Anda di halaman 1dari 4

PENAMPILAN DIRI

2 Votes

Penampilan adalah bentuk citra diri yang terpancar dari diri seseorang yang dapat dijadikan
sebagai sarana komunikasi dengan orang lain. Berpenampilan menarik adalah salah satu kunci
sukses dalam bekerja terutama bidang pekerjaan yang selalu berhubungan dengan masyarakat.
Penampilan diri seseorang tidak hanya tergantung pada penampilan secara fisik, tetapi didukung
oleh penampilan dari dalam diri yang pada umumnya diidentikkan sebagai kepribadian.

Penampilan fisik

Penampilan fisik adalah penampilan seorang individu yang tampak dari luar. Beberapa cara yang
dapat dilakukan untuk menunjukkan penampilan fisik yang menarik dan menimbulkan kesan
yang positif di hadapan kolega dan pelanggan, antara lain :

 Berpenampilan bersih dan rapi


 Berpenampilan serasi
 Sikap tubuh yang baik
 Tutur kata yang baik dan ramah

Kepribadian
Kepribadian merupakan keseluruhan dari sifat, sikap, dan watak seseorang induvidu yang
tampak pada pola perilaku yang dapat membedakannya dengan individu lain. Kepribadian yang
terbentuk pada seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain sebagai berikut :

 Faktor biologis
 Faktor kekeluargaan
 Faktor sosial dan lingkungan
 Faktor kultural dan peradaban

Keempat faktor tersebut berpengaruh besar dalam menentukan kepribadian seseorang. Besar
kecilnya pengaruh tiap-tiap faktor terhadap tiap-tiap individu berbeda beda. Oleh karena itu,
muncul banyak tipe kepribadian. Berikut ini tipe-tipe kepribadian :

 Introvert (seseorang yang cenderung tertutup dan sikapnya lebih berorientasi pada diri
sendiri dapat digolongkan sebagai orang yang introvert)
 Ekstover (seseorang cenderung bersikap terbuka, transparan, atau sikap seseorang itu
lebih berorientasi ke luar dapat digolongkan sebagai orang yang ekstrover)
 Keras hati
 Perasa
 Penurut
 Kreatif
 Rasional

Pada dasarnya setiap manusia memiliki sifat-sifat pada tipe-tipe kepribadian tersebut. Setiap
individu harus mengenali dirinya sendiri. Pengenalan terhadap diri sendiri ini penting karena jika
tidak mengenali kepribadian yang dimiliki, seseorang akan kesulitan untuk dapat
mengembangkan dirinya. Pengenalan diri adalah kesadaran untuk mengenali dan memahami
keberadaan diri sendiri sebagai seorang individu yang unik dan khas. Pengembangan diri adalah
suatu perubahan yang mendasar untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan potensi
diri atau kemampuan seseorang dalam hidupnya. Pengembangan diri yang terjadi pada seseorang
sejak lahir hingga dewasa melalui tahapan sebagai berikut :

 Proses internalisasi adalah tahapan seorang individu belajar dan mendapatkan


pengalaman dari lingkungan alam
 Proses sosialisasi adalah tahapan seorang individu mempelajari nilai dan norma yang
berlaku dalam kehidupan bermasyarakat
 Proses ekulturasi adalah taha seorang individu mempelajari kebudayaan masyarakat
sehingga dapat memahami dan menerapkan unsur-unsur kebudayaan suatu masyarakat
 Pengembangan diri dapat dilakukan kapanpun sesuai dengan yang dikehendaki.
Keinginan tersebut didorong oleh rasa percaya diri, niat yang kuat, kesanggupan untuk
melakukan sesuatu, serta disiplin yang tinggi

Bahasa tubuh

Penampilan diri meliputi penampilan fisik dan penampilan dari dalam yang berupa kepribadian.
Kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh seorang individu hanya sebesar 30%-35% dalam
bentuk komunikasi verbal, selebihnya menggunakan komunikasi nonverbal. Tingkah laku
nonverbal yang mempengaruhi komunitas adalah perilaku kinetik. Perilaku kinetik meliputi
gerakan tubuh, gerak tangan, ekspresi wajah, gerak mata, dan pengambilan sikap. Untuk lebih
jelasnya, berikut ini diuraikan maknanya :

Mata

 Kontak mata langsung menunjukkan sikap siap untuk memulai pembicaraan dalam
hubungan interpersonal
 Menghindari kontak mata langsung menunjukkan sikap menghindari atau menolak
pembicaraan.
 Mata berkerut menunjukkan sikap sedang berpikir, mengingat sesuatu
 Mata menerawang menatap ke suatu tempat menunjukkan perasaan sedang bingung
 Mata memandang ke bawah menunjukkan suasana hati sedang berpikir, kebingungan,
dan penolakan
 Mata berair menunjukkan perasaan kebahagiaan, kesedihan, dan putus asa
 Mata berbinar-binar menunjukkan perasaan suka cita dan penuh pengharapan
 Mata sayu menunjukkan perasaan kesedihan, kebingungan, dan hilang harapan

Wajah

 Wajah menebar senyum menunjukkan perasaan senang, bangga, bahagia


 Wajah dengan dahi berkerut menunjukkan sikap sedang berpikir keras
 Wajah beringas dan mulut tertutup menunjukkan sedang marah
 Wajah agak pucat menunjukkan kesedihan, kekecewaan
 Wajah dengan sorot mata yang kaku dan mulut menutup menunjukkan kecemasan dan
perasaan takut

Mulut

 Bibir tersenyum menunjukkan perasaan senang, suasana hati yang baik, dan menyetujui
sesuatu hal
 Bibir mencibir menunjukkan rasa tidak suka terhadap sesuatu, tidak setuju
 Bibir cemberut = marah, jengkel
 Terkatup rapat = frustasi, menahan marah, tekanan perasaan
 Bawah sedikit digigit = kecemasan, takut, malu

Kepala

Tegak = keadaan baik, waspada, kesiapan berinteraksi

 Mengangguk = setuju
 Menggeleng = tidak setuju
 Menunduk kebawah = sedih, bimbang
 Dipegang kedua tangan = penyesalan, bersalah
 Mendongak = kesombongan, kebanggaan
Bahu

 Mendatar = keadaan baik


 Menyembunyikan bahu = tidak ingin diketahui orang lain

Tangan

 Salah satu tangan menopang pipi = bosan, malas


 Diangkat dan dikepalkan = keberhasilan, bangkitkan motivavsi
 Kedua telapak tangan disatukan dengan jari meremas = kekesalan, kegelisahan

Kaki

 Tegang dan rapat = tegang, tidak setuju


 Posisi duduk, kaki selonjor, salah satu kaki ditumpangkan = santai
 Duduk atau berdiri dengan kaki tegak = kesiapan
 Bergetar = rasa malu, rasa takut

Seluruh tubuh

 Tenang dan bersikap wajar menunjukkan percaya diri

Selain perilaku kinetik, tingkah laku nonverbal juga dipengaruhi oleh para linguistik dan
proksemik. Paralinguistik adalah jenis komuniksai yang berkaitan dengan cara seseorng
menyampaikan pembicaraan sekaligus menunjukkan emosi dan sikapnya. Proksemik adalah
keterkaitan individu yang berhubungan dengan keadaan diri dalam lingkungan atau ruangan.
Komunikasi nonverbal dapat membantu dalam kegiatan berkomunikasi khususnya sebagai
pengganti komunikasi verbal. Komunikasi verbal dan nonverbal dilakukan dalam upaya
menjamin kebersamaan keberhasilan dalam kegiatan berkomunikasi.

Anda mungkin juga menyukai