Anda di halaman 1dari 12

KEMAMPUAN BAHASA INGGRIS DI BIDANG BISNIS

BAB I
1.1 PENDAHULUAN

Secara umum, pembelajaran Bahasa Inggris di Indonesia masih perlu terus


ditingkatkan kualitas dan efektivitasnya, mengingat di satu sisi kemampuan rata-rata berbahasa
Inggris kita belum memadai sedangkan di sisi lain, Bahasa Inggris adalah bahasa pergaulan
dunia dan bahasa ilmu pengetahuan, sehingga sudah selayaknya kita dapat berbahasa Inggris
dengan lebih baik.Kemampuan menulis Bahasa Inggris adalah salahsatu kemampuan
berbahasa yang dianggap paling kompleks karena melibatkan berbagai kemampuan kognitif
dan linguistik. Dalam konteks pembelajaran bahasa asing/bahasa kedua, Gardner (2001)
mengatakan bahwa strategi pembelajaran adalah salah satu dari tiga faktor paling penting yang
menentukan keberhasilan belajar, selain faktor motivasi dan bakat. Demikian pentingnya
strategi pembelajaran, sehingga dipandang perlu adanya suatu kajian tentang efektivitas
strategi pembelajaran terhadap kemampuan berbahasa.

Secara konvensional, pembelajaran menulis dilakukan dengan pendekatan proses


dimana mahasiswa mengembangkan karangan secara bertahap mulai dari penggalian ide
hingga merevisi karangan. Proses itu sendiri tidak terlalu jelas tahapannya, namun secara
umum meliputi kegiatan penggalian ide, penyusunan draf, dan perbaikan/revisi. Pengamatan
perhadap pembelajaran menulis tersebut menunjukkan bahwa tidak ada pemantauan yang pasti
terhadap proses menulis, dalam arti, proses yang dilakukan dengan susah payah tersebut hanya
diakui melalui penilaian terhadap produknya, yaitu draf terakhir atau hasil karangan. Padahal,
optimalisasi proses belajar sangat penting untuk (1) mendapat hasil yang diinginkan, (2)
membentuk mahasiswa sebagai the owner of learning, (3) menjadikan mahasiswa risk takers,
(4) dengan demikian menjadikan mereka autonomous learners. Dengan demikian,
pembelajaran yang terjadi adalah pembelajaran yang bermakna, yaitu yang benar-benar
membangun life skills. Dengan alasan itu, sangat penting dilakukan pemantauan proses belajar
secara terprogram.

Di zaman modern sekarang ini Bisnis merupakan pilihan utama dalam mencari
atau menciptakan usaha ,itu semua karena dunia bisnis merupakan dunia yang paling
berpeluang untuk mendapatkan keuntungan banyak.Dari pada menjadi pegawai negeri yang
menerima gaji pas-pasan seorang pebisnis bisa menentukan sendiri gajinya .

Namun dalam berbisnis kita sangat membutuhkan komunikasi.Bahasa sebagai alat


komunikasi mempunyai peran tersendiri dalam bisnis..Sebagai warga Indonesia tentunya kita
menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional ,kita tahu bahwa bahasa Indonesia
juga sudah diajarkan dari Taman Kanak-kanak sampai dengan Perguruan Tinggi.namun apa
saja peran bahasa i di bidang bisnis dalam makalah ini penulis berusaha menelaah masalah
tersebut.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa Pengertian dari Bahasa?


2. Manfaat penggunaan bahasa dalam kehidupan?
3. Apakah Evaluasi-Diri berpengaruh terhadap Kemampuan Menulis Bahasa Inggris?
4. Apa itu pengertian dari Bisnis?
5. Peran Bahasa di bidang bisnis?

1.3 TUJUAN PENELITIAN

1. Melatih diri untuk meningkatkan skil dalam berbahasa


2. Meningkatkan kemampuan dalam menulis bahasa inggris
3. Memperluas ilmu dalam bidang bisnis
4. Mengetahui pentingnya peran bahasa inggris dalam bidang bisnis
BAB II

2.1 Pengertian Bahasa

Bahasa adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi dengan manusia
lainnya dengan menggunakan tanda berupa gerakan atau kata . Bahasa merupakan salah satu hal
penting dalam berkomunikasi. Berikut ini adalah pengertian dan definisi bahasa menurut para ahli:

A. Bill Adams
Bahasa adalah sebuah sistem pengembangan psikologi individu dalam sebuah konteks
inter-subjektif.
B. Wittgenstein
Bahasa merupakan bentuk pemikiran yang dapat dipahami, berhubungan dengan realitas,
dan memiliki bentuk dan struktur yang logis.
C. Ferdinand De Saussure
Bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa setiap kelompok
sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok yang lain.
D. Plato
Bahasa pada dasarnya adalah pernyataan pikiran seseorang dengan perantaraan onomata
(nama benda atau sesuatu) dan rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dari ide
seseorang dalam arus udara lewat mulut.
E. Bloch & Trager
Bahasa adalah sebuah sistem simbol yang bersifat manasuka dan dengan sistem itu suatu
kelompok sosial bekerja sama.
F. Carrol
Bahasa adalah sebuah sistem berstruktural mengenai bunyi dan urutan bunyi bahasa yang
sifatnya manasuka, yang digunakan, atau yang dapat digunakan dalam komunikasi antar
individu oleh sekelompok manusia dan yang secara agak tuntas memberi nama kepada
benda-benda, peristiwa-peristiwa, dan proses-proses dalam lingkungan hidup manusia.
G. Sudaryono
Bahasa adalah sarana komunikasi yang efektif walaupun tidak sempurna sehingga
ketidaksempurnaan bahasa sebagai sarana komunikasi menjadi salah satu sumber
terjadinya kesalahpahaman.
H. Saussure
Bahasa adalah objek dari semiologi.
I. Mc. Carthy
Bahasa adalah praktik yang paling tepat untuk mengembangkan kemampuan berpikir.
J. William A. Havilland
Bahasa adalah suatu sistem bunyi yang jika digabungkan menurut aturan tertentu
menimbulkan arti yang dapat ditangkap oleh semua orang yang berbicara dalam bahasa
itu.

Bila dilihat dari beberapa definisi dan pengertian mengenai bahasa menurut beberapa ahli
diatas, kita bisa melihat bahwa terdapat perbedaan definisi tentang bahasa dimana definisi dari
setiap ahli tergantung dengan apa yang ingin ditekankan oleh setiap tersebut. Namun meskipun
terdapat perbedaan, nampaknya disepakati bersama bahwa bahasa adalah sistem lambang
bunyi yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat atau pemakainya. Bahasa yang baik
berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya.
Bahasa sendiri berfungsi sebagai sarana komunikasi serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi.

2.2 Evaluasi Diri

Dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa, utamanya dalam pembelajaran bahasa


asing/kedua, Bachman dan Palmer (1996) mengatakan bahwa kebermaknaan tugas-tugas
pembelajaran bahasa (meaningfulness of language learning tasks) dicirikan oleh pelibatan lima
unsur, yaitu pengetahuan tentang topik tugas, kemampuan bahasa, pelibatan atribut personal
seperti tingkat minat, skemata afektif yaitu interseksi antara tingkat kesulitan tugas dan
kemampuan yang dimiliki, dan strategi pemecahan masalah. Untuk optimalisasi pelibatan kelima
unsur tersebut, diperlukan suatu evaluasi diri.
Evaluasi diri adalah pelibatan pebelajar dalam menentukan standara dan/atau criteria untuk
menilai karyanya sendiri, sehingga dapat menentukan sejauhmana karyanya tersebut telah
mencapai standar atau kriteri yang ditetapkan (Boud 1991 dalam Brew 1999). Definisi ini
menunjukkan dua elemen yang ada pada setiap proses asesmen, yaitu penentuan standar terkait
dengan criteria tertentu, dan penilaian terhadap karya berdasarkan standard an criteria tersebut.
Brew lebih lanjut mengatakan, bahwa kemampuan untuk secara kritis menilai karya sendiri dapat
menjadi salahsatu tujuan di pendidikan tinggi. Hal ini dapat dipahami mengingat di perguruan
tinggi mahasiswa dituntut untuk memiliki kemampuan yang tinggi dan kesadaran tentang
eksistensi dirinya. Jadi, evaluasi diri adalah suatu cara untuk melihat kedalam diri sendiri. Melalui
evaluasi diri pebelajar dapat melihat kelebihan maupun kekurangannya, untuk selanjutnya
kekurangan ini menjadi tujuan perbaikan (improvement goal). Dengan demikian, pebelajar lebih
bertanggungjawab terhadap proses dan pencapaian tujuan belajarnya.

Rolheiser dan Ross (2005) mengajukan suatu model teoretik untuk menunjukkan
kontribusi evaluasi diri terhadap pencapaian tujuan. Model tersebut menekankan bahwa, ketika
mengevaluasi sendiri performansinya, peserta didik terdorong untuk menetapkan tujuan yanglebih
tinggi (goals). Untuk itu, peserta didik harus melakukan usaha yang lebih keras (effort). Kombinasi
dari goals dan effort ini menentukan prestasi (achievement); selanjutnya prestasi ini berakibat pada
penilaian terhadap diri (self-judgment) melalui kontemplasi seperti pertanyaan, ‘Apakah tujuanku
telah tercapai’? Akibatnya timbul reaksi (self-reaction) seperti ‘Apa yang aku rasakan dari prestasi
ini?’

Goals, effort, achievement, self-judgment, dan self-reaction dapat terpadu untuk


membentuk kepercayaan diri (self-confidence) yang positif. Kedua penulis menekankan bahwa
sesungguhnya, evaluasi diri adalah kombinasi dari komponen self-judgment dan self-reaction
dalam model di atas.

Penulis meyakini bahwa evaluasi diri dapat meningkatkan hasil belajar, karena kegiatan
evaluasi diri: a) dapat memusatkan perhatian pebelajar pada tujuan pembelajaran, b) memberikan
informasi pada guru mengenai hal-hal yang masih kurang atau belum tercapai dalam pembelajaran,
c) dapat lebih meningkatkan perhatian pebelajar pada asesmen, dan d) meningkatkan motivasi
pebelajar.
2.3 Menulis Bahasa Inggris

Kegiatan menulis, khususnya menulis Bahasa Inggris, adalah suatu proses kognitif dan
kreatif yang terjadi secara berulang-ulang tetapi tidak linier. Proses menulis adalah suatu kegiatan
kognitif. Sebagai suatu proses kognitif, menulis adalah suatu alat yang digunakan untuk
menuangkan buah pikiran. Secara kognitif, di dalam pikiran terdapat suatu skema yang
mengandung potensi makna. Potensi ini berkembang karena adanya stimulus dari luar dan akan
terjadi suatu transaksi antara potensi itu dengan pengaruh luar tersebut. Jadi untuk berkembang
dengaan optimal, diperlukan faktor mediasi (Confrey, 1995), yaitu suatu intervensi lingkungan
yang membangkitkan potensi yang ada dan menjadikannya suatu kemampuan.

Menulis juga suatu proses kreatif. Kreativitas dikaitkan dengan fungsi dasar manusia, yaitu
berpikir, merasa, menginderakan, dan intuisi (Semiawan, 1997). Kreativitas merupakan ekspresi
tertinggi dari sintesa atas semua fungsi dasar manusia tersebut. Kreativitas dalam proses menulis
tercermin dari topik yang dipilih, cara mengembangkan alur (plot) tulisan, serta pemilihan
kosakata dan pola-pola kalimat yang menunjukkan gaya (style) seorang penulis. Hasil transaksi
tersebut merupakan sesuatu yang baru dan unik. Karena peran unsur kreativitas ini, setiap karya
tulis tidak pernah ada yang persis sama satu sama lain. Keunikan suatu karya tulis mencerminkan
kreativitas penulisnya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tulisan adalah refleksi dari
pikiran kreatif, dan karena ia merupakan hasil transaksi maka ia sekaligus juga mengembangkan
pikiran (menambah skema yang telah ada sebelumnya). Secara umum, ramuan kognitif dan kreatif
di atas dalam proses menulis dapat dilihat pada tiga tahap utama proses menulis, yaitu pramenulis,
menulis, dan merevisi.

Berdasarkan kajian teori di atas, kemampuan menulis merupakan suatu kemampuan yang
dihasilkan dari suatu proses menulis yang melibatkan faktor kognitif dan kreativitas dimana
potensi yang dimiliki dan pengaruh faktor lingkungan bertransaksi untuk membentuk kemampuan
menulis yang mencakup lima dimensi kemampuan yaitu kemampuan menemukan ide (isi) tulisan,
susunan/organisasi ide, struktur kalimat, kosakata dan gaya (style), dan mekanik.
2.4 Manfaat Bahasa dan Perkembanganya dalam Masyarakat

A. Alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia.

Penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi, memiliki tujuan tertentu yaitu agar kita
dipahami oleh orang lain. Jadi dalam hal ini respons pendengar atau lawan komunikan yang
menjadi perhatian utama kita.

B. Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia (berbisnis).

Sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup berkelompok dan membentuk lingkungan
pergaulan yang tentunya mereka tinggal di dalamnya, bekerja dan mencari kebutuhan
hidup. Dari sinilah bahasa itu berfungsi sebagai alat untuk bekerja sama satu sama lain.

C. Alat mengidentifikasi diri.

Dengan bahasa kita bisa mengidentifikasikan diri kita pada orang lain,tentang bagaimana
kita,perasaan,keinginan,dll.

Bahasa bisa punah karena kebanyakan bahasa didunia ini tidak statis. Bahasa-bahasa itu
berubah seiring waktu, mendapat kata tambahan, dan mencuri kata-kata dari bahasa lain. Bahasa
hidup dan berkembang ketika masyarakat menuturkannya sebagai alat komunikasi utama. Ketika
tidak ada lagi masyarakat penutur asli suatu bahasa disebut bahasa mati atau punah, meskipun
masih ada sedikit penutur asli yang menggunakan tetapi generasi muda tidak lagi menjadi penutur
bahasa tersebut.

Banyak situasi yang menyebabkan bahasa punah. Sebuah bahasa punah ketika bahasa itu
berubah bentuk menjadi famili bahasa-bahasa lain.Orang indonesia kini boleh jadi tidak mengerti
bahasa melayu yang digunakan di indonesia awal abad ke-20. Karena bahasa indonesia saat ini
berasal dari bahasa melayu yang telah mengalami infusi kata-kata bahasa asing. Bisa dikatakan
bahasa melayu bermetamorfosis dalam bahasa indonesia. Kelak kalau bahasa indonesia makin
berkembang dan demikian pula bahasa melayu malaysia kemungkinan bahasa melayu akan punah.
Karena pengaruh globalisasi dan IPTEK menyebabkan masyarakat indonesia menganggap
bahasa indonesia itu tidak gaul dan terlalu formal.Hal tersebut mengakibatkan bahasa Indonesia
sering dicampur dengan kata-kata yang tidak formal dan itu mengakibatkan banyak anak muda
Indonesia bahkan anak kecil tidak bisa mengucapkan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

2.5 Pengertian Bisnis

Berikut ini adalah pengertian bisnis menurut para ahli :

A. Brown dan petrello (1976)

“Business is an institution which produces goods and services demanded by


people”Artinya perusahaan atau bisnis ialah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa
yang dibutuhkan oleh masyarakat.Apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka lembag
bisnispun akan meningkat pula perkembanganya untuk memenuhi kebutuhan tersebut,sambil
memperoleh laba.

B. Steinford (1978)

“Business is all those activities involved in providing the goods and services needed or
desired by people”.Dalam pengertian ini bisnis sebagai aktivitas yang menyediakan barang atau
jasa yang diperlukan atau diinginkan oleh konsumen.dapat dilakukan oleh organisasi perusahaan
yang memiliki badan hokum,perusahaan yang memiliki badan usaha, maupun perorangan yang
tidak memiliki badan hokum maupun badan usaha seperti pedagang kaki lima,warung yang tidak
memiliki Surat Izin Tempat Usaha (SITU)dan Surat izin Tempat Usaha (SIUP) serta usaha
informal lainya.

C. Allan Afuah (2004)

Bisnis merupakan sekumpulan aktifitas yang dilakukan untuk menciptakan dengan cara
mengembangkan dan mentransformasikan berbagai sumber daya menjadi barang atau jasa yang
diinginkan konsumen.
Dari beberapa pengertian tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa bisnis adalah
bisnis adalah suatu unit kegiatan komunikasi 2 orang atau lebih yang melakukan aktivitas
pengolahan faktor-faktor produksi, untuk menyediakan barang-barang dan jasa bagi masyarakat,
mendistribusikanya serta melakukan upaya-upaya lain dengan tujuan memperoleh keuntungan dan
memuaskan kebutuhan masyarakat.

Dari pengertian tersebut kita dapat menguraikan lebih rinci tentang fungsi-fungsi perusahaan:

A. Menghasilkan barang dan jasa

Adanya kebutuhan yang harus dipenuhi mendorong perusahaan menciptakan barang dan
jasa pemuas kebutuhan. Barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan nantinya disalurkan kepada
pelaku ekonomi yang lain.

1. Rumah tangga. Penyaluran barang dan jasa hasil produksi kepada rumah tangga dapat
dilakukan secara langsung maupun melalui distributor.
2. Pemerintah. Pemerintah membutuhkan barang dan jasa hasil produksi untuk
mendukung jalannya kegiatan pemerintah dalam rangka melayani masyarakat.
Penyaluran ini juga dapat dilakukan secara langsung atau melalui pasar barang.
3. Perusahaan lain. Adakalanya barang dan jasa yang diproduksi suatu perusahaan
diperlukan oleh perusahaan lain sebagai bahan baku, bahan pembantu, bahan setengah
jadi, atau bahkan sebagai modal. Contohnya perusahaan kain akan memasok hasil
produksi pada perusahaan garmen.
4. Masyarakat luar negeri. Selain untuk produksi dalam negeri, barang dan jasa
perusahaan juga digunakan oleh masyarakat luar negeri. Pembelian dan pengiriman
barang dan jasa akan menimbulkan kegiatan ekspor.

B. Sebagai pengguna faktor produksi

Bagaimana perusahaan dapat menghasilkan barang dan jasa? Perusahaan harus


mengolah faktor produksi menjadi barang dan jasa. Faktor produksi tersebut berupa tenaga
kerja, sumber daya alam, dan modal. Faktor produksi tersebut disediakan oleh rumah tangga.
Untuk semua faktor produksi yang telah disediakan, perusahaan akan memberikan balas jasa
kepada rumah tangga. Balas jasa tersebut berupa upah atau gaji, sewa, bunga, dan laba.
Pembelian faktor produksi ini kadang juga melibatkan masyarakat luar negeri, baik berupa
tenaga ahli, pinjaman modal, barang-barang modal, maupun bahan baku.

C. Mambayar pajak kepada pemerintah

Perusahaan juga merupakan bagian dari masyarakat umum. Dengan demikian,


perusahaan ikut memanfaatkan fasilitas umum yang disediakan oleh pemerintah. Oleh karena
itu pula, perusahaan harus membayar pajak kepada pemerintah sebagai bukti partisipasinya
terhadap pembangunan.

D. Sebagai agen pembangunan ekonomi

Kegiatan ekonomi yang dilakukan perusahaan ternyata membawa pengaruh yang besar
terhadap pembangunan ekonomi. Dari kegiatannya perusahaan telah membantu pemerintah
dalam hal menyediakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan karyawan, dan
membangun berbagai fasilitas ekonomi.

2.6 Peran Bahasa di Bidang Bisnis

Melihat fungsi bahasa yang ke 2 yaitu sebagai alat untuk bekerja sama dengan sesama
manusia (berbisnis) tentu bahasa mempunyai peran penting dalam dunia bisnis.Bisnis sendiri
memang punya berbagai macam fungsi yang sangat penting baik itu bagi pengusaha itu
sendiri,masyarakat juga Negara.

Oleh karena itu bisnis yang baik harus ditunjang dengan bahasa yang baik pula.Di masa
sekarang ini bahasa sangat penting apalagi perilaku manusia tentu bisa dilihat dari bahasa yang
mereka ucapkan.Oleh karena itu banyak perusahaan di Indonesia menggunakan bahasa dalam
prasyarat bagi pelamar kerja.Bisa kita lihat juga dalam kurikulum pendidikan bahasa
dimasukkan dalam Ujian Nasional (bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris).oleh karena itu kita
tidak bisa meremehkan bahasa.

Di bidang bisnis biasanya bahasa digunakan sebagai alat promosi dan juga
pemasaran.Contohnya iklan suatu produk tanpa adanya bahasa yang baik dan menarik tentu
masyarakat tidak akan tertarik pada produk tersebut.dalam komunikasi antar pegawai dan bos
tentu juga memerlukan bahasa ,pegawai yang komunikatif serta sopan tentu akan lebih
dihormati dan disegani baik oleh pegawai lain maupun oleh atasan.

Anda mungkin juga menyukai