Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL BEDSIDE TEACHING

“ PEMASANGAN SYRINGE PUMP”

Oleh :

KELOMPOK 2

1. Ulfa Mar’atus Solekhah


2. Nanda Khoirun Nisa
3. Desy Indah Lestari
4. Agung Anjar Kurniawan

PROGRAM PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI

2020
PROPOSAL BEDSIDE TEACHING

1. Pendahuluan
Syringe pump adalah pompa infus kecil yang digunakan untuk mengelola sejumlah kecil
cairan secara bertahap. Alat ini berguna untuk memberikan obat IV (intravena) secara
perlahan, sehingga mencegah terjadinya periode konsentrasi obat menjadi sangat tinggi
atau sangat rendah dalam darah.

2. Tujuan
1. Mengetahui pengertian syringe pump.
2. Mengetahui tujuan penggunaan syringe pump.
3. Mengetahui indikasi penggunaan syringe pump.
4. Mengetahui prosedur penggunaan syringe pump.
5. Mengetahui perhitungan obat-obat syringe pump.

3. Sasaran
Pasien di ruang 26S RSUD Dr Saiful Anwar Malang

4. Materi
1. Pengertian syringe pump?
2. Tujuan penggunaan syringe pump?
3. Indikasi penggunaan syringe pump?
4. Prosedur penggunaan syringe pump?
5. Perhitungan obat-obat syringe pump?

5. Metode.
Praktikum, Diskusi dan Bedside Teaching

6. Media
Persiapan Alat
7. Proses
Langkah-langkah yang diperlukan dalam Bedside Teaching adalah sebagai berikut:

PP Tahap Prapelaksanaan

Penetapan Pasien
Proposal

Persiapan pasien:
- Informed consent
- Hasi pengkajian/intervensi data

- Apa yang menjadi masalah


Penyajian masalah - Cross cek data yang ada
- Apa yang menyebabkan masalah yang
tersebut
- Bagaimana pendekatan (Proses Kep,
SOP)

Validitas data

Tahap implementasi
pada bed pasien Diskusi karu, PP, perawat
konselor

Tahap BST pada bed


pasien Analisa data

Masalah Teratasi Aplikasi hasil analisa dan


diskusi

7.1 Persiapan
a. Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan bedside teaching
b. Pemberian informed consent kepada klien dan keluarga
7.2 Pelaksanaan BST
1. Penjelasan tentang klien oleh perawat primer dalam hal ini penjelasan difokuskan
pada masalah keperawatan dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan dan
memiliki prioritas yang perlu didikusikan.
2. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut
3. Pemberi justifikasi oleh perawat primer atau perawat konselor/manajer tetang
masalah klien serta rencana tindakan yang akan dilakukan.
4. Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah ada akan ditetapkan
7.3 Pasca BST
Mendikusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta menetapkan tindakan
yang perlu dilakukan

8. Waktu dan tempat


Hari / Tanggal : Jum’at / 03 Januari 2020
Waktu : 10.00 - selesai
Tempat : Ruang 26S

9. Peran Masing-masing anggota tim


a. Peran perawat primer
- Menjelaskan data pasien yang mendukung masalah pasien
- Menjelaskan diagnosis keperawatan
- Menjelaskan intervensi yang dilakukan
- Menjelaskan hasil yang didapat
- Menjelaskan rasional dari tindakan yang diambil
- Menggali masalah-masalah yang belum terkaji

10. Kriteria Evaluasi.


a. Bagaimana koordinasi dan persiapan BST
b. Bagaimana peran perawat primer pada saat BST

11. Kegiatan Bedside Teaching


1. Tahapan Pra-BST
a. Preparation
b. Planning
c. Briefing : 4P 1R
1) Problem : masalah yang ditemukan pada klien
2) Practice : tindakan yang akan dilakukan terkait masalah klien
3) Preparation : persiapan alat, persiapan pasien, persiapan lingkungan
4) Procedure : prosedur pelaksanaan
5) Role : aturan yang disampaikan oleh pembimbing klinik
2. Round : fase kerja (Pelaksanaan) dan fase terminasi (evaluasi)
3. Post round : evaluasi dari pembimbing klinik terhadap tindakan yang dilakukan.
12. Penutup
Demikianlah proposal ini kami buat dengan sebenar-benarnya, kiranya dapat dijadikan
masukan dalam pengembangan dan pengaplikasian metode pembelajaran.

Malang, Januari 2020

Pembimbing Klinik Ketua Kelompok,

(..........................................................) (.........................................................)

Mengetahui,
Kepala Ruangan 26S
RSUD Dr Saiful Anwar Malang

(...........................................................)
Lampiran Materi
A. Pengertian Syringe Pump

Syringe pump adalah pompa infus kecil yang digunakan untuk mengelola
sejumlah kecil cairan secara bertahap. Pompa Syringe (Syring Pump) merupakan alat
pengontrol pemberian cairan atau obat-obatan melalui infuse yang menggunakan tekanan
positif dalam mengalirkan cairan ke tubuh pasien (non-grevitasi). Alat ini berguna untuk
memberikan obat IV (intravena) secara perlahan, sehingga mencegah terjadinya periode
konsentrasi obat menjadi sangat tinggi atau sangat rendah dalam darah. Selain untuk
pemberian obat anti nyeri, syringe pump juga digunakan untuk pemberian obat untuk
menekan rasa mual dan muntah, serta pemberian obat yang lain.

Berdasarkan sumber tenaga yang digunakan, syringe pump dibedakan sebagai


manual pump yang dirancang untuk didorong dengan tangan, pneumatik pump yang
menggunakan udara untuk mekanisme kompresi, dan juga ada syringe pump bertenaga
listrik menggunakan arus searah (DC) atau arus bolak balik (AC). Syringe pump
bertenaga listrik umumnya dibuat dengan bahan yang higienis, anti meledak, anti karat,
dan portable. Alat ini juga dilengkapi oleh panel kontrol, baterai cadangan, kabel power,
pengukur tekanan, dan penyaring.

B. Tujuan Penggunaan Syringe Pump


1. Untuk memberikan obat melalui vena dengan dosis dan jumlah yang tepat sesuai
kondisi pasien dengan jumlah volume maksimal 50 cc / jam.
2. Pemberian obat secara kontinyu dengan dosis terukur dan tepat
3. Untuk menjaga pemberian medikasi intravena sesuai kebutuhan klien.
4. Untuk memberikan medikasi dengan dosis kecil dan waktu pemberian yang lama.

C. Indikasi Penggunaan Syringe Pump


1. Pemberian cairan atau obat obatan melalui infus dengan kecepatan yang konstan dan
akurat.
2. Memfiltrasi obat-obat atau cairan.
3. Pemberian cairan atau obat-obatan dalam jumlah yang sangat kecil.
Nama Pasien :…………….. Nama Pasien :……………..
BB :…………….Kg BB :…………….Kg
DOPAMIN 200 mg/50 cc DOPAMIN 200 mg/50 cc
1 cc = 200 mg/50 = 4 mg = 4000 mcg 1 cc = 200 mg/50 = 4 mg = 4000 mcg
Dosis = …………… mcg/kgBB/menit Dosis = …………… mcg/kgBB/menit

1 x BB x 60 1 x BB x 60
1 mcg = 1 mcg =
4000 8000

2 mcg = 2 mcg =
…………cc/jam …………cc/jam
3 mcg = 3 mcg =
…………cc/jam …………cc/jam
4 mcg = 4 mcg =
…………cc/jam …………cc/jam
5 mcg = 5 mcg =
…………cc/jam …………cc/jam
6 mcg = .....…cc/jam 6 mcg = ……..cc/jam
7 mcg = ..... ..…cc/jam 7 mcg = …...…cc/jam
8 mcg = ….…..cc/jam 8 mcg = .……..cc/jam
9 mcg = ..…….cc/jam 9 mcg = …...…cc/jam
10 mcg = ..…….cc/jam 10 mcg = …...…cc/jam
TTD
TTD

D. Prosedur Penggunaan Syringe Pump


Pengkajian
Cek instruksi dokter tentang cairan atau obat-obatan yang akan diberikan, dan
perhatikan prinsip 5T+1W.
Persiapan
Persiapan Alat
1. Mesin syring pump
2. Spuit 20,30,50 ml
3. Extention tube
4. Perfusor
5. Cairan D5%, RL, atau NaCl
6. Sarung tangan
Persiapan pasien
1. Informed consent
2. Kondisikan pasien senyaman mungkin.

E. Prosedur Pelaksanaan Syringe Pump


1. Cuci tangan, pasang sarung tangan.
2. Oplos obat dan tempatkan obat atau cairan pada syringe ukuran 20 ml, 30 ml, atau 50
ml. sesuai dengan kebutuhan khusus.untuk perfusor Braun gunakan syringe braun 50
cc.
3. Sambungkan syringe ke tube atau selang syringe.
4. Sambungkan kabel listrik ke sumber listrik.
5. Tekan tombol ON atau OFF pada bagian belakang perfusor untuk menghidupkan alat
(pada layar akan tampak FT syringe tipe printer setelah alat berfungsi).
6. Lepaskan knop putar, letakkan syringe dan kunci knop putar.
7. Sambungkan selang syringe ke jalur intravena.
8. Tentukan kecepatan pemberian obat atau cairan dengan cara menekan tombol angka
sesuai nilai yang di inginkan, kemudian tekan tombol START/STOP untuk memulai
pemberian obat.
9. Bandingkan nilai masukan dan nilai yang tertera di layar perfusor.
10. Untuk mengganti atau membatalkan volume obat atau cairan yang akan diberikan,
tekan tombol STAR/STOP, kemudian tekan tombol C sampai tampak nilai 00,0
dilayar. Tekan tombol angka untuk menentukan volume yang akan diberikan,
kemudian tekan tombol STAR/STOP.
11. Untuk mematikan alat, tekan tombol ON/OFF.
12. Fungsi-Fungsi special
Suara alarm yang akan berbunyi selama 2 menit.
13. Setelah selesai, rapikan alat dan lepas sarung tangan.
14. Cuci tangan.

Evaluasi

1. Respons pasien setelah pemasangan.


2. Kepatenan aliran syringe pump.

Dokumentasi

1. Catat waktu dan tanggal pelaksanaan.


2. Catat dosis dan jenis obat atau cairan yang diberikan.
3. Catat respon pasien.
F. Perhitungan Obat-obat Syringe Pump

1. DOPAMIN

Misalnya : Doperba dan Dopamain Guilini


Sediaan 1 Ampul = 5 atau 10 cc = 200 mg

Indikasi : Shock yang berhubungan dengan CRF, Infark Miocard, Renal Failure

Dosis :

I. Ringan : 3-5 µg/kgBB/menit


Fungsinya : Mengaktifksn reseptor dopamine dan vasodilator ginjal.
II. Sedang : 5-10 µg/kgBB/menit
Fungsinya : Meningkatkan Blood Presure, mengaktifkan ß reseptor,
meningkatkan kontraktilitas dan meningkatkan Cardiac Output.
III. Berat : 10-20 µg/kgBB/menit
Fungsinya : Vasokonstriksi vena dan arteri dan mengaktifkan reseptor a

Efek Samping : Mual, muntah, Aritmia dan Diare.

Observasi vital sign dan intake output

Rumus Pemberian

dosis yang diminta X berat badan X 60


Jumlah pengenceran

Contoh :

Berikan 1 µg/kgBB/menit dengan BB=50 kg dan dosis sediaan Dopamin 200 mg


dalam 50cc Nacl ? (1 mg = 1000 µg)

Cara :

Jumlah Pengenceran = 200 mg = 4 mg/cc


50 cc Nacl

= 4000 µg/cc

Jadi :

1 µg x 50 kg x 60 = 0,75 cc/jam
4000 µg/cc
2. DOBUTAMIN

Misalnya : Dobutrec, Dobujeck dan Dobutel

Indikasi : CHF dan shock

Fungsi : Bekerja pada ß 1 dan meningkatkan kontraktilitas

Dosis : 2-20 µG/kgBB/menit

Rumus Pemberian

Dosis diminta X berat badan X 60


Jumlah pengenceran

Contoh :

Berikan 1 µg/kgBB/menit dengan BB= 50 kg dengan dosis sediaan 250 mg dalam 50


cc Nacl ? (1 mg = 1000 µg)

Cara :

Jumlah Pengenceran = 250 mg = 5 mg/cc


50 cc Nacl

= 5000 µg/cc

Jadi :

1 µg x 50 kg x 60 = 0,6 cc
5000 µg/cc

3. NITROGLISERIN (NTG)

Sediaan 1 Ampul = 10 mg

Dosis = 5-200 µg/menit

Rumus Pemberian

dosis diminta X berat badan X 60


jumlah pengenceran
Contoh :

Berikan 5 µg/menit dengan sediaan NTG 10 mg dalam 50 cc Nacl ? (1 mg = 1000 µg)

Cara :

Jumlah Pengenceran = 10 mg = 0,2 mg/cc


50 cc

= 200 µg/cc
Jadi :
5 µg x 60 = 1,5 cc/ jam
200 µg/cc

4. HEPARIN
Sedian : 1 Flacon/Vial = 25000 unit = 5 cc
Jadi 1 cc = 5000 unit

Rumus Pemberian

Dosis Diminta
Jumlah Pengenceran

Contoh :

Berikan 500 unit/jam heparin dengan sediaan heparin 20000 unit dalam 50 cc Nacl ?

Cara :

Jumlah Pengenceran = 20000 unit = 400 ui/cc


50 cc

Jadi :

500 unit/jam = 1,25 cc/jam


400 unit/cc
5. ADRENALIN

Misalnya : Epineprin
Sediaan : 1 Ampul = 1 mg
Indikasi : Cardiac Arrest, VF halus dan VT tanpa nadi.
Fungsi : Sebagai Stimulus Reseptor Adrenergic.
Dosis : 0,05 µg/kgBB/menit (4-8 Ampul dalam 50 cc Nacl)

Rumus Pemberian

Dosis Diminta X Berat Badan X 60


Jumlah Pengenceran

Contoh :

Berikan 0,1 µg/kgBB/menit dengan BB 50 kg dan sediaan Adrenalin 1 mg dalam


50 cc Nacl ?

Cara :
Jumlah pengenceran = 1 mg = 0,02 mg/cc
50 cc
= 20 µg/cc

Jadi :

0,1 µg x 50 kg x 60 = 15 cc/jam
20 µg/cc

6. NORADRENALIN

Misalnya : Levoped, Levosol dan Vascon


Sediaan : 1 cc = 1 mg
Indikasi : Hipotensi berat dengan tahanan perifer total yang menurunkan dosis.
Fungsi : Vasokonstriktor yang meningkatkan BP dan Inotropik yang kuat
(Stimulator reseptor ß)
Dosis : 0,05 µg/kgBB/menit

Rumus Pemberian

Dosis Diminta X Berat Badan X 60


Jumlah Pengenceran
Contoh :
Berikan 0,01 µg/kgBB/menit dengan sediaan vascon 4 ml (4 mg) dalam 50 cc Nacl
dengan BB 40 kg ?

Cara :
Jumlah Pengenceran = 4 mg = 0,08 mg
50 cc
= 80 µg/cc

Jadi :
0,01 µg x 40 kg x60 = 0,3 cc/jam
80 µg/cc
Daftar Pustaka

Hidayati, Ratna,dkk. 2014. Praktik Laboratorium Keperawatan jilid 2. Jakarta:erlangga.

Kozier, dkk. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses,& Praktik edisi 7
volume 2.Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai