Bab Iv Fix
Bab Iv Fix
Pulau Jawa secara tektonik dipengaruhi oleh dua lempeng besar, yaitu
Lempeng Eurasia dibagian utara dan Lempeng Indo-Australia dibagian selatan.
Pergerakan dinamis dari lempeng-lempeng ini menghasilkan perubahan tatanan
tektonik Jawa dari waktu ke waktu. Secara berurutan, rezim tektonik Jawa
mengalami perubahan yang dimulai dengan kompresi, kemudian mengalami
regangan dan kembali mengalami kompresi.
Pada pulau Jawa berkembang 3 pola struktur geologi yang dominan, yaitu
Pola Meratus yang berarah timurlaut – baratdaya, Pola Sunda yang berarah utara –
selatan dan Pola Jawa yang berarah timur – barat. Pola Meratus memiliki arah
timurlaut – barat daya dan berumur Kapur Akhir hingga Paleosen (80-52 juta
tahun yang lalu). Rezim tektonik kompresi Lempeng Indo-Australia tersubduksi
ke bawah Lempeng Eurasia menyebabkan terbentuknya Pola Meratus ini. Salah
satu sesar yang mencerminkan Pola Meratus di Pulau Jawa adalah Sesar
Cimandiri yang terbentang mulai dari Teluk Pelabuhan Ratu hingga ke Subang,
yang berada di sisi barat. Sesar tersebut tergolong sesar mendatar dengan arah
timurlaut – baratdaya. Di Jawa Tengah singkapan batuan Pra-Tersier di Lok Ulo
juga menunjukan arah ini.
Gambar 4.1 Pola Struktur Pulau Jawa (Martodjojo dan Pulunggono, 1994)
Pola struktur yang berkembang setelah Pola Meratus adalah Pola Sunda,
pola struktur ini berarah utara – selatan dan berumur Eosen Awal – Oligosen
Akhir (53 – 32 juta tahun yang lalu). Setelah rezim kompresi pada Pola Meratus
terjadi penurunan kesecapatan gerak dari lempeng Indo-Australia sehingga terjadi
rezim tektonik regangan pada masa ini yang membentuk struktur dengan Pola
Sunda. Purnomi dan Purwoko (1994) menyebut periode ini sebagai Paleogene
Extensional Riftin. Struktur sesar yang termasuk ke dalam Pola Sunda umumnya
berkembang di utara Jawa (Laut Jawa).
Pola Jawa merupakan pola struktur dengan arah timur – barat yang berumur
Oligosen Akhir hingga Miosen Awal (32 juta tahun lalu). Pola struktur ini
terbentuk akibat rezim kompresi yaitu subduksi antar Lempeng Indo-Australia
yang berada di selatan Jawa hingga ke arah Sumatera. Purnomo dan Purwoko
(1994) menyebut periode ini sebagai Neogene Compressional Wrenching hingga
Plio-Pleistocene Compressional Thrust Folding. Di Jawa Tengah hampir semua
sesar di jalur Serayu Utara dan Selatan mempunyai arah yang sama, yaitu barat-
timur. Salah satu sesar yang mencerminkan Pola Jawa adalah Sesar Baringis yang
membentang mulai dari Purwakarta hingga ke Jawa Tengah di daerah Baribis
Kadipaten Majalengka dengan arah barat – timur.
A. Antiklin Cikalapa
B. Sinklin Cikamuning
C. Antiklin Selogading
LP STRIKE DIP
16 N258°E/72°
87 N238°E/15°
71 N70°E/27°
72 N68°E/62°
LP STRIKE DIP
54 N198°E/15°
55 N190°E/25°
56 N228°E/25°
58 N350°E/25°
59 N340°E/26°
60 N18°E/32°
45 N120°E/45°
46 N115°E/42°
96 N115°E/40°