Anda di halaman 1dari 5

Menurut Townsend, M.

C (1998) perencanaan dan rasionalisasi untuk mengatasi masalah keperawatan pada anak dengan
gangguan perkembangan pervasife autisme antara lain:

No. Diagnosa keperawatan Tujuan dan KH Intervensi Rasional


1. Resiko terhadap mutilasi diri Tujuan: 1. Jamin keselamatan anak 1. Perawat bertanggun
Pasien akan dengan memberi rasa aman, jawab untuk menjamin
mendemonstrasikan lingkungan yang kondusif untuk keselamatan anak)
perilaku-perilaku mencegah perilaku merusak diri
alternative 2. Kaji dan tentukan penyebab 2. pengkajian kemungkinan
(misalnya memulai perilaku – perilaku mutilatif penyebab dapat memilih
interaksi antara diri sebagai respon terhadap cara /alternative pemecahan
dengan perawat) kecemasan yang tepat
sebagai respons
terhadap 3. Pakaikan helm pada anak 3. Untuk menjaga bagian-
kecemasan dengan untuk menghindari trauma saat bagian vital dari cidera
kriteria hasil: anak memukul-mukul kepala,
sarung tangan untuk mencegah
1. Rasa gelisah menarik – narik rambut,
dipertahankan pemberian bantal yang sesuai
pada tingkat anak untuk mencegah luka pada
merasa tidak ekstremitas saat gerakan- 4. Rasional : Untuk dapat
memerlukan gerakan histeris bisa lebih menjalin
perilaku-perilaku hubungan saling percaya
mutilatif diri 4. Temani anak untuk dengan pasien
2. Pasien memulai membentuk kepercayaan satu
interaksi antara anak dirawat oleh satu perawat
diri dan perawat 5. Dalam upaya untuk
apabila merasa 5. Tawarkan pada anak untuk menurunkan kebutuhan
cemas menemani selama waktu - pada perilaku-perilaku
waktu mening-katnya mutilasi diri dan
kecemasan agar tidak terjadi memberikan rasa aman
mutilasi
2. Kelemahan interaksi sosial Tujuan : 1. Jalin hubungan satu – satu 1. Interaksi staf dengan
Anak akan dengan anak untuk pasien yang konsisten
mendemonstrasikan meningkatkan keper-cayaan meningkatkan pembentukan
kepercayaan pada 2. Berikan benda-benda yang kepercayaan
seorang pemberi dikenal (misalnya: mainan 2. Benda-benda ini
perawatan yang kesukaan, selimut) untuk memberikan rasa aman
ditandai dengan memberikan rasa aman dalam dalam waktu-waktu aman
sikap responsive waktu-waktu tertentu agar anak bila anak merasa distres
pada wajah dan tidak mengalami distress
kontak mata dalam 3. Sampaikan sikap yang hangat, 3. Karakteristik-karakteritik
waktu yang dukungan, dan kebersediaan ini meningkatkan
ditentukan dengan ketika anak berusaha untuk pembentukan dan
kriteria hasil: memenuhi kebutuhan – mempertahankan hubungan
1. Anak mulai kebutuhan dasarnya untuk saling percaya
berinteraksi meningkatkan pembentukan
dengan diri dan dan mempertahankan
orang lain hubungan saling percaya
2. Pasien 4. Lakukan dengan perlahan-
menggunakan lahan, jangan memaksakan 4.Pasien autisme dapat
kontak mata, sifat interaksi-interaksi, mulai merasa terncam oleh suatu
responsive pada dengan penguatan yang positif rangsangan yang gencar
wajah dan pada kontak mata, perkenalkan pada pasien yang tidak
perilaku-perilaku dengan berangsur-angsur terbiasa
nonverbal lainnya dengan sentuhan, senyuman ,
dalam berinteraksi dan pelukan
dengan orang lain 5. Dengan kehadiran anda beri 5. Kehadiran seorang yang
3. Pasien tidak dukungan pada pasien yang telah terbentuk hubungan
menarik diri dari berusaha keras untuk saling percaya dapat
kontak fisik membentuk hubungan dengan memberikan rasa aman
dengan orang lain orang lain dilingkungannya
3. Kerusakan komunikasi verbal dan Tujuan : 1. Pertahankan konsistensi tugas 1. Hal ini memudahkan
non verbal Anak akan staf untuk memahami tindakan- kepercayaan dan
membentuk tindakan dan komunikasi anak kemampuan untuk
kepercayaan memahami tindakan-
dengan seorang tindakan dan komunikasi
pemberi perawatan pasien
ditandai dengan 2. Antisipasi dan penuhi 2. Pemenuhan kebutuhan
sikap responsive kebutuhan-kebutuhan anak pasien akan dapat
dan kontak mata sampai kepuasan pola mengurangi kecemasan
dalam waktu yang komunikasi terbentuk anak sehingga anak akan
telah ditentukan dapat mulai menjalin
dengan kriteria komunikasi dengan orang
hasil: lain dengan asertif
1. Pasien mampu 3. Teknik-teknik ini
berkomunikasi 3. Gunakan tehnik validasi digunakan untuk
dengan cara yang konsensual dan klarifikasi untuk memastikan akurasi dari
dimengerti oleh menguraikan kode pola pesan yang diterima,
orang lain komunikasi menjelaskan pengertian-
2. Pesan-pesan pengertian yang
nonverbal pasien tersembunyi di dalam pesan
sesuai dengan
pengungkapan 4. Gunakan pendekatan tatap 4. Kontak mata
verbal muka berhadapan untuk mengekspresikan minat
3. Pasien memulai menyampaikan ekspresi- yang murni terhadap dan
berinteraksi verbal ekspresi nonverbal yang benar hormat kepada seseorang
dan non verbal dengan menggunakan contoh
dengan orang lain

4. Gangguan identitas diri/pribadi Tujuan: 1. Fungsi pada hubungan satu- 1. Interaksi pasien staf
Pasien akan satu dengan anak meningkatkan pembentukan
menyebutkan data kepercayaan
bagian-bagian tubuh 2. Membantu anak untuk 2. Kegiatan-kegiatan ini
diri sendiri dan mengetahui hal-hal yang dapat meningkatkan
bagian-bagian tubuh terpisah selama kegiatan- kewaspadaan anda
dari pemberi kegiatan perawatan diri, seperti terhadap diri sebagai
perawatan dalam berpakaian dan makan sesuatu yang terpisah dari
waktu yang orang lain
ditentukan untuk 3. Jelaskan dan bantu anak
mengenali fisik dan dalam menyebutkan bagian- 3. Kegiatan-kegiatan ini
emosi diri terpisah bagian tubuhnya dapat meningkatkan
dari orang lain saat kewaspadaan anak
pulang dengan terhadap diri sebagai
kriteria hasil: sesuatu yang terpisah dari
1. Pasien mampu orang lain
untuk
membedakan 4. Tingkatkan kontak fisik secara 4. Bila gerak isyarat ini
bagian-bagian dari bertahap demi tahap, dapat diintepretasikan
tubuhnya dengan menggunakan sentuhan untuk sebagai suatu ancaman
bagian-bagian dari menjelaskan perbedaan- oleh pasien
tubuh orang lain perbedaan antara pasien
2. Pasien dengan perawat. Berhati-hati
menceritakan dengans entuhan sampai
kemampuan untuk kepercayaan anak telah
memisahkan diri terbentuk
dari lingkungannya
dengan 5. Tingkatkan upaya anak untuk 5. Dapat memberikan
menghentikan mempelajari bagian-bagian dari gambaran tentang bentuk
ekolalia batas-batas tubuh dengan tubuh dan gambaran diri
(mengulangi kata- menggunakan cermin dan pada anak secara tepat
kata yang di lukisan serta gambar-gambar
dengar) dan dari anak
ekopraksia
(meniru gerakan-
gerakan yang
dilihatnya)

Anda mungkin juga menyukai