PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Study Banding ini adalah kegiatan dan program sekolah SMK Negeri 2
Kotabumi yang dilakukan dengan tujuan untuk menambah pengetahuan siswa
serta menambah pengalaman. Setelah study banding dilaksanakan, siswa
diwajibkan untuk membuat karya tulis atau laporan. Laporan yang berisi
pembahasan hasil dari suatu kegiatan yang telah dilaksanakan.
Laporan ini merupakan tugas bagi semua Siswa kelas Siswi kelas XI OTKP
SMK Negeri 2 Kotabumi. Dalam penyusunan laporan ini, siswa diharapkan
dapat melaporkan segala pengetahuan dan pengalamannya yang diperoleh
selama menjalankan study tour selama 6 hari (12 - 18 Januari 2020).
B. TUJUAN
C. MANFAAT
1
BAB II
PEMBAHASAN
Arsip Nasional Republik Indonesia memili sejarah dengan pada masa-masa nya yang
terdiri dari sebagai berikut:
1. Landsarchief (1892)
2. Kobunsjokan (1942-1945)
3. Arsip Negeri (1945-1947)
4. Landsarchief (1947-1949)
5. Arsip Negara (1950-1959)
6. Arsip Nasional (1959-1967)
7. Arsip Nasional Republik Indonesia (1967-Sekarang)
1) LANDSARCHIEF (1892)
2
administrasi dan ilmu pengetahuan, serta membantu kelancaran pelaksanaan
pemerintahan.
Adapun landarchivaris pertama adalah Mr. Jacob Anne van der Chijs
yang berlangsung hingga tahun 1905. Pengganti Mr. Jacob Anne van der
Chijs adalah Dr. F. de Haan 1905 - 1992 yang hasil karya-karyanya banyak
dipakai sebagai referensi bagi ahli-ahli sejarah Indonesia. Pengganti de
Haan adalah E.C. Godee Molsbergen, yang menjabat dari tahun 1922 -1937.
Pejabat Landsarchivaris yang terakhir pada masa Pemerintahan Hindia
Belanda adalah Dr. Frans Rijndert Johan Verhoeven dari 1937 - 1942.
Pada masa pergerakan nasionalisme kebangsaan di Indonesia, terutama
pada tahun 1926-1929, Pemerintah Hindia Belanda berusaha menangkis dan
menolak tuntutan Indonesia Merdeka. Dalam rangka penolakan tersebut,
Lansarchief mendapat tugas khusus, yaitu: ikut serta secara aktif dalam
pekerjaan ilmiah untuk penulisan sejarah Hindia Belanda, serta mengawasi
dan mengamankan peninggalan-peninggalan orang Belanda. Pada tahun
1940-1942 pemerintah Hindia Belanda menerbitkan Arschief Ordonantie
yang bertujuan menjamin keselamatan arsip-arsip pemerintah Hindia
Belanda, yang isinya antara lain :
1. Semua arsip-arsip pemerintah adalah hak milik tunggal pemerintah.
2. Batas arsip baru adalah 40 tahun
3. Arsip-arsip yang melampaui masa usia 40 tahun diperlakukan secara
khusus menurut peraturan-peraturan tertentu diserahkan kepada
Algemeen Landarchief di Batavia (Jakarta)
3
3) ARSIP NEGERI (1945 - 1947)
Secara yuridis, keberadaan lembaga kearsipan Indonesia dimulai sejak
diproklamasikan kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945. Namun
demikian tidak dipungkiri, bahwa keberadaan dan perkembangan Arsip
Nasional RI merupakan hasil dari pengalaman kegiatan dan organisasi
kearsipan pada masa pemerintah Kolonial Belanda (landarchief) dan
produk-produk kearsipannya. Setelah kemerdekaan Republik Indonesia,
lembaga kearsipan (landarchief) diambil oleh pemerintah RI dan
ditempatkan dalam lingkungan Kementerian Pendidikan Pengajaran dan
Kebudayaan, dan diberi nama Arsip Negeri. Keberadaan Arsip Negeri ini
berlangsung sampai pertengahan tahun 1947 ketika pemerintah NICA
datang ke Indonesia.
4
6) ARSIP NASIONAL (1959-1967)
5
Arsip Nasional dibawah Wakil Perdana Menteri Bidang Lembaga-
lembaga Politik (1966-1967)
Berdasarkan Keputusan Wakil Perdana Menteri
No.08/WPM/BLLP/KPT/1966, Arsip Nasional ditempatkan di bawah
Waperdam RI bidang Lembaga-lembaga Politik. Namun secara fungsional,
Arsip Nasional tetap memusatkan kegiatan-kegiatan ilmiah dan
kesejarahan.
6
2. Visi Misi Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI)
1) V I S I
2) M I S I
7
4. Diorama Sejarah Perjalanan Bangsa
MEDIA PENYAJIAN
8
HALL A
Masa Kejayaan Nusantara hingga Masa Penjajahan Hindia Belanda di Bumi Pertiwi
ditampilkan pada Hall B yang direpresentasikan oleh dua kerajaan yang pada
masanya berhasil menguasai wilayah Nusantara, yakni Kerajaan Sriwijaya dan
Kerajaan Majapahit. Adapun sub tema "Melawan Penjajahan Di Bumi Pertiwi"
diwakili oleh display tokoh/pahlawan di era prakebangkitan nasional. Sedangkan
pemilihan tokoh didasarkan pada pertimbangan sebaran lokasi perjuangan.
9
HALL C
HALL D
10
HALL E
Pada episode pertama (Hall E), pengunjung dapat menyaksikan betapa negara dan
bangsa yang baru merdeka ini dihantam berbagai gangguan yang mengancam
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Konflik internal maupun eksternal
tersebut terjadi pada rentang tahun 1945-1965. Beberapa peristiwa heroik sekitar
1945 diharapkan dapat menjadi teladan jiwa kepahlawanan bagi generasi penerus. Di
sini ditampilkan pula potret prestasi bangsadalam membangun NKRI baik nasional.
regional maupun internasional.
HALL F
Pada episode pertama (Hall E), pengunjung dapat menyaksikan betapa negara dan
bangsa yang baru merdeka ini dihantam berbagai gangguan yang mengancam
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Konflik internal maupun eksternal
tersebut terjadi pada rentang tahun 1945-1965. Beberapa peristiwa heroik sekitar
1945 diharapkan dapat menjadi teladan jiwa kepahlawanan bagi generasi penerus. Di
sini ditampilkan pula potret prestasi bangsadalam membangun NKRI baik nasional.
regional maupun internasional.
11
HALL G
Hall G memuat peristiwa terpilih sepanjang rentang waktu 1998 - 2008. Dalam waktu
sepuluh tahun itu, antara lain terjadi empat kali pergantian Presiden RI,
perubahan/amandemen terhadap Undang Undang DasarRepublik Indonesia
Tahun 1945, terbitnya Undang-undang Otonomi Daerah, lepasnya Provinsi Timor-
Timur, dan tercapainya kesepakatan damai antara Gerakan Aceh Merdeka dengan
Pemerintah Republik Indonesia. Peristiwa penting lain adalah bencana tsunami yang
mendapat perhatian internasional.
Dalam kerangka memupuk semangat persatuan dan kesatuan bangsa, pada Hall G
juga ditampilkan contoh pakaian adat dan lagu-lagudaerah yang mengapresiasikan
pengunjung akan kekayaan dan keberagaman budaya bangsa serta saratnya Bumi
Pertiwi dengan kearifan lokal. Lagu-lagu daerah dapat diperdengarkan melalui
pilihan judul lagu pada layar monitor.
HALL H
12
B. PT.SRITEX INDONESIA
Jumlah mesin pemintal pada perusahaan ini berjumlah 3 unit ,mesin ini
berfungsi untuk memproses bahan baku kapas menjadi benang.kapasitas
produksi ini sekitar 6.000 bait atau bulan (1 bait:400).
2. Mesin tenun.
Mesin ini berjumlah 5 unit,mesin ini berfungsi sebagai alat untuk memproses
benang menjadi kain dan mesin ini di gunakan untuk memproduksi jet dan
jeen. Kapasitas produksi mesin ini kurang lebih 7,5 juta m per bulan.
3. Mesin finishing.
Pada perusahaan tekstile ini jumlah mesin finishing berjumlah 3 unit,mesin ini
berfungsi untuk memproses penyempurnaan kain.
4. Mesin printing.
Mesin ini berjumlah 3 unit, mesin ini berfungsi untuk member corak atau motif.
13
5. Mesin Garment.
Jumlah mesin ini ada 2 unit, mesin ini berfungsi untuk memproduksi pakalan
jadi dengan menggunakan 2900 mesin jahit.
Lepas dari krisis finansial Asia pada tahun 1998, SRITEX kemudian
menjadi semakin kuat dan berhasil melipat gandakan pertumbuhannya. Tahun
2001, pertumbuhan SRITEX telah berkembang menjadi 8 kali lebih besar
dibandingakn dengan tahun 1992. Ketika pertama menjadi perusahaan tekstil
garment terpadu. Krisis berikutnya, di tahun 2008 juga berhasil di lalui dengan
selamat, karena strategi pemasaran yang jitu dan dengan diversifikasi pasar yang
berimbang antara pasar domestik dan internasional. Bahkan setahun sebelum
menjadi perusahaan terbuka dan mencatatkan sahamnya di bursa efek Indonesia
di pertengahan tahun 2013. SRITEX telah mampu menggandakan pertumbuhan
dan kinerjanya di bandingkan pada 2008. Tepat pada tahun 2013 PT.SRITEX
resmi menjadi perusahaan terbuka.
Proses regenerasi dalam tubuh SRITEX telah pula berjalan dengan mulus.
Sejak tahun 2006 pucuk pimpinan tertinggi telah diserahakn pada Iwan Setiawan
Lukminto yang telah terjun dalam manajement perusahaan sejak 1997, hampir
bersamaan waktunya dengan merebaknya finansial Asia. Dibawah kepemimpinan
Iwan yang menjadi businessmen of dear menurut majalah For Best Indonesia,
edisi januari 2014 SRITEX telah memiliki 9 pabrik spinning, 3 pabrik weaving, 3
pabrik dyeing/printing, dan 7 pabrik garment. Untuk menjalankan semua itu , PT
Sri Rejeki Isman terletak dibeberapa property diarea sekitar 130 hektar dan
mempekerjakan sekitar 25000 orang
14
Sejumlah peritel besar dan modern termasuk H&M , Uniqlo dan Guess merupakan
para pelanggannya.
Visi :
Menjadi mitra yang paling inofvtif dalam menyediakan produk dan layanan paling
berkualitas untuk keperluan militer, lembaga pemerintahan dan swasta.
Misi :
1) Proses Produksi
a. Pemintalan (Spinning)
15
b. Penenunan (Weaving)
Terdiri dari 4.000 karyawan dengan 2.600 mesin tenun, termasuk alat
tenun kecepatan tinggi.Kapasitas produksi adalah 120.000.000 meter
kain/tahun.
d. Garment
a. Kualitas
b. Produk Diversivikasi
16
shopping dan konsep supermarket garmen yang menyediakan berbagai
produk untuk melayani setiap rentang pelanggan tuntutan
c. Inovasi
C. KERATON YOGYAKARTA
17
Secara fisik istana para Sultan Yogyakarta memiliki tujuh kompleks inti
yaitu Siti Hinggil Ler (Balairung Utara), Kamandhungan Ler (Kamandhungan
Utara), Sri Manganti, Kedhaton, Kamagangan, Kamandhungan Kidul
(Kamandhungan Selatan), dan Siti Hinggil Kidul (Balairung Selatan)[4][5].
18
D. TAMAN MINI INDONESIA INDAH (TMII)
TMII memiliki logo yang pada intinya terdiri atas huruf TMII,
Singkatan dari "Taman Mini Indonesia Indah". Sedangkan
maskotnya berupa tokoh wayang Hanoman yang dinamakan NITRA
(Anjani Putra). Maskot Taman Mini "Indonesia Indah" ini
diresmikan penggunaannya oleh Ibu Tien Soeharto, bertepatan
dengan dwi windu usia TMII, pada tahun 1991.
19
o Meningkatkan mutu pelayanan bagi pengunjung dan para
mitra.
E. MERAPI
1. Sejarah Gunung Merapi
Gunung Merapi merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di
Jawa, bahkan di Indonesia. Riwayatnya kerap dikait-kaitkan dengan
cerita rakyat atau mitologi Jawa yang bahkan masih dipercaya oleh
sebagian orang hingga saat ini. Kendati begitu, sejarah Gunung Merapi
sebenarnya bukan hanya sekadar legenda. Lereng selatan Gunung
Merapi termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Sedangkan lereng lainnya merupakan bagian dari wilayah Provinsi
Jawa Tengah, yaitu Magelang (sisi barat), Boyolali (utara dan timur),
serta Klaten (tenggara). Ada perbedaan pendapat dari para ahli mengenai
pembagian periodesasi sejarah Gunung Merapi. Wirakusumah dan
kawan-kawan dalam Geologic Map of Merapi Volcano Central Java
(1989) membaginya menjadi dua fase besar, yakni fase Merapi Muda dan
fase Merapi Tua.
Inilah fase Merapi Tua atau Purba. Lava basaltik (endapan batuan
dari pembekuan magma) gunung ini membentuk dua bukit yang
kemudian dikenal sebagai Turgo dan Plawangan (terletak di Sleman,
Yogyakarta). Periode ketiga adalah fase Merapi Pertengahan yang terjadi
sekitar 8 ribu tahun silam. Lelehan lava dari Merapi pada tahap ini
membentuk Bukit Batulawang dan Bukit Gajahmungkur di sisi utara dari
puncak. Selama sesi ini, Merapi sudah melelehkan lava dan
mengeluarkan awan panas. Diperkirakan juga sempat terjadi letusan
20
eksplosif, meskipun erupsi Merapi amat jarang bertipe seperti ini. Area
kawah yang dinamakan Kawah Pasarbubar juga terbentuk pada periode
ini. Tahap terakhir oleh Berthommier disebut fase Merapi Baru yang
dimulai sejak 2 ribu tahun lalu. Kawah Pasarbubar yang terbentuk di
periode ketiga membentuk kerucut di puncak Merapi. Sedangkan batuan
dasar yang menyusunnya diperkirakan masih berasal dari fase Merapi
Tua.
21
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Kegiatan study banding sangat bermanfaat bagi semua Siswa dan Siswi SMK
NEGERI 2 KOTABUMI khususnya Jurusan Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran.
Dan Siswa ataupun Siswi dapat membandingkan apa yang telah di pelajari di
sekolah dengan tempat-tempat yang telah dikunjungi.
22