Di Susun Oleh :
Rini Hardianti
P07120317041
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk
menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa kami ucapkan kepada guru pembimbing dan
teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan,
oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan
semoga sengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-
teman.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kematian suatu bagian kehidupan yang tak dapat dihindari dan bagian yang
paling sulit untuk diterima. Setiap orang meninggal dengan unit dan oleh
karena itu harus dirawat secara intensif, karena itu perawat harus mengembangkan
dan mempertahankan hubungan kebutuhan perseptif positif dengan pasien dan
keluarga yang akan memungkinkan pasien meninggal dalam keadaan nyaman dan
dengan terhormat.
B. RUMUSAN MASALAH
C . TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penulisan makalah ini ditujukan untuk
:
PEMBAHASAN
A. Proses Berduka
Tidak ada cara yang paling tepat dan cepat untuk menjalani proses berduka.
Konsep dan teori berduka hanyalah alat yang dapat digunakan untuk mengantisipasi
kebutuhan emosional seseorang dan keluarganya, serta rencana intervensi untuk
membantu mereka memahami kesedihan dan cara mengatasinya. Berikut penjelasan
teori proses berduka dari beberapa pakar.
1. Teori Engels
B. Kehilangan
5. Kehilangan Hidup
Kehilangan ini ada pada orang-orang yang akan menghadapi kematian
sampai dengan terjadinya kematian. Hal ini sering menyebabkan kehilangan
kontrol terhadap diri sendiri, gelisah, takut, bergantung pada orang lain,
putus asa dan malu. Contoh : pasien yang divonis menderita kanker otak,
luekimia atau penyakit langka lainnya yang tidak bisa disembuhkan oleh
dokter.
C. Reaksi Berduka
Penyangkalan (Denial)
Individu bertindak seperti seolah tidak terjadi apa-apa dan dapat menolak
untuk mempercayai bahwa telah terjadi kehilangan. Pernyataan seperti
“tidak, tidak mungkin seperti itu!” atau “tidak akan terjadi pada saya!”
sangat umum dilontarkan.
Kemarahan (Anger)
Penawaran (Bargaining)
Individu berupaya untuk membuat perjanjian dengan cara yang halus atau
jelas untuk mencegah kehilangan. Pada tahap ini, klien sering kali mencari
pendapat orang lain.
Depresi (Depression)
Terjadi ketika kehilangan disadari dan timbul dampak nyata dari makna
kehilangan tersebut. Tahap depresi ini memberi kesempatan untuk berupaya
melewati kehilangan dan mulai memecahkan masalah.
Penerimaan (Acceptance)