I PEDOMAN APD
I PEDOMAN APD
1. LATAR BELAKANG
Dalam setiap kegiatan melakukan pekerjaan seseorang yang
terlibat dengan pekerjaan yang dimaksud tidak akan lepas dengan
kemungkinan kecelakaan ataupun pengaruh yang berdampak pada
kesehatan itu sendiri. Keselamatan dan kecelakaan kerja adalah
keselamatan yang berkaitan dengan alat kerja, bahan dan proses
pengolahannya, tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara
melakukan pekerjaan. Kecelakaan adalah kejadian yang tak terduga dan
yang tak diharapkan yang dapat menyebabkan kerugian material
ataupun penderitaan dari yang paling ringan sampai yang yang paling
berat.
2. TUJUAN
Upaya kesehatan kerja adalah upaya penyerasian anatara
kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja agar setiap pekerja
dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri
maupun masyarakat sekelilingnya, agar diperoleh produktifitas kerja
yang optimal.
Hazard adalah suatu potensi bahwa dari suatu urutan kejadian
akan timbul suatu kerusakan atau dampak yang akan merugikan.
Ruang lingkup upaya kesehatan kerja meliputi berbagai upaya
penyerasian antara pekerja dengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya
baik fisik maupun psikis dalam hal cara maupun metode kerja dan
kondisi yang bertujuan untuk
a. Tujuan Umum
Penggunaan Alat pelindungan diri adalh untuk mengurangi faktor
resiko terburuk pada saat melaksanakan aktivitas pekerjaandengan
menggunakan alat yang sudah disediakan sesuai kebutuhan dan jenis
pekerjaan.
b. Tujuan Khusus
Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan kerja Karyawan
Rumah Sakit disemua lapangan kerja.
1. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan pekerja yang diakibatkan
oleh keadaan atau kondisi lingkungan pekerjaannya yang ada di
rumah sakit.
2. Memberikan perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya dari
kemungkinan dari bahaya yang disebabkan oleh faktor-faktor yang
membahayakan kesehatan.
3. Menempatkan dan memelihara pekerja disuatu lingkungkan
pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan fisik dan psikis
pekerjanya.
3. RUANG LINGKUP PELAYANAN
Ruang lingkup APD antara lain :
a. Alat-alat pelindung diri
Adapun tujuan dari penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), antara
lain:
1) Melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan
administrative tidak dapat dilakukan dengan baik.
2) Meningkatkan efektifitas dan produktivitas kerja.
3) Menciptakan lingkungan kerja yang aman.
b. Manfaat alat pelindung diri
Sedangkan manfaat dari penggunaan Alat Pelindung Diri (APD),
antara lain :
1) Untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya terhadap
kemungkinan adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja.
2) Mengurangi resiko penyakit akibat kecelakaan.
c. Cara memilih alat pelindung diri
Jenis-jenis alat pelindung diri adalah alat pelindung kepala,muka dan
mata, telinga, pernafasan, tangan, kaki dan tubuh. Dimana
penggunaannya harus disesuaikan dengan jenis aktivitas/pekerjaan.
4. BATASAN OPRASIONAL
Ada beberapa metoda yang dapat dilakukan dalam mengendalikan
bahaya di tempat kerja untuk menurunkan tingkat kecelakaan akibat
kerja, yaitu:
a. Engineering control, yaitu dengan menambahkan berbagai
peralatan dan mesin yang dapat mengurangi bahaya dari
sumbernya. Contohnya adalah penggunaan exhaust dan system
ventilasi untuk meminimalisir bahaya debu atau gas. Akan tetapi
pengendalian dengan system engineering control membutuhkan
dana yang besar.
b. Administrative control, yaitu dengan membuat berbagai prosedur
kerja termasuk kebijakan manajemen dalam implementasi K3.
Tujuannya adalah agar pekerja bekerja sesuai dengan instruksi
yang sudah ditetapkan sehinggan kecelakaan atau kesalahan kerja
dapat dihindari. Termasuk didalam adminstarsi control yaitu
dengan menyediakan alat pelindung diri (APD) atau personnel
pertective equipment (PPE) bagi setiap pekerja yang terpajan
dengan bahaya di tempat kerja.
c. Metoda lain yang dapat digunakan untuk pengendalian bahaya
adalah Inherently Safer Alternative Method, dimana metoda ini
memiliki empat strategi pengendalian bahaya, yaitu:
1) Minimize; yaitu dengan cara meminimalkan tingkat bahaya
dari sumbernya dengan cara mengurangi jumlah pemakaian
atau volume penyimpanan dan proses
2) Substitue; yaitu dengan cara mengganti bahan yang
berbahaya dengan yang kurang berbahaya. Contohnya hádala
menggunakan metoda water base sebagai pengganti solven
base. Water base lebih aman dan ramah lingkungan
dibandingkan solven base.
3) Moderate; Mengurangi bahaya dengan cara menurunkan
konsentrasi bahan kimia yang digunakan. Contohnya adalah
menggunakan bahan kimia dengan konsentrasi yang lebih
rendah sehingga tingkat bahaya pajanannya menjadi lebih
rendah.
4) Simplify; Mengurangi bahaya dengan cara membuat
prosesnya menjadi lebih sederhana sehingga lebih mudah di
control.
Semua metoda pengendalian tersebut dapat dilakukan secara
bersamaan, karena tidak ada satu metodapun yang betul-betul bisa
menurunkan bahaya dan resiko sampai pada posisi nol, artinya para
pekerja masih besar kemungkinanya terpajan terhadap bahaya ditempat
kerja. Untuk itu sebagai pertahanan dan perlindungan terakhir bagi
pekerja adalah dengan menggunakan APD.
5. LANDASAN HUKUM
a. UU No 1 Th 1970 Ps 14 c tentang APD
b. Permenakertrans No. PER.08 MEN VII 2010 tentang Alat
c. Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
d. Permenakertrans No.Per.01/MEN/1981 tentang Kewajiban
MelaporPenyakit Akibat Kerja
e. Permenakertrans No.Per.03/MEN/1982 tentang Pelayanan Kesehatan
Tenaga Kerja
f. Permenakertrans No.Per.03/Men/1986 tentang Syarat-syarat
Keselamatan dan Kesehatan di Tempat Kerja Yang Mengelola Pestisida
BAB II
STANDAR KETENAGAKERJAAN
9. DENAH RUANG
Keterangan :
Daftar ruang Pengguna Alat Pelindung diri ( APD )
a. Ruang IGD
b. Ruang Icu
c. Ruang OK
d. Ruang Poli rawat jalan
e. Ruang rawat inap
f. Ruang Laboratorium
g. Ruang Radiologi
h. Ruang Apotik
i. Instalasi Gizi
j. Instalasi Loundry
k. Instalasi kamar Jenazah
l. Petugas pembuangan Limbah
m. Petugas Insatalasi Listrik
n. Petugas Instasi Air
o. Petugas Pengelasan
Percikan bahan
1 Mata kimia, safety spectacles,
debu, proyektil, gas, goggles,
faceshields,
uap, radiasi visors.
Cover all,
4 Melindungi Panas berlebihan, pakaian
badan tumpahan atau anti panas/api
percikan bahan
kimia
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
c. Respirator
Masker jenis khusus, disebut respirator partikel,
yang dianjurkan dalam situasi memfilter udara
yang tertarik nafas dianggap sangat penting
(umpamanya, dalam perawatan orang dengan
tuberculosis paru).
d. Pelindung mata
Melindungi staf kalau terjadi cipratan darah atau
cairan tubuh lainya yang terkontaminasi dengan
melindungi mata. Pelindung mata termasuk
pelindung plastik yan jernih. Kacamata pengaman,
pelindung muka. Kacamata yang dibuat dengan
resep dokter atau kacamata dengan lensa normal
juga dapat dipakai.
e. Tutup kepala/kap
Dipakai untuk menutup rambut dan kepala agar
guguran kulit dan rambut tidak masuk dalam luka
sewaktu pembedahan. Kap harus dapat menutup
semua rambut.
f. Gaun
Gaun penutup, dipakai untuk menutupi baju
rumah. Gaun ini dipakai untuk melindungi
pakaian petugas pelayanan kesehatan. Gaun bedah
petama kali digunakan untuk melindungi pasien
dari mikroorganisme yang terdapat di abdomen dan
lengan dari staf perawatan kesehatan sewaktu
pembedahan.
g. Apron
Terbuat dari bahan karet atau plastik sebagai
petugas kesehatan.
h. Alas kaki
Dipakai untuk melindungi kaki dari perlukaan oleh
benda tajam atau berat atau dari cairan yang
kebetulan jatuh atau menetes pada kaki.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Cara memilih: