Anda di halaman 1dari 5

97

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah peneliti melakukan pengkajian, penentuan diagnosa,

perencanaan, implementasi dan evaluasi tentang Asuhan Keperawatan pada

Tn. S dan Tn. N dengan Benigna Prostat Hiperplasia di Ruang Kertabumi

RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto dengan mengaplikasikan hasil

penelitian sebagai berikut :

1) Pengkajian

Dari hasil pengkajian didapatkan pada Tn. S adalah klien mengatakan

nyeri dan panas pada bagian penisnya ketika dibuat bangun dari tidur dan

miring kanan miring kiri rasanya seperti di Iris-iris, dengan skala nyeri 7

(Hayward, 2016) dan nyerinya timbul terus menerus, ekspresi wajah

menyeringai, sering terbangun saat tidur, TD : 140/80 mmHg, N :

82x/menit, RR : 24x/menit, T : 36°C, Klien mengatakan pernah Post Op

TURP pada 1 tahun yang lalu. Dan hasil pengkajian pada Tn. N adalah

klien mengatakan Nyeri pada bagian penisnya seperti ditusuk-tusuk,

dengan skala nyeri 6 (Hayward, 2016) dan hilang timbul, tubuhnya lemas,

ekspresi wajah tampak menyeringai, TD : 130/80 mmHg, N : 80x/menit,

RR : 22x/menit, T : 36°C. Klien mengatakan pernah Post Op TURP pada

2 tahun yang lalu.


98

2) Diagnosa keperawatan

Dari hasil perumusan diagnosa keperawatan pada kedua klien adalah

nyeri akut berhubungan dengan spasme kandung kemih atau terputusnya

jaringan, resiko pendarahan berhubungan dengan tindakan pembedahan

TURP, dan resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasive atau

pemasangan dolor chateter peneliti mengambil tiga diagnosa yang sama

pada kedua klien karena data subyektif dan obyektifnya mempunya

kesamaan meskipun ada sedikit perbedaan antara keduanya.

3) Perencanaan

Pada perencanaan klien pertama dan klien kedua peneliti melakukan 7

perencanaan pada diagnosa pertama, 6 perencanaan pada diagnosa kedua

dan 4 perencanaan pada diagnosa ke 3. Tapi dari semua perencanaan

tersebut, tidak semuanya dilakukan pada klien 1 dan klien 2 karena

tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kondisi kedua klien. Akan

tetapi tindakan yang dilakukan oleh peneliti tidak jauh beda dari

perencanaan yang terdapat pada teori.

4) Implementasi

Implementasi/tindakan yang telah dilakukan sesuai dengan semua

intervensi yang sudah disusun dengan pertimbangan intervensi tersebut

sesuai dengan kondisi klien.

5) Evaluasi

Hasil evaluasi masalah nyeri akut berhubungan spasme kandung kemih

atau terputusnya jarungan, Gangguan pola tidur berhubungan dengan

ketidaknyamanan fisik dan lingkungan, dan Resiko infeksi berhubungan


99

dengan tindakan invansive atau pemasangan dolor chateter diperoleh

masalah teratasi sebagian karena tujuan dan kriteria hasil yang dibuat

peneliti sudah hampir tercapai. Klien 1 mengatakan nyeri berkurang, dan

skala nyerinya 3 (Hayward, 2016), Untuk masalah Gangguan pola tidur

berhubungan dengan ketidaknyamanan fisik dan lingkungan diperoleh

masalah teratasi karena keadaan umum stabil dari sebelumnya dan mata

segar, Pola tidur normal Dan untuk masalah resiko infeksi berhubungan

dengan prosedur invasive atau pemasangan dolor kateter diperoleh masalah

teratasi karena keadaan umum klien stabil dari sebelumnya dan tidak ada

gejala infeksi.

Hasil evaluasi masalah nyeri akut berhubungan dengan spasme kandung

kemih atau terputusnya jaringan pada klien 2 diperoleh masalah teratasi.

Klien mengatakan nyeri mulai berkurang dan sudah tidak sakit dibuat

miring kanan dan miring kiri dengan skala nyeri 2 (Hayward, 2016),

diperoleh masalah teratasi karena keadaan umum klien stabil dari

sebelumnya Dan untuk masalah resiko infeksi berhubungan dengan

tindakan invasive atau pemasangan dolor kateter diperoleh masalah teratasi

karena keadaan umum klien stabil dari sebelumnya dan tidak ada tanda-

tanda gejala infeksi

5.2 Saran

Setelah peneliti melakukan asuhan keperawatan pada kedua klien dengan

Benigna Prostat Hiperplasia, peneliti akan memberikan usulan dan masukan yang

positif khususnya dibidang kesehatan antara lain :


100

5.2.1 Bagi peneliti

Diharapkan mengkaji lebih dalam lagi tentang Benigna Prostat Hiperplasia

sehingga dapat menjadi sarana untuk lebih dalam lagi belajar menganalisis

suatu masalah sekaligus menambah pengetahuan tentang penanganan

Benigna Prostat Hiperplasia dengan Nyeri Akut yang tepat sehingga tidak

sampai terjadi komplikasi.

5.2.2 Bagi lahan penelitian (rumah sakit)

Diharapkan dalam pemberian asuhan keperawatan perawat dapat

menerapkan teori sebagai dasar untuk melakukan setiap tindakan

dilapangan, bukan asuhan keperawatan yang dilakukan tanpa landasan teori

dan kebiasaan dari tim kesehatan.

5.2.3 Bagi institusi pendidikan

Dapat meningkatkan mutu pelayanan pendidikan yang lebih berkualitas dan

profesional sehingga dapat tercipta perawat yang profesional, trampil,

inovatif, dan bermutu yang mampu memberikan asuhan keperawatan secara

menyeluruh berdasarkan kode etik keperawatan. Dan hasil study kasus ini

dapat digunakan sebagai tambahan materi kuliah dalam menangani klien

dengan Benigna Prostat Hiperplasia dengan Nyeri Akut , dan dapat

mendalami, mengaplikasikan dari teori ke lahan rumah sakit nantinya.

5.2.4 Bagi peneliti selanjutnya

Study kasus ini diharapkan dapat dijadikan sebagai data dasar dalam

memberikan asuhan keperawatan klien dengan kasu Benigna Prostat

Hipeplasia dengan Nyeri Aku dan untuk study kasus selanjutnya dengan
101

masalah yang sama ataupun berbeda, dengan menerapkan landasan teori

yang sudah diberikan institusi untuk diterapkan di lahan praktik.

5.2.5 Bagi klien dan keluarga

Peneliti berharap klien dan keluarga akan senantiasa meningkatkan

pengetahuan lebih tentang segala informasi kesehatan khususnya penyakit

Benigna Prostat Hiperplasia. Misalnya kurangi minum kopi berlebih dan

makanan yang mengadung tinggi garam, stress, berhenti merokok dan lain-

lain. Karena penyakit Benigna Prostat Hiperplasia dapat muncul kembali

juga bisa berdampak pada organ tubuh lainnya.

Anda mungkin juga menyukai