Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

MANAJEMEN PEMBENIHAN IKAN AIR PAYAU

“ BIOLOGI REPRODUKSI IKAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer)”

DISUSUN OLEH:

NUR ALIANI M.

1822110029

PRODI TEKNOLOGI PEMBENIHAN IKAN


JURUSAN BUDIDAYA PERIKANAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP
2020
BIOLOGI REPRODUKSI IKAN KAKAP PUTIH (Lates calcarifer)

A. Klasifikasi dan Morfologi

Ikan kakap putih diklasifikasikan sebagai berikut :


Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Subkelas : Teleostei
Ordo: Percomorphi
Famili : Centropomidae
Genus: Lates
Spesies : Lates calcarifer (FAO, 2006 ).

Gambar1. Kakap Putih

Ikan kakap putih (L. calcarifer) memiliki bentuk badan memanjang, gepeng, batang
sirip ekor lebar dengan bentuk bulat, mata berwarna merah cemerlang, bukaan mulut
lebar sedikit serong dengan gigi-gigi halus dan tidak memiliki taring, terdapat lubang
kuping bergerigi pada bagian penutup insang, sirip punggung terdiri dari jari-jari keras
sebanyak 3 buah dan jari-jari lemah sebanyak 7-8 buah. Ikan kakap putih yang berumur
1-3 bulan berwarna terang, selanjutnya ikan kakap putih yang melewati umur 3 bulan
akan berubah menjadi keabu-abuan dengan sirip berwarna gelap. Badan atau sirip tidak
terdapat corak bintik-bintik (Gambar. 1) (FAO, 2006).
B. Habitat
Ikan kakap putih hidup di perairan air tawar selama kurang lebih 2-3 tahun seperti
sungai dan danau yang berhubungan langsung dengan laut. Ikan kakap putih dewasa
yang berurmur 3-4 tahun biasanya beruaya kemuara sungan, danau atau laguna yang
mempunya salinitas 30-32 ppt untuk pematangan kelamin kemudian memijah secara
alami. Pemijahan biasanya terjadi pada akhir musim panas dan aawal musim hujan.
Kakap putih sebenarnya adalah ikan liar yang hidup di perairan laut. Namun dari
beberapa penelitian yang telah dilakukan menyetakan bahwa habitat ikan kakap putih
sangat luas. Ikan Kakap putih dapat hidup di daerah laut yang berlumpur, berpasir, serta
di ekosistem mangrove. Nelayan sering mendapatkan kakap putih ketika melaut. Ikan
kakap yang hidup di laut lebih besar ukurannya di bandingkan yang di pelihara di air
payau atau di air tawar. Hal itu mungkin disebabkan karena makanannya banyak di
habitat aslinya. Kakap putih juga dapat hidup di air payau. Kakap putih akan menuju
daerah habitat aslinya jika akan memijah yaitu pada salinitas 30-32 ppt. Telur yang
menetas akan beruaya menuju pantai dan larvanya akan hidup di daerah yang
bersalinitas 29-30 ppt. Semakin bertambah ukuran larvanya maka ikan kakap putih
tersebut akan beruaya ke air payau (Mayunar,2002)
Menurut Pender (1996) ikan kakap putih bersifat katadromous, sehingga
menghabiskan sebagian besar hidupnya di air tawar dan bermigrasi ke air asin untuk
berkembang biak. Ikan yang lebih kecil ditemukan di sungai dan sungai dan ikan yang
lebih besar ditemukan di laut dan muara.
Ikan kakap putih adalah ikan demersal, yang berarti mereka menghabiskan
sebagian besar waktu mereka dekat tetapi tidak di bagian bawah badan air. Mereka
ditemukan di kedalaman sepuluh hingga empat puluh meter (Luna, 2008).

C. Kebiasaan Hidup dan Distribusi


Ikan kakap putih merupakan ikan yang memiliki kemampuan toleransi yang tinggi
terhadap kadar garam (euryhaline). Selain itu, ikan kakap putih juga termasuk ikan
katadromus (besar di air tawar dan kawin di air laut) (Gambar.2). Karakteristik ikan
kakap putih tersebut menyebabkan pembudidayaan dapat dilakukan di laut ataupun di
tambak. Kisaran toleransi fisiologis ikan kakap putih cukup luas, fekunditas dan
pertumbuhannya juga cepat sehingga dalam waktu 6-24 bulan ikan sudah siap dipanen
dengan ukuran 350-2000 g (Gambar. 3) (FAO, 2006).
Spawning Gound
Salinitas 30-32 ppt

Pengumpulan telur
Migrasi ke hilir
Perkembangan Larva

Migrasi ke hulu
Nursery
Feeding Ground
Salinitas 25-30 ppt
Air payau/Air tawar
Garis pantai

Gambar 2. Migrasi Kakap Putih (FAO, 2006)

Gambar 3. Siklus Hidup Kakap Putih (FAO, 2006)


D. Kebiasaan Makan
Ikan kakap putih dewasa termasuk ikan karnivora yang rakus, tetapi juvenilnya
bersifat omnivore. Ikan kakap putih dewasa yang berukuran besar kadang hanya berdiam
diri sepanjang hari dan menunggu calon mendekat, begitu calon mangsa yang terdiri dari
ikan kecil dan udang-udangan ini mendekat maka dengan tiba-tiba disergapnya,
sedangkan ikan kakap putih yang kecil aktif mencari makan (kordi, 2007).

E. Siklus Reproduksi
Ikan Kakap putih berdasarkan siklus hidupnya, merupakan hewan hemaprodit
protandri, yaitu diawal fase reproduksi mempunyai kelamin jantan dan setelah
mencapai umur lebih dari 6 – 8 tahun lalu berubah kelamin menjadi betina. Testis
mulai terbentuk pada ukuran panjang total antara 25 – 35 cm, terdapat kecenderungan
semakin mendekati garis equator, pematangan seksual jantan terjadi lebih awal
dibandingkan dengan yang berada jauh dari garis aquator. Di Indonesia dan Australia
Utara pematangan kelamin jantan terjadi pada umur 1 – 2 tahun (panjang total ± 29
cm), sedangkan di Quensland pada umur 3 – 5 tahun atau pada saat panjang total
mencapai 53 – 60 cm (Davis 1986 dalam Budidaya Ikan Kakap Putih (Lates
calcarifer, Bloch) di Karamba Jaring Apung, 1999).
Biasanya ikan Kakap Putih beruaya ke area pemijahan pada akhir musim panas dan
musim pemijahan terjadi pada awal musim penghujan. Pemijahan pada musim
penghujan terjadi akibat perubahan suhu dan salinitas di perairan. Salinitas dan suhu
merupakan faktor penting yang mempengaruhi siklus pemijahan ikan Kakap Putih,
musim pemijahan akan terlambat bila musim hujan datangnya terlambat.
Selama musim pemijahan induk betina dan jantan mudah dikenali, dimana pada
ikan yang berukuran sama, ikan jantan akan terlihat lebih kecil dengan badan lebih
ramping dibandingkan dengan ikan kakap putih yang betina. Jika dilakukan
pengurutan pada bagian perut, ikan kakap putih yang jantan akan mengeluarkan
sperma, sedangkan induk betina mudah dikenali dari bentuk perutnya yang besar,
bulat dan lembut dengan lubang pengeluaran telur yang berwarna pink kemerahan.
Induk betina yang matang telur, apabila ditekan dengan tangan akan mengeluarkan
telur.

Anda mungkin juga menyukai