DOSEN PEMBIBING
Retno Eka Pramitasari, S.Pd., M.Pd.
PENYUSUN :
Rojikin (1794094020)
M.Boy Tiger A (1794094040)
Dadang Nur Aldiasyah (1794094020)
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Hasil
Observasi Pengusaha Tas Hajatan.
Adapun laporan ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu
kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam pembuatan laporan ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada banyak
kekurangan dari laporan ini, baik dari segi penyusunan bahasa maupun segi lainnya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang
ingin memberi saran dan kritik kepada kami, khususnya Ibu Retno Eka Pramitasari selaku
dosen pembimbing agar kami dapat memperbaiki laporan ini.
Akhirnya kami mengharapkan semoga dari Laporan Hasil Observasi Pengusaha Tas
Hajatan ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi
bagi pembaca.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.....................................................................................................i
Daftar isi................................................................................................................ii
1.3 Tujuan...............................................................................................................1
2.3 Kewirausahaan.................................................................................................2
3.1 Pengertian.........................................................................................................3
BAB IV : Penutup.................................................................................................11
KESIMPULAN......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
2
3
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.3 Kewirausahaan
Menurut John J. Kao (1993) kewirausahaan adalah usaha untuk menciptakan nilai
melalui pengenalan kesempatan bisnis, menajemen pengambilan resiko yang tepat dan
melalui keterampilan komunikasi dan menajemen untuk mobilisasi manusia, uang, dan
bahan-bahan baku atau sumber daya lain yang di perlukan untuk menghasilkan proyek
supaya terlaksana dengan baik. Menurut Robert D. Hisrich dkk (2005) kewirausahaan
adalah suatu proses dinamis atas penciptaaan tambahan kekayaan. Kekayaan di ciptakan
oleh individu yang berani mengambil resiko utama dengan syarat-syarat yang wajar,
waktu, dan atau komitmen karir atau penyediaan karir atau penyediaan nilai untuk
bernagai barang dan jasa. Produk dan jasa tersebut tidak atau mungkin baru atau unik,
tetapi nilai tersebut bagaimana pun juga harus di pompa oleh usahawan dengan
penerimaan dan penempatan kebutuhan keterampilan dan sumber-sumber daya (Sunarya,
Sudaryono.2011).
2
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian
Menurut Instruksi Presiden RI NO 4 tahun 1995 kewirausahaan adalah semangat,
sikap, prilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang
mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, tehnologi, dan
produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang
lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar (Sunarya, Sudaryono.2011)
Wirausaha adalah seorang yang memutuskan untuk memulai suatu bisnis, sebagai
pewarabala (flanchisor) menjadi terwaralaba (franchisor) memperluas sebuah perusahaan,
membeli perusahaan yang sudah ada, atau barangkali meminjam uang untuk memproduksi
suatu produk baru, atau menawarkan suatu jasa baru, serta merupakan manajer dan
penyandang resiko.
Dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan adalah hal-hal atau upaya-upaya yang berkaitan
dengan penciptaan atau usaha atau aktifitas bisnis atas dasar kemauan sendiri dan atau
kemampuan sendiri. kewirausahaan atau wiraswasta adalah orang-orang yang memiliki
sifat kewirausahaan /dan umumnya memiliki keberanian dalam mengambil resiko terutama
dalam menangani usaha atau perusahaannya dengan berpijak pada kemampuan dan atau
kemauan sendiri(Sunarya, Sudaryono.2011).
3
3.3 Evaluasi Resiko Usaha
Ada tiga risiko yang dapat dievaluasi, yaitu :
1. Resiko pasar atau persaingan.
2. Resiko finansial,
3. Resiko teknis.
Risiko pasar terjadi akibat ada ketidakpastian pasar, Resiko finansial terjadi akibat
rendahnya hasil penjualan dan tingginya biaya. Resiko teknis terjadi akibat berbagai
faktor, seperti lingkungan ekonomi, teknologi, demografi, dan sosial politik.
Menurut zimmerer (1996), kreatifitas sering kali muncul dalam bentuk ide untuk
menghasilkan barang atau jasa baru. Ide bukanlah peluang dan tidak akan muncul bila
wirausaha tidak melakukan evaluasi pengamatan secara terus menerus. Banyak ide yang
betul-betul asli, akan tetapi sebagian besar peluang tercipta ketika wirausaha memilih cara
pandang baru terhadap ide lama. Pertanyaannya, bagaimana ide menjadi peluang? Terdapat
beberapa jawaban atas pertanyaan ini, antara lain:
1. Ide dapat digeneralkan secara internal melalui perubahan metode yang lebih baik di
dalam melayani dan memuaskan pelanggan.
2. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru.
3. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi pekerjaan atau melakukan pekerjaan.
Hasil dari ide secara keseluruhan adalah perubahan dalam bentuk arahan atau petunjuk
bagi perusahaan atau kreasi baru pada barang yang dihasilkan perusahaan. Banyak
wirausaha berhasil bukan atas ide sendiri tetapi dari hasil mengamati dan menerapkan ide
orang lain yang kemudian dibuah menjadi peluang. Peluang untuk memasuki dunia usaha
dapat diperoleh melalui berbagi jalan masuk. Alternatif mana yang akan digunakan sangat
tergantung situasi dan kondisi calon.
Sumber-sumber potensi peluang
4
jasa tersebut harus menciptakan nilai bagi pelanggannya. Agar berguna, barang dan jasa
harus bernilai bagi pelanggan. Oleh sebab itu wirausaha harus benar-benar mengetahui
prilaku konsumen di pasar. Dalam mengamati prilaku pasar, paling sedikit ada dua unsur
yang perlu diperhatikan, yaitu :
a. Permintaan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan.
b. Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang atau jasa.
Dengan demikian menjadi jelas bahwa wirausaha yang sukses perlu menciptakan
produk dan jasa unggulan, misalnya, apakah produk yang berupa barang dan jasa itu dapat
meningkatkan efesiensi bagi pemakai? Berapa besarnya? Apakah perbaikan dalam
efesiensi bagi pemakai? Berapa besarnya? Apakah perbaikan dalam efesiensi itu juga
diketahui pembeli potensial? Berapa persen target yang ingin dicapai dari segi segmentasi
pasar tersebut? Pertanyaan-pertanyaan harus dijawab didalam penciptaan peluang.
Contoh: flasdisk yang juga berfungsi sebagai web camera, yaitu dapat diberi logo
sesuai dengan pesanan pelanggan untuk sarana promosi produk atau yang lain. Flasdisk ini
dapat diperdagangkan atau sebagai hadiah peluncuran produk baru perusahaan. Bentuk
warna packaging maupun logo flasdisk bisa disesuaikan dengan permintaan pelanggan.
Apabila kewirausahaan fokus pada segmen pasar, peluang itu tergantung pada
prilaku segmen. Kemampuan untuk memperoleh peluang sangat bergantung pada
kemampuan wirausahanitu untuk menganalisis pasar dalam berbagai spek, meliputi:
a. Kemampuan menganalisis demoografi pasar.
b. Kemampuan menganalisis sifat serta tingkah laku persaing.
c. Kemampuan menganalisis keungguan bersaing dan kevakuman persaing yang
dapat dijadian sebagi peluang.
2. Mengamati pintu peluang.
Kewirausahaan harus mengamati segala potensi yang dimiliki pesaing, misalnya
kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru, dukungan keuangan, dan keunggulan
lain yang dimiliki pesaing. Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat
dievaluasi dengan mengamati kelemahan dan risiko dalam menanamkan modal barunya.
Menurut zimmerer (1996:87), ada beberapa keadaan yang dapat menjadi peluang
yaitu :
a. Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat.
b. Kerugin teknik harus rendah. Oleh karena itu prnggunaan teknik harus
dipertimbangkan sebelumnya.
5
c. Saat dimana persaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan stategi
produknya.
d. Pesaing tidak memiliki teknologi canggih.
e. Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi
pasarnya.
f. Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk
menghasilkan produk barunya.
3. Analisa produk dan proses produksi.
Analisa ini sangat penting untuk menjamin apakah jumlah dan kualitas produk
yang dihasilkan sudah memadai. Berapa biaya yang kita keluarga untuk membuat produk
tersebut? Apakah biaya yang kita keluarkan lebih efesien dari pada biaya yang dikeluarkan
pasaing?
4. Menaksir biaya awal, yaitu biaya awal yang diperlukan oleh usaha baru.
Dari mana sumbernya dan digunakan untuk apa? Berapa biaya yang diperlukan
untuk operasi, perluasan, dan lainnya?
5. Memperhitung resiko yang mungkin terjadi, misalnya resiko teknik, finansial, dan
pesaing. Resiko persaing adalah kemampuan dan kesedian kesediaan pesaing untuk
mempertahankan posisinya di pasar. Resiko pesaing meliputi:
a. Kemungkinkan kesamaan dan keunggulan produk apa yang dikembangkan
pesaing?
b. Ringkat keberhasilan apa yang telah dicapai oleh persaing dalam
mengembangkan produk yang diperkenalkannya.?
c. Seberapa jauh dukungan keuangan persaingan bagi pengembangan produk
yang diperkenalkannya?
d. Apakah perusahaan baru cukup kuat untuk mengatasi serangan-serangan
pesaaing?
Resiko teknis berhubungan dengan proses pengembangan produk yang sesuai
dengan yang diharapkan atau berhubungan dengan objek penentu apakah ide
secara aktual dapat ditransformasi menjadi produksi yang siap dipasarkan
dengan kapabilitas dan karakteristiknya(Sunarya, Sudaryono. 2011)
6
Mentalblocing mengacu pada seseorang yang mengalami ketakutan untuk memulai,
khawatir untuk memulai, serta sulit untuk memulai. Mentalblocing perlu disingkirkan,
caranya adalah dengan mengubah pola piker yang selama ini tercipta di kepala.
Kebingungan sebelum memulai usaha memang biasanya muncul karena seseorang
tidak tidak memiliki wawasan yang terbuka tetang berbagai hal di dunia bisnis. Untuk itu,
ada baiknya anda yang ingin berbisnis lebih mengembangakan pengetahuan di berbagai
bidang. Jadi, jangan anda bisa cepat melangkahkann kaki ke dunia bisnis jika anda malas
mengggali informasi dan pengetahuan di berbagai bidang di dunia bisnis. Jadi, perluaslah
cakrawalan pengetahuan anda sebelum memulai bisnis. Ketika mencari ide usaha, anda
perlu melakukan analisis peluang usaha yang anda pilih, yaitu dengan strategi sebagai
berikut:
7
3.6 Cara Memulai Usaha yang Baik dan Benar
1. Menentukan Bidang usaha.
Tentukan lebih dulu bidang usaha apa yang anda ingin jalankan. Pada prinsipnya,
semua bidang usaha tersebut bisa di bagi, menjadi:
a. Bidang usaha yang jarang atau belum ada.
Beberapa dari anda mungkin ragu bila ingin memulai bidang usaha yang belum ada
atau yang masih jarang di lakuakan tapi itu buka berarti bahwa anda tidak akan sukses.
b. Bidang usaha yang sudah banyak dilakukan.
Bisa juag anda memulai bidang usaha yang sudah banyak dilakukan. Namun, banya
juga orang yang ragu untuk memulai bidang usaha yang sudah banyak dijalankan. Sebagai
contoh, banyak wanita ragu untuk membuka butik karena di sekitarnya sudah banyak yang
melakukan. Sebenarnya, walau butik anda baru berdiri, tapi kalu baju-baju yang anda jual
mempunyai kelebihan atau ciri khas di bandingkan pesain anda, selalu ada peluang untuk
berhasil. Belum lagi factor pelayanannyang baik, walau usaha ini banyak pesainhanya,
peluang untuk berhasil tetap terbuka.
2. Memilih Lokasi
Dimana anda ingin membuka usaha? Dirumah sendiri, menyewa tempat kecil di
pinggir jalan, atau anda ingin menyewa sebuah ruko? Janga lupa bahwa dalam beberapa
jenis bidang usaha, lokasi memegang peranan yang cukup penting. Anda sendirilah yang
harus menentukan lokasi yang tepat untuk usaha anda. Sekali lagi, lokasi memegang
peranan yang sangat penting.
3. Pelanggan
Bagaima cara anda untuk mendapatkan pembeli barang dagangan anda? Atau bila
itu usaha jasa, bagaimna cara anda mendapatkan klien? apakah anda akan memulainya
dengan mempromosikannya dari mulut ke mulut? Ada begitu banyak cara untuk
mempromosikan sebuah usaha hingga nantinya ada penjualan.
4. Tenaga kerja
Berapa orang yang akan anda pekerjakan? Apakah anda sendiri yang kerja disitu?
Apakah anda akan mempekerjakan sejumlah orang dalam usaha anda? Mungkin ada
bainya kalau anda mulai dengan jumlah tenaga kerja yang sedikit terlebih dahulu. Nanti
bila usaha anda makin berkembang, anda mungkin akan membutuhkan sejumlah tambahan
orang yang bisa anda pekerjakan.
8
5. Perencanaan keuangan
Banyak usaha yang bangkrut karena kehabisa uang tunai. Karena itu penting sekali
bagi anda untuk memperhitungkan jumlah modal awal yang sebaiknya anda miliki untuk
bisa menjalankan usaha. Alangkah baiknyaapabila modal tersebut bisa mencukupi
pembayaran pengeluaran perusaan selama 12 bulan ke depan. Selain modal awal, yang
harus anda lakuakn adalah membuat perkiraan arus kas selama 12 bulan ke depan.
Perkiraan arus adalah perhitungan yang mengggambarkan beberapa perkiraan arus keluar
masuk uang tunai dalam usaha anda. Denga demikian, dalam setahun kedepan, usaha anda
di harapkan tidak akan bangkrut hanya gara-gara kehabisan uang tunai. Bila segala hal
untuk memulai bisnis sudah anda siapkan, segeralah anda menetapkan hari baik untuk
memulai bisnis(bestbook,2012).
9
Disamping peluang yang di lihat oleh seorang wirausahawan maka ia juga harus bias
melihat beberapa tantangan ,yaitu:
a. Persaingan bisnis yang teraplikasi dalam bentuk penciptaan beragam jenis produk
telah menyebabkan banyak produk yang tidak laku terjual di pasar karna kurang
diminati oleh konsumen.sehingga seorang wirausahawan di tantang untuk mampu
berinovasi terus menerus.
b. Ilmu pengetahuan dan informasi yang bias diperoleh dengan cepat telah melahirkan
sikap selektif yang tinggi di masyarakat dalam menilai setiap produk secara lebih
detil . Artinya masyarakat tidak mudah untuk terpengaruh terhadap setiap iklan
yang di tampilkan di berbagai media cetak dan elektronik.
c. Manusia memiliki karakter yang slalu berubah .sehingga seorang wirausahawan
harus mampu selalu menciptakan inovasi produk sebuah produk yang baik adalah
produk yang bias beradaptasi dengan perubahan zaman .di dunia ini tidak ada yang
abadi namun yang abadi itu adalah perubahan .dan mereka yang ma uterus berubah
merupakan mereka yang terus bias bertahan terhadap berbagai perubahan zaman .
d. Kebutuhan dan biaya hidup yang terus terjadi peningkatan menyebabkan setiap
orang harus mampu memperoleh pendapatan tambahan sehingga banyak dari
mereka yang meluangkan waktu untuk terus membangun bisnis. Kondisi ini
menyebabkan kompetisi di pasa menjadi begitu tinggi(Fahmi,2013)
10
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Jadi Ide dapat menjadi peluang apabila wirausaha bersedia melakukan evaluasin
terhadap peluang secara terus-menerus melalui proses penciptaan sesuatu yang baru dan
berbeda. mengamati peluang, menganalisis proses secara mendalam, dan
memperhitungkan resiko yang terjadi. untuk memperoleh peluang, wirausaha memiliki
berbagai kemampuan dan pengetahuan, seperti kemampuan menghasilkan produk atau
jasa, menghasilkan nilai tambah, merintis usaha, melakukan proses atau teknik, atau
mengembangkan organisasi baru. ide pasti menghasilkan peluang, sebaliknya tidak ada ide
tidak akan menghasilkan peluang.
11
DAFTAR PUSTAKA
Bestbook. 2012. Buka Usaha, Tunggu Apa Lagi? Ayo mulai!. Yogyakarta: G-Media
bisnisrumahan19.blogspot.com
Fahmi, irham. 2013. Kewirausahaan teori dan kasus. Bandung: ALFABETA cv
Sunaryo, Sudaryono.2011. Kewirausahaan. Yogyakarta:CV ANDI OFFSET
www.kamusbesar.com/14652/ide
12