Anda di halaman 1dari 16

PENGANTAR MANAJEMEN BISNIS - KELAS B

LAPORAN ANALISIS SOCIAL MEDIA MARKETING PROCREASE PROJECT

Disusun oleh:
Marfen Nugraha
04211640000091

Dosen Pembimbing:
Satria Fadil Persada, S. Kom., MBA., Ph. d

Departemen Manajemen Bisnis


Fakultas Bisnis dan Manajemen Teknologi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
2019
Daftar Isi
Daftar Isi ................................................................................................................................. i

Executive Summary................................................................................................................ 1

Introduction ........................................................................................................................... 3

Discussion............................................................................................................................... 7

Conclusion .............................................................................................................................. 11

Advice ..................................................................................................................................... 13

Reference
Executive Summary

Tulisan ini membahas bagaimana sebuah perusahaan pakaian memasarkan produknya


dengan menggunakan social media marketing. Dalam hal ini, akan dibahas mengenai planning
dan controlling dalam menyusun strategi pemasaran.
PT Fastupa Ganesha Anggranta bergerak dibidang fashion yang PT Fastupa Ganesha
Anggranta berkonsep tanda tanya. Tujuan dari usaha ini adalah menyadarkan target pasar (calon
customer) mulai dari hal-hal kecil seperti menyakan kabar hingga kepada dalam bentuk
mengingatkan seperti mengingatkan mengenai niila dan norma kehidupan.
Sosial media merupakan suatu bentuk promosi melalui media digital. Sosial media
digunakan untuk membangun keterikatan dengan konsumen (engagement). Juga, sosial media
memiliki fitur-fitur yang memungkinkan terjadinya percakapan secara tidak langsung untuk
membentuk word of mouth (dari mulut ke mulut). Dengan melakukan mention dan tag kepada
teman di sosial media, kita juga dapat berbagi informasi dan opini. Sosial media tersebut
menawarkan fitur-fitur menarik dan bahkan dapat menjangkau lebih banyak wilayah dengan
waktu yang lebih cepat ketimbang menggunakan media konvensional. Sosial media memiliki
pengertian sebagai interaksi sosial antara manusia dalam bertukar informasi. Informasi dapat
berupa gagasan dan berbagai macam konten dalam komunitas virtual.
Marketing adalah serangkaian proses yang dilakukan untuk memasarkan produk atau
mengenalkan produk kepada masyarakat dengan berbagai cara, agar produk tersebut menjadi
banyak diminati oleh masyarakat luas. Sehingga dalam hal ini pengertian marketing tidak hanya
sebatas saat terjadi pemasaran, namun juga mengenai strategi yang digunakan, serta cara
memberikan kepuasan kepada konsumen.
Social media marketing adalah sebuah proses pemasaran yang dilakukan melalui pihak
ketiga yaitu berbasis sosial media. Ada banyak media social yang bisa digunakan untuk
pemasaran atau promosi sebuah produk atau jasa.

Berikut adalah lima alasan mengapa perusahaan PT Fastupa Ganesha Anggranta


membutuhkan sosial media sebagai media promosi:
1. Memberitahu kepada khalayak atau publik mengenai bisnis atau perusahaan yang
sedang dijalankan. Pemberitahuan ini terutama bertujuan untuk menambah jumlah
follower atau target pemasaran juga memperkenalkan produk perusahaan dengan
jangkauan yang lebih luas dan biaya yang relatif lebih murah.
2. Melalui sosial media yang dimiliki, kita dapat mengetahui kesan pelanggan atas
barang atau jasa yang perusahaan tawarkan secara online. Hal ini sangat baik untuk
memperoleh feedback yang cepat sehingga perusahaan dapat meningkatkan kualitas
serta dapat mengantisipasi bila terdapat komentar negatif yang dapat merusak
reputasi Perusahaan dan bisnis Perusahaan. Perusahaan juga dapat merespon
komentar positif dengan mengucapkan terima kasih telah menggunakan produk
Perusahaan sehingga testimoni pelanggan dapat tersebar dan dibaca oleh calon
konsumen yang baru.
3. Sosial media menawarkan komunikasi lebih interaktif dengan follower atau
pengguna produk Perusahaan.
4. Iklan konvensional lebih mahal daripada iklan di sosial media. Di sosial media
Perusahaan dapat menentukan durasi waktu iklan, jangkauan dan berapa follower
yang Perusahaan inginkan sesuai budget yang dimiliki. Misalnya Facebook dengan
aplikasi boosting page atau post.
5. Sosial media menawarkan kepada Perusahaan kemudahan untuk meluncurkan
produk baru atau memberitahukan upgrade produk yang perusahaan sedang
pasarkan. Perusahaan dapat mengundang pelanggan untuk mencoba produk baru
tersebut sekaligus memberikan feedback yang dapat menarik follower lainnya untuk
mencoba hal yang sama. Bahkan perusahaan dapat menawarkan hadiah atau
rewards khusus bila ada follower sebelumnya dapat mengajak follower baru untuk
mencoba produk tersebut.
Introduction
Sebelum membuat strategi social media marketing, ada baiknya Perusahaan memahami
sekilas tentang penggunaan media sosial di Indonesia. Meskipun kebanyakan media sosial
bersifat global yang bisa menghubungkan penggunanya tanpa batas geografis, media sosial
populer di setiap negara berbeda-beda.
Misalnya, popularitas WhatsApp memang tinggi di Indonesia, tetapi tidak begitu populer
di Korea Selatan. Twitter bisa jadi merupakan media sosial populer di Indonesia, tetapi
popularitasnya belum tentu sama di Myanmar.
Berdasarkan riset We Are Social 2018, sepuluh platform media sosial paling populer di
Indonesia adalah sebagai berikut: YouTube, Facebook, WhatsApp, Instagram, LINE, BBM, Twitter,
Google+, FB Messenger, dan LinkedIn.
Menjalankan social media marketing tanpa strategi akan berakibat negatif terhadap
bisnis Perusahaan. Oleh karena itu, langkah pertama social media marketing adalah menyusun
strategi. Berikut adalah langkah-langkah PT Fastupa Ganesha Anggranta menyusun strategi untuk
kampanye media sosial Perusahaan:
1. Riset Audiens
Seperti yang sudah saya sebutkan di awal, Perusahaan tidak bisa menggunakan semua
platform untuk kampanye media sosial Perusahaan.Salah satu cara metode riset
audiens yang efektif adalah teknik Bulls Eye yang dikembangkan oleh Gabriel
Weinberg dan Justin Mares untuk memetakan strategi pemasaran di media sosial.
2. Buat Goals yang Jelas
Strategi apa pun jika tidak memiliki goals atau tujuan yang jelas tidak dapat disebut
sebagai strategi yang baik. Begitu juga dengan strategi social media marketing.
Perusahaan harus menentukan tujuan social media marketing terlebih dahulu
sebelum memulai kampanye di media sosial. Goals social media marketing
Perusahaan harus spesifik dan terukur. Jika ini adalah kali pertama Perusahaan
menyusun strategi social media marketing, mungkin Perusahaan masih bingung
tujuan seperti apa yg harus Perusahaan tetapkan. Salah satu contoh tujuan social
media marketing adalah meningkatkan Brand Awareness.
Media sosial adalah platform di mana konsumen Perusahaan menghabiskan sebagian
besar waktunya di internet. Menurut riset APJII, pengguna internet Indonesia
menghabiskan 87,13 persen waktunya di internet untuk mengakses media sosial. Hal
ini tentu sebaiknya dimanfaatkan untuk membangun persona brand Perusahaan di
platform media sosial. Jangan fokus pada konten-konten promosi saja, tetapi isi media
sosial bisnis Perusahaan dengan konten yang mampu menunjukkan persona merek
Perusahaan sehingga konsumen Perusahaan selalu mengingat merek Perusahaan.
3. Gunakan Metrik yang Jelas
Dari dua langkah pertama, Perusahaan sudah mendapatkan goals dan target audiens
social media marketing Perusahaan. Agar bisa selalu mengevaluasi performa strategi
social media marketing, Perusahaan perlu menetapkan metrik yang jelas dan terukur.
Metrik berguna untuk mengukur goals atau tujuan strategi social media marketing
Perusahaan. Jadi Perusahaan bisa mengetahui apakah goals Perusahaan sudah
tercapai atau belum melalui metrik ini.
Berikut adalah beberapa metrik yang sering digunakan dikampanye media sosial:
a. Reach
Reach adalah jumlah unique user yang melihat postingan Perusahaan di media
sosial
b. Engagement
Engagement adalah jumlah dari interaksi di konten media sosial Perusahaan.
c. Hashtag and Keyword Performance
Hashtag dan Keyword Performance adalah performa konten media sosial
Perusahaan di hashtag dan keyword tertentu.
d. Riset Kompetitor
Hampir semua pemilik bisnis kini memanfaatkan media sosial untuk
pemasarannya. Begitu juga dengan kompetitor Perusahaan. Supaya bisa
memenangkan kompetisi di media sosial, Perusahaan perlu melakukan riset
terhadap kompetitor bisnis Perusahaan.
Pelajari seperti apa bentuk kampanye media sosial kompetitor Perusahaan.
Keyword apa yang mereka gunakan, hashtag apa yang mereka gunakan, hingga
konsep konten seperti apa yang mereka terapkan. Bukan berarti Perusahaan
mencuri ide kompetitor, tetapi lebih sebagai analisis untuk pertimbangan dalam
menjalankan strategi media sosial Perusahaan.
e. Buat Konten yang Relevan dan Menarik
Setelah menentukan platform media sosial yang cocok, menemukan target
audiens, dan menetapkan goals, kini saatnya Perusahaan membuat konten.
Ada beberapa hal yang perlu Perusahaan perhatikan sebelum membuat konten.
Sebab ada beberapa konten yang bukannya mendatangkan keuntungan, bahkan
bisa membuat orang unfollow atau unlike media sosial bisnis Perusahaan.
f. Tentukan Waktu Posting yang Tepat

Kelebihan media sosial dari platform-platform marketing lainnya adalah


memungkinkan Perusahaan untuk memiliki komunikasi dua arah dengan
konsumen. Hal ini juga menuntut Perusahaan untuk selalu hadir di media sosial
setiap saat.
Untuk menemukan waktu yang tepat untuk merilis konten media sosial
juga memerlukan riset dan percobaan. Sebab setiap bisnis punya karakteristik dan
kebiasaan konsumen yang berbeda-beda. Selain itu, masing-masing platform
media sosial juga memiliki kebiasaan pengguna yang berbeda-beda.

Setelah menemukan waktu terbaik untuk merilis konten media sosial,


sebaiknya buat juga jadwal konten media sosial. Dengan adanya jadwal,
Perusahaan bisa mengatur konten apa saja yang perlu diproduksi dalam kurun
waktu tertentu. Perusahaan bisa membuat jadwal konten media sosial mingguan,
bulanan, atau tahunan.

g. Manfaatkan Ads

Jangkauan di media sosial tidak hanya didapatkan melalui jangkauan


organik saja. Perusahaan juga bisa memanfaatkan layanan ads masing-masing
platform media sosial untuk meningkatkan jangkauan postingan media sosial
Perusahaan.

Terlebih lagi timeline media sosial seperti Instagram dan Facebook


menerapkan sistem acak, bukan lagi berdasarkan waktu posting. Hal ini bisa
menyebabkan konten media sosial Perusahaan terlewat. Perusahaan bisa
mengatasinya dengan menggunakan layanan ads. Untuk itu Perusahaan bisa
memanfaatkan layanan ads media sosial. Membuat ads sangatlah mudah.
Perusahaan bisa mengikuti panduan cara membuat Facebook Ads dan cara
membuat Instagram Ads.

h. Evaluasi Performa

Langkah terakhir yang tidak kalah penting adalah evaluasi performa


strategi social media marketing Perusahaan. Tanpa evaluasi Perusahaan tidak bisa
mengetahui apa yang perlu dipertahankan, apa yang perlu ditiadakan, dan apa
yang perlu ditingkatkan.

Agar evaluasi strategi social media marketing lebih efektif, Perusahaan


memerlukan bantuan aplikasi pengelola media sosial. Kebanyakan aplikasi
pengelola media sosial memang berbayar, tetapi penting untuk keberlangsungan
strategi social media marketing Perusahaan.
Dengan menggunakan platform pengelola media sosial, Perusahaan bisa
mendapatkan analisis dan insight mendalam mengenai kampanye media sosial
Perusahaan. Beberapa platform pengelola media sosial yang cukup terkenal
adalah SproutSocial, Buffer, HootSuite, dan lain-lain.
Discussion

Untuk memformulasikan strategi pemasaran yang sesuai bagi PT Fastupa Ganesha


Anggranta, maka terlebih dahulu kita mengidentifikasi faktor-faktor pendukung yakni faktor
eksternal dan faktor internal, dimana faktor eksternal meliputi opportunity (peluang) dan threat
(ancaman) sedangkan faktor internal mencakup strength (kekuatan) dan weakness (kelemahan).

1. Faktor internal

A. Strength (kekuatan)

 PT Fastupa Ganesha Anggranta telah memiliki Brand Image yang melekat


dikalangan masyarakat
 Tekhnologi yang mengikuti perkembangan jaman dan senantiasa
melakukan inovasi pada produknya sehingga menciptakan produk yang
berkualitas
 Adanya diversifikasi produk dan harga yang bervariasi
 Produk pakaian dari PT Fastupa Ganesha Anggranta merupakan pemegang
pangsa pasar global terbesar.
 Ekspansi perusahaan yang sangat luas.
 PT Fastupa Ganesha Anggranta mempekerjakan orang-orang terhebat
pada R&D

B. Weakness (kelemahan)

 Investasi tinggi pada aktivitas R&D (menginvestasikan paling sedikit 10%


dari pendapatan penjualan pada aktivitas R&D)
 Produk yang hign end yang disuplier keIndonesia masih terbatas.
 Budaya korporasi yang tidak fleksibel.

2. Faktor Internal

A. Opportunity (peluang)

 Era digital yang terus menerus berkembang di jaman yang semakin


modern.
 Jumlah penduduk yang sangat besar di Indonesia khususnya Surabaya
 Tingkat gengsi pada masyarakat yang selalu ingin memiliki produk pakaian
terbaru dan terbaik yakni produk-produk yang gaya, best practice, simple
dan respon yang cepat pada perubahan pasar.
 Pengaruh globalisasi yang mendorong pemasaran produk pakaian yang
tiada batas.

B. Threat (ancaman)

 Lingkungan bisnis yang sangat tidak pasti dan pasar yang semakin
kompetitif
 Munculnya produk-produk baru dari perusahaan lain yang lebih inovatif
dan murah
 Ketidakstabilan perekonomian tiap-tiap negara
 Era globalisasi yang mendorong perusahaan Eropa masuk dan melakukan
penetrasi pasar Asia

STRATEGI INTEGRASI

Integrasi kedepan (forward integration), integrasi kebelakang (backward integration), dan


integrasi horizontal kadang-kadang bersama-sama disebut sebagai integrasi vertikal (vertical
integration). Strategi integrasi memungkinkan PT Fastupa Ganesha Anggranta untuk
mendapatkan kontrol atas distributor, pemasok, dan/atau pesaing. Pada umumnya PT Fastupa
Ganesha Anggranta akan memaksimalkan kekuatannya untuk memperoleh keuntungan, pangsa
pasar, penjualan dan lain-lain dengan mengejar pertumbuhan yang maksimal. Tujuan adalah
untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan atau yang biasa disebut Sustainable Growth.
Growth Strategi biasanya dapat dilakukan dengan cara berikut yaitu Vertical Integration
(integrasi vertikal) Strategi pertumbuhan dengan pendekatan integrasi vertikal adalah
partumbuhan yang dilakukan dengan mengakuisisi perusahaan lain yang terdapat dalam saluran
distribusi. Hal yang paling spesifik yang dilakukan oleh strategi ini adalah melakukan
kontrolterhadap lini bisnis serta meningkatkan keuntungan melalui efisiensi an upaya penjualan
yang lebih baik. Integrasi vertikal dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu:

1. Forward integration (integrasi hilir/ integrasi kedepan): strategi yang digunakan jika
perusahaan pembeli atau menguasai perusahaan yang lebih dekat dengan konsumen,
seperti pedagang besar,pedagang eceran dan lain-lain. Berikut adalah enam panduan
mengenai kapan integrasi ke depan bisa menjadi strategi yang efektif yaitu:

A. Ketika distributor perusahaan saat ini sangat mahal, atau tidak dapat diandalkan,
atau tidak mampu memenuhi kebutuhan perusahaan.
B. Ketika ketersediaan distributor yang berkualitas sangat terbatas sehingga
memberikan keunggulan kompetitif kepada perusahaan yang berintegrasi
kedepan.
C. Ketika sebuah organisasi bersaing dalam industri yang bertumbuh dan diharapkan
secara pesat, hal tersebut merupakan faktor pencetus karena integrasi kedepan
menurunkan kemampuan organisasi untuk berdiversifikasi jika industri dasarnya
tidak stabil.
D. Ketika sesuatu organisasi memiliki sumber daya modal dan manusia yang
dibutuhkan untuk mengelola bisnis baru dalam mendistribusikan produknya
sendiri.
E. Ketika keuntungan dari produksi yang stabil sangat tinggi; hal ini merupakan
pertimbangan karena sebuah organisasi dapat mening- katkan kepastian
permintaan outputnya dengan integrasi kedepan.
F. Ketika distributor atau pengecer saat ini memiliki margin laba yang tinggi situasi
ini mengisyaratkan bahwa perusahaan dapat mendistribusikan produknya secara
menguntungkan dan menetapkan harga secara lebih kompetitif dengan integrasi
kedepan.

2. Backward Integration (integrasi hulu/integrasi kebelakang): strategi dengan cara


menguasai atau membeli perusahaan pemasok atau supplier. Berikut adalah tujuh
panduan mengenai kapan integrasi kebelakang bisa menjadi strategi yang efektif
yaitu:

A. Ketika pemasok perusahaan saat ini sangat mahal, atau tidak dapat diandalkan,
atau tidak mampu memenuhi kebutuhan perusahaan.
B. Ketika jumlah pemasok sedikit dan jumlah pesaing banyak.
C. Ketika suatu organisasi bersaing dalam industri yang tumbuh dengan cepat; ini
merupakan faktor pencetus karena strategi tipe integrasi (kedepan, kebela- kang,
dan horizontal) mengurangi kemampuan organisasi untuk mendiversivikasi dalam
industry yang mengalami penurunan.
D. Ketika suatu organisasi memiliki sumber daya manusia dan modal untuk
mengelola bisnis baru yang pemasok bahan bakarnya sendiri.
E. Ketika manfaat kestabilan harga sangat penting; hal ini merupakan faktor karena
suatu organisasi dapat menstabilkan biaya bahan baku dan biaya yang berhu-
bungan dengan harga produknya melalui integrasi kebelakang.
F. Ketika pemasok saat ini memilikimargin laba yang sangat tinggi, ini
mengisyaratkan bahwa bisnis pemasok produk atau jasa pada industri tersebut
merupakan usaha yang menjanjikan.
G. Ketika suatu organisasi perlu membeli sumber daya yang dibutuhkan dengan
cepat.

3. Horizontal Integration (integrasi horizontal) Strategi pertumbuhan integrasi hori-


zontal dilakukan melalui akuisisi peru- sahaan pesaing yang memiliki line of
businessyang sama. Yang dapat dila- kukan dalam strategi ini adalah dengan
meningkatkan ukuran perusahaan, meningkatkan penjualan, keuntungan. dan pasar
potensial dari perusahaan. Strategi ini sering dilakukan oleh perusahaan kecil dalam
industri yang didominasi satu atau beberapa pesaing besar. Berikut adalah lima
panduan mengenai kapan integrasi horizontal bisa menjadi strategi yang efektif yaitu:

A. Ketika perusahaan bisa mendapatkan karakteristik monopolistikdalam area atau


daerah tertentu tanpa ditentang oleh pemerintah atas “upaya besar- besaran”
untuk mengurangi persaingan.
B. Ketika perusahaan bersaing dalam industri yang berkembang.
C. Ketika meningkatnya skala ekonomi memberikan keunggulan kompetitif yang
besar.
D. Ketika perusahaan memiliki talenta manusia dan modal yang dibutuhkan untuk
mengelolah organisasi yang berkembang dan sukses.
E. Ketika pesaing kebingungan karena kurangnya keahlian atau memiliki kebutuhan
atas sumber daya tertentu yang dimiliki oleh perusahaan; perhatikan bahwa
integrasi horizontal tidak akan cocok bila pesaing berkinerja buruk, karena dalam
kasus tersebut, penjualan dalam industri secara keseluruhan menurun.
Conclusion

1. PT Fastupa Ganesha Anggranta membutuhkan sosial media sebagai media promosi:


A. Memberitahu kepada khalayak atau publik mengenai bisnis atau perusahaan yang
sedang dijalankan. Pemberitahuan ini terutama bertujuan untuk menambah jumlah
follower atau target pemasaran juga memperkenalkan produk perusahaan dengan
jangkauan yang lebih luas dan biaya yang relatif lebih murah.
B. Melalui sosial media yang dimiliki, kita dapat mengetahui kesan pelanggan atas
barang atau jasa yang perusahaan tawarkan secara online. Hal ini sangat baik untuk
memperoleh feedback yang cepat sehingga perusahaan dapat meningkatkan kualitas
serta dapat mengantisipasi bila terdapat komentar negatif yang dapat merusak
reputasi Perusahaan dan bisnis Perusahaan. Perusahaan juga dapat merespon
komentar positif dengan mengucapkan terima kasih telah menggunakan produk
Perusahaan sehingga testimoni pelanggan dapat tersebar dan dibaca oleh calon
konsumen yang baru.
C. Sosial media menawarkan komunikasi lebih interaktif dengan follower atau pengguna
produk Perusahaan.
D. Iklan konvensional lebih mahal daripada iklan di sosial media. Di sosial media
Perusahaan dapat menentukan durasi waktu iklan, jangkauan dan berapa follower
yang Perusahaan inginkan sesuai budget yang dimiliki. Misalnya Facebook dengan
aplikasi boosting page atau post.
E. Sosial media menawarkan kepada Perusahaan kemudahan untuk meluncurkan
produk baru atau memberitahukan upgrade produk yang perusahaan sedang
pasarkan. Perusahaan dapat mengundang pelanggan untuk mencoba produk baru
tersebut sekaligus memberikan feedback yang dapat menarik follower lainnya untuk
mencoba hal yang sama. Bahkan perusahaan dapat menawarkan hadiah atau rewards
khusus bila ada follower sebelumnya dapat mengajak follower baru untuk mencoba
produk tersebut.

2. Langkah-langkah PT Fastupa Ganesha Anggranta menyusun strategi untuk kampanye


media sosial Perusahaan:
A. Riset Audiens
Seperti yang sudah saya sebutkan di awal, Perusahaan tidak bisa menggunakan semua
platform untuk kampanye media sosial Perusahaan.Salah satu cara metode riset
audiens yang efektif adalah teknik Bulls Eye yang dikembangkan oleh Gabriel
Weinberg dan Justin Mares untuk memetakan strategi pemasaran di media sosial.
B. Buat Goals yang Jelas
Strategi apa pun jika tidak memiliki goals atau tujuan yang jelas tidak dapat disebut
sebagai strategi yang baik. Begitu juga dengan strategi social media marketing.
Perusahaan harus menentukan tujuan social media marketing terlebih dahulu
sebelum memulai kampanye di media sosial. Goals social media marketing
Perusahaan harus spesifik dan terukur.
C. Gunakan Metrik yang Jelas
Agar bisa selalu mengevaluasi performa strategi social media marketing, Perusahaan
perlu menetapkan metrik yang jelas dan terukur. Metrik berguna untuk mengukur
goals atau tujuan strategi social media marketing Perusahaan. Jadi Perusahaan bisa
mengetahui apakah goals Perusahaan sudah tercapai atau belum melalui metrik ini.
Berikut adalah beberapa metrik yang sering digunakan dikampanye media sosial:
i. Reach
Reach adalah jumlah unique user yang melihat postingan Perusahaan di media
sosial
j. Engagement
Engagement adalah jumlah dari interaksi di konten media sosial Perusahaan.
k. Hashtag and Keyword Performance
Hashtag dan Keyword Performance adalah performa konten media sosial
Perusahaan di hashtag dan keyword tertentu.
l. Riset Kompetitor
Hampir semua pemilik bisnis kini memanfaatkan media sosial untuk
pemasarannya. Begitu juga dengan kompetitor Perusahaan. Supaya bisa
memenangkan kompetisi di media sosial, Perusahaan perlu melakukan riset
terhadap kompetitor bisnis Perusahaan.
m. Buat Konten yang Relevan dan Menarik
Setelah menentukan platform media sosial yang cocok, menemukan target
audiens, dan menetapkan goals, kini saatnya Perusahaan membuat konten.
n. Tentukan Waktu Posting yang Tepat
Kelebihan media sosial dari platform-platform marketing lainnya adalah
memungkinkan Perusahaan untuk memiliki komunikasi dua arah dengan
konsumen. Hal ini juga menuntut Perusahaan untuk selalu hadir di media sosial
setiap saat. Dengan adanya jadwal, Perusahaan bisa mengatur konten apa saja
yang perlu diproduksi dalam kurun waktu tertentu. Perusahaan bisa membuat
jadwal konten media sosial mingguan, bulanan, atau tahunan.
o. Manfaatkan Ads
Jangkauan di media sosial tidak hanya didapatkan melalui jangkauan
organik saja. Perusahaan juga bisa memanfaatkan layanan ads masing-masing
platform media sosial untuk meningkatkan jangkauan postingan media sosial
Perusahaan.
p. Evaluasi Performa

Langkah terakhir yang tidak kalah penting adalah evaluasi performa


strategi social media marketing Perusahaan. Tanpa evaluasi Perusahaan tidak bisa
mengetahui apa yang perlu dipertahankan, apa yang perlu ditiadakan, dan apa
yang perlu ditingkatkan.

Advice

1. Bagi peneliti, selanjutnya diharapkan mengadakan penelitian yang lebih mendalam


terhadap PT Fastupa Ganesha Anggranta agar bisa lebih dalam mengkaji permasalahan
yang terjadi dalam sistem pemasaran pada perusahaan tersebut.
2. Bagi perusahaan, peneliti berharap hasil penelitian ini bisa menjadi masukan yang
bermanfaat, sekaligus bisa dipertimbangkan dalam melihat sejauhmana perkembangan
perusahaan saat ini.
Reference

Mubarok, Setawan. (2018). “Strategi Komunikasi Pemasaran Menggapai Market Leader Gadget
(Studi Deskriptif-Kualitatif terhadap Strategi Komunikasi Pemasaran VIVO Menembus
Persaingan Gadget di Surakarta)”. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Ilmu Komunikasi. Fakultas
Komunikasi Dan Informatika. Universitas Muhammadiyah Surakarta: Surakarta.

Sekar Arum, Nenden. (3 Oktober 2013). Ini 4 Strategi Samsung Pertahankan Posisi No. 1. Diakses
dari https://ekonomi.bisnis.com/

Iqbal Marsyaf, Muh. (25 Agustus 2018). Hadapi Xiaomi, Samsung Ubah Strategi Pemasaran Ponsel
Menengah. Diakses dari https://autotekno.sindonews.com/

LePage, Evan & Newberry, Christina. (13 Maret 2019). How to Create a Social Media Marketing
Strategy in 8 Easy Steps. Diakses dari https://blog.hootsuite.com/

Alhamid, Farah & Saleh, Rahmat. Strategi Pemasaran Smartphone Pt Vivo Lampung Indonesia.
Teknik Industri Universitas Tulang Bawang Fti, Universitas Tulang Bawang.

Mulyana, Tatang & Firdaus, Rizki. (2017). Analisis Strategi Pemasaran PT. Vivo Communication
Indonesia Area Garut Dengan Metode Swot Dan Matriks BCG. Jurnal Wacana Ekonomi, 17,
052-062.

Anda mungkin juga menyukai