Anda di halaman 1dari 5

TUGAS RINGKASAN ANALISIS PERANCANGAN SISTEM

INFORMASI

Dibuat oleh :

Rizkiana (18274084)

TEKNIK INDUSTRI

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI BANDUNG


2019
 Konsep Manajemen Proyek dalam system informasi
Manajemen proyek sistem informasi ditekankan pada tiga faktor, yaitu : manusia,
masalah dan proses. Dalam pekerjaan sistem informasi faktor manusia sangat berperan
penting dalam suksesnya manajemen proyek. Pentingnya faktor manusia dinyatakan dalam
model kematangan kemampuan manajement manusia (a people management capability
maturity model/ PM-CMM) yang berfungsi untuk meningkatkan kesiapan organisasi
perangkat lunak (sistem informasi) dalam menyelesaikan masalah dengan melakukan
kegiatan menerima, memilih, kinerja manajemen, pelatihan, kompensasi, pengembangan
karier, organisasi dan rancangan kerja serta pengembangan tim.

1. Manusia

Model kematangan manajemen manusia membatasi area praktik berikut kunci bagi
masyarakat perangkat lunak : rekruitmen , seleksi , manajemen untuk kerja , pelatihan,
kompensasi , perkembangan karir, desain kerja , dan organisasi dan perkembangan tim/
kultur. Organisasi mencapai tingkat kematangan yang tinggi dalam area manajemen
manusia memiliki kemiripan yang lebih tinggi dari implementasi praktik rekayasa
perangkat lunak yang efektif.

2. Masalah

Sebelum memulai project, kita memerlukan untuk mengidentifikasi obyektifitasnya


dan ruang lingkupnya, pemecahan alternatif harus dipertimbangkan, teknik dan batas pun
harus didefinisikan. Tanpa informasi ini tidak mungkin melakukan estimasi biaya yang
dapat dipertanggung jawabkan dan akurat, penilaian yang efektif terhadap resiko, merinci
secara realistis tugas-tugas proyek, atau jadwal proyek yang dapat dikelola yang
memberikan indikasi kemajuan yang berarti.

3. Proses

Proses perangkat lunak memberikan suatu kerangka kerja dimana rencana


komprehensif bagi pengembangan perangkat lunak dapat dibangun. Sejumlah kecil
aktivitas kerangka kerja yang dapat diaplikasikan pada semua proyek perangkat lunak,
tanpa mempedulikan ukuran dan kompleksitasnya. Sejumlah kumpulan tugas yang berbeda
tugas-tugas, kemampuan penyampaian dan jaminan kualitas memungkinkan aktivitas
kerangka kerja disesuaikan dengan karakterisitik proyek perangkat lunak serta kebutuhan
tim proyek. Akhirnya aktivitas pelindung seperti jaminan kualitas perangkat lunak,
manajemen konfigurasi perangkat lunak, dan pengukurannya melapisi model proses yang
ada. Aktivitas pelindung tidak tergantung pada satu aktivitas kerangka kerja dan ada pada
keseluruhan proses.
 Implementasi Sistem Informasi
Implementasi sistem adalah suatu proses untuk menempatkan sistem informasi baru ke dalam
sistem yang sudah ada (sistem lama).

1. Proses Perencanaan Implementasi


 Merancang dan mengetes jaringan
a. Tujuan dari aktivitas ini adalah membangun dan menguji jaringan komputer
yang baru atau memodifikasi jaringan yang lama untuk dipakai sistem yang
baru.
b. Biasanya aktivitas ini dilakukan oleh ahli telekomunikasi yang membangun
jaringan. Pemilik dan pengguna sistem jarang dilibatkan pada aktivitas ini.
Analisis sistem, perancang jaringan dan administrator jaringan juga
berperan pada aktivitas ini.
 Merancang dan mengetes basis data
a. Tujuan dari aktivitas ini adalah membangun dan menguji basis data baru
dan memodifikasi basis data yang lama agar bisa digunakan sistem baru.
b. Pengguna sistem diperlukan untuk melakukan dan menyetujui hasil
pengujian data. Perancang basis data dan pemrogram/pembangun basis data
juga terlibat dalam aktivitas ini.
c. Hasil akhir dari aktivitas ini adalah struktur basis data yang belum
dipopulasi, yaitu struktur basis data telah diimplementasikan namun data
belum dimasukkan ke dalam struktur basis data.
 Menginstal program system informasi
a. Tujuan dari aktivitas ini adalah menginstal beberapa paket perangkat lunak
baru dan membuatnya tersedia dalam perpustakaan perangkat lunak.
b. Pemilik dan pengguna sistem tidak dilibatkan dalam aktivitas ini. Yang
banyak berperan adalah desainer sistem (untuk mengklarifikasi persyaratan
integrasi dan dokumentasi program yang digunakan dalam pengujian
perangkat lunak) serta pemrogram aplikasi (bertanggung jawab menginstal
dan menguji paket perangkat lunak yang baru)
c. Output utama dari aktivitas ini adalah paket perangkat lunak yang telah
diinstal dan diuji.
 Mengetes system baru
a. Tujuan dari aktivitas ini adalah menulis dan menguji seluruh program yang
dikembangkan sendiri
b. Perancang sistem bisa saja dilibatkan dalam aktivitas ini untuk
mengklarifikasi perancangan program, persyaratan-persyaratan integrasi,
dan dokumentasi program yang digunakan dalam penulisan dan pengujian
program.
c. Yang paling bertanggungjawab dalam aktivitas ini adalah pemrogram
aplikasi atau tim pemrogram.
d. Analisis sistem hanya berperan dalam mengklarifikasi kebutuhan-
kebutuhan bisnis yang akan diimplementasikan oleh program.
e. Output dari aktivitas ini adalah program baru dan komponen software yang
masih bisa digunakan.

2. Langkah-langkah Implementasi
 Melaksanakan pengetesan system informasi
a. Tujuan dari aktivitas ini adalah menguji seluruh paket perangkat lunak baru
untuk meyakinkan seluruhnya bisa bekerja dengan baik.
b. Pengguna dan pemilik sistem harus dilibatkan dalam aktivitas ini walaupun
sistem belum bekerja dengan baik.
c. Pembangun sistem (programmer) juga harus dilibatkan dalam aktivitas ini
untuk pengujian sistem dan memecahkan masalah yang timbul selama
pengujian sistem.
d. Program-program yang belum sesuai dikoreksi dan dimodifikasi.
 Menyiapkan rencana konversi system
a. Setelah pengujian sistem dilakukan dengan sukses, berikutnya adalah
mempersiapkan sistem baru ke operasi.
b. Maksud dari aktivitas ini adalah mempersiapkan rencana konversi rinci agar
perpindahan dari sistem lama ke sistem baru dapat berjalan mulus.
c. Ada beberapa strategi yang umum digunakan dalam rencana konversi:
o Strategi Paralel
sistem lama dan sistem baru sama-sama beroperasi untuk beberapa
periode waktu. meyakinkan seluruh masalah-masalah besar di
sistem baru telah diatasi sebelum sistem lama dihentikan. Strategi
ini meminimalkan kemungkinan sistem baru tidak bisa diperbaiki.
strategi ini akan memunculkan biaya konversi karena menjalankan
dua sistem secara bersamaan dalam beberapa periode waktu.
o Direct cut over
Menghentikan seluruh sistem lama pada suatu tanggal tertentu dan
menempatkan sistem baru untuk operasi. Pendekatan ini sangat
beresiko tinggi, namun tidak memerlukan biaya transisi.
o Pilot study
Pilot study biasanya dilakukan pada sistem terdistribusi dengan
beberapa letak geografi yang berbeda. Salah satu lokasi dilakukan
penggantian menjadi sistem baru (paralel atau abrupt cut over).
Penggantian sistem dilakukan di salah satu lokasi sekaligus
mengamati respon/kinerja sistem yang baru. Ketika lokasi yang
menjadi pilot poject itu telah menerima sistem baru, maka lokasi
lainnya juga mengikuti.
o Phased Approach
Konversi Bertahap, yaitu masing-masing bagian sistem yang
dikembangkan di konversi bertahap setelah selesai dikembangkan.
Pengembangan sistem bertahap dilakukan untuk menyiasati
minimnya anggaran dan sumber daya dalam penggantian sistem.
 Menginstall basis data
a. Tujuan dari aktivitas ini adalah memasukkan basisdata sistem baru dengan
data dari sistem yang lama.
b. Pembangun sistem memainkan peranan yang paling dominan dalam
aktivitas ini.
 Melatih para user
a. Perubahan mungkin berlangung baik, namun tidak selalu mudah.
Pengkonversian ke sistem baru membutuhkan pelatihan pengguna dan
menyediakan suatu dokumentasi (petunjuk pengguna) yang akan
mengarahkan pengguna dalam menggunakan sistem baru.
b. Tujuan aktivitas ini adalah memberikan pelatihan dan dokumentasi kepada
pengguna sistem agar transisi ke sistem baru bisa berjalan dengan baik.
 Peralihan pada system baru
a. Setelah konversi, kepemilikan sistem beralih dari analis dan pemrogram
menuju pengguna akhir. Analis menyelesaikan aktivitas ini dengan
melakukan rencana konversi dengan hati-hati.
b. Tujuan dari aktivitas ini adalah mengkonversi ke sistem baru dari sistem
lama dan mengevaluasi sistem akhir dan proyek.

Anda mungkin juga menyukai