Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Usaha Kesehatan Masyarakat didasari pada sebuah filsafat bahwa setiap
orang mempunyai kesempatan untuk mendapatkan haknya untuk hidup sehat
dan umur panjang. Sehubungan dengan upaya kesehatan yang harus
dijalankan untuk mencapai tujuan tersebut perlu diingat kembali skema yang
menggambarkan riwayat penyakit dan tindakan yang dapat diambil sesuai
dengan tahap-tahap perkembangan penyakit. Berdasarkan riwayat penyakit
tersebut, maka usaha-usaha kesehatan preventif yang dapat dilakukan adalah
pendidikan kesehatan kepada masyarakat, perbaikan gizi masyarakat,
perbaikan hygiene lingkungan hidup, kesejahteraan ibu dan anak,
pemeliharaan kesehatan masyarakat, usaha pengobatan pemberantasan
penyakit endemis dan epidemis, statistik dan pemeriksaan laboratorium
kesehatan. Poltekkes Kemenkes Pontianak sebagai perguruan tinggi yang
mencetak tenaga kesehatan yang professional (Diploma 3 dan Diploma 4)
secara fungsional mampu menyelenggarakan upaya kesehatan pada tingkat
preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitative tergantung dari besar dan
luasnya masalah kesehatan yang ada. Selain itu sebagai lembaga pendidikan
tinggi, Poltekkes Kemenkes Pontianak mempunyai tugas dan tanggung jawab
dalam bidang pengabdian masyarakat. Dalam tugas ini Poltekkes Kemenkes
Pontianak bukanlah menara gading yang megah dan elit dalam ilmu, tetapi
menjadi sumber mata air yang memberikan manfaat kepada masyarakat yang
membutuhkan. Untuk melaksanakan itu semua, perlu dilakukan upaya
pembelajaran dimasyarakat secara terpadu. Hal ini menjadi sangat mendesak
mengingat masalah kesehatan tidak bisa diselesaikan secara parsial dan
terkotak-kotak dalam profesi dan sektoral. Poltekkes Kemenkes Pontianak
mempunyai 6 jurusan yang pada akhirnya akan menghasilkan profesi tenaga
kesehatan dan akhirnya semua profesi tersebut bisa bekerja sama dan saling
melengkapi sehingga penanganan masalah kesehatan bisa lebih terintegrasi

1
2

dan terpadu. Salah satu upaya keterpaduan harus dimulai pada saat calon
tenaga kesehatan masih dalam proses pendidikan. Tentu saja, keterpaduan
harus dimulai dari dosen dan pembimbing yang kemudian diaktulisasikan
dalam bentuk nyata dalam kegiatan mahasiswa. Kegiatan tersebut menjadi
mata kuliah wajib bagi mahasiswa yang hendak menyelesaikan kuliah di
Poltekkes Kemenkes Pontianak. Bentuk kegiatannya adalah Kuliah Kerja
Nyata Terpadu.
KKN Tematik berbasis keluarga merupakan model KKN yang
bertujuan untuk membentuk, membina dan mengembangkan peran keluarga
sebagai terobosan baru dalam pemberdayaan masyarakat, mulai dari
pemanfaatan potensi Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber Daya Alam
(SDA) lokal dan upaya tercapainya tingkat kesejahteraan masyarakat.
Kegiatan KKN Tematik berbasis keluarga dilakukan secara ilmiah,
sistematis dan berkesinambungan dengan menempatkan penduduk dan
keluarga sebagai titik sentrum pembangunan. KKN tematik berbasis keluarga
mengarahkan masyarakat yang mandiri dalam rangka terciptanya keluarga
dan masyarakat yang sejahtera.

B. Rumusan Masalah
Masalah kesehatan apa saja yang ada di dusun Banjar Laut Desa Rasau
Jaya Dua di lihat dari berbagai sudut disiplin ilmu mahasiswa Poltekkes
Kemenkes Pontianak ?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melaporkan hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik berbasis
keluarga dengan menerapkan konsep-konsep pemecahan masalah
kesehatan secara terpadu guna meningkatkan kemampuan mahasiswa
dalam menangani masalah kesehatan dengan kerja sama multidisiplin
ilmu.
3

2. Tujuan Khusus
Setelah kegiatan KKN Tematik berbasis keluarga mahasiswa dapat:
a. Melakukan pengkajian masalah kesehatan keluarga melalui: Survei
Mawas Diri (SMD) dengan melakukan wawancara, observasi,
pemeriksaan mengisi angket kuisioner.
b. Melakukan pengolahan dan analisa data hasil pengkajian kemudian
merumuskan masalah kesehatan yang ada di masyarakat.
c. Melakukan Musyawarah Masyarakat Dusun (MMD) bersama
masyarakat untuk memaparkan hasil pendataaan, menentukan scoring
atau prioritas masalah yang akan diatasi sekaligus memberitahu kepada
masyarakat kegiatan apa yang akan dilakukan selama KKN.
d. Merencanakan tindakan untuk setiap masalah kesehatan yang
ditemukan dan ditentukan.
e. Melakukan evaluasi tindakan sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan.
f. Melakukan dokumentasi secara lengkap.

D. Manfaat
1. Mahasiswa
a. Dapat memperdalam pengertian, penghayatan dan pengalaman
mahasiswa tentang cara berfikir dan bekerja interdisipliner dan lintas
sektoral dalam melaksanakan program kesehatan.
b. Memberikan kegunaan hasil pendidikan dan penelitian bagi
pembangunan pada umumnya dan pembangunan kesehatan di pedesaan.
c. Membantu mengatasi kesulitan yang dihadapi masyarakat dalam bidang
kesehatan serta keseluruhan kontek masalah pembangunan kesehatan
masyarakat.
d. Mendewasakan alam pikiran mahasiswa dalam setiap penelaahan dan
pemecahan masalah kesehatan yang ada di masyarakat.
e. Membentuk sikap dan rasa cinta, kepedulian sosial, dan tanggung jawab
mahasiswa terhadap masalah kesehatan masyarakat.
4

f. Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan


program-program pengembangan kesehatan dan pembangunan
masyarakat.
g. Membina mahasiswa agar menjadi seorang innovator, motivator, dan
problem solver dalam bidang kesehatan masyarakat.
h. Memberikan pengalaman dan keterampilan kepada mahasiswa sebagi
kader pembangunan kesehatan masyarakat.

2. Masyarakat dan pemerintah


a. Memperoleh bantuan pikiran dan tenaga untuk merencanakan serta
melaksanakan program pembangunan kesehatan masyarakat.
b. Meningkatkan kemapuan berfikir, bersikap dan bertindak dalam
kemandirian bidang kesehatan dan memperoleh pembaharuan-
pembaharuan yang diperlukan dalam pembangunan kesehatan.
c. Membentuk kader-kader pembangunan kesehatan di masyarakat untuk
mendukung indonesia sehat.

3. Institusi Pendidikan
a. Poltekkes Kemenkes Pontianak dan jurusan lebih terarah dalam
mengembangkan ilmu dan pengetahuan kepada mahasiswa, dengan
adanya umpan balik sebagai hasil integrasi mahasiswa dengan
masyarakat. Dengan demikian, kurikulum akan dapat disesuaikan
dengan tuntutan pembangunan, tenaga pengajar memperoleh berbagai
kasus yang dapat digunakan sebagai contoh dalam proses pendidikan.
b. Terjalinnya kerjasama dengan instansi pemerintah atau departemen
lainnya dalam melaksanakan pembangunan dan pengembangan bidang
kesehatan.
c. Pengembangan ilmu kesehatan yang lebih bermamfaat dalam
pengelolaan dan penyelesaiaan berbagai masalah pembangunan
kesehatan.
5

E. Pelaksanaan
KKN Terpadu Tematik dilaksanakan oleh mahasiswa Poltekkes
Kemenkes Pontianak terdiri dari mahasiswa semua jurusan. Kegiatan KKN
Tematik ini dimulai dari tanggal 10 April 2017 sampai dengan 21 April 2017.
Kelompok 15 yang melaksanakan kegiatan KKN di Dusun Banjar Laut Desa
Rasau Jaya Dua Kecamatan Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya
beranggotakan 37 mahasiswa dengan susunan kepanitiaan dan pembagian
kelompok adalah sebagai berikut: (terlampir di Lampiran 1 & 2).

Anda mungkin juga menyukai