Anda di halaman 1dari 3

PEMBAKARAN MASJID SEBAGAI CONTOH

PENYIMPANGAN TERHADAP NILAI PANCASILA


SILA 1
Komentar serta penjelasan dari gambar :

Gambar tersebut terkait dengan kasus kekerasan yang mewarnai perayaan Idul Fitri.
Sekolompok orang menyerang umat islam yang sedang melaksanakan sholat idul fitri disalah satu
halaman kantor di Papua . Massa yang datang melempari jamaah yang sedang sholat,sambil teriak
“bubarkan!”dan membakar masjid. Jelas disini sudah terjadi pelanggaran terhadap sila pertama dalam
Pancasila yang bunyinya “ketuhanan yang maha esa”, yang didalamnya terkandung nilai-nilai yang salah
satunya adalah mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.

Maka dari sini kita bisa katakan bahwa belum maksimalnya implementasi nilai-nilai luhur
Pancasila yang diharapakan kita mampu untuk mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan
Yang Maha Esa dan Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Nilai ketuhanan memiliki arti adanya pengakuan akan kebebasan untuk memeluk agama,
menghormati kemerdekaan beragama, tidak ada paksaan serta tidak berlaku diskriminatif antar umat
beragama, namun yang terjadi di masyarakat malah sebaliknya yaitu sikap intoleran terhadap salah satu
agama. Melakukan sesuatu yang bersifat diskrimnatif dan kekerasan yang mengakibatkan terganggunya
dan rusaknya tempat ibadah.

Penyebab terjadinya kasus ini karena masih kurangnya toleransi antar umat beragama,
rendahnya pemahaman masyarakat tentang kebebasan beragama dan keadaan masayakat Indonesia
yang multicultural sehingga rawan konflik serta kurangnya penghayatan terhadap sila pertama dalam
Pancasila.

Kebebasan warga negara Indonesia untuk memeluk agama dan kepercayaannya serta beribadat
menurut agama dan kepercayaannya dijamin oleh Pasal 28 E ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945
berbunyi 'Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya...' Berikutnya Pasal 29
ayat (2) UUD 1945 menyatakan 'Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.'

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia kembali menegaskan bahwa,
'Setiap orang bebas memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu. Selain itu Negara menjamin kemerdekaan setiap orang memeluk agamanya masing-
masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.'

Solusinya yaitu menanamkan sikap saling menghormati antara pemeluk agama yang berbeda,
membangun kerukunan antar pemeluk agama baik yang seagama maupun bukan, menanamkan
toleransi beragama dalam menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing,
dan menghilangkan sikap diskriminasi di dalam kehidupan bermasyarakat, serta menghayati dan
menanamkan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila utamanya sila “Ketuhanan yang Maha Esa”.
Sehingga kasus penyerangan ini tidak terulang lagi dikemudian hari dan Indonesia bias menjadi negara
yang aman tanpa adanya kekerasan dan diskriminasi.

Anda mungkin juga menyukai