasi : merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon
atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan
perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk
tersebut.
5. Pembelanjaan : merupakan proses belajar yang dilakukan seseorang setelah membeli
produk tersebut dengan melihat apakah produk tersebut memiliki kegunaan dan akan
3
dijadikan sebagai alternatif dalam pembelian selanjutnya.
Jika konsumen tidak mempunyai kriteria yang mapan untuk menilai kategori produk
atau merek tertentu dalam kategori tersebut atau tidak membatasi jumlah merek yang
akan mereka pertimbangkan menjadi rangkaian kecil yang dapat dikuasai. Pada
tingkat ini konsumen membutuhkan berbagai informasi untuk menetapkan
serangkaian kriteria guna menilai merek-merek tertentu dan bayak informasi yang
sesuai mengenai setiap merek yang diperimbangkan.
Konsumen telah menetapkan ktiteria dasar untuk menilai kategori produk dan merk
dalam kategori tersebut. Tetapi belum sepenuhnya menentukan pilihan terhadap
kelompok merek tertentu. Mereka harus mengumpulkan informasi merek tambahan
untuk melihat perbedaan di antara berbagai merek.
4
MODEL KEPUTUSAN PERILAKU KONSUMEN
Istilah model konsumen mengacu ke pandangan atau perspektif yang umum mengenai
bagaimana individu berprilaku seperti yang mereka lakukan. Terdapat empat model
konsumen menurut pandangan :
Pandangan Ekonomi
Konsumen diberi ciri sebagai pengambil keputusan yang rasional. Untuk berperilaku
rasional dalam arti ekonomi, seorang konsumen harus :
2. Mampu memeringkatkan setiap alternatif secara tepat dari sudut keuntungan dan
kerugian.
Pandangan Pasif
Pandangan pasif yang menggambarkan konsumen sebagai orang yang pada dsarnya
tunduk kepada kepentingan melayani diri dan usaha promosi para pemasar. Dalam pandangan
pasif, para konsumen dianggap sebagai pembeli yang menurutkan kata hati dan irasional, siap
menyerah kepada tujuan dan kekuasaan pemasar.
Pandangan Kognitif
Pandangan Emosianal
Masukan
Komponen ini mempunyai bidang berbagai pengaruh luar yang berlaku sebagai
sumber informasi mengenai produk tertentu dan mempengaruhi nilai-nilai, sikap dan perilaku
konsumen yang berkaitan dengan produk. Yang utama dalam faktor masukan ini adalah
seberbagai kegiatan bauran pemasaran dan pengaruh sosiobudaya.
Proses
- Pengenalan kebutuhan
6
b. Kriteria yang dipakai untuk mengevaluasi merk, merupakan rangkaian merk yang
mereka minati biasanya dinyatakan dari sudut sifat-sifat produk yang penting.
e. Informasi yang tidak lengkap dan alternatif yang tidak dapat dibandingkan, dalam
berbagai situasi pilihan para konsumen menghadapai informasi yang tidak lengkap
sebagai dasar keputusan dan harus menggunakan berbagai strategi alternatif untuk
mengatasi unsur-unsur yang hilang.
g. Visi konsumsi, sebagai gambaran pengambilan keputusan yang tidak ortodoks, tetapi
mungkin sekali akurat dalam situasi kurangnya pengalaman konsumen dan tidak
terstrukturnya masalah dengan baik, maupun dalam situasi yang diliputi emosi yang
mendalam.
Keluaran
Komponen ini meyangkut dua kegiatan pasca pembelian yang berhubungan erat
perilaku pembelian dan penilaian pasca pembelian. Tujuan dari dua kegiatan ini adalah untuk
meningkatkan kepuasan konsumen terhadap pembeliannya.
Perilaku pembelian
- Pembelian percobaan.
- Pembelian ulangan.
Perilaku memberi hadiah didefinisikan sebagai proses pertukaran hadiah yang terjadi antara
pemberi dan penerima. Proses pertukaran hadiah merupakan bagian perilaku konsumen yang
penting. Terdapat lima jenis pemberian hadiah dan penerimaan hadiah, yaitu:
kelompok lain),
2. Pemberian hadiah antar kategori (seorang individu memberikan hadiah kepada sebuah
Perilaku konsumen tidak hanya mengambil keputusan pembelian atau perbuatan membeli, ia
juga mencakup berbagai pengalaman yang dihubungkan dengan pemakaian atau konsumsi
8
berbagai produk dan jasa. Pengalaman memakai produk dan jasa maupun perasaan senang
pengalaman menyumbang kepada kepuasan konsumen dan kualitas hidup secara keseluruhan.
Pemasaran berdasarkan hubungan menjadi demikian penting karena konsumen sekarang ini
kurang setia dibandingkan masa lalu, hal ini disebabkan enam kekuatan utama: berlimpahnya
keuangan konsumen menurunkan kesetiaan) dan kekurangan waktu (tidak cukup waktu untuk
setia).
dengan membangun kepercayaan dan memegang janji yang dibuat oleh para konsumen.
Dalam hal ini digunakan untuk mengembangkan ikatan jangka panjang dengan para
pelanggan dengan membuat mereka merasa istimewa dan memberikan berbagai pelayanan
9
KATEGORI DAN KENDALA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
KONSUMEN
KATEGORI KEPUTUSAN
A. Keputusan dalam keadaan ada kepastian (certainty) Apabila semua informasi yang
diperlukan untuk mengambil keputusan lengkap, maka keputusan dikatakan dalam situasi ada
kepastian. Dalam keadaan pasti kita dapat meramalkan secara tepat hasil dari setiap
tindakan.
B. Keputusan dalam keadaan ada risiko (risk) Risiko terjadi jika hasil pengambilan
keputusan walaupun tidak diketahui kepastiaannya akan tetapi diketahui nilai
kemungkinannya.
D. Keputusan dalam keadaan ada konflik (conflict) Situasi konflik terjadi kalau
kepentingan dua pengambil keputusan atau lebih saling bertentangan (ada konflik) dalam
situasi kompetitif.
10
Kendala yang paling kuat dampaknya sesungguhnya bersumber pada diri pengambilan
keputusan yang bersangkutan sendiri. Kendala yang paling sering menampakkan diri adalah
ketidakmampuan seseorang bertindak tegas.
Contohnya :
a. Kegagalan di masa lalu, Dalam karier seseorang sebagai contohnya, tidak seorangpun
yang mencapai nilai keberhasilan seratus persen. Ada saja tindakan dan keputusan yang
diambil yang tidak mendatangkan hasil yang diharapkan. Pengalaman pahit demikian tidak
jarang menjadi kendala dalam pengambilan keputusan, dan bahkan begitu menghantui
seseorang sehingga ia menjadi takut atau ragu-ragu dalam mengambil keputusan.
b. Konsultasi yang berlebihan, Proses pengambilan keputusan dapat menjadi sangat lamban
apabila seorang pengambil keputusan melakukan banyak konsultasi dengan berbagai pihak.
Proses konsultasi bukan saja perlu tetapi harus dilakukan, alasan nya ialah bahwa dalam
menghadapi situasi problematik, kemampuan seseorang yang terbatas tidak memungkinkan
memecahkan masalah tersebut secara tuntas betapa tinggi kemampuannya.
c. Faktor ketidakpastian , Tidak dapat disangkal bahwa ketidakpastian merupakan salah satu
kendala yang dihadapi dalam pengambilan keputusan. Karena itu kemampuan
memperhitungkan dan mengatasi kendala tersebut. Ketidakpastian itu menjadi kendala karena
:
1) Kurangnya keyakinan dalam diri pengambil keputusan tentang hasil yang akan diperoleh
dari keputusannya.
2) Preferensi pribadi yang bersangkutan atas alternatif yang mungkin ditempuh, yang bisa
saja berbeda dari alternatif yang ditemukan melalui pendekatan ilmiah.
d. Pemahaman yang tidak tepat tentang peranan informasi, Pemahaman yang tidak tepat
tentang peranan informasi dalam proses pengambilan keputusan dapat menjadi kendala yang
harus disingkirkan. Tidak jarang terdengar keluhan para pengambil keputusan mengatakan ,
bahwa mereka tidak mengambil keputusan karena mereka tidak memiliki informasi yang
cukup. Bukan merupakan peritiwa yang ganjil jika seorang pengambil keputusan
11
menggunakan dalih terlalu banyak informasi sebagai alasan untuk tidak cepat mengambil
keputusan.
BAB 4 PENUTUP
Kesimpulan
Keputusan konsumen untuk membeli atau tidak membeli suatu produk atau jasa
merupakan saat yang penting bagi kebanyakan pemasar. Keputusan ini dapat menandai
apakah suatu strategi pemasaran telah cukup bijaksana, berwawasan luas, dan efektif, atau
apakah kurang baik direncanakan atau keliru menetapkan sasaran. Jadi, para pemasar sangat
tertarik dengan proses pengambilan keputusan konsumen.
- Psikologis
- Sosial
- Budaya
12
Model keputusan mempunyai tiga golongan variable :
- Variable masukan
- Variable proses
- Variable keluaran
- . Faktor ketidakpastian
Pendapat kelompok
Menurut kami perilaku konsumen tidak hanya mengambil keputusan pembelian atau
perbuatan membeli tetapi juga mencakup berbagai pengalaman yang dihubungkan dengan
pemakaian atau konsumsi berbagai produk atau jasa.
14