Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“Kebutuhan Dasar Ibu Bersalinan Sesuai dengan Kala Persalinan ”

Disusun Oleh:

KELOMPOK 5

Kelas : II-B

1. Deli Sesilia Marbun (P07524417045)


2. Rani Andriyani (P07524417067)

Dosen Pengampu: Betty Mangkuji, SST, M.Keb

JURUSAN D-IV KEBIDANAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Asuhan Kebidanan Persalinan yang
diberikan oleh Ibu Betty Mangkuji, SST, M.Keb dengan judul “ Kebutuhan Dasar Ibu
Bersalin Sesuai dengan Kala Persalinan ”

Penulis juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dari beberapa pihak yang telah
membantu dalam proses pembuatan makalah ini. Penulis berharap dengan adanya makalah
ini dapat menambah wawasan para pembaca khususnya terhadap ibu bersalin. Selain itu,
penulis juga berharap kepada para ibu hamil dapat meningkatkan kesehatan ibu dan janinnya.

Namun makalah ini tidak memiliki kesempurnaan dan masih banyak memiliki
kesalahan yang harus diperbaiki lagi. Penulis berharap agar para pembaca dapat
memakluminya.

Medan, September 2018

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... 2

DAFTAR ISI........................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 4

1.1 Latar Belakang ............................................................................ 4


1.2 Tujuan ......................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 5
A. Asuhan tubuh dan fisik ………………………………………………… 5
B. Kehadiran seorang pendamping ………………………………………… 6
C. Pengurangan rasa nyeri dengan pendekatan metode Hypnoterapy……... 7
D. Penerimaan terhadap kelakuan dan tingkah lakunya…………………… 13
E. Informasi dan kepastian tentang hasil persalinan yang aman…………... 14
BAB III PEMBAHASAN KASUS ................................................................. 15
3.1 ………………………………………………………………….. 15
3.2 ............................................................................................. …………15

BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 16

1.1 Kesimpulan .................................................................................. 16


1.2 Saran ........................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………… .. 17

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persalinan adalah proses yang fisiologis dan merupakan kejadian yang menakjubkan
bagi seorang ibu dan keluarga. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi
serviks, lahirnya bayi dan plasenta dari rahim ibu. Rasa nyeri saat persalinan disebabkan oleh
kombinasi peregangan segmen bawah uterus (dan selanjutnya serviks) dan iskemia (hipoksia)
otot-otot rahim. Dengan peningkatan kekuatan kontraksi, serviks akan tertarik, kontraksi
yang kuat ini juga membatasi pengalihan oksigen pada otot-otot rahim sehingga timbul nyeri
iskemik. Keadaan ini diakibatkan oleh kelelahan ditambah lagi dengan kecemasan yang
selanjutnya akan menimbulkan ketegangan, menghalangi relaksasi bagian tubuh lainnya dan
mungkin pula menimbulkan exhaustion (kehabisan tenaga).

Persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan serviks hingga
mencapai pembukaan lengkap. Setiap ibu yang akan memasuki masa persalinan maka akan
muncul perasaan takut, khawatir, ataupun cemas terutama pada ibu primipara. Perasaan takut
dapat meningkatkan nyeri, otot-otot menjadi tegang dan ibu menjadi cepat lelah yang pada
akhirnya akan menghambat proses persalinan. Kebutuhan seorang wanita dalam proses
persalinan salah satunya adalah pengurangan rasa nyeri. Kebutuhan dasar pengurangan rasa
nyeri selama persalinan tidak terlepas dengan asuhan yang diberikan bidan. Bidan sebagai
pemberi asuhan pada ibu bersalin harus menguasai kebutuhan dasar ibu bersalin, karena
persalinan yang aman dan nyaman hanya akan tercipta jika seluruh kebutuhan dasar ibu
bersalin terpenuhi termasuk didalamnya pengurangan rasa nyeri. Oleh karena itu kami
membuat makalah dengan judul “Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin: Pengurangan Rasa Nyeri”.

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang asuhan tubuh dan fisik
2. Untuk mengetahui pentingnya kehadiran seorang pendamping dalam persalinan
3. Untuk mengetahui pengurangan rasa nyeri dengan pendekatan metode hypnoterapy
4. Untuk mengetahui tentang penerimaan dan tingkah laku ibu bersalin
5. Informasi dan kepastian tentang hasil persalinan

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. ASUHAN TUBUH FISIK


Asuhan ini berorientasi pada tubuh ibu selama dalam proses persalinan, hal ini juga
yang akan menghindarkan ibu dari infeksi. Adapun asuhan yang dapat diberikan adalah
sebagai berikut:
1. Menjaga kebersihan diri
a. Menganjurkan ibu membasuh sekitar kemaluannya sesudah BAK/BAB dan
menjaganya agar tetap bersih dan kering. Hal ini dapat menimbulkan kenyamanan dan
relaksasi serta menurunkan resiko infeks, karena adanya kombinasi antara bloody
show, keringat, cairan amnion, larutan untuk pemeriksaan vagina, dan feses dapat
membuat ibu bersalin merasa tidak nyaman
b. Mandi di bak/shower dapat menjadi hangat dan menyegarkan dan menimbulkan rasa
santai, dan merasa sehat. Jika fasilitas tidak memungkinkan, mandi di tempat tidur
juga bias menimbulkan efek menyegarkan.
2. Berendam
Air telah dihubungkan dengan suatu perasaan sejahtera selama berabad-abad yang lalu.
Ketertarikan kepada air dalam proses persalinan dan kelahiran bayi kini telah
berkembang.
Beberapa wanita memilih untuk menggunakan kolam hanya untuk berendam pada
kala I dan beberapa wanita memilih untuk melahirkan di dalam air, dan yang lainnya
telah memberikan komentar tentang betapa rileksnya mereka selama berada di dalam air.
Berendam dapat menjadi tindakan pendukung dan kenyamanan yang paling
menenangkan. Diperlukan bak yang cukup dalam agar air dapat menutup abdomen ibu.
Hal ini berupakan salah satu bentuk hidroterapi dan kegembiraan yang akan meredakan
dan membantu kontraksi pada ibu bersalin.
3. Perawatan mulut
Ibu yang sedang ada dalam proses persalinan biasanya napasnya berbau, bibir kering dan
pecah-pecah, tenggorokan kering terutama jika dalam persalinan selama beberapa jam
tanpa cairan oral dan tanpa perawatan mulut. Hal ini menimbulkan rasa tidak nyaman dan
tidak menyenangkan bagi orang disekitanya.

5
Perawatan yang dapat diberikan adalah sebagai berikut.
a. Menggosok gigi: ibu bersalin harus diingatkan untuk membawa sikat dan pasta gigi
ke rumah sakit/rumah bersalinan untuk digunakan selama persalinan.
b. Mencuci mulut: dengan pembelian produk pencuci mulut sebagai tindakan untuk
menyegarkan napas.
c. Pemberian gliserin: untuk menghidari terjadinya kekeringan pada bibir, dapat
digunakan gliserin dengan cara mengusapkannya.
d. Pemberian permen untuk melembabkan mulut dan tenggorokan, untuk mencegah
aspirasi sebaiknya anjurkan untuk mengonsumsi permen lollipop.
4. Pengipasan
Ibu yang sedang dalam proses persalinan biasanya banyak mengeluarkan keringat,
bahkan pada ruang persalinan dengan control suhu terbaikpun mereka akan mengeluh
berkeringat pada beberapa waktu tertentu. Tempat persalinan yang tidak menggunakan
pendingin akan menyebabkan perasaan tidak nyaman dan sangat menyengsarakan ibu.
Oleh karena itu, gunakan kipas atau bisa juga dengan kertas atau lap yang dapat
digunakan sebagai pengganti kipas.

2. KEHADIRAN SEORANG PENDAMPING


Fungsi hadirnya seorang pendamping saat persalinan mengurangi rasa sakit, membuat
waktu persalinan lebih singkat, dan menurunkan persalinan dengan operasi.
Kebanyakan ibu bersalin sulit mengemukakan pertanyaan secara langsung pada
penolong pada saat bersalin. Kehadiran seorang pendamping memungkinkan ibu bersalin
untuk memiliki rasa percaya diri lebih besar untuk bertanya secara langsung atau melalui
pendamping tersebut.
Dukungan yang membawa dampak positif adalah dukungan yang bersifat fisik dan
emosional. Dukungan tersebut juga meliputi beberapa aspek perawatan seperti
menggosok-gosok punggung ibu atau memegang tangannya, mempertahankan kontak
mata, ditemani oleh orang-orang yang ramahdan diberi kepastianbahwa ibu yang berada
dalam persalinan tidak akan ditinggal sendirian.
Banyak penelitian yang mendukung kehadiran orang kedua pada saat persalinan
berlangsung. Penelitian itu menunjukkan bahwa ibu merasakan kehadiran orang kedua
sebagai pendamping penolong persalinan, dan percaya bahwa kehadiran pendamping
akan memberikan kenyamanan pada saat bersalinan.

6
Oleh karena itu, anjurkan ibu untuk ditemani oleh suami, anggota keluarga, atau
seseorang yang ia inginkan selama proses persalinan, menganjurkan mereka
(pendamping) untuk melakukan peran aktif dalam mendukung ibu dan mengidentifikasi
langkah-langkah yang mungkin sangat membantu kenyamanan ibu.
Seorang bidan harus menghargai keinginan ibu untuk menghadirkan teman atau
ssaudara yang khusus untuk menemaninya. Adapun dukungan yang dapat diberikan oleh
pendamping adalah sebagai berikut.
1. Mengusap keringat.
2. Menemani/membimbing ibu jalan-jalan
3. Memberikan minum
4. Mengubah posisi
5. Memijat punggung kaki, atau kepala ibu, dan melakukan tindakan yang bermanfaat
lainnya.
6. Menciptakan suasana kekeluargaan dan rasa nyaman.
7. Membantu ibu bernapas pada saat kontraksi
8. Mengucapkan kata-kata yang membesarkan hati dan memberikan pujian kepada ibu
Dalam buku Cocrane Database, suatu kajian ulang sistematik dari 14 percobaan yang
melibatkan 5.000 wanita, memperlihatkan bahwa kehadiran seorang pendamping
secara terus-menerus selama persalinan dan kelahiran akan menghasilkan hal sebagai
berikut.
1. Kelahiran dengan bantuan vakum dan forsep semakin kecil
2. Tindakan pembedahan untuk membantu kelahiran berkurang
3. APGAR skor <7 lebih sedikit
4. Durasi persalinan yang semakin pendek
5. Kepuasan ibu yang semakin besar dalam pengalaman melahirkan mereka
3. PENGURANGAN RASA NYERI DENGAN PENDEKATAN METODE
HYPNOTERAPY
Metode pengurangan nyeri yang diberikan oleh pendamping persalinan secara terus
menerus bersifat sebagai berikut
1. Sederhana
2. Efektif
3. Biaya rendah
4. Risiko rendah
5. Kemajuan persalinan meningkat
7
6. Hasil kelahiran bertambah baik
7. Bersifat sayang ibu
Menurut Varney’s Midwifery, pendekatan yang dilakukan untuk mengurangi
rasa sakit adalah sebagai berikut.
1. Menghadirkan seorang yang dapat mendukung persalinan
2. Pengaturan posisi
3. Relaksasi dan latihan pernapasan
4. Istirahat dan privasi
5. Penjelasan mengenai proses/kemajuan persalinan dan prosedur tindukan
6. Asuhan tubuh
7. Sentuhan
PENGENDALIAN NYERI PERSALINAN SECARA NONFARMAKOLOGIS
1. Kompres panas
Sebuah studi kecil mengenai kompres panas yang diletakkan di fundus, menemukan
bahwa tindakan ini akan meningkatkan aktivitas rahim. Kompres panas meningkatkan
suhu kulit local, mengurangi spasme otot dan meningkatkan ambang nyeri. Hal yang
harus diperhatikan oleh pendamping persalinan adalah panas dari alat kompres harus
dapat dirasakan senyaman mungkin, karena kemungkinan pada saat persalinan ibu
tidak dapat bereaksi terhadap panas yang berlebihan.
Cara pemberian kompres panas adalah sebagai berikut.
a. Bungkus sumber panas dengan satu atau dua lapis handuk untuk memastikan
sumber tersebut tidak terlalu panas
b. Letakkan handuk basah hangat, bantalan panas, kantong pasta silica yang
dipanaskan, atau botol air panas di perut bagian bawah, paha, punggung bawah,
bahu, atau perium
2. Kompres dingin
Kompres dingin berguna untuk mengurangi ketegangan nyeri sendi dan otot,
mengurangi pembengkakan, dan menyejukkan kulit. Kompres dingin akan membuat
baal daerah yang terkena dengan memperlambat transmisi nyeri melalui neuron-
neuron sensorik
Cara pemberian kompres dingin adalah sebagai berikut.
a. Bungkus sumber dingin dengan satu atau dua lapis handuk untuk memastikan
sumber tersebut tidak terlalu dingin dan menghindari rasa tidak nyaman mendadak

8
yang akan terjadi jika benda dingin langsung diletakkan pada kulit, dan
memungkinkan toleransi dari rasa sejuk menjadi rasa dingin.
b. Letakkan sumber kompres dingin pada punggung bawah atau perineum (kantung
es, kantong jeli, kain basah yang didinginkan, atau botol plastic beku)
c. Pasang sabuk kantong jeli di punggung bawah sehingga memungkinkan ibu dapat
bergerak bebas
d. Kompres dingin pada rectum membantu mengurangi rasa nyeri yang terjadi
karena hemoroid
3. Hidroterapi
Selain mengurangi kategangan, nyeri otot, dan nyeri sendi, hidroterapi juga
mengurangi efek gravitasi bersama ketidaknyamanan yang berkaitan dengan tekanan
pada panggul dan struktur lain.
Jika menggunakan bak mandi, pastikan bahwa air yang digunakan berkisar
antara 37-37,50C, karena air yang hangat dapat meningkatkan suhu tubuh ibu dan
meningkatkan takikardi.
4. Counterpressure
Tekanan yang terus-menerus selama kontraksi dilakukan pada tulang sacrum wanita
atau kepalan salah satu tangan, atau peremasan pada kedua pinggul. Hal tersebut
dapat mengurangi nyeri punggung yang dirasakan oleh wanita melahirkan. Peremasan
panggul dapat mengurangi regangan yang terjadi pada sakro iliaka sehingga
mengurangi tegangan-tegangan yang terjadi akibat penekanan internal dari kepala
janin.
5. Penekanan lutut
Tekanan langsung melalui tulang paha kea arah satu atau dua sendi pinggul,
melepaskan sendi sakro iliaka dari ketegangan dan dapat mengurangi rasa nyeri.
Penekanan lutut tidak dapat mengurasi rasa nyeri. Penekanan lutut tidak dapat
digunakan apabila ibu mengalami nyeri sendi peradangan, atau ketika ibu mengatakan
penekatan lutut tidak mengurangi nyeri.
Penekanan lutut dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a. Wanita dengan posisi duduk
Wanita duduk tegak di kursi dengan kaki di tempatkan di lantai. Pendamping atau
bidan berlutut di depan ibu sambil memegang lutut dan menekannya sepanjang
kontraksi

9
b. Wanita dengan posisi berbaring miring dengan satu atau dua bantal menyangga
lutut
Diperlakukan dua orang, tekanan hanya terletak pada lutut bagian atas. Wanita
menekuk lutut atas dan sendi pinggul sampai membentuk sudut 900. Satu orang
menekan sacrum wanita selama kontraksi dan yang lainnya menekan lutut atas
langsung kea rah sendi pinggul wanita.

6. Gerakan
Menggerak-gerakkan tubuh secara berirama merupakan salah satu cara yang alamiah
untuk mengkoping persalinan dengan baik. Gerakan tubuh berirama adalah berdiri
dan berayun pada sebuah meja, berlutut sambil bergoyang dengan disangga pasangan,
atau dengan bantuan sebuah bola besar yang mampu menahan beban samapai dengan
136 kg. jika disangga pasangan, maka akan mengurangi produksi ketokelamin
sehingga meningkatkan perasaan sejahtera.
Rasa nyeri pada persalinan yang dialami pada saat persalinan disebabkan oleh
kontraksi uterus, dilatasi serviks, dan distensi perineum; yang terjadi pada akhir kala
Idan II dengan pergangan vagina dan dasar panggul untuk mengakomodasi bagian
terendah janin.
Adapun tindakan pendukung yang dapat diberikan untuk mengurangi rasa nyeri
tersebut adalah sebagai berikut.
1. Pengaturan posisi
Factor penting saat seorang wanita berada dalam persalinan adalah bukan saat ia
akhirnya melahirkan, tetapi saat ia tetap mampu bergerak dengan gelisah selam a
persalinan.
a. Posisi berbaring miring
Posisi ni mengharuskan ibu berbaring ke kiri atau ke kanan. Salah satu kaki
diangkat, sedangkan kaki lainnya dalam keadaan lurus. Posisi yang sering
disebut posisi lateral ini, umumnya dilakukan bila posisi kepala bayi belum
tepat.

Keuntungan posisi berbaring miring adalah sebagai berikut.

10
 Peredaran darah balik ibu berjalan lancar, sehingga pengiriman
oksigen dalam darah dari ibu ke janin melalui plasenta tidak
terganggu.
 Kontraksi uterus lebih efektif.
 Memudahkan bidan dalam Memberikan pertolongan persalinan.
 Karena tidak terlalu menekan, proses pembukaan akan berlangsung
secara perlahan-lahan sehingga persakina berlangsung lebih nyaman.

Kerugian posisi berbaring miring adalah sebagai berikut.

 Memerlukan bantuan untuk memegangi paha kanan ibu.


b. Jongkok
Posisi ini sudah dikenal sebagai posisi beralin yang alami.
Keuntungan posisi jongkok adalah sebagai berikut.
 Memperluas rongga panggul, diameter trasversal bertambah 1cm dan
dameter anteroposterior bertambah 2cm.
 Proses persalinan lebih mudah.
 Posisi ini menggunakan gaya gravitasi untuk membantu turunya bayi.
 Mengurangi trauma pada perineum.

Kerugian posisi jongkok adalah sebagai berikut.

 Memjungkinkan timbul cedera pada kepala bayi, karena tubuh bayi


yang berada dijalan lahir bisa meluncur dengan cepat. Untuk
menghindari cedera, biasanya Ibu jongkok diatas bantalan empuk
yang berguna menahan kepala bayi.
c. Merangkak
Pada posisi ini ibu merbahkan badan dengan posis merangkak, kedua tangan
menyanggah tubuh,dan kedua kaki ditekuk sambil dibuka.
Keuntungan posis ini adalah sebagai berikut.
 Posisi merangkak sering kali merupakan posisi paling baik bagi ibu
yang mengalami nyeri punggung saat persalinan.
 Mengurangi rasa sakit.
 Mengurangi keluhan hemoroid.
d. Semiduduk

11
Posisi ini merupakan posisis yang paling umum diterapkan di RS/RSB di
Indonesia. Pada posisi ini, ibu ibu duduk dengan punggung bersandar pada
bantal,kaki ditekuk, dan paha dibuka ke arah samping.
Keuntungan posisi semiduduk adalah sebagai berikut.
 Memudahkan melahirkan kepala bayi.

Kerugian posisi semiduduk adalah sebagai berikut.

 Titik berat berada pada tulang sacrum, sehingga tulang koksigis akan
terdorong ke depan, dan akan menyebabkan rongga semakin lebih
sempit.
e. Duduk
Pada posisi ini, duduk diatas tempat tidur disangagah beberapa bantal atau
bersandar pada tubuh pasangan. Kedua kaki di tekukkan dan dibuka, tangan
memegag lutut, dan tanga pasanga membantu memegang perut ibu.
Keuntungan posis duduk adalah sebagai berikut.
 Posisi ini memanfaatkan gaya gravitasi untuk membantu turunya bayi.
 Member kesempatan untuk istirahat di antara dua kontraksi.
 Memudahkan melahirkan kepala bayi.

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih posisi persalinan.

 Keamanan
 Kenyamanan
 Bantuan medis
Pengaturan posisi juga melibatkan penempatan bantal; ibu bersalin
memerlukan bantal di bawah kepalanya untuk dapat meningkatkan relaksasi,
mengurangi tekanan otot, dan mengeliminasi titik-titik tekanan.
Ada beberapa hal yang dapat mengurangi rasanyeri pada ibu, diantaranya
adalah sebagai berikut.
a. Anjurkan ibu mencoba posisi yang nyaman.
b. Ibu boleh berjalan, berdiri, duduk atau jongkok, berbaring miring, atau
merangkak.
c. Jangan menempatkan ibu pada posisi terlentang, karena dapat
menyebabkan supine hypotensi syndrome.
 Relaksasi lstihan pernfasan.
12
Bernafas dalam dengan rileks sewaktu ada his, dengan cara
meminta ibu untuk menarik nafas panjang; tahan nafas sebentar;
kemudiaan dilepaskan dengan cara meniunp waktu his. Akan tetapi
hal tersebut sudah tidak dianjurkan lagi, sekarang ibu diannjurkan
untuk bernafas seperti biasa dan meneran pada saat ibu meneran
adanya dorongan.
 Usapan dipunggung atau abdomen.
Lakukan pijatan punggung atau mengusap perut dengan lembut.
Hal ini dapat Memberikan dukungan dan kenyamanan pada ibu
bersalinsehingga akan mengurangi rasa sakit.
 Pengosongan kandung kemih.
Sarankan ibu mengosongkan kandung kemih sesering mungkin.
Kandung kemih yang penuh akan menyebabkan nyeri pada bagian
abdominal juga menyebabkan sulit turunnya bagian terendah dari
janin.

4. PENERIMAAN TERHADAP TINGKAH LAKUNYA

Penerimaan akan tingkah laku dan sikap, juga kepercayaan mengenai apapun yang ibu
lakukan merupakan hal baik yang mampu ia lakukan pada saat itu. Biarkan sikap dan tingkah
lakunya normal beberapa ibu mungkin akan berteriak pada puncak kontraksi, berusaha untuk
diam, dan ada pula yang menangis. Itu semua merupakan tingkah laku yang pada saat itu
dapat dilakukannya. Sebagai seorang bidan, yang dapat dilakukan adalah dengan
menyemangatinya dan bukan memarahi ibu.Persalinan dan kelahiran merupakan hal yang
fisiologis namun banyak wanita yang tidak siap untuk menghadapi persalinannya. Wanita
biasanya membutuhkan perhatian lebih dari suamunya dan keluarganya. Bahkan bidan
sebagai penolong persalinan.

Asuhan yang harus diberikan adalah pemberian dukungan mental dan penjelasan
kepada ibu bahwa rasa sakit yang ia alami selam persalinan merupakan suatu proses yang
harus dilalui dan diharapkan ibu tenang dalam menghadapi persalinan.

13
5. INFORMASI DAN KEPASTIAN TENTANG HASIL PERSALINAN YANG
AMAN

Setiap ibu membutuhkan informasi tentang kemajuan persalinannya. Sehingga mampu


mengambil keputusan dan ia juga perlu diyakinkan bahwa kemajuan persalinannya normal.
Kita hendaknya menyadari bahwa kata-kata mempunyai pengaruh yang kuat baik positif
maupun negative.

Setiap ibu bersalin selalu ingin mengetahui apa yang terjadi pada tubuhnya.

1. Penjelasan tetang proses dan perkembangan persalinan. Wanita yang telah siap
mempunyai anak biasanya mengetahui proses-proses persalinan dan merasa ingin
diinformasikan mengenai perkembangan nya, sedangkan pada ibu yang belumsiap
biasanya mereka ingin mengetahi apasaja yang sedang terjadi dalam tubuhnya.
2. Jelaskan hasil pemeriksaan. Penjelasan mengenai hasil pemeriksaan akan
mengurangi kebingungan pada, ingat bahwa setiap tindakan yang akan kita
lakukan harus memperoleh persetujuan.
3. Pengurangan rasa takut akan menurunkan nyeri akibat ketegangan dari rasa takut.
4. Penjelasan tentang prosedur dannya pembatasan, hal ini memungkinkan ibu
bersalin merasa aman dan dapat mengatasinya secara efektif. Ibu bersalin harus
menyadari bahwa prosedur dan juga keterbatasan prosedur merupakan salah satu
hal yang ia perlukan dan yang akan membantunya.

14
BAB III
PEMBAHASAN KASUS

Pada beberapa kebudayaan yang berbeda seperti di pedalaman Mexico,dimulainya


kontraksi yang teratur pada ibu bersalin ditandai dengan mulainya pesta. Ibu yang melahirkan
dirumah dikelilingi oleh tari-tarian, nyanyian, minumminum diantara teman dan sahabat. Tak
seorang pun yang menyuruh ibu tersebut untuk berbaring, dan terlentang. Apapun yang
dilakukannya dan yang dilakukan orang lain biasanya bayi akan lahir. Hal ini menjadi
pertentangan diantara para ahli di negara barat. Ahli kebidanan mulai belajar dari pengalaman
bahwa apa yang dirasakan baik oleh ibu tersebut adalah baik. Jika ibu tersebut ingin
berjalanjalan, berdiri, duduk, atau jongkok hal itu akan menolongnya dan mengurangi rasa
nyeri.

Pada penelitian terhadap 700 wanita di inggris hampir semua menginginkan


pemakaian obat analgesia yang minimal walaupun mereka akan mendapatkan nyeri yang
cukup atau sangat kuat. Untuk mencegah pemakaian obat mereka mengikuti kelas pendidikan
dan sosial serta latihan pernafasan dan relaksasi dan mereka lebih puas dibandingkan dengan
yang memakai obat-obatan.

Alasan yang dikemukakan adalah ketidakpuasaan akan persalinan sebelumnya, dan


emosi yang buruk postpartum (Madi;28) pada penelitiannya terhadap 109 wanita bersalin
yang dibagi dalam kelompok dua kelompok, dimana kelompok pertama ibu bersalin
didampingi oleh seorang anggota keluarga. Dan kelompok kedua tanpa didampingi anggota
keluarga. Hasilnya diperoleh bahwa pada kelompok kelola (didampingi keluarga) dijumpai
91% persalinan spontan disbanding 71 % pada kelompok kontrol. Kelompok kelola
membutuhkan 13 % oksitosin sedang pada kelompok kontrol 30 %. Secara statistik berbeda
bermakna.

Prosedur terapi psikologik meliputi latihan fisik dan mental, latihan cara pernapasan
selama persalinan dan relaksasi otot – otot selama kontraksi rahim.prosedur terapi psikologik
terutama memakai metode psikodinamik seperti : sugesti, motivasi, atensi, gistraksi yang
dapat menghilangkan ketegangan dan ketakutan dan mengendalikan perasaan nyeri.

15
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Fungsi hadirnya seorang pendamping saat persalinan mengurangi rasa sakit,
membuat waktu persalinan lebih singkat, dan menurunkan persalinan dengan operasi.
Oleh karena itu, anjurkan ibu untuk ditemani oleh suami, anggota keluarga, atau
seseorang yang ia inginkan selama proses persalinan, menganjurkan mereka
(pendamping) untuk melakukan peran aktif dalam mendukung ibu dan mengidentifikasi
langkah-langkah yang mungkin sangat membantu kenyamanan ibu.
Pengendalian nyeri persalinan secara nonfarmakologis antara lain:
1. Kompres panas
2. Kompres dingin
3. Hidroterapi
4. Counterpressure
5. Penekanan Lutut
6. Gerakan
7. Posisi

B. SARAN
1. Bagi Bidan Bidan harus terampil dan handal serta memberi dukungan yang terus-menerus
sehingga menghasilkan persalinan yang sehat dan memuaskan yang dapat memberikan
pengalaman yang menyenangkan.

2. Bagi Tenaga Kesehatan Lainnya Sebaiknya Tenaga Kesehatan memberikan asuhan yang
bersifat aktif serta hendaknya asuhan yang sayang ibu dan bayi. Asuhan yang sayang ibu ini
akan memberikan perasaan aman dan nyaman selama persalinan dan kelahiran.

16
DAFTAR PUSTAKA

Rohani, Reni Saswita, Marisah. 2014. Asuhan Kebidanan pada Masa Persalinan. Jakarta:
Salemba Medika

Indrayani. Moudy E. U. Djami. 2016. Update Asuhan Persalinan dan Bayi Baru Lahir.
Jakarta: TIM

Ina Kuswanti, Fitria Melina. 2017. Askeb II Persalinan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

17

Anda mungkin juga menyukai