http://budiandhisnotes.blogspot.com/2019/03/bab-6-gambar-kerja-produk.html
agusliemartha.blogspot.com
KOMPETENSI INTI
3. Memahami, menetapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan factual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
Teknik Komputer dan Jaringan pada tingkat teknis, spesifik, detail, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja,
warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik
Komputer dan Jaringan.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
KOMPETENSI DASAR
3.6 Menganalisis lembar kerja/ gambar kerja untuk pernbuatan prototype produk
barang/jasa
4.6 Membuat lembar kerja/ gambar kerja untuk pembuatan prototype produk barang/jasa
APERSEPSI
Dalam bab ini, kita akan membahas tentang gambar kerja. Gambar kerja dapat berfungsi
sebagai tahap awal dalam mewujudkan prototype sebuah produk, yakni tahap ilustrasi. Tahap
ilustrasi mewujudkan ide menjadi sesuatu yang nyata, yaitu berupa gambar kerja. Oleh
karena gambar kerja adalah tahap penting dalam membangun prototype suatu produk, maka
mari kita mempelajari bab berikut dengan saksama!
1. Perancangan
Perancangan atau desain adalah kegiatan menciptakan rencana pembuatan suatu objek
dan sistem (seperti yang banyak ditemui di cetak biru arsitektur, gambar rekayasa,
proses bisnis, diagram sirkuit, dan lain-lain). Desain memiliki pengertian berbeda-
beda, tergantung pada bidang ilmunya. Dalam beberapa disiplin ilmu, kegiatan
membangun suatu objek secara langsung, seperti desain gratis, juga dianggap sebagai
kegiatan perancangan.
Perancangan memegang peranan penting dalam penciptaan suatu objek. Banyak aspek
yang menjadi faktor dalam mempertimbangkan sebuah rancangan, seperti aspek
keindahan, fungsi, ekonomis, dan social politik. Oleh karena banyaknya aspek-aspek
yang dijadikan pertimbangan, maka kegiatan perancangan biasanya dibarengi dengan
kegiatan penelitian, perenungan, pemodelan, dan perancangan kembali.
Jadi, kita bisa men an a bahwa perancangan merupakan suatu bentuk abstrak dari
benda nyata/fisik. Perancangan adalah kegiatan kreatif yang sarat dengan penemuan.
Di bawah ini merupakan penjelasan berbagai jenis model desain yang berkaitan
dengan hakikat desain sebagai proses:
1. Model Rasional
Model Rasional adalah model yang dikembangkan oleh Herbert A. Simon.
Beliau adalah seorang ilmuwan Amerika. Selain Herbert A. Simon, Model
Rasional juga dikembangkan oleh Gerhard Pahl dan Wolfgang Beitz. Mereka
adalah dua ahli rekayasa rancangan berkewarganegaraan Jerman.
a. Prinsip Model Rasional
Model Rasional menyatakan bahwa:
1. Para perancang berusaha untuk memaksimalkan rancangannya sesuai
dengan tujuan dan batasan-batasan suatu produk.
2. Proses perancangan adalah proses yang berdasarkan pada rencana yang
telah dibuat.
3. Proses desain hanya bisa dipahami sebagai proses yang dilaksanakan
secara bertahap.
Dasar dari model rasional adalah teori rasionalisme. Menurut teori
rasionalisme, rancangan adalah hal yang dibuat oleh perancang dengan
tujuan untuk mewujudkan rancangan tersebut menjadi informasi yang jelas
dan dapat diukur.
2. Model Aksi-Sentris
Model aksi sentris adalah bentuk kritik dari model rasional menyatakan bahwa:
Model aksi sentris adalah model yang berdasarkan pada teori empiris dan
metode Agile. Dalam model ini, perasaan dan imajinasi perancang lebih
dihargai. Namun, layaknya model rasional, model aksi sentris juga
menganggap bahwa rancangan adalah sekumpulan informasi dan pengetahuan
seorang perancang.
Bedanya, model aksi sentris menyatakan bahwa pengetahuan dan informasi
tersebut berasal dari sudut pandang perancang tersebut, bukan berasal dari
keadaan yang dapat diukur dan diprediksi. Jadi, model aksi sentris lebih
menekankan pada pola pemikiran dan profesionalisme perancang
dibandingkan dengan kemampuan teknisnya.
b. Jenis-Jenis Perancangan
Berikut mcrupakan jenis-jenis perancangan.
1. Rancangan Produk
Tujuan dari rancangan produk adalah agar suatu produk dapat memiliki daya
guna bagi konsumen. Perancang produk biasanya seseorang yang mengetahui
alur kecenderungan konsumen. Kemampuan daya guna suatu rancangan
produk biasanya disajikan ke dalam tiga macam ilustrasi, yakni diagram
resolusi rendah, flowchart, dan sistem antarmuka sederhana.
Perancang produk harus memiliki skala prioritas yang tepat karena mereka
tidak memiliki cukup waktu untuk mengeksekusi semua ide yang dimilikinya.
Selain itu, perancang produk juga harus mengutamakan kepcntingan
konsumen.
2. Rancangan Visual
Tujuan dari perancangan visual adalah memastikan suatu produk dapat
memiliki daya tarik bagi konsumen dalam kaitannya dengan stimulasi panca
indera.
Rancangan visual adalah rancangan yang mengutamakan keindahan dan
subjektifitas perancangnya. Tapi perancang visual akan membuat produk
rancangannya menjadi produk yang mudah dikenali. Perancang visual
berupaya agar produk tersebut memiliki bentuk visual yang menarik.
Seorang perancang visual haruslah seseorang yang memperhatikan detail.
Mereka juga harus memiliki kemampuan lebih dalam aspek keterampilan
visual, sepertian animasi.
2. Gambar Kerja
Berikut mempakan pengertian gambar kerja menurut para ahli:
b. Gambar kerja adalah komunikasi utama antara si pembuat gambar atau ide dengan
si pelaksana di lapangan, dan gambar harus dipahami oleh kedua belah pihak.
1. Penyampaian Informasi
Gambar berfungsi sebagai bentuk visual awal dari proses perancangan.
Dengan adanya gambar kerja, perancang dapat mengetahui kelebihan dan
kekurangan rancangan yang dibuatnya
1. Kertas Gambar
Kertas gambar yang sering digunakan adalah kertas putih (kertas
padalarang/kertas manila) dan kertas kalkir. Kertas padalarang dan kertas
manila adalah jenis kertas yang tidak tembus cahaya, agak tebal, biasanya
untuk membuat gambar dengan pensil dan kadang-kadang juga dengan tinta.
Adapun kertas kalkir adalah kertas yang tembus cahaya (transparan) biasanya
untuk membuat gambar dengan tinta yang merupakan proses lanjutan dari
pembuatan gambar dengan pensil untuk mempermudah dalam penggandaan
(rcproduksi).
Ukuran pokok dari kertas gambar adalah A0 (baca A nol) mempunyai luas 1
m2. Apabila kertas A0 dibagi menjadi dua bagian sama besar kita dapatkan
ukuran kertas yang lebih kecil yaitu Al. Arti Al adalah kertas A0 yang dibagi
satu kali. Begitu seterusnya, apabila kertas Al dibagi menjadi dua sama besar
menjadi kertas ukuran A2, Kertas A2 menjadi kertas A3, kertas A3 mcnjadi
kertas A4, kertas A4 menjadi kertas A5.
2. Pensil Gambar
Kita memerlukan pensil (potlot) yang berbeda untuk keperluan menulis, baik
kualitas maupun tingkat kekerasannya. Biasanya kekerasan pensil
dicantumkan pada salah satu ujungnya.
4. Jangka
Jangka digunakan untuk menggambar lingkaran atau busur lingkaran.
Biasanya jangka ditempatkan dalam suatu kotak. Satu kotak jangka yang
sederhana paling sedikit harus berisi sebuah jangka besar, sebuah alat
penyambung untuk membuat lingkaran besar, sebuah jangka orleon (jangka
pegas) dan sebuah pena penggaris (trek pen). Untuk keperluan meninta bentuk
lingkaran biasanya jangka dilengkapi dengan ring (cincin) yang berfungsi
untuk menyambung atau mengganti mata pensil dengan rapido. Disamping
kotak jangka yang sederhana ada kotak jangka yang sedang dan kotak jangka
yang lengkap.
5. Rapidograph
Untuk membuat gambar dengan tinta, dapat menggunakan pen tarik yang
biasanya terletak dalam kotak jangka. Akan tetapi hal ini tidak praktis karena
tinta dapat menetes keluar dan untuk membuat garis dengan ketebalan yang
dikehendaki harus menyetel berkali-kali. Rapido bersifat refil atau dapat diisi
ulang jika tinta telah habis, oleh karena itu rapido perlu dilengkapi dengan
tinta gambar yang biasanya banyak dijual di toko.
6. Sablon
Untuk keseragaman dan kerapian dalam membuat tulisan digunakan sablon
atau mal huruf dan angka, sedangkan untuk membuat gambar lambang-
lambang dan bentuk-bentuk digunakan sablon atau mal bcntuk. Adapun untuk
mcnggambar macam-macam garis lengkung (kurva) misalnya clips, parabola,
dan hiperbola digunakan mal kurva.
7. Busur Derajat
Busur derajat digunakan untuk mengukur sudut atau membagi sudut. Biasanya
busur derajat ini mcmpunyai garis-garis pcmbagi 0° sampai dengan 180°
8. Meja Gambar
Meja gambar terdiri dari dua bagian, yaitu papan gambar dan standar (rangka
panyangga). Standar atau rangka panyangga dapat diatur kamiringannya
sesuai dangan kemiringan yang dikehendaki oleh juru gambar.
Papan gambar terbuat dari kayu pinus, kayu linda, kayu lapis (plywood) atau
hardboard. Syarat-syarat papan gambar adalah harus mempunyai permukaan
rata dan tapi yang lunas, tidak melengkung, dan sambungan papannya harus
rapat. Papan gambar yang sederhana dapat diletakkan di atas maja gambar
biasa.
c. Dapat Dibuang
Sebuah gambar kerja hams bisa dibuang. Jadi, jangan membuat lembar kerja dari
bahan yang tak dapat dibuang.
d. Resolusi Rendah
Gambar kerja suatu prototype harus disajikan dalam resolusi rendah karena
gambar kerja merupakan rancangan sederhana suatu prototype.
e. Ambigu
Gambar kerja prototype memang sengaja dibuat ambigu sehingga dapat
diinterpretasikan pada segala sisi. Hal ini ditujukan agar peluang penyempurnaan
bisa tetap terbuka.
c. Northbridge, merupakan sebutan bagi komponen utama yang mengatur lalu lintas
data antara prosesor dengan sistem memori dan saluran utama motherboard.
e. Slot PCI Express x16, merupakan slot khusus yang bisa dipasangi kartu VGA
generasi terbaru.
f. Slot PCI Express xl, merupakan slot untuk memasang periferal (kartu atau card)
lainnya selain kartu VGA.
g. Slot AGP, merupakan slot khusus untuk memasang kartu VGA generasi sebelum
adanya slot PCI Express.
h. Slot PCI, merupakan slot umum yang biasa digunakan untuk memasang kartu atau
card dengan kecepatan di bawah slot AGP dan PCI Express.
n. Port Power, yaitu port untuk memberikan daya kepada sistem komputer.
RANGKUMAN
1. Berikut adalah syarat dalam membuat gambar atau lembar kerja :
a. Cepat
b. Murah
c. Dapat dibuang
d. Resolusi rendah
e. Ambigu
2. Biasanya, gambar kerja dalam hubungannya dengan bisnis retail berkaitan dengan
pembuatan proposal usaha.
3. Perancangan atau desain adalah kegiatan menciptakan rencana pembuatan suatu objek
dan sistem (seperti yang banyak ditemui di cetak biru arsitektur gambar rekayasa,
proses bisnis, diagram sirkuit, dan lain-lain).