Sayang, Patuh,
Menunjukkan dalil pentingnya
dan Hormat
sikap sayang, patuh, dan hormat
kepada Orang Tua
kepada orang tua dan guru
dan Guru
Kedua orang tua adalah orang yang paling berjasa kepada anak-anaknya. Berkat
kasih sayang mereka, seorang anak dapat menikmati hidup dengan bahagia. Bahkan,
kesuksesan seorang anak tidak terlepas dari pendidikan dan doa yang diberikan oleh
keduanya. Mereka rela menunda rasa kantuknya, rasa lapar, rasa dinginnya malam
demi sang buah hati agar dapat terlelap tidur. Mereka bekerja membanting tulang
dan peras keringat agar pendidikan anak-anaknya dapat tercukupi dengan baik. Tidak
hanya itu, mereka pun berusaha bagaimana dapat membahagiakan anak-anaknya.
Bagi mereka, memiliki anak yang sehat, cerdas, dan patuh adalah harta yang tiada
terkira nilainya.
Oleh karena itu, seorang anak wajib menyayangi, menghormati dan patuh
kepada kedua orang tuanya. Banyak ayat al-Qur’ān maupun hadis Rasulullah
yang menyatakan kewajiban untuk taat dan patuh kepada keduanya. Kepatuhan
seorang anak kepada kedua orang tua merupakan amal ibadah yang sangat mulia
di sisi Allah Swt. sehingga durhaka kepada keduanya merupakan bagian dari dosa
yang besar di sisi Allah Swt. Berbahagialah kamu yang masih memiliki kedua orang
tua karena pintu rezeki dan kesuksesan terbuka sangat luas dari berbakti kepada
keduanya. Manfaatkanlah sisa umur mereka untuk selalu memberikan kasih sayang,
penghormatan, dan ri«a keduanya.
Selain orang tua, guru adalah pihak lain yang memiliki jasa cukup besar terhadap
kesuksesan seseorang. Ia adalah wakil kedua orang tua di luar rumah. Dengan
kasih sayang yang tulus, seorang guru dapat mencetak dan menghasilkan manusia-
manusia yang bermoral, terdidik, cerdas, dan beradab. Melalui gurulah pendidikan
yang tidak didapat di rumah dari orang tua diajarkan di sekolah.
Artinya: “Ri«a Allah terletak pada ri«a orang tua, dan murk Allah terletak
pada kemurkaan orang tua”. (H.R. Baihaqi)
Banyak riwayat yang mengemukakan tentang keutamaan berbakti kepada
orang tua. Keutamaan-keutamaan tersebut akan diperoleh seorang anak baik
di dunia maupun di akhirat kelak. Adapun keutamaan-keutamaan berbakti
kepada ornag tua di antaranya adalah seperti berikut.
a. Penghapus dosa besar
Ibnu Umar meriwayatkan bahwa ada seorang laki-laki datang kepada
Rasulullah saw. dan berkata, “Saya telah melakukan suatu dosa besar.
Apakah mungkin dosa itu diampuni?” Rasulullah saw. bertanya, “Apakah
kedua ibu bapakmu masih hidup?” Lelaki itu dengan sedih menjawab,
“Keduanya telah meninggal dunia.” Rasulullah saw. bertanya lagi, “Apakah
kaupunya khallah (saudara ibu)?” “Ya punya.” Jawab lelaki itu. Maka
Rasulullah kembali bersabda, “Baktikanlah dirimu kepadanya.” (H.R.
Tirmizi, Ibnu Hibban, dan Hakim)
b. Dipanjangkan usia dan dilimpahkan rezeki
Rasulullah saw. bersabda, “Siapa yang ingin dipanjangkan usianya dan
dilimpahkan rezekinya, hendaklah ia berbakti kepada ibu bapaknya, dan
memelihara silaturahim.” (H.R. Ahmad)
c. Akan mendapatkan bakti yang sama dari anak keturunan
Rasulullah saw. bersabda, “Janganlah kalian mengganggu wanita
milik orang lain, niscaya wanita milikmu tak anak diganggu orang,
dan berbaktilah kepada ibu bapak kalian, agar anak-anakmu kelak
berbakti kepadamu. Barangsiapa yang diminta maaf oleh saudaranya,
hendaklah dimaafkannya, baik ia salah atau benar. Jika tidak ada yang
mengamalkannya, maka ia tidak akan mendatangi al-¥aud (sebuah danau)
di surga.” (H.R. al-Hakim)
d. Dimasukkan ke dalam surga
Rasulullah saw. bersabda, “Pintu tengah terbuka untuk orang-orang
yang birrul walidain. Barangsiapa yang berbakti kepada ibu bapaknya,
akan terbukalah pintu itu, dan siapa yang durhaka kepada keduanya,
tertutuplah pintu itu baginya.” (Dikeluarkan oleh Ibnu Śa¥i¥ dalam “At-
Targib” dan oleh ad-Dailami dalam Musnadil Firdaus)
Aktivitas 4:
1. Carilah dalil atau keterangan tentang keutamaan seorang guru, baik bersumber
dari al-Qur’ān, hadis, ataupun kata-kata orang bijak!
2. Menurut analisismu, apakah sikap peserta didik/murid yang ada di sekolahmu
sudah bersikap baik terhadap guru? Kemukakan hasil analisismu!
Pesan-Pesan Mulia
B. Perilaku yang mencerminkan sikap hormat dan patuh kepada guru di antaranya
adalah seperti berikut.
1. Mengucapkan salam dan mencium tangannya jika bertemu.
2. Mendengarkan pelajaran yang sedang diberikannya dengan penuh hormat.
3. Jujur dan terbuka dalam berbicara kepadanya.
4. Mengamalkan ilmunya dan membaginya kepada orang lain.
5. Tidak melawan, menipu, dan membuka rahasia guru.
6. Murid harus mengikuti sifat guru yang dikenal baik akhlak, tinggi ilmu dan
keahlian, berwibawa, santun dan penyayang.
7. Murid harus mengagungkan guru dan meyakini kesempurnaan ilmunya.
Orang yang berhasil hingga menjadi ilmuwan besar, sama sekali tidak boleh
berhenti menghormati guru.
8. Bersikap sabar terhadap perlakuan kasar atau akhlak buruk guru. Hendaknya
berusaha untuk memaafkan perlakuan kasar, turut mendoakan keselamatan
guru.
9. Menunjukkan rasa berterima kasih terhadap ajaran guru. Melalui itulah ia
mengetahui apa yang harus dilakukan dan dihindari.
10. Sopan ketika berhadapan dengan guru, misalnya; duduk dengan tawa««u’,
tenang, diam, posisi duduk sedapat mungkin berhadapan dengan guru,
menyimak perkataan guru sehingga tidak membuat guru mengulangi
perkataan.
11. Tidak dibenarkan berpaling atau menoleh tanpa keperluan jelas, terutama
saat guru berbicara kepadanya.
Evaluasi
A. Uji Pemahaman
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
1. Tuliskan salah satu ayat al-Qur’ān yang memerintahkan agar kita berbuat baik
kepada kedua orang tua, lengkap dengan artinya!
2. Apa maksud hadis Rasulullah saw. bahwa ri«a Allah Swt. terletak pada ri«a
kedua orang tua dan murka Allah Swt. terletak pada murka kedua orang tua?
B. Refleksi
Berilah tanda checklist () yang sesuai dengan dorongan hati kamu menanggapi
pernyataan-pernyataan yang tersedia!
Kebiasaan
Tidak
No Pernyataan Selalu Sering Jarang
Pernah
Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1
1 Membantu pekerjaan ibu/ayah di
rumah.
2 Mengucapkan salam saat berangkat
dan kembali dari sekolah.
3 Mencium tangan ibu/ayah ketika
hendak pergi ataupun pulang ke
rumah.
4 Menjawab panggilan ibu/ayah
dengan suara rendah dan penuh
hormat.
5 Memberikan hadiah yang
sewajarnya saat ibu/ayah
mendapatkan hari jadinya.
6 Menatap wajah ibu/ayah dengan
sinis ketika mereka memarahi.
7 Belajar dengan sungguh-sungguh
agar ibu/ayah memberikan hadiah.
8 Menjawab panggilan ibu/ayah
dengan suara yang keras agar
terdengar olehnya.