Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS MIKROBIOLOGI (PEMBUATAN ETANOL DARI FERMENTASI

AMPAS TEBU)

ANALISIS MIKROBIOLOGI
SATUAN PENDIDIKAN : SMK-SMAK
MATA PELAJARAN : KIMIA
KELAS/ SEMESTER :
ALOKASI WAKTU :

KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif, dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional lanjut, dan metakognitif secara multidisiplin sesuai
dengan bidang dan lingkup kerja kimia analsis pada tingkat teknis spesifik, detail, dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga msyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI 4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja kimia
analisis. Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai
dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan
menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
disekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik secara mandiri. Menunjukkan
keterampilah mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan
gerak alami, sampai dengan tindakan orisinil dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik secara mandiri.

Robi Saputra, S.Pd Page 1


ANALISIS MIKROBIOLOGI (PEMBUATAN ETANOL DARI FERMENTASI
AMPAS TEBU)

KOMPETENSI DASAR
3.10 Menerapkan Pembuatan Produk Fermentasi
4.10 Melaksanakan Pembuatan Produk Fermentasi

INDIKATOR
3.10 Megimplementasikan Pembuatan Produk Fermentasi Etanol Dari Selulosa
4.10 Menjalankan Pembuatan Produk Fermentasi Etanol Dari Selulsa

TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mampu menentukan material yang dapat menghasilkan etanol
melalui media dengan benar
2. Peserta didik mampu menerapkan pembuatan etanol dari fermentasi dengan
bantuan mikroorganisme melalui percobaan dengan tepat.
3. Peserta didik mampu membuat etanol dari fermentasi melalui hasil percobaan
dengan benar.
4. Peserta didik mampu menetukan kadar etanol yang dihasilkan melalui hasil
percobaan dengan benar.

Petunjuk Penggunaan
Lembar Kerja Peserta Didik ini dibuat untuk mempermudah peserta didik dalam
mempelajari materi Analisis mikrobiologi. LKPD ini merupakan penuntun praktikum yang
meliputi bahan bacaan singkat serta penuntun untuk praktik laboratorium. Di dalam bahan
ajar ini terdapat materi singkat, serta pertanyaan-pertanyaan yang dapat menuntun peserta
didik untuk menemukan konsep. Setelah mempelajari materi pada teori dasar, diharapkan
perserta didik mampu melakukan kegiatan praktik laboratorium dengan terampil.

Robi Saputra, S.Pd Page 2


ANALISIS MIKROBIOLOGI (PEMBUATAN ETANOL DARI FERMENTASI
AMPAS TEBU)

PERATURAN BEKERJA DI LABORATORIUM


1. Dilarang bekerja sendirian di laboratorium minimal ada asisten/petugas.
2. Tas diletakkan di tempat yang telah disediakan.
3. Dilarang bermain-main dengan peralatan dan bahan di laboratorium.
4. Jagalah kebersihan laboratorium, peralatan dan meja praktikum.
5. Persiapkanlah hal-hal yang diperlukan sebelum masuk laboratorium seperti buku kerja dan jas
laboratorium.
6. Dilarang memakai sandal, sepatu terbuka dan sepatu berhak tinggi.
7. Wanita/pria yang berambut panjang harus diikat.
8. Jangan bercanda sesama teman selama praktikum berlangsung.
9. Jika ada peralatan yang rusak atau pecah, harus segera dilaporkan kepada guru pembimbing.

KESELAMATAN KERJA DI LABORATORIUM


1. Dilarang makan dan minum di dalam laboratorium
2. Gunakan selalu alat pelindung diri dalam melakukan kerja praktik laboratorium
3. Biasakanlah mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir terutama setelah
praktikum.
4. Bila kulit terkena bahan kimia, janganlah digaruk agar tidak tersebar dan cuci dengan air
sebanyak-banyaknya.
5. Bila terjadi kecelakaan yang berkaitan dengan bahan dan alat laporkan segera pada asisten
atau petugas laboratorium. Segera hubungi dokter untuk mendapatkan pertolongan.
6. Mengetahui cara penggunaan alat pemadam kebakaran.

BAHAN-BAHAN KIMIA
1. Hindari kontak langsung dengan bahan kimia.
2. Hindari mengisap langsung uap bahan kimia.
3. Dilarang mencicipi atau mencium bahan kimia kecuali ada perintah khusus.
4. Baca label bahan kimia sekurang-kurangnya 2 kali untuk menghindari kesalahan.
5. Ambillah zat sesuai kebutuhan.
6. Jangan menggunakan bahan kimia secara berlebihan.
7. Jangan mengembalikan bahan kimia ke dalam botol semula untuk mencegah kontaminasi.
8. Botol bahan yang telah dipakai harus dikembalikan ke tempat semula.

PENANGANAN LIMBAH
1. Limbah bahan kimia yang digunakan hendaknya dibuang pada tempat yang disediakan, jangan
langsung dibuang ke pembuangan air kotor (wasbak).
2. Limbah cair yang tidak larut dalam air dan limbah beracun harus dikumpulkan dalam botol
penampung. Botol ini harus tertutup dan diberi label yang jelas.
3. Limbah cair yang tidak berbahaya dapat langsung dibuang tetapi harus diencerkan dengan air
secukupnya.
4. Limbah zat organik harus dibuang secara terpisah pada tempat yang tersedia.
5. Jangan membuang endapan ke wastafel. Buanglah pada bak pasir yang telah disediakan.
6. Limbah padat seperti kertas saring, lakmus, korek api dan pecahan kaca dibuang pada tempat
sampah.

Robi Saputra, S.Pd Page 3


ANALISIS MIKROBIOLOGI (PEMBUATAN ETANOL DARI FERMENTASI
AMPAS TEBU)

ALAT PELINDUNG DIRI


No. Nama dan Gambar Fungsi
1. Goggle/Kaca mata Merupakan alat pelindung mata yang
berfungis untuk melindungi mata dari
bahan kimia. Apalagi ketika menggunakan
fluida (cair dan gas), sangat tinggi resiko
terpapar bahan kimia. Misalnya terpapar
percikan larutan, uap panas, atau gas dari
bahan kimia tertentu.
2. Sarung tangan Merupakan alat pelindung tangan agar
tangan terhindar dari percikan atau
tumpahan dari bahan kimia. Sarung tangan
juga dipakai agar terlindung dari suhu
yang panas dan suhu yang terlalu dingin

3. Jas Laboratorium Merupakan pakaian pelindung yang


digunakan untuk melindungi tubuh dan
pakaian praktikan dari bahan-bahan kimia.
Pakaian pelindung melindungi praktikan
dari benda-benda panas, uap panas dan
hal-hal lain yang memungkinkan
mengenai pakian dan tubuh praktikan
4. Masker Hidung Merupakan alat perlindung pernafasan
yang berfungsi untuk melindung organ
pernafasan pernapasan dari oksigen yang
terkontaminasi dengan bahan kimia dan
partikel-partikel yang tidak seharusnya
terdapat pada oksigen

HAZARD SIMBOL

MSDS
Sebelum melalukan praktikum, cari dan bacalah MSDS bahan yang akan digunakan.
MSDS wajib dilampirkan pada tugas pendahuluan praktikan.

Robi Saputra, S.Pd Page 4


ANALISIS MIKROBIOLOGI (PEMBUATAN ETANOL DARI FERMENTASI
AMPAS TEBU)

Pembuatan Etanol Dari Fermentasi Ampas Tebu

Tujuan Percobaan:
Peserta didik mampu membuat etanol dari fermentasi ampas tebu dengan bantuan
Saccharomyces cerevisiae melalui hasil percobaan dengan benar.

Dasar Teori:

Tebu (Saccharum officinarum) merupakan tanaman yang ditanam untuk


bahan baku gula. Ampas tebu atau lazimnya disebut bagasse, adalah hasil samping dari
proses ekstraksi (pemerahan) cairan tebu.
Tabel 1. Komposisi Kimia Ampas Tebu
Kandungan Kadar (%)
Abu 3,82
Lignin 22,09
Sellulosa 37,65
Sari 1,81
Pentosa 27,97
SiO2 3,01

Sumber: Husin (2007)


Sellulosa adalah polisakarida yang terdapat pada tumbuhan yang berfungsi
membentuk dinding sel dan serat tumbuhan dengan rumus empiris (C6H10O5)n.
Sukrosa merupakan polimer glukosa yang berbentuk rantai linier dan dihubungkan
oleh ikatan β-1,4 glikosidik. Struktur yang linier menyebabkan sellulosa bersifat kristalin
dan tidak mudah larut. Struktur sellulosa ditunjukan pada Gambar 1.

Gambar 1. Struktur sellulosa ( klemm,et aln.1998)

Gambar 2. Skema reaksi sellulosa menjadi etanol difermentasi oleh Saccharomyces cerevisiae

Robi Saputra, S.Pd Page 5


ANALISIS MIKROBIOLOGI (PEMBUATAN ETANOL DARI FERMENTASI
AMPAS TEBU)

Proses hidrolisa bertujuan untuk memecah ikatan serta menghilangkan lignin, merusak
struktur kristal dari sellulosa (Sun and Cheng,2002). Rusaknya struktur sellulosa akan
mempermudah terurainya sellulosa menjadi glukosa. Hidrolisa dengan asam akan
memutuskan ikatan polisakarida dan sekaligus memasukan senyawa H2O. Fermentasi
alkohol merupakan proses pembuatan alcohol dengan memanfaatkan aktivitas enzim yeast
(saccharomyces cerevisiae). Proses fermentasi dilakukan secara anaerob, yaitu mengubah
glukosa menjadi alkohol tanpa bantuan oksigen.
Fermentasi glukosa terdiri dari dua tahap :
1. Fermentasi glukosa selalu menghasilkan asam piruvat. Mekanisme yang
terjadi terlihat pada Gambar 3. Siklus glukosa menjadi asam piruvat.

Gambar 3. Siklus glukosa menjasi asam piruvat (mikrobio.net)


2. Asam piruvat diubah menjadi etanol dengan bantuan ragi (Saccharomyces cerevisiae
). Mekanisme reaksi yang terjadi terlihat pada Gambar 4. Glikolisis anaerob pada
ragi.

Gambar 4. Glikolisis anaerob pada ragi.


Reaksi di atas, asetildehida bertindak sebagai penerima hidrogen dalam fermentasi,
dimana hasil reduksinya oleh NADH2 menghasilkan ethanol, dan NAD yang teroksidasi
kemudian dapat digunakan lagi untuk menangkap hydrogen.
Saccharomyces cerevisiae sering digunakan dalam fermentasi etanol karena sangat
tahan pada kadar gula yang cukup tinggi dan tetap aktif melakukan fermentasi pada suhu
4-32oC. S. cerevisiae mempunyai aktivitas optimum pada suhu 30 – 35oC dan tidak
aktif pada suhu lebih dari 40oC. S. cerevisiae dapat memfermentasi glukosa, sukrosa,
galaktosa serta rafinosa (Kunkee dan Mardon 1970). Biakan S. cerevisiae mempunyai
kecepatan fermentasi optimum pada pH 4,48.

Robi Saputra, S.Pd Page 6


ANALISIS MIKROBIOLOGI (PEMBUATAN ETANOL DARI FERMENTASI
AMPAS TEBU)

Pertanyaan Pre-Lab
Sebelum memulai kegiatan praktik laboratorium, jawablah pertanyaan- pertanyaan berikut

1. Apakah yang dimaksud dengan sellulosa dan berikan contohnya ?


Jawaban :

2. Jelaskan proses fermentasi dengan bantuan mikroorganisme ?


Jawaban:

3. Sebutkan material-material yang mengandung sellulosa yang dapat menghasilkan


etanol?
Jawaban:

4. Tentukan fungsi dari masing-masing bahan yang digunakan ?


Jawaban:

Robi Saputra, S.Pd Page 7


ANALISIS MIKROBIOLOGI (PEMBUATAN ETANOL DARI FERMENTASI
AMPAS TEBU)

Alatdan Bahan

Alat: Bahan:
Kelas piala Ampas tebu
Erlenmeyer H2SO4
Labu ukur Saccharomyces cerevisiae
Corong pisah KH2PO4
Batang pengaduk (NH4)2SO4
Pipet takar
Pipet tetes
Alat destilasi
Sprektrometer UV-Vis
Kromatografi gas

Prosedur Percobaan

Persiapan Sampel
1. Haluskan ampas tebu ( kurang lebih 30-60 mesh ) sehingga ukutan partikel lebih
seragam.
2. Masukan ke dalam gelas piala 500 mL
3. Keringkan dalam oven selama 1 jam pada suhu 60-70oC sehingga kadar air
berkurang dan disimpan ditempat yang kering.

Hidrolisis Sampel
1. Timbang Sampel yang telah dihaluskan sebanyak 500 gram
2. Masukan kedalam gelas piala 250 mL
3. Larutkan dengan 5 mL H2SO4 dengan variasi konsentrasi H2SO4 ( 0,2:0,3:0,4:0,5 M)
pada suhu 120oC selama 30 menit.
4. Saring dan atur pHnya sampai 4,5-5 dan tambahkan nutrient KH2PO4 dan (NH4)2SO4
masing-masing sebanyak 3 gram/L.
5. Analisis kadar glukosanya dengan spektrofotometer.
6. Gunakan konsentrasi asam yang menghasilkan kadar glukosa tertinggi untuk
menghidrolisa apas tebu .
Pengukuran Panjang Gelombang Maksimum Larutan Glukosa Standar
1. Timbang 500 mg glukosa anhidrat dan larutkan dengan aquades sampai volume 500 ml
( larutan glukosa anhidrat 1 mg/mL).
2. Pipet 5 mL larutan induk glukosa l mg/mL dan masukkan kedalam labu takar 100

Robi Saputra, S.Pd Page 8


ANALISIS MIKROBIOLOGI (PEMBUATAN ETANOL DARI FERMENTASI
AMPAS TEBU)

mL (0,05 mg/mL)
3. Encerkan dengan akuades hingga garis batas dan homogenkan.
4. Masukkan 1 ml larutan glukosa 0,05 mg/mL kedalam tabung reaksi kemudian tambahkan
1 ml pereaksi Nelson lalu tutup dengan kapas.
5. Panaskan selama 20 menit lalu dinginkan.
6. Tambahkan 1 ml larutan arsenomolibdat, kocok hingga semua endapan larut.
7. Tambahkan 7 ml akuades lalu dikocok hingga homogen.
Ukur serapan panjang gelombang pada 600 – 800 nm (diperoleh panjang gelombang
maksimum).

Analisa Kadar Glukosa Dari Hidrolisis Selulosa Ampas tebu


1. Pipet 1 mL filtrat hasil hidrolisa selulosa, encerkan dengan akuades dalam labu
ukur 100 mL dan ambil 1 mL untuk dianalisa.
2. Tambahkan 1 mL larutan Nelson kemudian panaskan hingga mendidih selama 20
menit dan dinginkan.
3. Tambahkan 1 mL larutan Arsenomolibdat lalu kocok hingga semua endapan larut.
4. Tambahkan 7 mL akuades lalu dikocok hingga homogen. Ukur serapannya pada
panjang gelombang 760 nm sehingga dapat dihitung kadar gula reduksinya.

Fermentasi
1. Lakukan inokulasi ragi sebelum proses fermentasi, masukan fermipan 5
gram dalam hasil hidrolisa dengan volume larutan 5% dari volume total.
Kemudian diaerasi selama 24 jam.
2. Tambahkan inkulum ke dalam sisa larutan hidrolisa dan lakukan proses
fermentasi secara anaerob selama 24, 48 dan 72 jam.
3. Pada hasil fermentasi akan terbentuk 3 lapisan yaitu lapisan protein dan
etanol-air pada 2 lapisan teratas.
4. Pisahkan lapisan etanol-air akan dengan lapisan protein ( endapan nya), kemudian
campuran etanol-air dipisahkan dengan destilasi .
5. Tentukan kadar dari etanol yang dihasilkan dari proses destilasi.

Tabel Pengamatan

No Perlakuan Keterangan

Robi Saputra, S.Pd Page 9


ANALISIS MIKROBIOLOGI (PEMBUATAN ETANOL DARI FERMENTASI
AMPAS TEBU)

Pertanyaan Post-Lab
1. Kenapa dalam percobaan sampel harus dihaluskan dan apa fungsi penambahan
H2SO4 ?
2. Tentukanlah reaksi pada proses fermentasi etanol dari sellulosa?
3. Proses fermentasi dengan bantuan ragi dalam kondisi anaerob.
4. apakah yang terjadi jika proses terjadi pada kondisi aerob?
5. Bagaimana cara menganalisis etanol yang dihasilkan dari proses fermentasi?

Jawaban:
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

Setelah melakukan kegiatan praktik laboratorium:


1. Buatlah laporan hasil praktik laboratorium yang ringkas dan jelas. Laporan dibuat
untuk setiap praktik laboratorium yang dilakukan. Outline laporan praktik
laboratorium sebagai berikut:
Halaman sampul
Daftar isi
Bab 1. Pendahuluhuan
a) Tujuan praktikum
b) Dasar teori
Bab 2. Pelaksanaan
a) Alat dan bahan
b) Prosedur kerja
Bab 3. Hasil dan Pembahasan
a) Data hasil pengamatan
b) Analisis data
Bab 4. Kesimpulan
Daftar Pustaka
2. Setiap kelompok mempresentasikan laporan tersebut.

Robi Saputra, S.Pd Page 10


ANALISIS MIKROBIOLOGI (PEMBUATAN ETANOL DARI FERMENTASI
AMPAS TEBU)

Daftar Pustaka

1. Lynd.L.R. Bathast.,R.J.Wyman.1991.Fuel Ethanol From Cellulosic


Biomass.science.251: 1318-1323
2. Lee, S. S., J. K. Ha, H. S. Kang, T. McAllister, and K.-J. Cheng. 1997. Overview
of energy metabolism, substrate utilization and
fermentation characteristics of ruminal anaerobic fungi. Korean J Anim. Nutr.
Feedstuffs 21:295–314.
3. L. Boto.,S. Kardono. Teknologi Pembuatan Etanol Berbasis Lignoselulosa
Tumbuhan Tropis Untuk Produksi Biogasoline. Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia.2010. hal 6
4. Ferrel,dkk.2006.ethanol cancontribute of to energy and environmental
goals. Science.311. p506-508
5. L. Broto. S. Kardono, 2010, Teknologi Pembuatan Ethanol Berbasis Lignoselulosa
Tumbuhan Tropis untuk Produksi Biogasoline, Serpong: LIPI(Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia), h. 6 8
6. M.Samsuri,dkk.2007. Pemanfaatan Sellulosa Bagas Untuk
Produksi Ethanol Melalui Sakarifikasi dan Fermentasi Serentak dengan Enzim
Xylanase.Makara Teknologi.Vol 11 No.1

Robi Saputra, S.Pd Page 11

Anda mungkin juga menyukai