Anda di halaman 1dari 8

TINDAKAN KOREKTIF

No. Dokumen : 040 /ADMEN-KPS

S No. Revisi :0

O Tanggal Terbit : 24 April 2019

P Halaman :1/2

UPT PUKSESMAS dr.Eliwedi Erni


KAMPUNG SAWAH NIP.19701124 200502 2 002
1. Pengertian Tindakan korektif adalah tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan
penyebab ketidaksesuaian dalam rangka meningkatkan mutu. Dilakukan
terhadap masalah-masalah yang berpotensial dan blum pernah terjadi
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah tindakan korektif untuk
meningkatkan mutu dan kinerja Puskesmas Kampung Sawah
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala PuskesmasKampung Sawah No.445.4/041/ADMEN
PUSKESMAS KAMPUNG SAWAH Tahun 2016 Mengenai Penetapan
Kebijakan Mutu
4. Referensi A. Buku pedoman penilaian kinerja puskesmas
B. Keputusan Mentri Kesehatan RI Nomor828/MENKES/IX/2008 Tentang
Petunjuk Teknis Standarpelayanan Minimal Bidang Kesehatan Di kabupaten /
Kota
C. Manual mutu puskesmas Kampung Sawah

5. Alat dan Bahan 1. Buku dan Balpoint


2. Komputer

6. Langkah- 1. Penanggung jawab program/ruang mengidentifikasi dan menganalisa hasil


langkah/Prosedur pelayanan mutu dan kinerja yang tidak sesuai
2. Penanggung jawab program/ruang bersama pelaksana program
menganalisa faktor penyebab ketidak sesuaian
3. Kepala puskesmas, penanggung jawab program/ruang dan pelaksana
program merumuskan rencana tindak lanjut sebagai langkah perbaikan
( Tindakan Korektif )
4. Penanggung jawab program/ruang mensosialisasikan langkah perbaikan
( Tindakan Korektif ) Kepada semua pihak yang terkait
5. Penanggung jawab program/ruang bersama pelaksana program
melaksanakan rencana tindakan korektif
6. Penanggung jawab program/ruang menganalisa tindakan korektif yang
telah dilaksanakan
7. Penanggung jawab program/ruang melaporkan hasil tindakan korektif
kepada kepala puskesmas7
8. Penanggung jawab program/ruang mendokumentasikan hasil kegiatan
korektif
7. Bagan alir

8. Hal-hal yang perlu


diperhatikan

9. Unit Terkait 1. Pokja Admen


2. Pokja UKM
3. Pokja UKP

10. Dokumen Terkait

9.Rekaman Historis
Perubahan No Yang di Ubah Isi perubahan Tanggal mulai di
berlakukan
TINDAKAN PREVETIF
No. Dokumen : /UKP-KPS

S No. Revisi : 0

O Tanggal Terbit : 24 April 2019

P Halaman :2/2

UPT PUKSESMAS dr.Eliwedi Erni


KAMPUNG SAWAH NIP.19701124 200502 2 002

1.Pengertian Tindakan prevetif adalah tindakan untuk memperbaiki masalah


NIP.yang timbul
saat ini dan langsung di lakukan tindakan untuk mencegah agar tidak
NIP. 19661222 200312 1 002
berulang domasa yang akan datang
2.Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan tindakan perevetif
3.Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kampung Sawah No.445.4/041/ADMEN
PUSKESMAS KAMPUNG SAWAH Tahun 2019 Mengenai Penetapan Kebijakan Mutu
4.Referensi Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015
tentang Akreditasi Puskesmas
5.Langkah-langkah 1.Penanggung jawab Admen,UKM,UKP membuat daftar proses yang memiliki
prosedur potensi terjadinya ketidak sesuaian
2. Penanggung jawab Admen,UKM,UKP membuat daftar masalah yang harus
dilakukan prioritas untuk dilakukan tindakan pencegahan
3. Penanggung jawab Admen,UKM,UKP Membuat daftar solusi yang dapat
dilakukan untuk mencegah terjadinya ketidaksesuaian
4.Penanggung jawab Admen,UKM,UKP berkonsultasi dengan Wakil
Manajemen Mutu untuk menyusul rencana tindakan prevetif dengan
metode FMEA
5. Penanggung jawab Admen,UKM,UKP melaksanakan tindakan prevetif
yang sudah di buat
6. Penanggung jawab Admen,UKM,UKP melaporkan hasil tindakan prevetif
yang sudah dilaksanakan
7. Wakil manajemen mutu mengevaluasi kegiatan tindakan prevetif yang telah
di laksanakan
6. Bagan alir
7. Unit Terkait - Pokja Admen
- Pokja UKM
- Pokja UKP
8. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
9. Dokumen terkait
10. Unit terkait
11. Rekaman Historis No Yang di rubah Isi Perubahan Tanggal mulai di
berlakukan

PENGUKURAN RESPIRASI
No. Dokumen : /UKP-KPS

S No. Revisi :0

O Tanggal Terbit 10 Januari 2017

P Halaman :1/1

UPT PUKSESMAS Muhada Castra Dypura


KAMPUNG SAWAH Nip. 19660414 1989021014
NIP. 19661222 200312 1 002

Pengertian Menghitung frekuensi pernafasan pasien selama 1 menit


Tujuan SK Kepala UPTD Puskesmas Penebel I No.3 /KAPUS/IV/2016 tentang jenis-
jenis pelayanan
Kebijakan
 Buku Rawat Jalan dan Satus Pasien
Referensi BATES Buku Ajar Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan , EGC,2008
Persiapan 1. Buku rekam medis
2. Sarung tangan
3. Aritimer / jam tangan
Prosedur 1. Petugas mencuci tangan.
2. petugas menggunakan sarung tangan
3. Petugas memposisikan pasien dibaringkan dalam posisi terlentang, kecuali
pasien sesak nafas bisa didudukkan
4. Tekan tombol Aritimer.
5. Menghitung respirasi selama 1 menit hingga aritimer
6. Mencatat hasil observasi kedalam catatan medis
7. Petugas cuci tangan.
Bagan alir
Pasien Datang Petugas Persiapan :
menjelaskan
prosedur - Cuci tangan

- Menggunakan APD

Hidupkan
aritimer / jam
tangan
Dokumentasi

Unit terkait UGD, Ruang periksa anak, KIA, Rawat inap


Rekaman history No Yang di ubah Isi perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
1
2
3
4
5
DIARE
No. Dokumen : /UKP-KPS

S No. Revisi :0

O Tanggal Terbit :

P Halaman :2/2

UPT PUKSESMAS dr.H. MUHAMAD RUSMIN


KAMPUNG SAWAH
NIP. 19661222 200312 1 002
Pengertian berupa air saja yang frekwensinya lebih sering dari biasanya.
Tujuan Sebagai acuan dalam penanganan pasien penderita diare di Puskesmas
Tanjungpinang
Kebijakan Penerapan standar terapi di Puskesmas
Penyebab Penyebabnya adalah virus, makanan yang merangsang atau yang tercemar
toksin, gangguan pencernaan dan sebagainya.
Gambaran Klinik - Demam yang sering menyertai penyakit ini memperberat dehidrasi.
Gejala dehidrasi tidak akan terlihat sampai kehilangan cairan
mencapai 4 – 5% berat badan.
- Gejala dan tanda dehidrasi antara lain :
 Rasa haus, mulut dan bibir kering
 Menurunnya turgor kulit
 Menurunnya berat badan, hipotensi, lemah otot
 sesak napas, gelisah
 Mata cekung, air mata tidak ada
 Ubun-ubun besar cekung pada bayi
 Oliguria kemudian anuria
 Menurunnya kesadaran, mengantuk
 Bila kekurangan cairan mencapai 10% atau lebih penderita
jatuh ke dalam dehidrasi berat dan bila berlanjut dapat terjadi
syok dan kematian.

Diagnosis Ditentukan dari gejala buang air besar berulang kali lebih sering dari biasanya
dengan konsistensinya yang lembek dan cair.
.
Penatalaksanaan - WHO telah menetapkan 4 unsur utama dalam penanggulangan diare
akut yaitu:
 Pemberian cairan, berupa upaya rehidrasi oral (URO) untuk
mencegah maupun mengobati dehidrasi.
 Melanjutkan pemberian makanan seperti biasa, terutama ASI,
selama diare dan dalam masa penyembuhan.
 Tidak menggunakan antidiare, sementara antibiotik maupun
antimikroba hanya untuk kasus tersangka kolera, disentri, atau
terbukti giardiasis atau amubiasis.
 Pemberian petunjuk yang efektif bagi ibu dan anak serta
keluarganya tentang upaya rehidrasi oral di rumah, tandatanda
untuk merujuk dan cara mencegah diare di masa yang akan
datang.
 Dasar pengobatan diare akut adalah rehidrasi dan
memperbaiki keseimbangan cairan dan elektrolit. Oleh karena
itu langkah pertama adalah tentukan derajat dehidrasi

Pemeriksaan Derajat dehidrasi


Tidak dehidrasi Dehidrasi ringan Dehidrasi berat
sedang

Unit terkait UGD, Ruang periksa anak, KIA, Rawat inap


Rekaman history No Yang di ubah Isi perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
1
2

Anda mungkin juga menyukai