Anda di halaman 1dari 1

ATRESIA REKTI

A. DEFINISI
Atresia Ani / Atresia Rekti adalah ketiadaan atau tertutupnya rectal (anus) secara congenital (sejak lahir)

B. GEJALA DAN TANDA


Tanda dan gejala dari Atrsia Ani ini antara lain adalah : mekonium (feses bayi) tidak keluar dalam waktu 24 -
48 jam setelah lahir; tinja keluar dari vagina atau uretra; perut menggembung; Muntah; tidak bisa buang air
besar; tidak adanya anus, dengan ada/tidak adanya fistula (saluran abnormal); Pada atresia ani letak rendah
mengakibatkan distensi /tegang perut, muntah, gangguan cairan elektrolit dan asam basa

C. PENYEBAB
• Kegagalan pada fase embrio yang penyebabnya belum diketahui
• Faktor herediter (keturunan)
• Abnormal kromosom, mutasi gen.

D. TERAPI
a. Pembedahan
Terapi pembedahan pada bayi baru lahir bervariasi sesuai dengan keparahan kelainan. Semakin tinggi
gangguan, semakin rumit prosedur pengobatannya. Untuk kelainan dilakukan kolostomi (membuat anus
buatan) beberapa saat setelah lahir, kemudian anoplasti perineal yaitu dibuat anus permanen (prosedur
penarikan perineum abnormal) dilakukan pada bayi berusia 12 bulan. Pembedahan ini dilakukan pada usia 12
bulan dimaksudkan untuk memberi waktu pada pelvis untuk membesar dan pada otot-otot untuk berkembang.
Tindakan ini juga memungkinkan bayi untuk menambah berat badan dan bertambah baik status nutrisnya. 
b. Pengobatan
1) Aksisi membran anal (membuat anus buatan)
2) Fiktusi yaitu dengan melakukan kolostomi sementara dan setelah 3 bulan dilakukan korksi sekaligus
(pembuat anus permanen)

E. KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat terjadi pada penderita atresia ani antara lain :
a. Asidosis hiperkioremia (kekurangan bikarbonat yang reabsorpsi di tubulus ginjal).
b. Infeksi saluran kemih yang bisa berkepanjangan.
c. Kerusakan uretra (akibat prosedur bedah).
d. Komplikasi jangka panjang:stenosis (akibat kontriksi jaringan perut dianastomosis)
e. Masalah atau kelambatan yang berhubungan dengan toilet training.
f. Inkontinensia (akibat stenosis awal atau impaksi)
g. Prolaps mukosa anorektal.
h. Fistula kambuan (karena ketegangan diare pembedahan dan infeksi)

F. PENCEGAHAN
Tidak ada pencegahan yang dapat dilakukan karena bersifat kongenital/bawaan.

G. SUMBER REFERENSI
1. Betz, Cealy L. & Linda A. Sowden (2002). Buku Saku Keperawatan Pediatrik. Edisi ke-3. Jakarta : EGC.
2. Carpenito, Lynda Juall (1997). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi ke-6. Jakarta : EGC.
3. Wong, Donna L (2003). Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Sri Kurnianianingsih (ed), Monica Ester
(Alih Bahasa). edisi ke-4. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai