Diabetes Gestasional
Pembimbing:
dr. Andrie Ronggani, Sp.OG
Oleh:
Kevin Kristian (2012.061.144)
Mediatryx W. Long (2012.061.149)
Christanto Suryo (2012.061.150)
Maria Katrin (2013.061.147)
TINJAUAN PUSTAKA
Faktor Risiko
Etiologi
Selain reaksi autoimun, defek fungsi sel pankreas juga dapat disebabkan oleh
mutasi autosomal yang menyebabkan maturity onset diabetes of the young (MODY).
MODY terdiri atas beberapa subtipe, mutasi dapat terjadi pada gen yang mengkode
glukokinase (MODY 2), hepatocyte nuclear factor 1α (MODY 3) dan insulin promoter
factor 1 (MODY 4). Selain karena adanya defek fungsi sel pankreas, diabetes gestasional
juga dapat disebabkan karena adanya gangguan pada insulin signaling pathway, penurunan
ekspresi PPARγ dan penurunan transport glukosa yang dimediasi insulin pada otot skelet
dan adiposity.b
Pada wanita hamil, terdapat perubahan metabolisme, salah satu nya metabolisme
glukosa. Pada awal kehamilan, terjadi hyperplasia dari sel β pancreas yang merupakan
dampak dari meningkatnya hormone estrogen dan progesterone pada ibu. Kondisi tersebut
menyebabkan tingginya kadar insulin pada awal kehamilan. Pada trimester kedua dan
ketiga, adanya faktor dari feto-plasenta membuat penurunan sensitivitas insulin dari ibu.
Karena Janin sangat membutuhkan transport glukosa karena tidak bisa membentuk
glukosa, sehingga janin membutuhkan suplai dari ibu. Oleh sebab itu, dalam tubuh ibu
terjadi peningkatan glukoneogenesis. Patofisiologi dari Diabetes Gestasional dibagi
menjadi dua : 1) Peranan unit feto-plasenta dan 2) Peranan jaringan adiposed
Hormon Plasenta
Adiponektin
TNF-alpha
Selain adiponektin, adipositokin lain yang diproduksi oleh plasenta dan jaringan
lemak subkutan yang dihubungan dengan diabetes gestasional adalah TNF-alpha. TNF-
alpha ini merupakan predictor dari resistensi insulin selama kehamilan dan merupakan
cerminan terbalik dari sensitivitas insulin, tergambarkan bahwa TNF-alpha ini ditemukan
rendah pada awal kehamilan, dan tinggi pada akhir kehamilan. Hal ini sejalan dengan
sensitivitas insulin yang terus menurun pada akhir kehamilan. Pada sebuah penelitian in-
vitro, TNF-alpha ditemukan menurunkan signal reseptor insulin, sehingga pada kehamilan
lanjut terjadi penurunan sensitivitas insulin. Sebagai tambahan, TNF-alpha ini juga
menurunkan kadar adiponektin di adiposit.d
Diagnosis
Makrosomia
Gambar 2.2 Perbandingan Lingkar kepala/lingkar perut pada penderita diabetes gestasionalc
Bayi yang lahir dari ibu diabetes gestasional disebut makrosomia. Hal ini terjadi karena
adanya gangguan pertumbuhan intrauterine. Dari gambar di atas, terlihat bahwa pada ibu
dengan diabetes gestasional, pertumbuhan janin terganggu dengan pertumbuhan abdomen
tidak seimbang dengan pertumbuhan kepala dinilai dari besar lingkar kedua hal tersebut. Hal
ini dapat berdampak pada metode persalinan yang digunakan. Karakteristik bayi makrosomia
adalah penumpukan lemak pada bahu dan batang tubuh, sehingga merupakan predisposisi
terjadinya distosia bahu.c
Hipoglikemia
Neonatus pada ibu yang diabetes ini akan mengalami penurunan mendadak glukosa. Glukosa
darah < 45 mg/dL merupakan hal yang dapat ditemui pada neonatus dari ibu yang mempunyai
kondisi glukosa yang tidak stabil.c
Pencegahan dan Tatalaksana Diabetes Gestasional
Salah satu teknik screening yang telah dilakukan di banyak tempat di Amerika Serikat
adalah dengan glucose challenge test yang dilakukan pada saat pemeriksaan antepartum.
Pada pemeriksaan antepartum pertama, wanita dengan resiko diabetes gestasional yang
tinggi dilakukan 50-g glucose challenge test dengan batas 130 mg/dL (sensitivitas 90%)
atau 140 mg/dL (sesnitivitas 80%). Apabila pada pemeriksaan ini didapatkan hasil positif,
maka dilakukan 100-g three hour oral glucose challenge test untuk mendiagnosis diabetes
gestasional. Diagnosis ditentukan apabila 2 hasil pemeriksaan glukosa darah melebihi
batas, dimana pemeriksaan meliputi, glukosa puasa, 1 jam glukosa, 2 jam glukosa, dan 3
jam glukosa, dengan batas sesuai pada tabel 1. Pada rekomendasi WHO, digunakan 75-g
oral glucose tolerance test.2
Terapi lini utama untuk wanita dengan diabetes gestasional adalah dengan
modifikasi diet, atau dikenal juga dengan terapi nutrisi. Teknik ini dilakukan dengan ahli
nutrisi, dimana melibatkan penghitungan karbohidrat yang dibutuhkan, serta rekomendasi
makanan spesifik. Selain hanya melalui diet, juga dapat dilakukan olahraga yang cukup
untuk tatalaksana diabetes gestasional. Keuntungan dari terapi ini adalah aman, praktis,
dan intervensi yang dilakukan tidak memakan biaya terlalu besar.2
Untuk pencegahan terjadi hal yang tidak diinginkan, pada pemeriksaan antenatal dapat
dilakukan beberapa pemeriksaan, diantaranya,
1. Pemeriksaan retina, dilakukan pada pemeriksaan antenatal pertama dan diulang
kembali pada 28 minggu bila pada pemeriksaan pertama didapatkan hassil normal.3
2. Pemeriksaan fungsi ginjal.3
3. Pemeriksaan malformasi kongenital, dilakukan pada minggu ke 18-20.3
4. Pemeriksaan perkembangan fetus, dilakukan setiap 4 minggu dari usia 28 hingga
36 minggu.3
DAFTAR PUSTAKA
a. Tracy L, Setji M, Brown AJ, Feinglos MN. Gestational Diabetes Mellitus. Clin
Diabetes. 2005;23(1):17–24.
b. Kaaja R, Ronnemaa T. Gestational Diabetes: Pathogenesis and Consequences to
Mother and Offspring. Rev Diabet Stud. 2009;5(4):194–202.
c. Cunningham F, Leveno K, Bloom S, Hauth J, Rouse D, Spong C. Maternal
Physiology. Williams Obstetrics. 23rd ed. McGraw-Hill; 2010. p. 111–4.
d. Al-Noaemi MC, Shalayel MHF. Pathophysiology of Gestatinal Diabetes Mellitus :
The Past, the Present and the Future.In: Radenkovic M, editor. Gestational
Diabetes. Croatia: InTech. 2011.
1. Thompson D, Berger H, Feig D, Gagnon R, Kader T, Keely E, et al.Diabetes and
Pregnancy. Can J Diabetes 2013;37:168-83
2. Serlin DC, Lash RW. Diagnosis and management of Gestational Diabetes Mellitus.
Am Fam Physician 2009;80(1):57-62
3. National Institute for Health and Clinical Excellence. Diabetes in pregnancy. NICE
2008.