Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN PUSTAKA
2012)
Bayi lahir normal adalah bayi yang lahir cukup bulan, 38-42
minggu dengan berat badan sekitar 2500-3000 gram dan panjang badan
sempurna.
i. Kuku telah agak panjang dan lemas.
j. Genitalia : labia mayora sudah menutupi labia minora (pada
dengan simpul mati lalu mengikat balik tali pusat dengan simpul
kepada ibu.
b. Mempertahankan suhu tubuh bayi segera setelah lahir
1) Mengeringkan tubuh bayi segera setelah lahir
2) Kondisi bayi lahir dengan tubuh basah karena air ketuban
lahir normal dan cukup bulan perlu diberi vitamin K setelah 1 jam
(JNPK-KR, 2012).
Lahir
2.2.1 Faktor lingkungan Internal
Faktor lingkungan internal ini meliputi umur ibu, jarak
1. Umur ibu
Semakin muda dan semakin tua umur seorang ibu yang sedang
Umur muda perlu tambahan gizi yang banyak karena selain digunakan
yang tua perlu energi yang besar juga karena fungsi organ yang makin
dikenal bahwa usia aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-
sekarang kurang dari 2 tahun, bila jarak terlalu dekat , maka rahim dan
kesehatan ibu belum pulih dengan baik. Keadaan ini perlu diwaspadai
perdarahan.
3. Paritas
hidup atau mati, tetapi bukan aborsi. Perempuan yang terlalu banyak
anak, tentu otomatis masuk dalam kategori terlalu sering hamil. Selain
4. Kadar Hemoglobin
dari protein globin dan senyawa bukan protein yang dinamai hem
(Sadikin, 2014).
jaringan, untuk diserahkan dan digunakan oleh sel. Fungsi lain dari
ekskreta yang berbentuk gas yaitu paru – paru. Didalam paru- paru
besi, sehingga lebih dikenal dengan istilah anemia gizi besi. Anemia
dkk, 2012).
multivitamin.
Status gizi ibu pada waktu pembuahan dan selama hamil dapat
mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Selain itu
gizi ibu hamil menentukan berat badan bayi yang dilahirkan, maka
status gizi wanita hamil meliputi evaluasi terhadap faktor resiko, diet,
status gizi ibu hamil. Ukuran antropometri ibu hamil yang paling sering
digunakan adalah kenaikan berat badan ibu hamil dan ukuran lingkar
BBLR. Pengukuran LILA lebih praktis untuk mengetahui status gizi ibu
saja, dan dapat dipakai untuk ibu dengan kenaikan berat badan yang
kembang jaringan lemak dan otot yang tidak berpengaruh banyak oleh
ketelitian 0,1 cm dan ambang batas LILA WUS dengan resiko KEK di
Indonesia adalah 23,5 cm. Apabila kurang dari 23,5 cm, artinya wanita
RI (2000) menetapkan nilai ambang batas LILA WUS dan ibu hamil
pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi baru lahir, bayi baru lahir
dari ibu yang kekurangan gizi dan hidup dalam lingkungan yang miskin
hasil akhir kehamilan. Bila ibu hamil kurus atau gemuk sebelum hamil
akan menimbulkan resiko pada janin terutama apabila peningkatan
melahirkan bayi berat badan rendah (BBLR), namun berat badan bayi
dari ibu hamil dengan berat badan normal atau kurus, lebih
13%, dan pertumbuhan uterus dan payudara 11% (Salmah dkk, 2016).
Ibu hamil harus memiliki berat badan yang normal karena akan
hamil dengan kekurangan zat gizi yang penting bagi tubuh akan
8. Pemeriksaan kehamilan
atas indikasi, serta intervensi dasar khusus (sesuai resiko yang ada),
menyebutkan salah satu faktor penyebab berat bayi lahir tidak normal
Pekerjaan pada ibu hamil dengan beban atau aktivitas yang terlalu
menimbulkan resiko pada ibu ( gizi kurang atau KEK dan anemia) atau
pada janin (BBLR). Contoh aktivitas yang beresiko bagi ibu hamil
3. Tingkat pendidikan
di masa lalu.
4. Pengetahuan gizi
akan memberikan gizi yang cukup bagi bayinya. Hal ini terlebih lagi
rasanya tidak mau diisi, mual dan rasa yang tidak karuan. Walaupun
Banyumas. Hasil Penelitian: rata-rata kadar HB pada ibu hamil trimester tiga
yaitu 11 mmHg, rata-rata lingkar lengan atas pada ibu hamil sebesar 24,91cm
dan rata-rata berat badan lahir bayinya sebesar 2981 gram. Ada pengaruh
yang nyata nilai LILA terhadap berat badan lahir bayi (p-value 0,030) dan
tidak ada pengaruh kadar HB terhadap berat badan lahir bayi (p-value 0,667).
Karanganyar. Hasil penelitian tidak ada pengaruh yang nyata antara usia,
jarak kehamilan, gravida kadar Hb ibu hamil trimester tiga terhadap berat
badan lahir bayi dengan nilai signifikansi pada faktor usia ibu 0,300 > 0,05,
jarak kehamilan 0,493 > 0,05, gravida 0,341> 0,05 dan kadar Hb 0,337 >
0,05. Ada pengaruh yang nyata antara status gizi ibu hamil terhadap berat
BBLR sebesar 39.6%, diantaranya pada umur ibu (42.6%) < 25 tahun dan
dan (46.2%) ibu yang merokok. Ditemukan ada tidak ada hubungan
bermakna antara umur Ibu bersalin dengan Kejadian BBLR (ρ = 0,444), ada
(tidak ada hubungan antara merokok dan kejadian BBLR (ρ = 0,286) dan
dilakukan. Pada penelitian ini variable independen yang diteliti adalah umur,
status gizi dan paritas, sedangkan variabel dependen yaitu berat badan bayi
Bagan 2.1
Kerangka Konsep
Umur