Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 1

SISTEM BANGUNAN

JENIS - JENIS LAMPU DAN SPESIFIKASINYA

SHAFIRA MAYLA SUWARNO

1812122023

PROGAM STUDI DESAIN INTERIOR

FAKULTAS SENI RUPA

INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA

2019
5 Jenis Lampu dan Spesifikasinya

1. Lampu Pijar atau Lampu Incandenscent

Spesifikasi :

 Karakteristik

Jenis lampu incandenscent ini biasa disebut lampu pijar, lampu pijar akan
memancarkan cahaya ketika ada arus listrik melewati filamen kawat pijar pada
lampu dan kemudian memanasi filamen tersebut. Pembuatan lampu pijar juga
didasarkan pada beberapa faktor, yaitu temperatur filamen, campuran gas yang
diisikan, efficacy (im/W), dan umur lampu.
Tahanan filamen tungsten akan semakin tinggi jika temperatur naik, sehingga
kenaikan tegangan akan mengakibatkan menaiknya tahanan yang juga akan terjadi
sedikit kenaikan arus yang mengalir. Tahanan filamen kira-kira seperempat belas
dari keadaan temperatur normal dalam keadaan dingin. Salah satu yang perlu
diperhatikan dalam karakteristik lampu pijar ini adalah pengaruh perubahan
tegangan terhadap lampu.

 Prinsip Kerja

Prinsip kerja dari lampu pijar tersebut adalah dengan cara menghubung
singkat listrik pada filamen carbon (C) sehingga terjadi arus hubung singkat pada
yang mengakibatkan timbul panas. Panas yang terjadi dibuat hingga suhu tertentu
sampai mengeluarkan cahaya.

 Konstruksi
Lampu ini memiliki beberapa bagian dalam konstruksinya yaitu,
a. Brass Base : berbentuk spiral, tahan panas dan korosi, berfungsi
sebagai penghubung lampu dengan fitting.
b. Fillament Stem Base : sebagai pembungkus kawat filamen, isolator, dan
pondasi dasar filamen. Berbahan dasar kaca sangat kuat terhadap panas.
c. Fillamaent Stem : berfungsi sebagai penopang posisi filamen kawat
shingga tetap tegak berdiri, sehingga performa lampu tetap terjaga.
d. Lamp Gasess : Gas murni yang yang digunakan utuk mengisi ruangan
udara di dalam tabung kaca, biasanya diisi oleh gas aragon dn nitrogen, serta gas
krypton yang berfungsi sebagai penahan panas dalam tabung lampu.
e. Fimament Support : Bagian yang berfungsi sebagai penyangga filamen
kawat agar tidak bersentuhan, terdiri atas lima sampai enam kawat penyangga.

 Daya Tahan : 750 - 2000 jam


 Suhu tabung Lampu : 2700 Kelvin

2. Lampu Halogen

Spesifikasi :

 Karakteristik

Lampu halogen sudah digunakan sejak tahun 1960. Lampu halogen


merupakan peningkatan dari bola lampu yang digunakan dengan material filamen
yang berbeda serta diisi dengan gas untuk meningkatkan pencahayaan dan umur
pakai.

 Prinsip Kerja

Kaca bohlam harus berada pada temperatur tinggi dimana menyebabkan


bohlam lampu menghitam akbat tungsten yang berevaporasi. Kesulitan ini dapat
diatasi dengan penambahan halogen ke dalam bohlam lampu, proses kerjanya disebut
Tungsten Halogen Regenerative Cycle (Siklus regenaratif tungsten halogen). Elemen-
elemen halogen itu sendiri terdiri dari iodine, bromine, fluorine, dan chlorine.

Iodine dan bromine adalah gas yang digunakan sebagai gas tambahan terhadap
gas normal (argon dan nitogen) dalam produksi lampu-lampu halogen, sehingga
lampu halogen juga disebut sebagai lampu Iodine Quartz (Quartz Iodine Lamp).

 Konstruksi

a. Bohlam : Terbuat dari kaca quartz yang tahan panas karena suhu
kaca harus mencapai minimal75 derajat celcius agar lampu dapat menyala. bahan di
sebelah bohlam juga harus terbuat dari bahan yang tahan panas. Kaki bohlam terbuat
dari porselin yang berguna juga sebagai penyekat
b. Fillamen dan Penyokong : Filamen terbuang dari tungste dan bekerja pada 2600 -
3000 derajat celcius. Filamen membutuhkan penyokong dalam bohlam karena
kontruksinya yang sedemikian rupa sehingga filamen tetap dalam keadaan posisi
lurus dalam bohlam. Biasanya penyokong juga terbuat dari tungsten yang sama
dengan bahan filamennya sendiri.

 Daya Tahan : 500 - 1000 jam

3. Lampu TL atau Fluorescent Lamp

Spesifikasi :

 Karakteristik

Lampu floresen atau lebih dikenal dengan istilah lampu TL, sudah
dikembangkan sejak tahun 1980. Lampu ini mampu menghasilkan cahaya output per
watt daya yang digunakan lebih tinggi daripada lampu bolam biasa (incandescent
lamp).

 Prinsip Kerja

Lampu ini bekerja menggunakan gas flour untuk menghasilkan cahaya,


dimana energi listrik akan membangkitkan gas di dalam tabung lampu sehingga akan
timbul sinar ultar violet. Sinar urtra violet itu akan mebangkitkan phosphors yang
kemudian akan bercampur mineral lain yang telah dilaburkan pada sisi bagian dalam
tabung lampu sehingga akan menimbulakan cahaya. Phosphors dirancang untuk
meradiasi cahaya putih, sehingga sebagian besar model jenis lampu ini berwarna
putih.

 Konstruksi

Kontruksi tabung lampu fluoresen ini terdiri dari gelas dimana dinding bagian
dilapisi serbuk phosphor sehingga tabung kelihatan berwarna putih susu. Bentuk
tabung lampu fluoresen ada yang memanjang dan melingkar. Panjang tabung lampu
bervariasi tergantung besar daya. Pada kedua ujung tabung dipasang filamen tungsten
yang dilapisi suatu bahan yang dapat beremisi, biasanya terdiri dari barium,
strontium, dan calcium. Untuk lampu tabung (Discharge Lamps) filamen ini disebut
juga elektroda, karena salah satu dari filamen harus berfungsi sebagai katoda dan
yang lainnya anoda. Ke dalam tabung dimasukkan merkuri dan gas argon, yang
dimana merkuri akan berfungsi untuk menhasilkan radiasi ultraviolet. Sedangkan gas
argon berfungsi untuk keperluan start.

 Daya Tahan : Kurang lebih 14.000 jam

4. Lampu HID

Spesifikasi :

 Karakteristik

HID atau xenon kini semakin digandrungi sebagai lampu utama dan lampu
kabut. Ciri lampu ini, tidak punya filamen. Lampu ini tidak disarankan untuk
digunakan pada interior rumah karena radiasinya, dan memerlukan filter jika ingin
menggunakannya di dalam interior. HID memang biasa digunakan sebagai lampu
mobil.

 Prinsip Kerja

Prinsip kerjanya sama dengan lampu neon. Gas xenon dipijarkan oleh
pencetus bunga api yang bekerja seperti busi. Jadi pada lampu HID yang terdiri dari
tabung atau kapsul yang menyala (disebut juga tabung pijar atau “pembakar” terdapat
dua elektroda yang berdekatan. Bila dialiri listrik tegangan tinggi, di celah elektroda
akan menimbulkan loncatan bunga api yang selanjutnya membuat gas xenon di
sekitar elektroda menyala atau menjadi terang.

Kedua elektroda disambungkan ke balast yang terdiri dari sirkuit tegangan


tinggi berupa komponen elektronik seperti kapasitor, transistor dan resistor. Balast
juga berfungsi sebagai pusat pengontrol lampu, menyalakannya dan mengatur energi
yang mengalir ke kabel pijar. Komponen tambahan lain adalah inverter, yang
mengubah arus seareah (DC) menjadi bolak-balik (AC).
Seperti neon, lampu xenon tidak bisa langsung menyala begitu kontak di-on-
kan. Lampu butuh beberapa detik sampai cahayanya normal. Karakteristik tersebut
berlawanan dengan lampu halogen, langsung berpijar dengan pencayahaan maksimal
begitu dialiri arus listrik. Nah, dengan tambahan, komponen tersebut, harga satu unit
lampu HID menjadi lebih mahal.

 Daya Tahan : 20.000 jam


 Suhu Tabung Lampu : Bermacam - macam

5. Lampu LED

Spesifikasi :

 Karakterisitik

LED atau singkatan dari Light Emitting Diode adalah salah satu komponen
elektronika yang terbuat dari bahan semi konduktor jenis dioda yang mempu
mengeluarkan cahaya. Strukturnya juga sama dengan dioda, tetapi pada LED elektron
menerjang sambungan P-N (Positif-Negatif). Untuk mendapatkan emisi cahaya pada
semikonduktor, doping yang pakai adalah galium, arsenic dan phosporus. Jenis
doping yang berbeda menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula.

 Prinsip Kerja

Dalam hal ini LED akan menyala bila ada arus listrik mengalir dari anoda ke
katoda. Pemasangan kutub LED tidak boleh terebalik karena apabila terbalik
kutubnya maka LED tersebut tidak akan menyala. Led memiliki karakteristik
berbeda-beda menurut warna yang dihasilkan. Semakin tinggi arus yang mengalir
pada LED maka semakin terang pula cahaya yang dihasilkan, namun perlu
diperhatikan bahwa besarnya arus yang diperbolehkan adalah 10mA-20mA dan pada
tegangan 1,6V – 3,5 V menurut karakter warna yang dihasilkan. Apabila arus yang
mengalir lebih dari 20mA maka LED akan terbakar. Untuk menjaga agar LED tidak
terbakar perlu kita gunakan resistor sebagai penghambat arus.
Arah arus konvensional hanya dapat mengalir dari anoda ke katoda. Untuk
pemasangan LED pada board mikrokontroller Anoda dihubungkan ke sumber
tegangan dan katoda dihubungkan ke ground.

Di dalam LED terdapat sejumlah zat kimia yang kaan mengeluarkan cahaya
jika elektron-elektron melewatinya. Dengan mengganti zat kimia ini (doping), kita
dapat mengganti panjang gelombang cahaya yang dipancarkannya, seperti infra red,
hijau/biru/merah, dan ultraviolet.

 Daya Tahan : 100.000 jam

Anda mungkin juga menyukai