Tugas PKWN
Tugas PKWN
Undang-Undang Kewarganegaraan
Disusun Oleh :
Naufal Arkan
30.0568
Jatinangor
2020
Daftar Isi
Cover …………………………………………………………………………....……… i
Daftar Isi ……………………………………………………………………….........….... ii
Kata Pengantar ………………………………………………………….........…………. 3
I Pendahuluan ………………………………………………………..…..........…..…….. 4
I.I Latar Belakang …………………………………………………........………… 4
I.II Rumusan Masalah ……………………………………........…………………...5
I.III Tujuan Pembahasan ………………………………......…………………….…5
II. Pembahasan ……………………………………………………………..........…..……6
II.I Pengertian Hak , Kewajiban Dan Warga Negara ………………...…………….6
II.II Kedudukan Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut UUD 1945…...……11
Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia………………………….... 12
Hak dan Kewajiban warga Negara Indonesia Berdasarkan UUD
1945…............................................................................................................ 13
II.III Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 Dan Hubungan Dengan Warga Negara…….15
II.IV Pasal 30 Ayat 1 UUD 1945 Dan Hubungan Dengan Warga Negara……..16
II.V Pelaksanaan Pasal 27 Ayat 2 dan Pasal 30 ayat 1 UUD 1945 …………...18
III. Penutup ……………………………………………………………………………….20
Kesimpulan ……………………………………………………...…….......…….…,.........20
Saran ……………………………………………………………………….........………..21
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “ Hak
Dan Kewajiban Warga Negara Menurut UUD 1945 Dan Undang-Undang Kewarganegaraan“.
Pada makalah ini kami banyak mengambil dari berbagai sumber dan refrensi dan pengarahan
dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih
sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penyusunan menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini sangat jauh dari sempurna, untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan
laporan ini.
Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat
PENDAHULUAN
Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain, sehingga dalam praktik
harus dijalankan dengan seimbang. Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk
didapatkan oleh individu dalam pelaksanaan peran sebagai anggota warga Negara guna
mendapat pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut. Jika hak dan
kewajiban tidak berjalan secara seimbang dalam praktik kehidupan maka akan terjadi suatu
ketimpangan yang akan menimbulkan gejolak masyarakat dalam kehidupan individu baik dalam
Pada zaman ini sering terlihat ketimpangan antara hak dan kewajiban, terutama dalam bidang
lapangan pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak bagi setiap warga Negara serta peran
warga Negara dalam memperkuat pertahanan dan menjaga keamanan Negara. Pasal 27 ayat 2
UUD 1945 menjelaskan bahwa “Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan” dan Pasal 30 ayat 1 UUD 1945 menjelaskan bahwa “Tiap-tiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara”.
Secara garis besar dapat dijelaskan bahwa pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak
merupakan hak untuk setiap warga Negara sebagai tanda adanya perikemanusiaan. Memperkuat
pertahanan dan menjaga keamanan Negara juga merupakan hak dan kewajiban setiap warga
Negara sebagai wujud dari sikap bela Negara. Sikap bela Negara dapat diartikan bahwa setiap
warga Negara harus ikut serta dalam menjaga kedaulatan Negara walaupun nyawa sebagai
taruhannya.
Pada era globalisasi ini sering terlihat tingginya tuntutan hak tanpa diiimbangi dengan
kewajiban. Oleh karena itu diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca dapat mengerti hak
dan kewajiban warga negara Indonesia lalu melaksanakan hak dan kewajibannya secara
berimbang.
1. Bagaimana kedudukan hak dan kewajiban warga negara menurut UUD 1945?
2. Bagaimana Pasal 27 ayat 2 dan Pasal 30 ayat 1 dan hubungan dengan warga negara?
3. Seperti apa pelaksanaan Pasal 27 ayat 2 dan Pasal 30 ayat 1 dalam kehidupan warga
Negara Indonesia?
1. Memahami kedudukan hak dan kewajiban warga negara menurut UUD 1945
2. Mengetahui Pasal 27 ayat 2 dan Pasal 30 ayat 1 dan hubungan dengan warga negara
3. Mengetahui pelaksanaan Pasal 27 ayat 2 dan Pasal 30 ayat 1 dalam kehidupan warga
Negara Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
Hak adalah segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh individu
sebagai anggota warga negara sejak masih berada dalam kandungan. Hak pada umumnya didapat
2. Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.
3. Setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam
pemerintahan.
4. Setiap warga negara bebas untuk memilih, memeluk dan menjalankan agama dan
6. Setiap warga negara berhak mempertahankan wilayah negara kesatuan Indonesia atau
7. Setiap warga negara memiliki hak sama dalam kemerdekaan berserikat, berkumpul
mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan sesuai undang-undang yang berlaku.
Kewajiban adalah segala sesuatu yang dianggap sebagai suatu keharusan / kewajiban
untuk dilaksanakan oleh individu sebagai anggota warga negara guna mendapatkan hak yang
pantas untuk didapat . Kewajiban pada umumnya mengarah pada suatu keharusan / kewajiban
bagi individu dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna mendapat
1. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela,
2. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh
3. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum
4. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum
5. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun
bangsa agar bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik.
· Membayar pajak.
2. Pasal yang menyatakan HAK dan KEWAJIBAN warga Negara dalam UUD 1945 :
· Pasal 26 ayat 1 yang menjadi warga Negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli
dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga
Negara pada ayat 2, syarat –syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dgn undang-
undang.
· Pasal 27 ayat 1 bahwa segala warga Negara bersamaan kedudukan nya didalam
hukum dan pemerintahan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak
ada kecualinya. Pada ayat 2 disebutkan bahwa tiap-tiap warga Negara berhak atas
· Pasal 30 ayat 1 bahwa hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam
pembelaan negara dan ayat 2 mengatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan UU.
Warga Negara adalah penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh Pemerintah Negara
tersebut dan mengakui Pemerintahnya sendiri. Adapun pengertian penduduk menurut Kansil
adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh peraturan negara
yang bersangkutan, diperkenankan mempunyai tempat tinggal pokok (domisili) dalam wilayah
negara itu.
Pengertian warga negara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) adalah sebuah
penduduk sebuah negara atau bangsa berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya,
yang mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga dari negara itu. Sedangkan
menurut Dr. A.S. Hikam (2000), adalah anggota dari sebuah komunitas yang membentuk itu
sendiri.
Beberapa pengertian tentang warganegara juga diatur oleh UUD 1945, pasal 26
menyatakan : “ warga negara adalah bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan
undang-undang sebagai warga negara”. Pasal 1 UU No. 22/1958, dan UU Np. 12/2006 tentang
warga negara RI adalah orang yang berdasarkan perundang-undangan dan atau perjanjian-
perjanjian dan atau peraturan yang berlaku sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sudah menjadi
Warga negara dari suatu negara merupakan pendukung dan penanggung jawab kemajuan
dan kemunduran suatu negara. Oleh karena itu, seseorang yang menjadi anggota atau warga
suatu negara haruslah ditentukan oleh UU yang dibuat oleh negara tersebut.
Sebelum negara menentukan siapa yang menjadi warga negara, maka negara harus
mengakui bahwa setiap orang berhak memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di
wilayah negara dan meninggalkannya serta berhak kembali sebagaimana diatur pasal 28 E ayat
(1) UUD 1945. Pernyataan ini berarti bahwa orang-orang yang tinggal dalam wilayah negara
a. Warga negara Indonesia, adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang
b. Penduduk, yaitu orang-orang asing yang tinggal dalam negara bersifat sementara sesuai
dengan visa (surat ijin untuk memasuki suatu negara dan tinggal sementara yang diberikan oleh
pejabat suatu negara yang dituju) yang diberikan negara melalui kantor imigrasi.
Adapun untuk menentukan siapa-siapa yang menjadi warga negara, digunakan 2 kriterium.
1. Kriterium kelahiran
a. Kriterium kelahiran menurut asas keibubapaan atau disebut pula Ius Sanguinis. Di
dalam asas ini, seseorang memperoleh kewarganegaraan suatu negara berdasarkan asas
b. Kriterium kelahiran menurut asas tempat kelahiran atau Ius Soli. Di dalam asas ini,
dilahirkan, meskipun orang tuanya bukan warga negara dari negara tersebut.
Kedua prinsip kewarganegaraan ini digunakan secara bersama dengan mengutamakan
salah satu, tetapi tanpa meniadakan yang satu. Konflik antara Ius Soli dan Ius Sanguinis akan
kewarganegaraan sama sekali (a-patride). Berhubungan dengan itu, maka untuk menentukan
kewarga negaraan seseorang digunakan 2 stelsel kewarganegaraan (di samping kedua asas di
atas), yaitu stelsel aktif dan stelsel pasif. Pelaksanaan kedua stelselo ini kita bedakan dalam:
· Hak Opsi, ialah hak untuk memiliki kewarganegaraan (pelaksanaan stelsel aktif);
· Hak Reputasi, ialah hak untuk menolak kewarganegaraan (pelaksana stelsel pasif).
Adalah suatu proses hukum yang menyebabkan seseorang dengan syarat-syarat tertentu
2.2 Kedudukan Hak dan Kewajiban Warga Negara Menurut UUD 1945
keterbatasan serta tanggung jawab terhadap keluarga, masyarakat, lingkungan, serta negara.
Begitu pula dengan diri kita, yang memiliki berbagai peran yaitu sebagai anak, orang
tua, pelajar, guru, dan lain sebagainya,yang mana dari masing-masing ini memiliki tanggung
yang beranekaragam, baik itu dari suku, budaya, agama, kelompok, serta adat istiadat. Dari
keragaman terebut diharapkan setia warga negara memiliki rasa toleransi dengan perbedaan
tersebut, agar terciptanya keadaan masyrakat yang aman, tentram, serta damai.
Oleh sebab itu, seharusnya negara harusnya berlaku bijak dengan mengunakan asas
persamaan derajat, harkat, dan martabat bagi seluruh lapisan masyarakat, sehingga mampu
terciptanya rasa keadailan serta adanya persamaan derajat untuk setiap warga negara.
Dalam kita menjalani kehidupan berbangsa serta bernegara, setiap warga negara
Begitu juga antara warga negara dengan warga negara yang lain yang memiliki
ikatan khusus dan ada hukum yang mengaturnya. Oleh sebab itu, dalam UUD 1945 juga
Sebelum adanya hak serta kewajiban yang secara sah diakui, setiap warga negara
dijadikan alat sebagai untuk mencapai tujuan penyelengggara negara atau pihak yang
berkuasa. Oleh karena itu, perlu adanya perjuangan dari rakyat untuk mendapatkan
politik, sosial, pendidikan, serta kebebasan rohani serta kebebasan secara pribadi.
Kebebasan, hak, serta kewajiban setiap warga negara Indonesia ataupun warga negara asing
Namun, tidak boleh melebihi batas kewajaran dalam pengertian bahwa harus
mengerti kebutuhan rakyat banyak, batasan dalam keselamatan negara, batasan dalam
Persamaan atas kedudukan warga negara Indonesia dilandaskan oeh UUD 1945 serta
kebudayaan dalam bangsa dan negara Indonesia. Dengan kultur masyarakat setempat,
persamaan terhadap kedudukan tersebut telah timbul, dimana pada awalnya mempunyai
kesamaan, semisal sikap ramah tamah, gotong royong, adanya kerelaan berkorban untuk
2.2.2 Hak dan Kewajiban warga Negara Indonesia Berdasarkan UUD 1945
Hak serta kewajiban muncul karena adanya persamaan dalam kedudukan antar warga
negara Indonesia dalam kita berbangsa serta bernegara. Hak merupakan sebuah kebutuhan
seseorang agar dapat mealukan sesuatu secara bebas namun diatur oleh sebuh hukum. Dari
penjelasan diatas dapat dibedakan antar pengertian hak asasi manusia dengan hak warga
negara.
Hak asasi manusia ialah hak yang sudah ada atau sudah melekat semenjak ia lahir
dan dijamin oleh negara, hak asasi manusia bersifat universal yang tidak diatur oleh negara,
Hak warga negara ialah hak yang yang ditetapkan pada konstitusi negara sehingga
hak yang dimiliki oleh seorang warga negara hanya bisa dipergunakan di negara yang
bersangkutan. Seperti, hak antara warga negara Indonesia dengan Singapura berbeda.
Kewajiban ialah sebuah pemisah yang disebebkan adanya interaksi antara sesama
individu atau manusia, manusia dengan golongan (masyarakat), ataupun manusia dengan
negara. Seperti, negara memiliki kewajiban untuk memberi jaminan kepada setiap warga
Kewajiban seorang warga negara adalah sebuah hak negara. Contohnya, setiap warga
negara memiliki kewajiban untuk membela tanah air Indonesia. Hak serta kewajiban setiap
warga negara Indonesia diatur dalam UUD 1945 pasal 27 ayat 1 yang berbunyi “…seg ala
warga negara bersama kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan serta wajib
Pasal ini menjelaskan bahwa dalam memperoleh persamaan kedudukan dalam sebuah
hukum serta pemerintahan ialah hak bagi setiap warga negara Indonesia. Namun ada pula
kewajiban bagi setiap warga negara Indonesia ialah menjunjung hukum dan pemerintahan
Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan
dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan“. Pasal tersebut menjelaskan bahwa setiap
individu sebagai anggota warga negara berhak untuk mendapatkan pekerjaan serta
pendapatan yang akan digunakan dalam pemenuhan kehidupan yang layak. Penghidupan
yang layak diartikan sebagai kemampuan dalam melakukan pemenuhan kebutuhan dasar,
Pada era globalisasi ini sering terlihat tingginya angka akan tuntutan hak t anpa
diimbangi dengan kewajiban. Disisi lain, masih terdapat pula hak yang kian tak bersambut
dengan kewajiban yang telah dilakukan. Kedua hal tersebut merupakan pemicu terjadinya
ketimpangan antara hak untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak dengan
Tingginya angka akan tuntutan hak tanpa diimbangi dengan kewajiban, pada
umumnya disebabkan oleh adanya sifat malas dan kurangnya kemampuan dalam suatu
bidang pekerjaan. Sifat malas tersebut dapat menghambat individu sebagai tenaga kerja
untuk menjadi lebih produktif dan inovatif yang menyebabkan tertundanya penghidupan
yang layak, sedangkan kurangnya kemampuan memicu pola pikir individu menjadi
pesimistis yang menyebabkan individu tidak dapat bergerak kearah tingkat kehidupan yang
lebih layak.
Hak yang tak kunjung bersambut atas pelaksanaan kewajiban yang telah dilakukan,
pada umumnya disebabkan oleh kurangnya perhatian baik dari pihak pemerintah maupun
swasta atas upah yang tidak sesuai dengan pelaksanaan kewajiban yang telah dilakukan.
Hal tersebut, dapat memicu gejolak masyarakat atas terjadinya ketimpangan akan
hak dengan kewajiban. Gejolak masyarakat timbul akibat adanya rasa ketidakpuasan
terhadap ketimpangan tersebut yang menyebabkan timbulnya berbagai demo hingga mogok
kerja. Fenomena tersebut merupakan hal yang seharusnya tidak perlu dijumpai dalam
kehidupan kewarganegaraan.
2.4 Pasal 30 Ayat 1 UUD 1945 Dan Hubungan Dengan Warga Negara
Pasal 30 ayat 1 UUD 1945 menyatakan bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara”. Ketentuan mengenai hak
dan kewajiban dalam usaha pertahanan dan keamanan negara merupakan implementasi dari
ketentuan Pasal 27 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
yang menyatakan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara. Oleh sebab itu, setiap warga negara tanpa kecuali mempunyai hak dan
Adanya ketentuan ini didasarkan pada pemikiran bahwa sistem pertahanan dan
keamanan negara yang dianut negara Indonesia adalah sistem pertahanan dan keamanan
rakyat semesta. Dalam sistem ini seluruh komponen bangsa terlibat dan mempunyai
peranan, yaitu rakyat sebagai kekuatan pendukung sedangkan TNI dan Kepolisian sebagai
kekuatan utama.
Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengenai
usaha pertahanan dan keamanan negara sebagaimana tercantum dalam Pasal 30 ayat (2)
Pasal 30 ayat (2) : “Usaha pertahanan dan keamanan negara dilak-sanakan melalui sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian
Negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan
pendukung.”
merebut dan mem-pertahankan kemerdekaan. Salah satu faktor penting suksesnya revolusi
bersatu padunya kekuatan rakyat dan kekuatan militer dan polisi Indonesia. Dalam
dikenal dengan nama sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta yang berlaku hingga
saat ini.
Atas dasar pengalaman sejarah tersebut, sistem pertahanan dan keamanan rakyat
Tahun 1945 dengan maksud untuk lebih mengukuhkan keberadaan sistem tersebut.
Kedudukan rakyat dan TNI serta Kepolisian Republik Indonesia dalam usaha pertahanan
dan keamanan negara makin dikukuhkan, yakni rakyat sebagai kekuatan pendukung dan
TNI serta Kepolisian Republik Indonesia sebagai kekuatan utama. Rumusan itu menjadi
salah satu ciri khas sistem pertahanan dan keamanan Indonesia yang bersifat semes ta, yang
melibatkan seluruh rakyat warga negara, wilayah dan sumber daya nasional secara aktif,
Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan
dengan undang-undang sebagai warga negara. Bunyi ayat 2 pasal 27 tersebut secara teori
telah dijelaskan dalam UUD 1945, namun secara praktik belum dapat dikatakan bahwa
pelaksanaan akan pasal tersebut telah dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut dapat dilih at
dari tingginya tingkat pengangguran dan warga negara dengan tingkat kehidupan yang
kurang layak.
pendidikan dan kemampuan. Hal tersebut merupakan pemicu terbesar dari tingginya tingkat
Pasal 30 ayat 1 UUD 1945 menyatakan bahwa: “Tiap-tiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara”. Maksud dari pasal 30 ayat 1
UUD 1945 disini menjelaskan bahwa setiap warga negara Indonesia mempunyai hak yang
sama yaitu hak untuk ikut serta dalam menjaga pertahanan dan keamanan negara. Yang
Berarti warga negara diharuskan supaya bisa turut serta dalam usaha mempertahanan negara
dari gangguan ancaman baik itu dari luar maupun dari dalam negeri.
Sebagai warga negara Indonesia, kita dapat melakukan hal sederhana namun nyata
dalam mewujudkan bela negara. Antara lain yaitu dengan menciptakan kerukunan dan
harmonis dalam segala lingkungan, kesadaran untuk mentaati tata tertib dan mematuhinya,
membayar pajak tepat pada waktunya, menggunakan fasilitas dengan baik dan tidak
merusak fasilitas, serta mendukung aparat pemerintahan dalam menjalankan tugas untuk
mempertahankan negara.
Kesadaran bela negara merupakan hal yang penting yang harus dimiliki oleh setiap
warga negara. Seperti yang dikatakan oleh Menteri Pertahanan RI, Ryamizard Ryacudu
bahwa kesadaran bela negara penting untuk ditanamkan kepada seluruh warga negara
sebagai bentuk Revolusi Mental sekaligus membangun daya tangkal bangsa sehingga bisa
mewujudkan pertahanan nasional yang kuat dalam menghadapi kompleks ancaman yang
dapat terjadi di Indonesia. Dengan adanya kesadaran, hal tersebut dapat mendorong warga
Dalam usaha untuk memperdalam bela negara, Presiden Joko Widodo menandatangai
Inpres (Instruksi Presiden) Nomor 8 Tahun 2018, pada tanggal 18 September 2018, tentang
Rencana Aksi Bela Negara (RAN) Tahun 2018-2019 yang dilaksanakan oleh seluruh pejabat
negara dan juga mengikutsertakan masyarakat dan pelaku usaha sesuai dengan peratur an
melalui 3 tahap yaitu, (1) sosialisasi, harmonisasi, sinkronisasi, koordinasi, dan evaluasi, (2)
PENUTUP
KESIMPULAN
Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh
individu sebagai anggota warga negara sejak masih berada didalam kandungan, sedangkan
sebagai anggota warga negara guna mendapat pengakuan akan hak yang sesuai dengan
pelaksanaan kewajiban tersebut. Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu
Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Pasal tersebut menjelaskan bahwa setiap
individu sebagai anggota warga negara berhak untuk mendapatkan pekerjaan serta
kehidupan yang layak dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Lapangan
pekerjaan merupakan sarana yang dibutuhkan guna menghasilkan pendapatan yang akan
digunakan dalam pemenuhan kehidupan yang layak. Penghidupan yang layak diartikan
sandang, dan papan.” dan Pasal 30 ayat 1 UUD 1945 menjelaskan bahwa “Tiap-tiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara”. Memperkuat
pertahanan dan menjaga keamanan Negara juga merupakan hak dan kewajiban setiap warga
Hak dan kewajiban merupakan suatu instrumen yang saling terkait, sehingga
pelaksanaan hal tersebut harus dilakukan secara seimbang agar tidak terjadi ketimpangan