Anda di halaman 1dari 62

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

BERAT BADAN BAYI SAAT LAHIR DI KOTA SURAKARTA


MENGGUNAKAN METODE POHON REGRESI

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

oleh
NINA HARYATI
M0107040

SKRIPSI
ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar
commit to user

Sarjana Sains Matematika

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012

i
SKRIPSI
ANALISIS T'AKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUI{I
BERAT BADAI\I BAYI SAAT LAHIR DI KOTA ST]RAKARTA
MENGGUNAKAI\I METODE POHON REGRESI
yang disiapkan dan disusun oleh

NINA HARYATI
M0107040
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dibimbing oleh
Pembimbing I,
fi

(/Jt^h
Winita Sulandari" M.Si
NIP. 19780814 200501 2 aaz NIP.

telah dipertahankan di depan Dewan Penguji


pada hari Kamis tanggal 26}uli2012
dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Anggota Tim Penguji Tanda T

1. Dra. Yuliana Susanti, M.Si


}.IIP. 1961r2L9 198703 2 001
2. Drs. Siswanto. M.Si

70813 199203 1002


commit to user
Surakart4 I 7 Septemb er 2Al2

dan Ilmu Pengetahuan Alam

an Matematika

Irwan Susanto. S.Si.. DEA


NrP. 19610223 198601 1001 NIP. 19710511 t995n I aal
ABSTRAK

Nina Haryati, 2012. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


BERAT BADAN BAYI SAAT LAHIR DI KOTA SURAKARTA
MENGGUNAKAN METODE POHON REGRESI. Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret.

Di Surakarta, kita masih sering menjumpai bayi lahir dengan Berat Badan
Lahir Rendah (BBLR). Beberapa faktor yang mempengaruhi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.idberat badan bayi saat

lahir adalah usia ibu hamil, jarak kehamilan, jumlah anak yang dilahirkan,
kenaikan berat badan ibu, penyakit saat kehamilan, kadar hemoglobin, frekuensi
pemeriksaan kehamilan, status pekerjaan ibu dan pendidikan ibu. Dalam
penelitian ini, kami membahas tentang pola hubungan antara variabel prediktor
dan variabel respon menggunakan metode pohon regresi. Metode ini dipilih
karena berat badan bayi saat lahir sebagai variabel respon bertipe kontinu
sedangkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap berat badan bayi saat lahir
sebagai variabel prediktor bertipe kategorik maupun kontinu.
Data secara random dibagi menjadi 2 bagian yaitu data pelatihan dan data uji
dengan proporsi data pelatihan sebesar 90% dan data uji sebesar 10%. Proses ini
diulang sebanyak 10 kali sehingga diperoleh 10 kelompok data percobaan.
Masing-masing kelompok data digunakan untuk membentuk pohon regresi.
Langkah pertama adalah penumbuhan pohon menggunakan data pelatihan.
Langkah kedua adalah proses pemberhentian pembentukan pohon. Langkah ketiga
adalah proses pemangkasan pohon. Langkah keempat adalah proses pemilihan
pohon regresi optimal menggunakan data uji. Langkah terakhir adalah pemilihan
pohon regresi optimal dari 10 kelompok data percobaan.
Berdasarkan pohon regresi optimal, terbentuk pola hubungan antara tiga
variabel prediktor terhadap berat badan bayi saat lahir. Adapun tiga variabel yang
membentuk pola hubungan adalah variabel usia ibu hamil, kenaikan berat badan
ibu, dan status pekerjaan ibu.

Kata kunci: pohon regresi, BBLR, kontinu, kategorik

commit to user

iii
ABSTRACT

Nina Haryati, 2012. ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING BIRTH WEIGHT


BABIES IN THE CITY OF SURAKARTA USING REGRESSION TREE
METHOD. Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Sebelas Maret
University.

In Surakarta, we still often see babies born with Low Birth Weight (LBW).
Several factorsperpustakaan.uns.ac.id
that affect the newborn weight are maternal age, pregnancy
digilib.uns.ac.id

spacing, number of children born, maternal weight gain, illness during pregnancy,
hemoglobin level, frequency of prenatal care, maternal employment status and
maternal education. In this research, we discussed about patterns of relationships
between predictor and response variables using regression tree method. This
method was chosen because the newborn weight as response variable is
continuous and the factors that affect newborn weight as predictor variables are
categorical or continuous.
Data were randomly divided into two parts, namely training data and test
data with the proportion of 90% training data and test data by 10%. This process
was repeated 10 times to get 10 data sets. Each data sets is used to perform
regression tree. The first step is tree growing process using training data. The
second step is stopping the tree building process. The third step is pruning the
tree. The fourth step is selection of optimal regression tree using the test data. The
final step is the selection of optimal regression tree of 10 data sets.
Based on optimal regression tree we can find the relationship pattern
between three predictor variables and newborn weight. The three variables are
maternal age, maternal weight gain, and employment status mother.

Key words: regression tree, LBW, continuous, categorical

commit to user

iv
MOTO

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
“Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas”
(Q.S. Al-Israa’: 12)

“Dan katakanlah: Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan”


(Q.S. Thaahaa: 114)

commit to user

v
PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan kepada:


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

“Bapak, Ibu, Kakak dan Adik yang telah memberikan amanah, harapan dan
kepercayaan untuk mewujudkan cita-citaku.
Senyum dan kebahagiaan kalian adalah semangat hidupku”

commit to user

vi
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah atas limpahan rahmat, hidayah serta nikmat
kesehatan jasmani dan rohani sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Keberhasilan penulisan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, kerjasama, serta
bantuan dari berbagai pihak sehingga dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

terima kasih kepada


1. Ibu Winita Sulandari, M.Si sebagai dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, nasehat, kritik dan saran kepada penulis selama
menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Drs. Muslich, M.Si sebagai dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, perbaikan dan saran dalam penulisan skripsi ini.
3. Ibu-ibu kader posyandu dan ibu-ibu yang memiliki balita yang telah
membantu penulis dalam mengumpulkan data.
4. Teman-teman di Jurusan Matematika FMIPA UNS angkatan 2007, teman-
teman di Wisma Linaya dan Novita Anggraeni yang telah membantu dan
memberi semangat kepada penulis selama menyelesaikan skripsi ini.
5. Mbak Putri dan Sony Arjanggi di ITS yang telah membantu penulis dalam
mencari referensi.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.

Surakarta, Juli 2012


commit to user

Penulis

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii
ABSTRAK ...................................................................................................... iii
ABSTRACT ....................................................................................................... iv
MOTO ..............................................................................................................
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id v
PERSEMBAHAN ............................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi
DAFTAR NOTASI .......................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................. 2
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................. 2
1.4 Manfaat Penulisan ................................................................. 3
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................. 4
2.1 Tinjauan Pustaka ................................................................... 4
2.1.1 Variabel yang berpengaruh terhadap Berat Badan
Bayi Saat Lahir ........................................................... 5
2.1.2 Classification commit
AndtoRegression
user
Trees (CART) ............ 8
2.1.3 Struktur CART ............................................................ 9
2.1.4 Pemilahan Rekursif Biner ........................................... 10
2.1.5 Metode Pohon Regresi................................................ 11
2.1.6 Langkah Kerja Pembentukan Pohon Regresi ............. 13
a. Aturan Pemilahan dalam Pohon Regresi ............... 13
b. Aturan Penumbuhan Pohon dan Kriteria
Pemilah Terbaik ..................................................... 14

viii
c. Pemberhentian Pemilahan Pohon .......................... 15
d. Pemangkasan Pohon Regresi ................................. 15
e. Penentuan Ukuran Pohon Regresi Optimal ........... 18
f. Penduga Kesalahan Standar................................... 18
2.2 Kerangka Pemikiran .............................................................. 23
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 24
3.1 Sumber Data ..........................................................................
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 24
3.2 Analisis Data ......................................................................... 25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................... 27
4.1 Statistik Deskriptif ................................................................ 27
4.2 Analisis Pohon Regresi ......................................................... 31
4.2.1 Pembentukan Pohon Regresi Maksimal....................... 31
4.2.2 Pemangkasan Pohon Regresi Maksimal ...................... 37
4.2.3 Pohon Regresi Optimal ................................................ 40
4.2.4 Pemilihan Pohon Regresi dari Kelompok Data
Percobaan ..................................................................... 48
BAB V PENUTUP ................................................................................... 49
5.1 Kesimpulan ........................................................................... 49
5.2 Saran ...................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 51
LAMPIRAN ..................................................................................................... 53

commit to user

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Variabel Prediktor dari Berat Badan Bayi Saat Lahir ................. 21
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Berat Badan Bayi Saat Lahir, Umur Ibu
Hamil dan Kenaikan Berat Badan Ibu…. ................................... 24
Tabel 4.2 Selisih Jumlah Kuadrat Deviasi dari Semua Kemungkinan
Pemilahan ....................................................................................
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 30
Tabel 4.3 Data Berat Badan Bayi pada Simpul Terminal ........................... 34
Tabel 4.4 Selisih Jumlah Kuadrat Deviasi pada Proses Pemangkasan
Pertama ....................................................................................... 36
Tabel 4.5 Data Uji ...................................................................................... 37
Tabel 4.6 Nilai Kesalahan Relatif Penduga Sampel Uji ............................. 38
Tabel 4.7 Perhitungan ........................................................................... 39
Tabel 4.8 Perhitungan ........................................................................... 40
Tabel 4.9 Pohon Regresi dari Kelompok Data Percobaan .......................... 43

commit to user

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bentuk CART ....................................................................... 9


Gambar 2.2 Proses Partisi ....................................................................... 11
Gambar 2.3 Pohon Regresi T................................................................... 16
Gambar 2.4 Cabang ........................................................................... 16
Gambar 2.5 Pohon Regresi
perpustakaan.uns.ac.id .........................................................
digilib.uns.ac.id 16
Gambar 4.1.(a) Diagram Batang Pendidikan Ibu .......................................... 25
Gambar 4.1.(b) Diagram Batang Jumlah Anak yang Dilahirkan .................. 25
Gambar 4.2.(a) Diagram Lingkaran Jarak Kehamilan .................................. 26
Gambar 4.2.(b) Diagram Lingkaran Penyakit Saat Kehamilan .................... 26
Gambar 4.3.(a) Diagram Lingkaran Ibu Menderita Anemia......................... 27
Gambar 4.3.(b) Diagram Lingkaran Frekuensi Pemeriksaan Kehamilan ..... 27
Gambar 4.3.(c) Diagram Status Pekerjaan Ibu.............................................. 27
Gambar 4.4 Pemilah Pertama .................................................................. 32
Gambar 4.5 Model Pohon Regresi Maksimal ......................................... 33
Gambar 4.6 Pohon Regresi Optimal ........................................................ 41

commit to user

xi
DAFTAR NOTASI

: variabel prediktor
: variabel respon
: ruang pengukuran variabel prediktor
: ruang pengukuran variabel respon
: simpul
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

: jumlah data
: penduga respon
: data pelatihan
: jumlah data uji
: harapan kuadrat kesalahan
: harapan kuadrat kesalahan relatif
: variansi dari dan harapan kuadrat kesalahan menggunakan
nilai
: kesalahan penduga sampel uji
: kesalahan relatif penduga sampel uji
: pohon (biner)
: cabang dari dengan simpul akar
: pohon maksimal
: jumlah kuadrat deviasi dan penduga pengganti pada simpul
: jumlah kuadrat pohon regresi dan penduga pengganti dari
: pemilah commit to user

: kumpulan pemilah biner


: selisih jumlah kuadrat deviasi
: pendugaan respon dari pengamatan ke pada pohon ke-
: kesalahan penduga sampel uji dari penduga respon
: kesalahan relatif penduga sampel uji dari penduga respon
: penduga kesalahan standar dari

xii
11

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Gambaran tentang status gizi bayi baru lahir dapat dilihat dari angka berat
badan saat lahir. Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kota Surakarta (2010) pada
tahun 2009, Angka Kematian Bayi (AKB) di kota Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id sebesar 5,67 per seribu

kelahiran hidup. Angka tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan


AKB tahun 2008 sebesar 3,63 per seribu kelahiran hidup. Seperti dikutip dalam
http://bataviase.co.id salah satu penyebabnya adalah bayi dengan Berat Badan Lahir
Rendah (BBLR). Menurut Dinas Kesehatan Kota Surakarta (2010) terjadi
peningkatan angka BBLR pada tahun 2008 sebesar 1,30% menjadi 1,60% pada tahun
2009. Menurut Jaya (2009) dan Siza (2008) terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi berat badan bayi saat lahir yaitu faktor internal yang terdiri dari usia
ibu hamil, jarak kehamilan, paritas (jumlah anak yang dilahirkan), status gizi ibu
hamil (kenaikan berat badan ibu sejak hamil sampai melahirkan), penyakit saat
kehamilan, kadar hemoglobin (ibu menderita anemia atau tidak), frekuensi
pemeriksaan kehamilan, serta faktor eksternal yang terdiri dari status pekerjaan ibu
dan pendidikan ibu. Yuliana (2007) melakukan penelitian tentang pengaruh antara
Lingkar Lengan Atas (LLA) dan kadar hemoglobin terhadap berat bayi saat lahir
menggunakan regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
pengaruh positif antara kadar hemoglobin terhadap berat bayi saat lahir.
commit to user
Pengetahuan antara berat badan bayi saat lahir dengan faktor-faktor yang
mempengaruhinya menjadi hal penting untuk menanggulangi masalah BBLR.
Hubungan tersebut bukan hanya berasal dari satu faktor saja, tetapi dapat berasal dari
faktor lain yang mempengaruhinya. Apabila pola hubungan itu dapat diketahui,
langkah-langkah yang diambil dapat lebih terarah. Metode Classification and
Regression Trees (CART) dapat digunakan untuk mengetahui pola hubungan tersebut.
Metode CART merupakan pendekatan untuk regresi nonparametrik yang
dikembangkan oleh Breiman et al. (1993). Metode CART mempunyai beberapa

1
2

kelebihan dibandingkan dengan metode regresi biasa yaitu variabel-variabel dalam


CART tidak bergantung pada asumsi-asumsi seperti pada regresi biasa sehingga
CART termasuk dalam metode statistik nonparametrik, variabel-variabel prediktor
dalam CART dapat bertipe kategorik (nominal dan ordinal) maupun bertipe kontinu,
interpretasi dari pohon yang dihasilkan oleh CART sangat mudah dipahami karena
hasilnya berupa diagram pohon (Lewis and Roger, 2000). Metode CART terdiri dari 2
analisis yaitu pohon klasifikasi dan pohon regresi. Menurut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Komalasari (2007) dan

Soni (2010) CART menghasilkan pohon klasifikasi jika variabel respon yang dimiliki
bertipe kategorik sedangkan jika variabel respon yang dimiliki bertipe kontinu maka
CART akan menghasilkan pohon regresi. Damayanti (2011) melakukan penelitian
tentang aplikasi algoritma CART yaitu metode pohon klasifikasi pada Asuransi
Bumiputera untuk mengklasifikasikan data nasabah. Berdasarkan uraian tersebut,
karena berat badan bayi saat lahir sebagai variabel respon yang bertipe kontinu
sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi berat badan bayi saat lahir sebagai
variabel prediktor mempunyai tipe variabel yang berbeda-beda sehingga peneliti akan
membentuk pohon regresi dari berat badan bayi saat lahir dengan menggunakan
metode pohon regresi untuk mengetahui pola hubungan antara variabel-variabel yang
berpengaruh terhadap berat badan bayi saat lahir di kota Surakarta.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, dapat dirumuskan
permasalahan bagaimana pola hubungan antara variabel-variabel yang berpengaruh
terhadap berat badan bayi saat lahir commit
di kotato user
Surakarta menggunakan metode pohon
regresi.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pola hubungan antara variabel-variabel yang berpengaruh terhadap berat
badan bayi saat lahir di kota Surakarta.
3

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah memberikan informasi
kepada pemerintah khususnya pemerintah kota Surakarta dalam mengurangi
terjadinya BBLR sebagai salah satu penyebab kematian bayi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user
444

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka


Metode CART dikembangkan oleh Breiman et al. sekitar tahun 1980. Seiring
perkembangan ilmu pengetahuan, metode CART diterapkan dalam berbagai bidang
penelitian. Pada tahun 2007 Komalasari melakukan digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id penelitian di bidang pertanian
untuk eksploratori penciri tingkat pendapatan usaha tani di Jawa Timur pada tahun
2004 menggunakan metode pohon regresi dengan bantuan software SPSS Answer
Tree Versi 2.a. Banerjee et al. (2008) melakukan penelitian di bidang biologi
menggunakan analisis CART untuk memperoleh variabel penting dari parameter yang
berpengaruh terhadap fleksibilitas rata-rata protein keluarga kinase CaMK. Pada
tahun 2011, Damayanti melakukan penelitian tentang aplikasi algoritma CART yaitu
metode pohon klasifikasi pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera untuk
mengklasifikasikan data nasabah. Pada penelitian ini akan diterapkan metode pohon
regresi dalam bidang kesehatan untuk mengetahui pola hubungan faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap berat badan bayi saat lahir di kota Surakarta. Penelitian
sebelumnya tahun 2007 dalam bidang kesehatan Yuliana meneliti tentang pengaruh
antara LLA dan kadar hemoglobin terhadap berat bayi lahir menggunakan regresi
linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh antara kadar Hb
terhadap berat bayi lahir. Berat badan bayi saat lahir bukan hanya dipengaruhi oleh
satu faktor saja tetapi dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Penggunaan analisis
commit to user
regresi linear sederhana dalam menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
berat badan bayi saat lahir akan bergantung pada banyak asumsi, sehingga untuk
memenuhi semua asumsi menjadi sangat sulit. Oleh karena itu, dilakukan penelitian
untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi berat badan bayi saat lahir di
kota Surakarta dengan menerapkan metode pohon regresi.

4
5

2.1.1 Variabel yang berpengaruh terhadap Berat Badan Bayi Saat Lahir
Berat badan bayi saat lahir merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor
melalui suatu proses yang berlangsung selama berada dalam kandungan. Menurut
Pudjiadi (Yuliana, 2007) pada umumnya bayi dilahirkan setelah dikandung kurang
lebih 40 minggu dalam rahim ibu. Secara umum berat badan bayi lahir yang normal
adalah antara 3000 sampai 4000 gram, dan bila di bawah atau kurang dari 2500 gram
dikatakan BBLR. perpustakaan.uns.ac.id
Menurut Jaya (2009) dan Siza (2008) terdapat faktor-faktor yang
digilib.uns.ac.id

mempengaruhi berat badan bayi saat lahir, yaitu


1. Faktor internal:
a. Usia ibu hamil
Usia ibu erat kaitannya dengan berat bayi lahir. Kehamilan dibawah umur 20
tahun merupakan kehamilan beresiko tinggi 2-4 kali lebih tinggi dibandingkan
dengan kehamilan pada wanita yang cukup umur. Meskipun kehamilan di
bawah umur sangat beresiko tetapi kehamilan di atas usia 35 tahun juga tidak
dianjurkan karena dalam proses persalinan, kehamilan di usia lebih akan
menghadapi kesulitan akibat lemahnya kontraksi rahim serta sering timbul
kelainan pada tulang panggul tengah. Faktor usia memegang peranan penting
terhadap derajat kesehatan dan kesejahteraan ibu hamil serta bayi, maka
perencanaan kehamilan yang baik dilakukan pada usia antara 20-30 tahun.
b. Jarak kehamilan
Menurut anjuran yang dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN), jarak kehamilan yang ideal adalah 2 tahun
commit to user
atau lebih, karena jarak kelahiran yang pendek akan menyebabkan seorang
ibu belum cukup untuk memulihkan kondisi tubuhnya setelah melahirkan
sebelumnya.
c. Paritas
Paritas secara luas mencakup jumlah kehamilan, jumlah kelahiran, dan jumlah
keguguran sedangkan dalam arti sebenarnya yaitu jumlah atau banyaknya
anak yang dilahirkan. Paritas dikatakan tinggi apabila seorang ibu melahirkan
anak empat atau lebih. Seorang wanita yang sudah mempunyai tiga anak dan
6

terjadi kehamilan lagi keadaan kesehatannya mulai menurun dan sering


mengalami kurang darah, terjadi pendarahan lewat jalan lahir, dan letak bayi
yang sungsang ataupun melintang.
d. Status gizi ibu hamil
Menurut Almaiser (Yuliana, 2007) status gizi ibu hamil berarti keadaan tubuh
sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi sewaktu hamil.
Status gizi ibu pada waktu pembuahandigilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id dan selama hamil sangat
mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan ibu hamil, apabila gizi
ibu buruk sebelum dan selama kehamilan maka akan menyebabkan BBLR.
Status gizi ibu hamil dapat diketahui melalui kenaikan berat badan ibu sejak
awal kehamilan sampai melahirkan. Bertambahnya umur kehamilan biasanya
disertai dengan pertambahan berat badan yang sesuai. Pertambahan berat
badan ibu yang tidak normal dapat menyebabkan terjadinya keguguran,
prematur, BBLR, gangguan pada rahim dan perdarahan setelah melahirkan.
e. Penyakit saat kehamilan
Penyakit pada saat kehamilan yang dapat mempengaruhi berat bayi lahir
diantaranya adalah Diabetes Mellitus, cacar air, dan penyakit infeksi TORCH
(Toxsoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes). Pada ibu hamil yang
menderita Diabetes Mellitus biasanya akan melahirkan bayi dengan ukuran
yang lebih besar dan lebih berat daripada bayi normal. Seorang ibu hamil
yang menderita penyakit cacar air berarti ibu tersebut telah terserang virus
Varicella Zooster. Jika tidak ditangani secara cepat dan tepat, penyakit ini
mendatangkan masalah. Jika commit
ibu tohamil
user
terjangkit cacar air akan menambah
risiko pada janin yaitu kematian janin atau sindroma Varicella Kongenital
berupa kelainan bentuk dan saraf yang parah sehingga bayi mengalami
retardasi mental, bayi lahir prematur. Ibu dengan cacar air dapat mengalami
komplikasi berupa radang otak atau radang paru bahkan dapat menyebabkan
kematian. Penyakit TORCH adalah suatu istilah jenis penyakit infeksi yaitu
Toxsoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. Keempat jenis penyakit
ini sama bahayanya bagi ibu hamil yaitu dapat mengganggu janin yang
7

dikandungnya, seperti terkena katarak mata, tuli, gangguan pertumbuhan


organ tubuh, serta mengakibatkan berat bayi tidak normal.
f. Kadar hemoglobin
Hemoglobin adalah parameter yang digunakan secara luas untuk menetapkan
anemia. Anemia kehamilan disebabkan karena berkurangnya cadangan besi
untuk kebutuhan janin. Kadar hemoglobin sangat berpengaruh terhadap berat
bayi yang perpustakaan.uns.ac.id
dilahirkan. Ibu hamil yang terserang anemia karena hemoglobin
digilib.uns.ac.id

yang rendah dapat membahayakan ibu hamil dan juga mengganggu


pertumbuhan dan perkembangan serta dapat membahayakan jiwa janin.
g. Frekuensi pemeriksaan kehamilan
Pemeriksaan kehamilan harus dilakukan secara berkala. Pemeriksaan
kehamilan bertujuan untuk mengetahui dan mengidentifikasi masalah yang
timbul selama kehamilan, sehingga kesehatan selama kehamilan dapat
dipelihara dan yang terpenting ibu dan bayi dalam kandungan akan baik dan
sehat sampai saat persalinan. Masalah gizi dan kesehatan pada ibu hamil dapat
ditanggulangi dengan pemeriksaan kehamilan yang rutin setiap satu bulan
sekali sehingga gangguan/kelainan pada ibu hamil dan bayi yang dikandung
dapat segera ditangani oleh tenaga kesehatan.
2. Faktor eksternal:
a. Status pekerjaan ibu
Pekerjaan fisik banyak dihubungkan dengan peranan seorang ibu yang
mempunyai pekerjaan tambahan diluar pekerjaan rumah tangga dalam upaya
commit to user
meningkatkan pendapatan keluarga. Beratnya pekerjaan ibu selama kehamilan
dapat menimbulkan terjadinya prematuritas karena ibu tidak dapat beristirahat
dan hal tersebut dapat mempengaruhi janin yang sedang dikandung. Ibu yang
bekerja cenderung memiliki sedikit waktu istirahat sehingga berisiko
terjadinya komplikasi kehamilan, seperti terlepasnya plasenta yang secara
langsung berhubungan dengan BBLR (Sistiarani, 2008).
8

b. Pendidikan ibu
Pendidikan mempengaruhi kehamilan khususnya terhadap kejadian bayi
dengan berat badan lahir rendah. Hal ini dikaitkan dengan pengetahuan ibu
dalam memelihara kondisi kehamilan serta upaya mendapatkan pelayanan dan
pemeriksaan kesehatan selama kehamilan (Sistiarani, 2008). Seorang ibu
hamil dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi akan lebih mudah meyerap
informasi perpustakaan.uns.ac.id
dan menerapkannya dalam sikap dan perilaku sehari-hari,
digilib.uns.ac.id

khususnya dalam hal kesehatan dan gizi.


Pengetahuan antara berat badan bayi saat lahir dengan faktor-faktor yang
mempengaruhinya menjadi hal penting untuk menanggulangi masalah BBLR.
Metode CART yaitu metode pohon regresi dapat digunakan untuk mengetahui pola
hubungan tersebut.

2.1.2 Classification and Regression Trees (CART)


CART adalah salah satu metode dari salah satu teknik eksplorasi data yaitu
teknik pohon keputusan. Menurut Breiman et al. (1993) CART merupakan metode
statistik nonparametrik yang dikembangkan untuk topik analisis klasifikasi, baik
untuk variabel respon kategorik maupun kontinu. Metode CART terdiri dari dua
analisis yaitu pohon klasifikasi dan pohon regresi. Menurut Komalasari (2007) dan
Soni (2010), CART menghasilkan pohon klasifikasi jika variabel respon yang dimiliki
bertipe kategorik sedangkan jika variabel respon yang dimiliki bertipe kontinu maka
CART akan menghasilkan pohon regresi.
commit to user
Menurut Lewis (2000) beberapa keunggulan CART dibandingkan dengan
metode statistik yang lain (khususnya parametrik) adalah
1. variabel-variabel dalam CART tidak bergantung pada asumsi-asumsi seperti pada
regresi biasa, sehingga CART termasuk dalam metode statistik nonparametrik,
2. variabel-variabel prediktor dalam CART dapat bertipe kategorik (nominal dan
ordinal) maupun bertipe kontinu,
3. interpretasi dari pohon yang dihasilkan oleh CART sangat mudah dipahami karena
hasilnya berupa diagram pohon.
9

2.1.3 Struktur CART


Metode CART termasuk dalam anggota analisis klasifikasi yang disebut pohon
keputusan karena proses analisis dari CART digambarkan dalam bentuk atau struktur
yang menyerupai sebuah pohon, lebih tepatnya pohon klasifikasi yang berbentuk
biner. Adapun bentuk CART digambarkan pada Gambar 2.1 berikut

X1 ≤ a t1 X1 > a
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pemilah 1

t2 t3
X2 > a
X2 ≤ a

Pemilah 2 Pemilah 3

t4 t5 t6 t7

p.4 p.5 A6 p.6

t8 t10 t11 t12 t13


t9
3

A1 p.7 A4 A5 A7 p.8

t14 t15 t16 t17

A8 A9
A2 A3

t1 = simpul akar = simpul nonterminal = cabang = simpul terminal

Gambar 2.1. Bentuk CART

Keterangan Gambar 2.1:


1. Simpul akar digambarkan dengancommit to user
lingkaran. Merupakan simpul internal paling
awal (paling atas) dan tempat inisialisasi data pelatihan yang dimiliki.
2. Cabang digambarkan dengan 2 garis lurus yang merupakan cabang dari simpul
akar. Cabang merupakan tempat kriteria pemilahan dari masing-masing simpul
internal. Sebagai contoh: kriteria pemilahan pertama pada cabang kiri adalah
dan cabang kanan adalah .
3. Simpul internal (simpul dalam) digambarkan dengan lingkaran. Merupakan
himpunan bagian dari simpul internal di atasnya yang memenuhi kriteria
10

pemilahan tertentu. Sebagai contoh: objek-objek yang berada dalam simpul


internal merupakan himpunan bagian dari objek-objek yang berada dalam
simpul internal yang memenuhi kriteria pemilahan .
4. Simpul akhir atau simpul terminal, digambarkan dengan persegi. Merupakan
simpul tempat diprediksikannya sebuah objek pada kelas tertentu. Sebagai
contoh, jika ada beberapa objek yang masuk dalam simpul akhir , maka objek-
objek tersebut perpustakaan.uns.ac.id
akan dimasukkan ke dalam kelas .
digilib.uns.ac.id

5. Simpul dan merupakan simpul anak dari simpul sedangkan simpul


merupakan simpul anak dari simpul akar . Begitu juga sebaliknya simpul akar
merupakan simpul induk untuk simpul dan simpul , simpul merupakan
simpul induk untuk simpul dan , sedangkan simpul merupakan simpul
induk untuk simpul dan , dan seterusnya.

2.1.4 Pemilahan Rekursif Biner


Teknik atau proses kerja dari CART dalam membuat sebuah pohon klasifikasi
dikenal dengan istilah pemilahan rekursif biner (Binary Recursive Patitioning).
Proses disebut biner karena setiap simpul induk akan selalu mengalami pemilahan ke
dalam tepat dua simpul anak. Sedangkan rekursif berarti bahwa proses pemilahan
tersebut akan diulang kembali pada setiap simpul anak hasil pemilahan terdahulu,
sehingga simpul anak tersebut sekarang menjadi simpul induk. Proses pemilahan
akan terus dilakukan sampai tidak ada kesempatan lagi untuk melakukan pemilahan
berikutnya. Dan istilah pemilahan berarti bahwa data pelatihan yang dimiliki dipecah
commit to user
ke dalam bagian-bagian atau partisi-partisi yang lebih kecil.
Kriteria pemecahan didasarkan pada nilai-nilai dari variabel prediktor yang
dimiliki. Misal dimiliki variabel yang bertipe kontinu dan variabel-variabel
prediktor . Proses pemilahan rekursif biner dapat diilustrasikan sebagai
proses pembagian dari ruang berdimensi dari variabel-variabel prediktor ke
dalam partisi-partisi yang berbentuk persegi panjang dan tidak saling bertumpang
tindih yaitu dengan membagi ruang berdimensi dari variabel-variabel prediktor ke
dalam beberapa partisi dimana masing-masing partisi berisi objek-objek yang
11

homogen. Maksud homogen adalah objek-objek tersebut merupakan anggota satu


kelas yang sama walaupun pada kenyataannya secara teori tidak mudah diperoleh.
Proses pemilahan akan berlanjut sampai didapat pohon yang paling besar atau
maksimal (proses pemilahan tidak bisa dilakukan lagi).

t1 t1
t2 t3 x≤a x>a x≤a x>a
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

t2 t3 t2 t3
a x ≤b x>b

t4 t5

t4
b
t2 t5

a
Gambar 2.2. Proses Partisi

Untuk memperjelas proses partisi, akan diberikan contoh pemilahan yaitu pada
Gambar 2.2 terlihat proses partisi simpul dipilah dengan kriteria pemilahan
dan . Pemilahan yang dihasilkan adalah simpul akibat dari kriteria
sedangkan simpul terbentuk akibat kriteria pemilahan . Kemudian proses
partisi berlanjut pada simpul , dengan kriteria pemilahan dan . Simpul
terbentuk karena memenuhi kriteria dan simpul terbentuk karena kriteria
commit to user

2.1.5 Metode Pohon Regresi


Dalam regresi, suatu objek terdiri dari data dimana merupakan nilai
yang berada dalam ruang pengukuran dan adalah angka bernilai riil yang berada
dalam ruang pengukuran . Variabel biasa disebut sebagai variabel respon
sedangkan variabel disebut sebagai variabel prediktor. Aturan prediksi atau
12

pendugaan respon adalah fungsi yang ditentukan pada dan menghasilkan nilai
riil. Jadi, adalah fungsi dari yang bernilai riil
Metode pohon regresi dalam CART merupakan istilah umum dalam
pembentukan penduga respon yang berasal dari data pelatihan . Pembentukan
penduga respon memiliki dua tujuan, yaitu (1) untuk memprediksi variabel respon
secara tepat dan teliti yang berhubungan dengan data yang akan datang (2) untuk
mengetahui hubungan struktural antara variabel respondigilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id dan variabel prediktor.
Jika terdapat data pelatihan yang terdiri dari objek
digunakan untuk membentuk penduga respon dan terdapat sebanyak data
uji maka ketepatan dapat diukur dengan rata-rata kuadrat
kesalahan (mean squared error), yaitu

dengan sebagai penduga respon dari .


Definisi 2.1. (Breiman et al., 1993) Rata-rata kuadrat kesalahan dari penduga
respon didefinisikan sebagai

artinya adalah harapan kuadrat kesalahan menggunakan sebagai penduga


respon .
Definisi 2.2. (Breiman et.al., 1993) Rata-rata kuadrat kesalahan relatif pada
sebagai penduga respon adalah
commit to user

dimana adalah penduga respon untuk jika nilai tidak diketahui dan
adalah variansi dari serta merupakan rata-rata kuadrat
kesalahan menggunakan nilai .
Jika rata-rata dan variansi dari data uji masing-masing adalah

dan maka penduga pengganti untuk adalah

dimana adalah penduga pengganti rata-rata kuadrat kesalahan


13

relatif, adalah penduga pengganti untuk , dan adalah rata-rata


kuadrat kesalahan dari data uji. Rumus kesalahan relatif penduga sampel uji untuk
adalah

dengan rumus kesalahan penduga sampel uji untuk adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

(Breiman et. al., 1993).

2.1.6 Langkah Kerja Pembentukan Pohon Regresi


Menurut Lewis (2000) pada dasarnya dalam membuat sebuah pohon regresi,
CART bekerja dalam empat langkah utama. Langkah pertama adalah pembentukan
pohon regresi melalui proses pemilahan simpul yaitu proses pemilahan simpul induk
menjadi dua buah simpul anak melalui aturan pemilahan tertentu dan dilakukan
secara berulang-ulang. Langkah kedua adalah proses pemberhentian pembentukan
pohon regresi. Pada tahap ini pohon maksimal (Tmax) telah terbentuk. Langkah ketiga
adalah proses pemangkasan pohon menjadi pohon yang lebih kecil .
Selanjutnya langkah terakhir adalah proses pemilihan pohon regresi optimal. Berikut
ini dijelaskan langkah kerja pembentukan pohon regresi.

a. Aturan Pemilahan dalam Pohon Regresi


Tahapan pemilahan seperti dijelaskan oleh Komalasari (2007) sebagai berikut:
commit to user

1. Semua kemungkinan pemilahan ditentukan dari setiap variabel prediktor. Tiap


pemilahan tergantung pada nilai yang berasal dari satu variabel prediktor. Misal
terdapat variabel prediktor sebanyak . Untuk variabel kontinu dengan
adalah jenis variabel prediktor, pemilahan yang diperbolehkan
adalah dan dimana adalah nilai tengah antara dua nilai amatan
variabel secara berurutan. Jika mempunyai sebanyak nilai yang berbeda
maka akan terdapat pemilahan.
14

2. Pada variabel kategorik pemilahan yang terjadi berasal dari semua kemungkinan
pemilahan berdasarkan terbentuknya dua anak gugus yang saling lepas (disjoint).
Jika adalah variabel kategorik nominal dengan kategori, maka akan ada
pemilahan, sedangkan jika adalah variabel kategorik ordinal maka
akan terdapat pemilahan.

b. Aturan Penumbuhan Pohon dan Kriteria


perpustakaan.uns.ac.id
Pemilah Terbaik
digilib.uns.ac.id

Proses pemilahan dilakukan pada tiap simpul dengan cara sebagai berikut.
1. semua kemungkinan pemilahan dicari pada setiap variabel prediktor (Timofeev,
2004),
2. pemilah terbaik dipilih dari masing-masing pemilahan terbaik yang ada. Pemilah
terbaik dihitung berdasarkan selisih jumlah kuadrat deviasi dari masing-masing
simpul dengan simpul pemilahnya. Selisih terbesar akan dijadikan sebagai
pemilah terbaik.
Jumlah kuadrat deviasi digunakan sebagai kriteria kehomogenan pada tiap-tiap
simpul . Jumlah kuadrat deviasi di dalam simpul adalah

dengan dimana dalam suatu simpul , nilai adalah nilai

individu variabel respon dalam simpul , nilai adalah nilai individu variabel
prediktor yang berada dalam simpul , nilai adalah nilai rata-rata untuk semua
data dalam simpul , dan adalah jumlah data yang berada dalam simpul
(Breiman et al., 1993).
Definisi 2.3. (Breiman et al., 1993) Pemilah
commit to user terbaik dari simpul adalah pemilah
pada yang memaksimumkan jumlah kuadrat pohon regresi .
Setiap pemilah dari menjadi dan maka

Pemilihan pemilah terbaik menjadi sebuah pemilah menyebabkan


15

yaitu selisih jumlah kuadrat deviasi terbesar yang dijadikan pemilah terbaik dimana
adalah kumpulan pemilah biner, dan masing-masing adalah simpul anak kiri
dan simpul anak kanan.

c. Pemberhentian Pemilahan Pohon


Proses pembentukan pohon regresi berhenti apabila sudah tidak dimungkinkan
lagi dilakukan proses pemilahan. Awalnya dibentuk
perpustakaan.uns.ac.id pohon yang besar
digilib.uns.ac.id

kemudian dilakukan proses pemilahan untuk meminimumkan . Pemilahan


berhenti apabila tidak terdapat lagi penurunan keheterogenan atau semua nilai yang
ada pada sebuah simpul adalah sama (homogen), ukuran simpul induk minimum 10
(Steinberg and Colla, 1998) yaitu ukuran minimum dimana simpul tidak akan dipilah,
hanya terdapat satu pengamatan pada tiap simpul anak atau adanya batasan minimum
serta adanya batasan jumlah level atau tingkat kedalaman pohon maksimal
(Breiman et al., 1993). Pemilahan yang akan menghasilkan simpul anak yang lebih
kecil tidak dipertimbangkan. Penambahan simpul induk yang diperbolehkan dan
ukuran simpul anak digunakan untuk mengatur atau membatasi pertumbuhan pohon
(Steinberg and Colla, 1998). Simpul-simpul yang tidak mengalami pemilahan lagi
akan menjadi simpul terminal atau simpul akhir. Pohon regresi yang terbentuk
sebagai hasil dari proses ini dinamakan pohon maksimal .

d. Pemangkasan Pohon Regresi


Pohon yang dibentuk dengan aturan pemilahan dan aturan pembentukan
commit to user
berukuran sangat besar. Hal ini karena aturan pemberhentian yang digunakan hanya
berdasarkan banyaknya data pada simpul akhir atau besarnya peningkatan
kehomogenan. Oleh karena itu, pemangkasan pohon dilakukan untuk mendapatkan
pohon akhir yang lebih sederhana. Pemangkasan pohon dilakukan dengan
memangkas menjadi beberapa pohon regresi yang ukurannya lebih kecil
(sub pohon).
Sebuah simpul disebut descendan (anak) dari simpul dan simpul disebut
ancestor dari simpul jika kedua simpul ini bisa dihubungkan oleh jalur-jalur yang
16

bergerak dari atas ke bawah (simpul berada di atas simpul ). Pada Gambar 2.3
pohon regresi dan adalah descendan dari tetapi tidak dengan
dan . Begitu pula dengan dan adalah ancestor dari tetapi bukan
ancestor dari (Breiman et al., 1993).

t1

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

t2 t3

t4 t5 t6 t7

t8 t9 t10 t11
0

Gambar 2.3. Pohon Regresi

t2

t4 t5

t8 t9 t10 t11
0

Gambar 2.4. Cabang

commit to user
t1

t2 t3

t6 t7

Gambar 2.5. Pohon Regresi


17

Definisi 2.4. (Breiman et al., 1993) Suatu cabang dari dengan simpul akar
terdiri dari simpul itu sendiri dengan semua descendant dari dalam .
Sebagai contoh pada Gambar 2.4 cabang terdiri dari simpul dan descendant
dari yaitu dan .
Definisi 2.5. (Breiman et al., 1993) Pemangkasan sebuah cabang dari pohon
akan menghasilkan semua descendant dari
perpustakaan.uns.ac.id kecualidigilib.uns.ac.id
simpul akarnya ( itu sendiri).
Sebagai contoh pada Gambar 2.5 pohon regresi adalah hasil pemangkasan
dari simpul . Jika pemangkasan terjadi pada simpul maka descendant dari
yaitu dan dipangkas kecuali simpul akarnya yaitu simpul itu
sendiri.
Definisi 2.6. (Breiman et al., 1993) Jika diperoleh dari sebagai hasil dari
pemangkasan suatu cabang, maka disebut pruned subtree dari dan dinotasikan
dengan . Sebagai catatan dan memiliki simpul akar yang sama.
Sebagai contoh gambar pohon regresi menunjukkan pruned subtree.
Proses pemangkasan pohon dimulai dengan mengambil yang merupakan
simpul anak kanan dan yang merupakan simpul anak kiri dari yang
dihasilkan dari simpul induk . Jika diperoleh dua simpul anak dan simpul induk pada
persamaan (2.3) berjumlah 0 atau maka simpul anak dan tersebut
dipangkas. Hasilnya seperti pada persamaan (2.4) yaitu pohon yang memenuhi
kriteria . Inti dari pemangkasan adalah pemotongan hubungan
terlemah (weakest-link cutting) pada pohon regresi (Breiman et al., 1993). Jika pada
commit to user

pohon regresi tidak terpenuhi maka pemangkasan dimulai dari pohon


yang memenuhi . Proses pemangkasan diulang sampai tidak
ada lagi pemangkasan yang mungkin dan diperoleh urutan sebagai berikut
dimana dengan .
18

e. Penentuan Ukuran Pohon Regresi Optimal


Pohon regresi yang terbentuk dapat berukuran besar dan kompleks dalam
menggambarkan struktur data. Sehingga perlu dilakukan suatu pemangkasan pohon
untuk mendapatkan pohon akhir yang lebih sederhana. Pemangkasan dilakukan
dengan memangkas bagian pohon yang kurang penting sehingga didapat pohon
optimal. Pemangkasan yang digunakan adalah dengan membagi data menjadi data
pelatihan dan data uji. Proporsi pembagian pohondigilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id data pelatihan dan data uji
ditentukan sendiri oleh peneliti karena tidak ada aturan dalam membagi data. Proses
pemangkasan pohon yang terjadi adalah dengan membangun pohon menggunakan
data pelatihan kemudian menggunakan pohon yang terbentuk untuk sampel data uji.
Menurut Breiman et al. (1993) cara yang digunakan untuk menduga tingkat
kesalahan prediksi dari suatu model pohon regresi adalah dengan menggunakan nilai
kesalahan penduga sampel uji, data pengamatan dibagi dua secara acak menjadi data
pelatihan dan data uji . Data pelatihan digunakan untuk membentuk urutan
dari pemangkasan pohon. Rumus kesalahan penduga sampel uji adalah

dimana adalah jumlah data uji, adalah nilai individu variabel prediktor yang
berada dalam data uji, adalah nilai individu variabel respon yang berada dalam
data uji, dan adalah dugaan respon dari pengamatan ke pada pohon ke .

f. Penduga Kesalahan Standar


commit to user
Penduga kesalahan standar adalah ukuran dari ketidakpastian di sekitar tingkat
kesalahan sebenarnya (sampel uji) dari pohon regresi saat berhadapan dengan data
baru. Jadi, nilai penduga kesalahan standar memberikan gambaran ketidakpastian dari
penduga tingkat kesalahan.
Berdasarkan Definisi (2.2) (Breiman et al., 1993) yaitu sebagai dasar
penduga respon untuk jika nilai tidak diketahui dan yaitu
variansi dari yang merupakan rata-rata kuadrat kesalahan menggunakan nilai
19

yang tetap sebagai penduga respon . Jika ditentukan dan atau

maka kesalahan relatif penduga sampel uji pada pohon ke-

seperti pada persamaan (2.1) dapat dituliskan menggunakan persamaan (2.2) menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

persamaan (2.5) merupakan penduga rata-rata kuadrat kesalahan dari

Pada penduga kesalahan standar, nilai dapat diganti dengan dalam menentukan
kesalahan standar dari . Untuk menentukan kesalahan standar dari
, dianggap adalah tetap dan persamaan (2.6) dapat ditulis dalam bentuk

dengan dan adalah penduga yang tetap untuk dan


dan adalah penduga yang tetap untuk . Variansi

dari sama seperti variansi dari

yaitu
commit to user
20

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dimana , dan untuk .


Misal data pelatihan sebanyak dipilih secara independen dari suatu distribusi
probabilitas tertentu dan anggap bahwa data pelatihan digunakan untuk membentuk
penduga respon . Data uji sebanyak dipilih secara independen dari distribusi
yang sama dinotasikan dengan . Setiap pasangan
memiliki distribusi yang sama, sehingga variansi dari setiap pasangan sama
dengan variansi dari pasangan pertama.

menggunakan estimasi momen sampel

commit to user

sehingga
21

diketahui bahwa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dengan demikian dapat diestimasi dengan

Diketahui bahwa

menggunakan estimasi momen sampel


commit to user

sehingga
22

diperoleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

dengan demikian dapat diestimasi dengan

Diketahui bahwa

commit to user

diperoleh
23

dengan demikian dapat diestimasi dengan

Rumus kesalahan standar dari diperoleh menggunakan persamaan (2.7),


(2.8) dan (2.9) sebagai berikut

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2.2. Kerangka Pemikiran


Berdasarkan tinjauan pustaka, dapat dibuat kerangka pemikiran yaitu metode
CART merupakan salah satu metode eksplorasi nonparametrik yang digunakan untuk
melihat hubungan antara variabel respon dengan variabel-variabel prediktor dengan
tipe variabel yang berbeda-beda. Metode CART terdiri dari dua analisis yaitu pohon
commit to user
klasifikasi dan pohon regresi. Jika variabel respon yang dimiliki bertipe kategorik
maka CART menghasilkan pohon klasifikasi. Jika variabel respon yang dimiliki
bertipe kontinu maka CART menghasilkan pohon regresi. Berat badan bayi
merupakan variabel respon yang bertipe kontinu dan faktor-faktor yang
mempengaruhi berat badan bayi merupakan variabel prediktor yang memiliki tipe
variabel berbeda-beda sehingga penelitian tentang pola hubungan antara berat badan
bayi yang lahir di Kota Surakarta dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya dapat
dianalisis dengan metode pohon regresi.
BAB III
METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah studi kasus, yaitu
membentuk pohon regresi dari berat badan bayi saat lahir di kota Surakarta dengan
faktor-faktor yang mempengaruhinya menggunakan metode pohon regresi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

3.1 Sumber Data


Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer yang diperoleh
dengan menyebarkan kuesioner kepada ibu-ibu yang memiliki balita di kota
Surakarta. Sampel yang digunakan sebanyak 100 responden dari 5 kecamatan yang
berada di kota Surakarta, yaitu Kecamatan Banjarsari, Kecamatan Jebres, Kecamatan
Pasar Kliwon, Kecamatan Serengan dan Kecamatan Laweyan.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam mengumpulkan data meliputi:
1. Pengambilan sampel
a. Pemilihan variabel-variabel yang akan diteliti.
Variabel yang digunakan meliputi variabel respon (Y) berskala kontinu yaitu
berat badan bayi saat lahir (kilogram) di Kota Surakarta dan variabel prediktor
(X) seperti pada Tabel 1.
b. Pemilihan teknik sampling, ukuran sampling dan unit-unit sampling.
Teknik yang digunakan adalah sampling kluster dengan semua kecamatan di
kota Surakarta sebagai klusternya. Setiap kecamatan dipilih dua kelurahan
commit to user
secara random sederhana. Masing-masing kelurahan diambil 10 sampel.
Jumlah sampelnya adalah 100. Unit sampel adalah ibu-ibu yang memiliki
balita.
c. Perancangan kuesioner.
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 1.
d. Pengumpulan data primer di kota Surakarta dengan menyebar kuesioner
sebanyak 100 kepada ibu-ibu yang memiliki balita.

24
25

Tabel 1. Variabel Prediktor dari Berat Badan Bayi Saat Lahir


Variabel Deskripsi Skala Keterangan
X1 Usia ibu hamil Kontinu (tahun)
X2 Jarak kehamilan Kategorik 1 jika kurang dari 2
tahun
2 jika 2 tahun atau
lebih
Jumlah anak yang -
X3 perpustakaan.uns.ac.id Diskritdigilib.uns.ac.id
dilahirkan
X4 Kenaikan berat badan Kontinu (kg)
X5 Penyakit saat Kategorik 1 jika ya
kehamilan 2 jika tidak
1 jika ya
X6 Ibu menderita anemia Kategorik
2 jika tidak
1 jika kurang dari 1
bulan sekali
Frekuensi pemeriksaan
X7 Kategorik 2 jika 1 bulan sekali
kehamilan
3 jika lebih dari 1
bulan sekali
1 jika bekerja
X8 Status pekerjaan ibu Kategorik
2 jika tidak bekerja
X9 Pendidikan ibu Kategorik 1 jika lainnya (tamat
SD, tamat TK, tidak
sekolah)
2 jika tamat SMP
3 jika tamat SMA
4 jika tamat
Perguruan Tinggi

3.2 Analisis Data


commit to user

Langkah-langkah dalam menyelesaikan analisis data sebagai berikut:


1. Pembentukan statistik deskriptif dari masing-masing variabel.
2. Pembagaian data menjadi 2 bagian yaitu data pelatihan dan data uji. Proporsi
pembagian data pelatihan dan data uji ditentukan sendiri oleh peneliti karena
tidak ada aturan dalam membagi data. Peneliti menggunakan data dengan
proporsi data pelatihan 90% dipilih secara random sebagai metode pemangkasan
karena ukuran sampel yang besar, sehingga diperoleh pembagian data pelatihan
26

sebanyak 90 data dan data uji sebanyak 10 data. Pemilihan data secara random
dilakukan sebanyak 10 kali sehingga diperoleh 10 kelompok data percobaan
(dataset).
3. Pembentukan pohon regresi dengan algoritma CART pada 10 kelompok data
percobaan menggunakan Software Salford Predictive Miner CART versi 4.0.
dengan tahapan sebagai berikut:
a. Pembentukan pohon regresi dengan aturan
perpustakaan.uns.ac.id pemilahan secara biner
digilib.uns.ac.id

menggunakan data pelatihan dimana selisih jumlah kuadrat deviasi terbesar


digunakan untuk memilah sebuah simpul.
b. Proses pemberhentian pembuatan atau pembentukan pohon regresi. Proses
pemilahan berhenti jika tidak terdapat lagi penurunan keheterogenan yang
berarti atau semua nilai yang ada pada sebuah simpul adalah sama
(homogen), ukuran simpul induk minimum 10 yaitu ukuran minimum dimana
simpul tidak akan dipilah (Steinberg, 1998), atau hanya terdapat satu
pengamatan pada tiap simpul anak (Breiman, 1993).
c. Pemangkasan pohon regresi. Pemangkasan dilakukan jika dua simpul anak
dan simpul induk pada persamaan (2.3) berjumlah 0. Jika tidak
dipenuhi maka pemangkasan dimulai dari pohon yang memenuhi

dan berhenti sampai tidak dimungkinkan lagi proses pemangkasan.


d. Pemilihan pohon regresi optimal dengan menggunakan data uji yaitu dipilih
sub pohon yang mempunyai nilai kesalahan penduga sampel uji terkecil.
commit to user
4. Pemilihan pohon regresi optimal dari pohon regresi yang dibentuk oleh 10
kelompok data percobaan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini dibahas tentang deskripsi variabel penelitian dan pembentukan
pohon regresi dari berat badan bayi saat lahir di kota Surakarta.

4.1
perpustakaan.uns.ac.id Statistik Deskriptif
digilib.uns.ac.id

Statistik deskriptif digunakan untuk melihat homogen atau tidaknya data yang
digunakan sebagai pemilah dalam pembentukan pohon regresi. Data yang digunakan
dalam pembentukan pohon regresi adalah data berat badan bayi saat lahir di kota
Surakarta dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jumlah data yang digunakan
sebanyak 100 data yang diperoleh dengan menyebarkan kuesioner. Data terdiri dari 9
variabel prediktor dan 1 variabel respon yang terdapat dalam Lampiran 2.
Informasi mengenai gambaran secara umum terhadap berat badan bayi saat
lahir, umur ibu hamil dan kenaikan berat badan ibu dapat dilihat melalui statistik
deskriptif berikut.

Tabel 4.1. Statistik Deskriptif Berat Badan Bayi Saat Lahir, Umur Ibu Hamil, dan
Kenaikan Berat Badan Ibu
Variabel Mean St.Dev Min Max
Berat Badan Bayi saat Lahir 3,021 0,445 2,20 4,30
(dalam kilogram)
commit to user
Usia Ibu Hamil (dalam tahun) 30,190 4,694 23 43
Kenaikan Berat Badan Ibu 11,190 4,141 4 25
(dalam kilogram)

Pada Tabel 4.1. dapat diketahui rata-rata berat badan bayi saat lahir adalah
3,021 kilogram, standar deviasi sebesar 0,445 dengan berat badan bayi paling rendah
adalah 2,20 kilogram dan berat badan bayi paling tinggi adalah 4,30 kilogram. Rata-
rata usia ibu saat hamil adalah 30,190 tahun dengan standar deviasi sebesar 4,694 dan

27
28

usia ibu saat hamil paling rendah adalah 23 tahun serta paling tinggi adalah 43 tahun.
Rata-rata kenaikan berat badan ibu adalah 11,190 kilogram dengan standar deviasi
sebesar 4,141 dan kenaikan berat badan ibu paling rendah adalah 4 kilogram serta
paling tinggi adalah 25 kilogram.
Variabel pendidikan ibu dibedakan menjadi 4 kategori yaitu tamat SMP,
tamat SMA, tamat Perguruan Tinggi dan pendidikan ibu yang tidak termasuk ke
dalam 3 kategori perpustakaan.uns.ac.id
sebelumnya, masuk ke dalam kategori lainnya. Variabel jumlah
digilib.uns.ac.id

anak dibedakan menjadi 4 kategori yaitu jumlah anak 2, 3, 4 dan 5. Deskripsi


pendidikan ibu dan jumlah anak disajikan dengan diagram batang sebagai berikut.

Pendidikan Ibu Jumlah Anak yang Dilahirkan

lainnya 13.00 jml anak 2 67


tamat SMP 18.00 jml anak 3 23
tamat SMA 56.00 jml anak 4 8
tamat P.T. 13.00 jml anak 5 2

0.00 20.00 40.00 60.00 0 20 40 60 80

(a) (b)
Gambar 4.1. (a) Diagram Batang Pendidikan Ibu
(b) Diagram Batang Jumlah Anak yang Dilahirkan

Pada Gambar 4.1.(a) terlihat bahwa tingkat pendidikan ibu paling banyak
adalah tamat SMA, yaitu ada sebanyakcommit
56to orang.
user
Pendidikan ibu paling sedikit adalah
tamat Perguruan Tinggi dan lainnya, yaitu masing-masing sebesar 13 orang. Pada
Gambar 4.1.(b) terlihat bahwa sebanyak 67 orang mempunyai anak yang dilahirkan
berjumlah 2 anak, sebanyak 23 orang mempunyai anak yang dilahirkan berjumlah 3
anak, sebanyak 8 orang mempunyai anak yang dilahirkan berjumlah 4 anak, dan
sebanyak 2 orang mempunyai anak yang dilahirkan berjumlah 5 anak.
Variabel jarak kehamilan dibedakan menjadi 2 kategori yaitu jarak hamil
kurang dari 2 tahun dan 2 tahun atau lebih. Variabel penyakit ibu saat kehamilan
29

dibedakan menjadi 2 kategori yaitu pernah menderita dan tidak pernah menderita.
Deskripsi variabel jarak kehamilan dan penyakit ibu saat hamil disajikan dengan
diagram lingkaran seperti pada Gambar 4.2.
Pada Gambar 4.2.(a) terlihat bahwa ada sebanyak 73 orang yang memiliki jarak
kehamilan 2 tahun atau lebih dengan persentase sebesar 73% dan sebanyak 27 orang
memiliki jarak kehamilan kurang dari 2 tahun dengan persentase sebesar 27%. Hal ini
berarti sebagian perpustakaan.uns.ac.id
besar ibu memiliki jarak kehamilan yang baik sesuai anjuran
digilib.uns.ac.id

BKKBN. Pada Gambar 4.2.(b) terlihat bahwa sebanyak 94 orang tidak memiliki
penyakit saat kehamilan dengan persentase sebesar 94% dan sebanyak 6 orang
memiliki penyakit saat kehamilan dengan persentase sebesar 6%. Hal ini berarti
sebagian besar ibu tidak memiliki penyakit saat hamil.

Jarak Kehamilan Penyakit saat Kehamilan

ya
6%
2thn
< 2 thn
atau tidak
27%
lebih 94%
73%

(a) (b)
Gambar 4.2. (a) Diagram Lingkaran Jarak Kehamilan
(b) Diagram Lingkaran Penyakit Saat Kehamilan

commit to user

Variabel ibu menderita anemia dibedakan menjadi 2 kategori yaitu pernah


anemia dan tidak pernah anemia. Variabel frekuensi pemeriksaan kehamilan
dibedakan menjadi 3 kategori yaitu kurang dari satu bulan sekali, satu bulan sekali,
dan lebih dari satu bulan sekali. Variabel status pekerjaan ibu dibedakan menjadi 2
kategori yaitu bekerja dan tidak bekerja. Deskripsi variabel ibu menderita anemia,
frekuensi pemeriksaan kehamilan dan status pekerjaan ibu disajikan dengan diagram
lingkaran seperti pada Gambar 4.3.
30

Ibu Menderita Anemia Frekuensi Pemeriksaan


Kehamilan
ya
32% > 1 bln < 1 bln
15% 19%

tidak 1 bln
68% 66%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(a) (b)

Status Pekerjaan Ibu

bekerja
38%
tdk
bekerja
62%

(c)
Gambar 4.3. (a) Diagram Lingkaran Ibu Menderita Anemia
(b) Diagram Lingkaran Frekuensi Pemeriksaan Kehamilan
(c) Diagram Lingkaran Status Pekerjaan Ibu

Pada Gambar 4.3.(a) terlihat bahwa ada sebanyak 68 orang tidak menderita
anemia saat hamil dengan persentase sebesar 68% dan sebanyak 32 orang menderita
anemia saat hamil dengan persentase sebesar 32%. Hal ini berarti sebagian besar ibu
memiliki kadar hemoglobin yang cukup selama
commit to user hamil. Pada Gambar 4.3.(b) terlihat
bahwa sebanyak 66 orang memeriksakan kehamilannya setiap satu bulan sekali
dengan persentase sebesar 66%, sebanyak 19 orang memeriksakan kehamilannya
kurang dari satu bulan sekali dengan persentase sebesar 19% dan sebanyak 15 orang
memeriksakan kehamilannya lebih dari satu bulan sekali dengan persentase sebesar
15%. Hal ini berarti sebagian besar ibu memeriksakan kehamilan secara rutin setiap
satu bulan sekali. Pada Gambar 4.3.(c) terlihat bahwa sebanyak 62 orang tidak
bekerja saat hamil dengan persentase sebesar 62% dan sebanyak 38 orang bekerja
31

saat hamil dengan persentase sebesar 38%. Hal ini berarti sebagian besar ibu tidak
bekerja saat hamil.
Berdasarkan deskripsi statistik terlihat bahwa semua data tidak homogen
(heterogen). Dengan demikian, data tersebut dapat digunakan untuk analisis
selanjutnya yaitu pembentukan pohon regresi.

4.2
perpustakaan.uns.ac.id Analisis Pohon Regresi
digilib.uns.ac.id

Langkah pertama dari analisis pohon regresi adalah pembentukan pohon


regresi. Langkah selanjutnya adalah pemangkasan pohon regresi, pemilihan pohon
regresi optimal, dan pemilihan pohon regresi dari kelompok data percobaan. Data
penelitian dibagi menjadi 2 yaitu data pelatihan dan data uji. Pembagian sampel data
dilakukan secara acak sebanyak 10 kali sehingga diperoleh 10 kelompok data
percobaan (dataset) dengan pembagian data pelatihan sebesar 90% yaitu sebanyak 90
data dan data uji sebesar 10% yaitu sebanyak 10 data. Data pelatihan digunakan
untuk proses pembentukan pohon regresi, sedangkan data uji digunakan untuk
melakukan validasi model. Selanjutnya dibentuk pohon regresi dari berat badan bayi
saat lahir di kota Surakarta yang melibatkan 9 variabel prediktor, yaitu usia ibu hamil,
jarak kehamilan, jumlah anak yang dilahirkan, kenaikan berat badan, penyakit saat
kehamilan, ibu menderita anemia, frekuensi pemeriksaan kehamilan, status pekerjaan
ibu, dan pendidikan ibu. Berikut ini dijelaskan proses pembentukan pohon regresi
dari salah satu kelompok data percobaan. Pembentukan pohon regresi dari 9
kelompok data percobaan lainnya dilakukan dengan cara yang sama.
commit to user

4.2.1 Pembentukan Pohon Regresi Maksimal


Pembentukan pohon regresi maksimal dilakukan menurut aturan pemilahan
yaitu dimulai dari pemilahan data berat badan bayi saat lahir dari 90 data pelatihan
oleh variabel pemilah terbaik dari masing-masing variabel prediktor. Banyaknya
kemungkinan pemilahan diperoleh dengan cara sebagai berikut
32

1. jika pada variabel prediktor kontinu terdapat sebanyak nilai pengamatan yang
berbeda, maka terdapat sebanyak pemilahan yang mungkin dilakukan.
Dalam hal ini, variabel yang bertipe kontinu adalah
a. variabel usia ibu hamil memiliki 19 – 1 = 18 kemungkinan pemilahan
b. variabel kenaikan berat badan ibu ( ) memiliki 16 – 1 = 15 kemungkinan
pemilahan
2. jika pada variabel prediktor kategorik ordinal terdapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.idkategori, maka terdapat

sebanyak pemilahan yang mungkin dilakukan. Dalam hal ini, variabel yang
bertipe kategorik ordinal adalah
a. variabel jarak hamil ( ) memiliki 2 – 1 = 1 kemungkinan pemilahan
b. variabel jumlah anak ( ) memiliki 4 – 1 = 3 kemungkinan pemilahan
c. variabel frekuensi pemeriksaan kehamilan ( ) memiliki 3 – 1 = 2
kemungkinan pemilahan
d. variabel pendidikan ibu ( ) memiliki 4 – 1 = 3 kemungkinan pemilahan
3. jika pada variabel prediktor kategorik nominal terdapat kategori, maka terdapat
sebanyak pemilahan yang mungkin dilakukan. Dalam hal ini, variabel
yang bertipe kategorik nominal adalah
a. variabel penyakit saat kehamilan ( ) memiliki kemungkinan
pemilahan
b. variabel ibu menderita anemia ( ) memiliki kemungkinan
pemilahan
c. variabel status pekerjaan ibu ( ) memiliki kemungkinan
commit to user

pemilahan.
Pembentukan pohon regresi maksimal dimulai dengan mencoba 45
kemungkinan pemilahan pada data berat badan bayi saat lahir dari 90 data yang
terkumpul dalam suatu himpunan yang disebut simpul akar dan diberi nama simpul 1.
Masing-masing kemungkinan pemilahan menghasilkan 2 kelompok data yang
dinamakan simpul anak kiri dan simpul anak kanan, kedua simpul anak diberi nama
simpul 2 dan simpul 3. Pemilah terbaik dihitung berdasarkan selisih jumlah kuadrat
deviasi dari masing-masing simpul dengan simpul pemilahnya. Selisih terbesar akan
33

dijadikan pemilah terbaik. Selisih jumlah kuadrat deviasi dapat dilihat pada
perhitungan berikut
Pemilah terbaik pertama, variabel kenaikan berat badan ibu kilogram

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Perhitungan selisih jumlah kuadrat deviasi dari kemungkinan


pemilahan lainnya dilakukan dengan cara yang sama dan diperoleh hasil seperti pada
Tabel 4.2. Pemilah terbaik diperoleh commit
dengan to user
kriteria kenaikan berat badan ibu
kilogram. Variabel kenaikan berat badan ibu terpilih karena memiliki selisih jumlah
kuadrat deviasi terbesar daripada variabel yang lainnya.
34

Tabel 4.2. Selisih Jumlah Kuadrat Deviasi dari Semua Kemungkinan Pemilahan
Pemilah Simpul anak kiri Simpul anak kanan
1 usia ibu hamil ≤ 23,5 thn usia ibu hamil > 23,5 thn 0,038
2 usia ibu hamil ≤ 24,5 thn usia ibu hamil > 24,5 thn 0,014
3 usia ibu hamil ≤ 25,5 thn usia ibu hamil > 25,5 thn 0,078
4 usia ibu hamil ≤ 26,5 thn usia ibu hamil > 26,5 thn 0,098
5 usia ibu perpustakaan.uns.ac.id
hamil ≤ 27,5 thn usia ibu hamil > 27,5 thn
digilib.uns.ac.id
0,173
6 usia ibu hamil ≤ 28,5 thn usia ibu hamil > 28,5 thn 0,875
7 usia ibu hamil ≤ 29,5 thn usia ibu hamil > 29,5 thn 0,56
8 usia ibu hamil ≤ 30,5 thn usia ibu hamil > 30,5 thn 0,624
9 usia ibu hamil ≤ 31,5 thn usia ibu hamil > 31,5 thn 0,377
10 usia ibu hamil ≤ 32,5 thn usia ibu hamil > 32,5 thn 0,188
11 usia ibu hamil ≤ 33,5 thn usia ibu hamil > 33,5 thn 0,014
12 usia ibu hamil ≤ 34,5 thn usia ibu hamil > 34,5 thn 0,078
13 usia ibu hamil ≤ 35,5 thn usia ibu hamil > 35,5 thn 0,03
14 usia ibu hamil ≤ 36,5 thn usia ibu hamil > 36,5 thn 0,000
15 usia ibu hamil ≤ 37,5 thn usia ibu hamil > 37,5 thn 0,087
16 usia ibu hamil ≤ 38,5 thn usia ibu hamil > 38,5 thn 0,008
17 usia ibu hamil ≤ 39,5 thn usia ibu hamil > 39,5 thn 0,001
18 usia ibu hamil ≤ 41,5 thn usia ibu hamil > 41,5 thn 0,009
19 jarak hamil < 2 thn jarak hamil 2 thn atau lbh 0,374
20 jumlah anak = 2 commit to user
jumlah anak = {3, 4, 5} 0,024
21 jumlah anak = {2, 3} jumlah anak = {4, 5} 0,043
22 jumlah anak = {2, 3, 4} jumlah anak = 5 0,001
23 kenaikan bb ≤ 4,5 kg kenaikan bb > 4,5 kg 0,009
24 kenaikan bb ≤ 5,5 kg kenaikan bb > 5,5 kg 0,016
25 kenaikan bb ≤ 6,5 kg kenaikan bb > 6,5 kg 0,028
26 kenaikan bb ≤ 7,5 kg kenaikan bb > 7,5 kg 1,284
27 kenaikan bb ≤ 8,5 kg kenaikan bb > 8,5 kg 1,084
35

28 kenaikan bb ≤ 9,5 kg kenaikan bb > 9,5 kg 0,642


29 kenaikan bb ≤ 10,5 kg kenaikan bb > 10,5 kg 0,81
30 kenaikan bb ≤ 11,5 kg kenaikan bb > 11,5 kg 0,841
31 kenaikan bb ≤ 12,5 kg kenaikan bb > 12,5 kg 0,738
32 kenaikan bb ≤ 13,5 kg kenaikan bb > 13,5 kg 0,366
33 kenaikan bb ≤ 14,5 kg kenaikan bb > 14,5 kg 0,225
34 kenaikanperpustakaan.uns.ac.id
bb ≤ 15,5 kg kenaikan bb > 15,5 kg
digilib.uns.ac.id
0,652
35 kenaikan bb ≤ 18 kg kenaikan bb > 18 kg 0,552
36 kenaikan bb ≤ 22 kg kenaikan bb > 22 kg 0,822
37 kenaikan bb ≤ 24,5 kg kenaikan bb > 24,5 kg 0,076
38 penyakit saat hamil = ya penyakit saat hamil = tidak 0,040
39 ibu anemia = ya ibu anemia = tidak 0,416
40 frekuensi periksa = (1) frekuensi periksa = (2, 3) 0,016
41 frekuensi periksa = (1, 2) frekuensi periksa = (3) 0,760
status pekerjaan ibu = tidak
42 status pekerjaan ibu = bekerja bekerja 0,313
pendidikan ibu = (SMP,
43 pendidikan ibu = (lainnya) SMA, P.T) 0,150
44 pendidikan ibu = (lainnya, SMP) pendidikan ibu = (SMA, P.T) 0,464
45 pendidikan ibu = (lainnya, SMP, SMA) pendidikan ibu = (P.T) 0,028

Setelah terbentuk dan diperoleh pemilah terbaik, maka simpul pertama yang
commit to user
berisi data dipilah menjadi buah simpul akhir. Simpul akhir terbentuk akibat
kriteria variabel kenaikan berat badan ibu kilogram. Simpul akhir terbentuk
akibat kriteria variabel kenaikan berat badan ibu kilogram. Pemilahan pertama
dapat dilihat pada Gambar 4.4. Sebanyak data berat badan bayi dipilah
berdasarkan kriteria kenaikan berat badan ibu, yaitu data dengan kenaikan berat
badan ibu kilogram masuk ke dalam simpul akhir dan data dengan
kenaikan berat badan ibu kilogram masuk ke dalam simpul akhir 2.
36

Node 1
X4 <= 7.500
STD = 0.451
Avg = 3.007
N = 90

Terminal Terminal
Node 1 Node 2
STD = 0.361 STD = 0.450
Avg = 2.750 Avg = 3.062
N = 16 N = 74
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar 4.4. Pemilah Pertama

Proses pemilahan terus dilakukan pada simpul berikutnya dan berhenti apabila
tidak terdapat lagi penurunan keheterogenan atau semua nilai y yang ada pada sebuah
simpul adalah sama (homogen), ukuran simpul induk minimum 10 yaitu ukuran
minimum dimana simpul tidak akan dipilah (Steinberg and Colla, 1998), atau hanya
terdapat satu pengamatan pada tiap simpul anak. Pemilahan yang akan menghasilkan
simpul anak yang lebih kecil tidak dipertimbangkan. Pohon regresi yang terbentuk
sebagai hasil dari proses ini dinamakan pohon regresi maksimal (Tmax) secara umum
ditunjukkan pada Gambar 4.5.

commit to user

Gambar 4.5. Model Pohon Regresi Maksimal

Simpul yang berwarna hijau pada Gambar 4.5 merupakan simpul dalam
sedangkan simpul yang berwarna merah merupakan simpul akhir. Pohon regresi
37

maksimal tersebut memiliki 15 simpul dalam dan 16 simpul akhir, dengan kedalaman
pohon regresi sebesar 8 tingkatan. Kedalaman pohon menunjukan jumlah level atau
tingkatan dari pohon regresi yang dihitung dari simpul utama sampai pada simpul
akhir yang terbawah. Pohon regresi maksimal secara detail dapat dilihat pada
Lampiran 3.
Pada pohon regresi yang terbentuk, CART menghitung ringkasan statistik di
setiap simpul-simpul akhir yaitu nilai rata-rata dandigilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id standar deviasi dari variabel
respon. Nilai rata-rata dari simpul akhir merupakan nilai prediksi dari variabel
respon pada kasus simpul terakhir tersebut. Data berat badan bayi dari setiap simpul
akhir pada pohon regresi maksimal dapat dilihat pada Tabel 4.3. Nilai yang terdapat
pada baris terakhir masing-masing kolom merupakan nilai rata-rata dari setiap simpul
akhir. Contoh perhitungan nilai rata-rata dan standar deviasi pada simpul akhir 1
dalam Tabel 4.3 adalah sebagai berikut.
Simpul akhir 1:
Rata-rata

Variansi

Standar deviasi

commit to user

4.2.2 Pemangkasan Pohon Regresi Maksimal


Pemangkasan pohon regresi maksimal menghasilkan 11 sub pohon. Proses
pemangkasan pohon dapat dilihat pada Lampiran 4. Pemangkasan pohon dimulai
dengan mengambil yang merupakan simpul anak kiri dan yang merupakan
simpul anak kanan dari pohon maksimal. Jika diperoleh dua simpul anak dan simpul
induk pada persamaan (2.3) berjumlah 0 atau maka simpul anak dan
38

tersebut dipangkas. Jika pada pohon regresi tidak terpenuhi maka


pemangkasan dimulai dari pohon yang memenuhi .

Tabel 4.3. Data Berat Badan Bayi pada Simpul Akhir


term. term. term. term. term. term. term. term.
1 2 3 4 5 6 7 8
2,60 2,20 3,00 2,25 2,50 2,90 3,50 2,80
2,50 3,00 2,20 2,80 2,80 3,10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2,50 2,70 3,00 3,20 2,90 3,10
2,40 2,60 3,00 2,80 2,50 3,50
2,50 3,00 2,60 2,90 2,35 2,95
2,20 3,10 2,90 3,25 2,30 2,80
3,10 2,70 3,30
3,10 3,80
3,50
2,45 2,20 3,011 2,664 2,908 2,625 3,50 3,169

term. term. term. term. term. term. term. term.


9 10 11 12 13 14 15 16
3,75 3,30 3,25 3,30 2,90 3,40 4,30 2,90
2,30 3,50 3,20 2,70 3,20 3,50 4,25
2,27 3,30 3,00 2,75 3,00 3,30 4,10
2,75 3,60 3,00 2,90 3,10 3,60
2,40 3,30 3,50 3,50 3,60
3,00 2,90 3,00 3,50 3,60
3,00 3,50 3,00 2,95
2,80 2,60 2,65
2,70
3,75 2,724 3,35 3,217 2,838 3,138 3,457 3,456

Simpul maksimal memiliki 15 simpul


commit todalam
user dengan perhitungan selisih jumlah
kuadrat deviasi sebagai berikut.
Simpul 9 (memiliki simpul anak yaitu simpul terminal 5 dan simpul terminal 6 seperti
pada Tabel 4.3)
39

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Perhitungan selisih jumlah kuadrat deviasi pada 14 simpul dalam


lainnya dilakukan dengan cara yang sama dan diperoleh hasil seperti pada Tabel 4.4.
Pada Tabel 4.4 terlihat bahwa semua simpul dalam pohon regresi maksimal tidak
memenuhi sehingga pemangkasan dimulai dari pohon yang memiliki
40

. Pemangkasan pertama terjadi pada simpul 9 karena simpul


9 memiliki nilai selisih jumlah kuadrat deviasi terkecil. Simpul anak dari simpul 9
yaitu simpul akhir 5 dan simpul akhir 6 dipangkas sehingga simpul 9 menjadi simpul
akhir. Pemangkasan pertama menghasilkan 14 simpul dalam dan 15 simpul akhir.
Pada proses pemangkasan kedua, simpul 13 mengalami pemangkasan karena
memiliki selisih jumlah kuadrat deviasi terkecil diantara 13 simpul dalam lainnya.
Simpul anak dari perpustakaan.uns.ac.id
simpul 13 yaitu simpul 14, simpul 15, simpul akhir 12, 13, 14, dan
digilib.uns.ac.id

15 dipangkas sehingga simpul 13 menjadi simpul akhir. Pemangkasan kedua


menghasilkan 11 simpul dalam dan 12 simpul akhir. Proses pemangkasan berlanjut
sampai tidak ada lagi pemangkasan yang mungkin yaitu hanya terdapat 1 simpul
dalam dan 2 simpul anak.

Tabel 4.4. Selisih Jumlah Kuadrat Deviasi pada Proses Pemangkasan Pertama
No. Simpul Dalam No. Simpul Dalam
1 Simpul 3 0,592 9 Simpul 6 0,603
2 Simpul 9 0,241 10 Simpul 5 0,567
3 Simpul 12 1,897 11 Simpul 13 0,295
4 Simpul 14 0,345 12 Simpul 11 0,816
5 Simpul 15 0,381 13 Simpul 10 0,857
6 Simpul 2 0,864 14 Simpul 4 1,079
7 Simpul 8 0,496 15 Simpul 1 1,284
8 Simpul 7 0,833
commit to user

4.2.3 Pohon Regresi Optimal


Setelah dilakukan pemangkasan pohon, langkah selanjutnya adalah pemilihan
pohon regresi optimal. Dari 11 sub pohon yang terbentuk akan dipilih 1 pohon regresi
dengan nilai kesalahan penduga pengganti terkecil. Data uji yang digunakan dapat
dilihat pada Tabel 4.5. Rumus kesalahan penduga sampel uji yaitu
41

dan rumus kesalahan relatif penduga sampel uji

digunakan untuk pemilihan pohon regresi optimal. Nilai kesalahan relatif penduga
sampel uji dari masing-masing sub pohon terlihat pada Tabel 4.6. Nilai rata-rata dari
setiap simpul akhir merupakan nilai prediksi
perpustakaan.uns.ac.id dari variabel respon pada kasus
digilib.uns.ac.id

simpul terakhir tersebut. Nilai dapat dilihat pada Gambar 4.6.

Tabel 4.5. Data Uji


No. Y X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9
1 3,50 35 2 3 12 2 2 1 2 3
2 2,60 26 1 2 15 2 2 3 2 2
3 3,20 35 2 2 10 2 2 1 2 3
4 2,65 25 2 2 14 2 2 2 2 2
5 3,60 35 2 3 10 2 1 1 2 3
6 3,10 25 1 2 8 2 2 2 1 3
7 3,10 40 2 2 15 2 2 2 1 3
8 3,00 29 2 2 12 2 1 1 1 2
9 3,10 31 2 3 12 2 2 2 2 3
10 3,60 24 1 2 10 2 2 2 2 3

Perhitungan kesalahan relatif pada pohon optimal menggunakan penduga sampel uji
sebagai berikut.
Kesalahan penduga sampel uji:
commit to user
42

Rata-rata kesalahan data uji:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Kesalahan relatif penduga sampel uji :

commit to user
Nilai ± pada Tabel 4.6 merupakan nilai penduga kesalahan standar yaitu ukuran
dari ketidakpastian di sekitar tingkat kesalahan sebenarnya (sampel uji) dari pohon
tersebut saat berhadapan dengan data baru. Nilai penduga kesalahan standar
memberikan gambaran ketidakpastian dari penduga tingkat kesalahan. Penduga
kesalahan standar diperoleh menggunakan persamaan (2.10) yaitu
43

Tabel 4.6. Nilai Kesalahan Relatif Penduga Sampel Uji


Sub Jumlah Simpul Kesalahan Relatif
Pohon Akhir Penduga Sampel Uji
1 16 0,945 ± 0,251
2 15 1,011 ± 0,275
3 12 0,955 ± 0,242
4 11 0,924 ± 0,230
5
perpustakaan.uns.ac.id
8 0,895 ± 0,223
digilib.uns.ac.id

6 7 0,895 ± 0,223
7** 5 0,778 ± 0,189
8 4 1,043 ± 0,054
9 3 1,043 ± 0,054
10 2 1,061 ± 0,161
11 1 1,171 ± 0,275
**Optimal

Perhitungan penduga kesalahan standar sebagai berikut.

Berdasarkan data pada Tabel 4.7 diperoleh nilai sebagai berikut

Berdasarkan data pada Tabel 4.3 diperoleh nilai dan sebagai berikut
commit to user
44

Tabel 4.7. Perhitungan

3,1 2,912 0,035 0,001


3,1 2,912 0,035 0,001
3 2,912 0,008 0,000
2,6 3,095 0,245 0,060
2,65 perpustakaan.uns.ac.id
3,095 0,198
digilib.uns.ac.id
0,039
3,1 3,095 0,000 0,000
3,6 3,095 0,255 0,065
3,5 3,456 0,002 0,000
3,2 3,456 0,066 0,004
3,6 3,456 0,021 0,000
jumlah 0,865 0,172

Berdasarkan data pada Tabel 4.8 diperoleh nilai sebagai berikut

commit to user
45

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tabel 4.8. Perhitungan

3,1
0,002 0,000
3,1
0,002 0,000
3
0,021 0,000
2,6
0,297 0,088
2,65
0,245 0,060
3,1
0,002 0,000
3,6
0,207 0,043
3,5
0,126 0,016
3,2
0,003 0,000
3,6
0,207 0,043
jumlah = 1,112 jumlah = 0,025

commit to user

Jadi, nilai penduga kesalahan standar atau ukuran dari ketidakpastian di sekitar
tingkat kesalahan sebenarnya (sampel uji) dari pohon tersebut saat berhadapan
dengan data baru sebesar . Pada Tabel 4.6 dapat ditunjukkan bahwa pohon
regresi optimal yang terpilih adalah pohon regresi yang memiliki kesalahan relatif
penduga sampel uji terkecil sebesar yang berarti nilai kesalahan
prediksi besarnya berat badan bayi saat lahir dari pohon regresi optimal terhadap data
yang dihitung berdasarkan penduga sampel uji berkisar antara sampai .
46

Pohon regresi optimal dapat dilihat pada Gambar 4.6. Pohon yang terpilih
memiliki 4 simpul dalam dan 5 simpul akhir, dengan 4 tingkat kedalaman pohon
regresi. Pada pohon regresi optimal ditunjukkan bahwa dari 9 variabel yang
mempengaruhi berat badan bayi saat lahir, hanya 3 variabel yang membentuk pola
hubungan yaitu variabel usia ibu hamil , kenaikan berat badan ibu dan
status pekerjaan ibu .
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Node 1
X4 <= 7.500
STD = 0.451
Avg = 3.007
N = 90

Node 2 Node 3
X1 <= 28.500 X8 = (1)
STD = 0.361 STD = 0.450
Avg = 2.750 Avg = 3.062
N = 16 N = 74

Terminal Terminal Terminal Node 4


Node 1 Node 2 Node 3 X1 <= 32.500
STD = 0.126 STD = 0.335 STD = 0.407 STD = 0.449
Avg = 2.450 Avg = 2.930 Avg = 2.912 Avg = 3.159
N=6 N = 10 N = 29 N = 45

Terminal Terminal
Node 4 Node 5
STD = 0.399 STD = 0.539
Avg = 3.095 Avg = 3.456
N = 37 N=8

Gambar 4.6. Pohon Regresi Optimal

Pada Gambar 4.6 dapat diketahui bahwa variabel yang menjadi pemilah utama
commit to user

adalah variabel yaitu kenaikan berat badan ibu. Variabel ini memilah 90 data
berat badan bayi menjadi 2 kelompok yaitu sebanyak 16 data dengan kenaikan berat
badan ibu kilogram masuk ke dalam simpul 2, sedangkan 74 data lainnya
dengan kenaikan berat badan ibu kilogram masuk ke dalam simpul 3. Rata-rata
berat badan bayi saat lahir adalah 3,007 kilogram dengan standar deviasi sebesar
0,451.
47

Pada simpul 2, sebanyak 16 data berat badan bayi dipilah lagi berdasarkan
variabel usia ibu hamil menjadi 2 kelompok yaitu sebanyak 6 data berat badan
bayi dengan usia ibu hamil tahun masuk ke dalam simpul kiri yaitu simpul
akhir 1 (sudah homogen) dan 10 data lainnya dengan usia ibu hamil tahun,
masuk ke dalam simpul kanan yaitu simpul akhir 2 (sudah homogen). Rata-rata berat
badan bayi saat lahir adalah 2,750 kilogram dengan standar deviasi sebesar 0,361.
Pada simpulperpustakaan.uns.ac.id
3, variabel status pekerjaan ibu memberi nilai penurunan
digilib.uns.ac.id

keheterogenan yang tinggi sebagai pemilah. Sebanyak 74 data berat badan bayi
dipilah menjadi 2 kelompok yaitu sebanyak 29 data berat badan bayi dengan status
pekerjaan ibu adalah bekerja masuk ke dalam simpul kiri yaitu simpul akhir 3 (sudah
homogen) dan 45 data lainnya dengan status pekerjaan ibu tidak bekerja, masuk ke
dalam simpul kanan yaitu simpul 4. Rata-rata berat badan bayi saat lahir adalah 3,062
kilogram dengan standar deviasi sebesar 0,450.
Pada simpul 4, variabel usia ibu hamil memberi nilai penurunan
keheterogenan yang tinggi sebagai pemilah. Sebanyak 45 data berat badan bayi
dipilah menjadi 2 kelompok yaitu sebanyak 37 data berat badan bayi dengan usia ibu
hamil tahun masuk ke dalam simpul kiri yaitu simpul akhir 4 (sudah
homogen) dan 8 data lainnya dengan usia ibu hamil tahun, masuk ke dalam
simpul kanan yaitu simpul akhir 5 (sudah homogen). Rata-rata berat badan bayi saat
lahir adalah 3,159 kilogram dengan standar deviasi sebesar 0,449.
Pada setiap simpul akhir diketahui bahwa sebanyak 6 data berat badan bayi
masuk ke dalam simpul akhir 1 dengan rata-rata berat badan bayi saat lahir adalah
commit to user
2,450 dan standar deviasi sebesar 0,126. Sebanyak 10 data berat badan bayi masuk ke
dalam simpul akhir 2 dengan rata-rata berat badan bayi saat lahir adalah 2,930 dan
standar deviasi sebesar 0,335. Sebanyak 29 data berat badan bayi masuk ke dalam
simpul akhir 3 dengan rata-rata berat badan bayi saat lahir adalah 2,912 dan standar
deviasi sebesar 0,407. Sebanyak 37 data berat badan bayi masuk ke dalam simpul
akhir 4 dengan rata-rata berat badan bayi saat lahir adalah 3,095 dan standar deviasi
sebesar 0,399. Sebanyak 8 data berat badan bayi masuk ke dalam simpul akhir 5
48

dengan rata-rata berat badan bayi saat lahir adalah 3,456 dan standar deviasi sebesar
0,539.

4.2.4 Pemilihan Pohon Regresi dari Kelompok Data Percobaan


Berdasarkan percobaan yang dilakukan pada 10 kelompok data yang dipilih
secara random ternyata tidak semua kelompok data menghasilkan pohon regresi. Dari
10 kelompok data percobaan, terbentuk 5 pohondigilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
regresi yang memiliki nilai
kesalahan relatif penduga sampel uji. Perhitungan nilai kesalahan relatif penduga
sampel uji dilakukan dengan cara sama seperti perhitungan pada Tabel 4.6 dan
dengan menggunakan software diperoleh hasil seperti terlihat pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9. Pohon Regresi dari Kelompok Data Percobaan


Jumlah Simpul Akhir
Kelompok Kesalahan Relatif
Pohon Pohon
Data Penduga Sampel Uji
Maksimal Optimal
1 17 10 1,045 0,258
2 16 5 0,778 0,189
3 15 7 1,944 0,783
4 21 5 1,499 0,878
5 18 7 1,030 0,179

Pada Tabel 4.9 terlihat bahwa kelompok data ke-2 memiliki nilai kesalahan
relatif penduga sampel uji terkecil yaitu 0,778 0,189. Dengan demikian, kelompok
data ke-2 terpilih sebagai pohon regresi yang digunakan untuk membentuk pola
commit to user
hubungan antara variabel-variabel yang berpengaruh terhadap berat badan bayi saat
lahir di kota Surakarta. Pohon regresi optimal yang terpilih dapat dilihat pada Gambar
4.6.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari pembahasan, dapat disimpulkan bahwa pola hubungan
antara variabel-variabel yang berpengaruh terhadap berat badan bayi saat lahir di kota
Surakarta sebagai perpustakaan.uns.ac.id
berikut: digilib.uns.ac.id

1. jika kenaikan berat badan ibu kilogram dan usia ibu hamil
tahun maka rata-rata berat badan bayi saat lahir sebesar 2,450 kilogram,
2. jika kenaikan berat badan ibu kilogram dan usia ibu hamil
tahun maka rata-rata berat badan bayi saat lahir sebesar 2,930 kilogram,
3. jika kenaikan berat badan ibu kilogram dan status pekerjaan ibu
adalah bekerja maka rata-rata berat badan bayi saat lahir sebesar 2,912 kilogram,
4. jika kenaikan berat badan ibu kilogram, status pekerjaan ibu
tidak bekerja dan usia ibu hamil maka rata-rata berat badan bayi
saat lahir sebesar 3,095 kilogram,
5. jika kenaikan berat badan ibu kilogram, status pekerjaan ibu
tidak bekerja dan usia ibu hamil maka rata-rata berat badan bayi
saat lahir sebesar 3,456 kilogram.
Variabel lainnya yaitu jarak kehamilan , jumlah anak yang dilahirkan ,
penyakit saat kehamilan , ibu menderita anemia , frekuensi pemeriksaan
kehamilan , dan pendidikan ibu tidak berpengaruh secara dominan sehingga
commit to user
tidak masuk ke dalam pola hubungan.

49
50

5.2 Saran
Pada penelitian ini penulis menerapkan metode pohon regresi untuk
menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi berat badan bayi saat lahir. Penelitian
dilakukan hanya di lingkungan Kota Surakarta. Disarankan kepada pembaca yang
tertarik dapat mengembangkan metode ini pada ruang sampel yang lebih besar dan
dapat menambah variabel lain seperti kenaikan berat badan ibu per trimester serta
usia kehamilan saat melahirkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Disarankan kepada ibu-ibu yang sedang hamil di Kota Surakarta untuk


memperhatikan faktor-faktor dominan yang berpengaruh terhadap berat badan bayi
saat lahir untuk mencegah terjadinya BBLR.

commit to user

Anda mungkin juga menyukai