Anda di halaman 1dari 6

30 Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 11, No.

1, Mei 2019

PROSES TREATMENT MARINE FUEL OIL (MFO) SEBAGAI BAHAN


BAKAR PADA MESIN DIESEL

GR Hasna Huwaida Salsabila 1

1
Teknik Kimia, Universitas Negeri Semarang
e-mail: salsabila.rosinta@yahoo.com

ABSTRAK: Marine Fuel Oil (MFO) merupakan produk penyulingan minyak bumi, dimana dihasilkan setelah
residu dan sebelum aspal. MFO saat ini dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk pemanas boiler (sebagai
pengganti residu), bahan bakar mesin diesel pada kapal laut dan pembangkit listrik (pengganti solar / HSD).
Pemanfaatan MFO sebagai bahan bakar tidak dapat diaplikasikan secara langsung, akan tetapi harus melalui
proses treatment yang bertujuan untuk menurunkan viskositas atau kekentalan dan penyeragaman ukuran partikel
bahan bakar.

Kata kunci : MFO, bahan bakar, mesin diesel, treatment

1. PENDAHULUAN
Marine Fuel Oil (MFO) adalah produk Berdasarkan latar belakang yang diuraikan
penyulingan minyak bumi, dimana diatas maka dapat dirumuskan
dihasilkan setelah residu dan sebelum permasalahan sebagai berikut :
aspal. Yaitu minyak bakar yang bukan 1. Bagaimanakah proses treatment
merupakan produk hasil destilasi tetapi bahan bakar MFO untuk
hasil dari jenis residu yang berwarna hitam. menurunkan viskositas atau
Minyak jenis ini memiliki tingkat kekentalan kekentalan dan penyeragaman
yang tinggi dibandingkan minyak diesel. ukuran partikel bahan bakar pada
Pemakaian minyak bakar ini umumnya mesi diesel?
untuk pembakaran langsung pada industri Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
besar dan digunakan sebagai bahan bakar ialah Pembangkit listrik yang
untuk steam power station. Selain itu bahan menggunakan mesin diesel sebagai
bakar MFO juga dipakai sebagian besar penggerak mula (prime mover). Prime
untuk bahan bakar mesin kapal. Dilihat dari mover merupakan peralatan yang
segi ekonomi penggunaan minyak bakar ini mempunyai fungsi menghasilkan energi
dinilai lebih murah. mekanis yang diperlukan untuk memutar
Bahan bakar Marine Fuel Oil (MFO) adalah rotor generator. Mesin diesel sebagai
Minyak Bakar bukan merupakan produk penggerak mula PLTD berfungsi
hasil destilasi, tapi hasil dari jenis residu menghasilkan tenaga mekanis yang
yang berwarna hitam. Minyak jenis ini dipergunakan untuk memutar rotor
memiliki tingkat kekentalan yang tinggi generator.
dibandingkan minyak diesel. Sehingga
pemanfaatan MFO sebagai bahan bakar Prinsip Kerja PLTD
tidak dapat diaplikasikan secara langsung, 1. Di dalam mesin diesel terjadi
akan tetapi harus melalui proses treatment penyalaan sendiri, karena proses
yang bertujuan untuk menurunkan kerjanya berdasarkan udara murni
viskositas atau kekentalan dan yang dimanfaatkan di dalam silinder
penyeragaman ukuran partikel bahan pada tekanan yang tinggi (35 - 50
bakar (untuk menghindari sumbatan pada atm), sehingga temperatur di dalam
nozzle). Berdasarkan penjelasan yang ada silinder naik. Dan pada saat itu
diatas, maka perlunya dilakukan bahan bakar disemprotkan dalam
perencanaan ini guna memperoleh hasil silinder yang bertemperatur dan
kerja maksimal pada mesin diesel bertekanan tinggi melebihi titik
berbahan bakar MFO. nyala bahan bakar sehingga akan
Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 11, No.1, Mei 2019 31

menyala secara otomatis yang


menimbulkan ledakan bahan bakar.
2. Ledakan pada ruang bakar tersebut
menggerak piston yang kemudian
pada poros engkol dirubah menjadi
energi mekanis. Tekanan gas hasil
pembakaran bahan bakar dan
udara akan mendorong piston yang
dihubungkan dengan poros engkol
menggunakan batang piston,
sehingga piston dapat bergerak
bolakbalik. Gerak bolak-balik piston
akan diubah menjadi gerak rotasi
oleh poros engkol. Dan sebaliknya
gerak rotasi poros engkol juga
diubah menjadi gerak bolak-balik Gambar 1. Prinsip aliran sistem bahan
piston pada langkah kompresi. bakar
3. Poros engkol mesin diesel
digunakan untuk menggerakan 2. METODE PENELITIAN
poros rotor generator. Pada Alur sistem treatment MFO
generator energi mekanis ini 1. Storage Tank
dirubah menjadi energi listrik Tempat penimbunan cadangan
sehingga terjadi gaya gerak listrik. bahan bakar, pengendapan lumpur,
4. Tegangan yang dihasilkan kotoran padat dan kandungan air
generator dinaikan tegangannya jenuh. Dimana temperatur MFO
menggunakan trafo step up agar dijaga 60 – 80oC untuk
energi listrik yang dihasilkan sampai mempermudah proses
ke beban. pemompaan.
5. Menggunakan saluran transmisi 2. Settling Tank
energi listrik disalurkan ke beban. Di Tempat penyimpanan sementara
sisi beban tegangan listrik MFO siap disaring dan menurunkan
diturunkan kembali menggunakan kandungan air lebih. Dimana
trafo step down. temperatur pemanas dijaga 90 –
100oC untuk menjaga panas MFO
Sistem Bahan Bakar pada 80 – 90oC agar tidak terjadi
Bahan bakar minyak diperlukan sebagai penggumpalan partikel MFO
sumber energi bagi mesin diesel. Untuk menjadi aspal.
penyalurannya sampai pada ruang bakar 3. Sparator
dengan suatu kondisi tertentu diperlukan Tempat pemisahan air dan partikel
suatu sistem bahan bakar. MFO berdasar berat jenis. Dimana
Fungsi system bahan bakar : pemanas MFO pada 80 – 100oC
1. Mengatomkan atau mengabutkan (Alarm sparator akan bekerja pada
bahan bakar agar mudah temperatur > 100oC).
bercampur merata dengan udara
sehingga mudah terbakar. 4. Daily Tank
2. Mengatur jumlah bahan bakar yang Penyimpan sementara MFO siap
sama pada setiap pemasukan dipergunakan untuk mesin diesel.
disetiap silinder pada setiap Dimana temperatur MFO dijaga
kebutuhan sehingga tenaga ( pada 90oC.
power ) setiap silinder adalah 5. Booster Module
sama. Menetapkan viskositas dan
3. Mengatur saat mulai temperatur MFO sebelum masuk
penyemprotan dan lamanya sistem bahan bakar mesin diesel.
penyemprotan. 6. Change Over
32 Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 11, No.1, Mei 2019

Pengubahan saluran bahan bakar


menuju mesin diesel dengan pilihan
Solar atau HSD dan MFO (untuk
start up, mesin diesel memerlukan
bahan bakar Solar atau HSD)
7. Over Flow Tank
Penampungan bahan bakar
berlebih dari mesin diesel
8. Sludge Tank
Penampungan sludge atau MFO Gambar 3. Perpindahan panas
dengan partikel besar dan air dari secara konveksi
sparator
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Perpindahan Panas Pada Proses
Treatment Proses Treatment Bahan Bakar MFO
Proses treatment MFO adalah proses Dalam perencanaan ini proses treatment
penurunan viskositas dan proses bahan bakar MFO untuk menurunkan
penyeragamaan ukuran partikel bahan viskositas dari bahan bakar MFO
bakar ( untuk menghindari sumbatan pada menggunakan Oil Heater (pembangkit
nozzle ). Cara perpindahan panas pada panas dengan menggunakan oli sebagai
proses teratment MFO yaitu secara media pemanas). Dimana proses
konduksi dan konveksi. pemanasan oli dengan memanfaatkan
Perpindahan panas konduksi ini terjadi panas dari sisa hasil pembakaran mesin
pada system perpipaan pada aliran atau gas buang. Temperatur gas buang
treatmen bahan bakar MFO. Perpindahan yang dibutuhkan untuk memanaskan oil
secara konduksi dapat dilihat pada gambar heater sekitar 300oC. Sehingga dalam hal
2 dimana perpindahan yang diakibatkan ini pemanfaatan temperatur gas buang
perbedaan suhu. dapat diaplikasikan sebagai pemanas oil
heater.
1. Proses Pemanasan Oli Proses
Pemanasan oli ini dengan
menggunakan pemanfaatan panas
dari sisa hasil pembakaran mesin atau
gas buang. Oli yang ada pada storage
tank akan dipompa untuk bersirkulasi
menuju thermal oil. Dimana gas buang
dari hasil pembakaran akan ditransfer
menuju thermal tank untuk
memanaskan oli yang bersirkulasi
dalam thermal oil.
Gambar 2. Perpindahan panas secara
konduksi

Perpindahan panas konveksi ini terjadi


pada sistem perpindahan panas pada
tangki bahan bakar MFO. Perpindahan
secara konveksi dapat dilihat pada gambar
3 dibawah ini
Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 11, No.1, Mei 2019 33

Gambar 5. Proses Treatment MFO

3. Aliran Bahan Bakar MFO


Gambar 4. Proses Pemanasan Oli Tanki utama atau storage tank adalah
tempat penimbunan cadangan bahan
2. Proses Treatment MFO bakar, dimana kapasitas bahan bakar
Proses treatment MFO dengan Oil yang dapat disimpan sebanyak 600
Heater (pembangkit panas dengan Ton bahan bakar MFO. Bahan bakar
menggunakan oli sebagai media MFO yang terdapat pada storage tank
pemanas). Oli panas yang berada akan dipompa menuju settling tank.
pada thermal tank akan ditransfer Settling tank memiliki kapasitas bahan
menuju supply header. Dimana bakar 20 Ton. Pada settling tank bahan
temperatur oli pemanas yang keluar bakar MFO siap disaring dan
dari thermal tank diatur pada 150oC. diturunkan kandungan air yang
Pada supply header transfer oli panas berlebih.
akan diatur sesuai dengan kebutuhan Bahan bakar yang terdapat pada
tiap tangki. Pada storage tank atau settling tank akan dipompa menuju
tangki utama oli panas ditransfer pada sparator untuk proses pemisahan
temperatur 90 – 105oC, hal ini kandungan air yang terdapat pada
berfungsi untuk mempermudah proses bahan bakar MFO. Bahan bakar MFO
dari pemompaan bahan bakar MFO yang siap pakai akan ditampung pada
menuju settling tank. Pada settling tank daily tank dan limbah dari bahan bakar
oli panas ditransfer pada temperatur MFO akan ditampung pada sludge
90 – 100oC agar tidak terjadi tank. Daily tank memiliki kapasitas
penggumpalan partikel MFO menjadi yang sama dengan settling tank yaitu
aspal. Pada daily tank oli panas 20 Ton.
ditransfer pada temperatur 90 – 100oC Bahan bakar yang siap pakai akan
untuk menjaga temperatur MFO pada dialirkan menuju booster module atau
90oC. MFO yang ada pada daily tank FCM module untuk menetapkan
adalah MFO yang siap dipergunakan viskositas dan temperatur MFO
untuk bahan bakar pada mesin diesel. sebelum masuk mesin. Pada saluran
masuk mesin terdapat change over
sebagai saluran bahan bakar menuju
mesin diesel dengan pilihan HSD dan
MFO. Change over berperan penting
dalam mengatur konsumsi bahan
bakar yang akan digunakan. Change
over diperlukan karena untuk start up
mesin diesel memerlukan bahan bakar
HSD.
34 Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 11, No.1, Mei 2019

5. KESIMPULAN
Dari hasil perencanaan pemanfaatan
Marine Fuel Oil (MFO) sebagai bahan
bakar mesin diesel maka didapatkan data
sebagai berikut :
1. Proses treatment bahan bakar untuk
menurunkan viskositas dari bahan
bakar MFO menggunakan Oil Heater.
Dimana proses pemanasan oli
dengan memanfaatkan panas dari
sisa hasil pembakaran mesin atau gas
buang.

DAFTAR PUSTAKA
Poeswanto, Hendra. 2014. Perencanaan
Pemanfaatan Marine fuel Oil (MFO)
Sebagai Bahan Bakar Engine Diesel
MaK, TURBO ISSN 2301-6663, Vol.
4 No 1.
Kristanto, P., Winaya, R. 2002.
Gambar 6. Aliran Bahan Bakar MFO Penggunaan Minyak Nabati Sebagai
Bahan Bakar Alternatif Pada Motor
4. Sistem perpipaan pada aliran bahan Diesel Sistem Injeksi Langsung,
bakar MFO Jurnal Teknik Mesin, 4, 99-103.
Seluruh sistem perpipaan dilengkapi Syaiful, A.M. 2000. Produk Migas. STEM
heater yang menempel sepanjang jalur AKA-Migas Pusdiklat Cepu. Cepu.
aliran bahan bakar MFO. Hal ini untuk Gerianto Indrajaya, Ir., (2009),
menghindari penggumpalan MFO Penggunaan Marine Fuel Oil dan
dalam pipa. Dampaknya terhadap motor diesel,
Seminar Nasional.
Victor, Redemptus., Sugiono, Sugiono.,
Himawan, Rakhmat., (2016), Analisis
Kelayakan Proyek Konversi Bahan
Bakar Marine Fuel Oil (MFO) Ke
Compressed Natural Gas (CNG)
Pada Mesin Boiler, Jurnal Trknik
Gambar 7. Aliran bahan bakar MFO Industri, 3, 6-7
dalam pipa Daryanto. 2001. Energi, Masalah dan
Pemanfaatannya Bagi Kehidupan
Keterangan : Manusia. Yogyakarta: Pustaka
Widyatama.
Saluran kembalinya oli Djokosetyarjo. 2003. Ketel Uap. Jakarta:
panas menuju thermal Pradnya Paramitha.
tank, dimana oli akan Klara, Syerly, 2013, Analisis Kombinasi
dipanaskan kembali. MFO (Marine Fuel Oil) dan Diesel Oil
Pada Mesin diesel Nanchang 2105
Saluran bahan bakar A-A3, Universitas Hasanuddin:
MFO Makasar.
Saluran oli panas Saidah, andi, 2012, Pengaruh parameter
tekanan Bahan Bakar Terhadap
Kinerja Mesin Diesel Type 6 D M 51
SS , Jurnal Penelitian Rekayasa
Teknologi Volume 3 Nomer 1.
Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 11, No.1, Mei 2019 35

Parenden, Daniel, 2012, Pengaruh


Temperatur Terhadap Viskositas
Minyak Pelumas, Jurnal Ilmiah Anim
Ha Vol.1 No.3
Hartanto, Agus. 2010. Program Konversi
Dari BBM Ke BBG, Bandung: Pusat
Penelitian Tenaga Listrik dan
Mekatronik – LIPI.
Arismunandar, W., Tsuda, Koichi, (2002),
Motor Diesel Putaran Tinggi, Pradya
Paramita, Jakarta, 10-27.
Ghalya Pikra, Agus Salim, Tri Admono,
Merry Indahsari Devi, (2010), Analisis
Rugi-Rugi Panas Pada Tangki
Penyimpan Panas Dalam Sistem
Pembangkit Listrik Tenaga Matahari,
Journal of Mechatronics, Electrical
Power, and Vehicular Technology
Vol. 01, No. 1.
Zulfiandri. 2017. Sistem Informasi Inventori
Bahan Bakar Minyak (BBM). Jurnal
SimanteC. ISSN 2088-2130;e-2502-
4884, Vol. 6, No 1.
Klara, Syerly. 2012. Perencanaan Isolasi
Tangki Setling Dan Tangki Harian
Bahan Bakar Marine Fue Oil (MFO)
PLTD Lopana Sektor Minahasa,
Universtas Hasanuddin : Makasar.

Anda mungkin juga menyukai