Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM KIMIA
PENGUKURAN PH AIR DAN AIR LIMBAH
DENGAN MENGGUNAKAN BEBERAPA
INDIKATOR DAN PH METER

DOSEN PEMBIMBING : ELSY ZURIANI,S.Si M.Pd


KELAS/SEMESTER : PSIK A3/1
KETUA KELOMPOK : APRIYANTI

ANGGOTA :

ALVIANSYAH. A
DWI PANDU NUGRAHA
ETIS DAMAYANTI
LIA APRIANI
RADEN ANTONI G
RATIAN NOVITASARI
RIDUAN EFFENDI
WINDA JULIANTI

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINAHUSADA
PALEMBANG
2012
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkkan kehadirat ALLAH


SWT karena berkat rahmat dan limpah dan karunianya
kami dapat memenyelesaikan laporan praktikum kimia
“PEMBUATAN PH” ini tepat pada waktunya yanh
telah ditentukan yang akan digunakan untuk memenuhi
salah satu tugas praktikum mata kuliah KIMIA yang di
ajarkan oleh ibu ELSY ZURIANI, S.Si. M.Pd.

Kami mengucapkan terimaksih kepada semua pihak


yang telah membantu dalam proses pembuatan laporan
praktikum KIMIA ini.

Namun apabila ada kesalahan penulisa pada bagian


studi pustaka kami mohon maaf , karena kami sebgai
manusia jauh dari kata sempurna.

Palembang, november 2012

Penyusun
PENGUKURAN PH AIR DAN AIR LIMBAH
DENGAN MENGGUNAKAN BEBERAPA
INDIKATOR DAN PH METER

1. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melalakukan percobaan
ini mahasiswa mampu
a. menentukan sifat asam dan basah
dengan menggunakan beberapa
indikator
b. mengetahui perkiraan ph larutan
elektrolit
c. menentukan ph larutan elektrolit
d. menentukan kekuatan asam atau
kekuatan basah suatu cuplikan
e. dapat menggunakan alat dengan
benar
2. ALAT DAN BAHAN

1. NH3 20ML
2. NAOH 0,1 N,0,01 N,0,001 N 20ML
3. KOH 20ML
4. Ba(OH)2 20ML
5. Ca(OH)2 20ML
6. HCL 0,1 N, 0,01 N,0,001 N 20ML
7. H2SO4 20ML
8. HN03 20ML
9. NaCL 20ML
10.KCL 20ML
11.CH3COOH 20ML
12.kertas lakmus merah dan biru 1gulung
13.indikator universal secukupnya
14.indikator phenolpthalein
15.indikator metil oranye
16.indikator metil merah
17.indikatorbromotimol biru
18.indikator metil biru
19. air the 10ml
20.minuman ringan 1 botol
21.alat yang digunakan
22.rak tabung reaksi 2buah
23.pipet tetes 4buah
24.tabung reaksi 1buah
IV. STUDI PUSTAKA

pH didefinisikan sebagai minus logaritma dari


aktivitas ion hidrogen dalam larutan berpelarut air.
[5] pH merupakan kuantitas tak berdimensi.

dengan aH adalah aktivitas ion hidrogen. Alasan


penggunaan definisi ini adalah bahwa aH dapat diukur
secara eksperimental menggunakan elektrode ion
selektif yang merespon terhadap aktivitas ion hidrogen
ion. pH umumnya diukur menggunakan elektrode
gelas yang mengukur perbedaan potensial E antara
elektrode yang sensitif dengan aktivitas ion hidrogen
dengan elektrode referensi. Perbedaan potensial pada
elektrode gelas ini idealnya mengikuti persamaan
Nernst:

dengan E adalah potensial terukur, E0 potensial


elektrode standar, R tetapan gas, T temperatur dalam
kelvin, F tetapan Faraday, dan n adalah jumlah
elektron yang ditransfer. Potensial
elektrodeE berbanding lurus dengan logartima
aktivitas ion hidrogen.
Definisi ini pada dasarnya tidak praktis karena
aktivitas ion hidrogen merupakan hasil kali
dari konsentrasi dengan koefisien aktivitas. Koefisien
aktivitas ion hidrogen tunggal tidak dapat dihitung
secara eksperimen. Untuk mengatasinya, elektrode
dikalibrasi dengan larutan yang aktivitasnya diketahui.
Definisi operasional pH secara resmi didefinisikan
oleh Standar Internasional ISO 31-8 sebagai
berikut: [6] Untuk suatu larutan X, pertama-tama ukur
gaya elektromotif EX sel galvani
elektrode referensi | konsentrasi larutan KCl || larutan
X | H2 | Pt
dan kemudian ukur gaya elektromotif ES sel galvani
yang berbeda hanya pada penggantian larutan X yang
pHnya tidak diketahui dengan larutan S yang pH-nya
(standar) diketahui pH(S). pH larutan X oleh
karenanya

Perbedaan antara pH larutan X dengan pH larutan


standar bergantung hanya pada perbedaan dua
potensial yang terukur. Sehingga, pH didapatkan dari
pengukuran potensial dengan elektrode yang
dikalibrasikan terhadap satu atau lebih pH standar.
Suatu pH meter diatur sedemikiannya pembacaan
meteran untuk suatu larutan standar adalah sama
dengan nilai pH(S). Nilai pH(S) untuk berbagai
larutan standar S diberikan oleh rekomendasi IUPAC.
[7] Larutan standar yang digunakan sering kali
merupakan larutan penyangga standar. Dalam
prakteknya, adalah lebih baik untuk menggunakan dua
atau lebih larutan penyangga standar untuk
mengijinkan adanya penyimpangan kecil dari hukum
Nerst ideal pada elektrode sebenarnya. Oleh karena
variabel temperatur muncul pada persamaan di atas,
pH suatu larutan bergantung juga pada
temperaturnya.
Pengukuran nilai pH yang sangat rendah, misalnya
pada air tambang yang sangat asam,[8] memerlukan
prosedure khusus. Kalibrasi elektrode pada kasus ini
dapat digunakan menggunakan larutan standar asam
sulfat pekat yang nilai pH-nya dihitung menggunakan
parameter Pitzer untuk menghitung koefisien aktivitas.
[9]
pH merupakan salah satu contoh fungsi keasaman.
Konsentrasi ion hidrogen dapat diukur dalam larutan
non-akuatik, namun perhitungannya akan
menggunakan fungsi keasaman yang berbeda.
pH superasam biasanya dihitung menggunakan fungsi
keasaman Hammett, H0.
Umumnya indikator asam-basa sederhana yang
digunakan adalah kertas lakmus yang berubah
menjadi merah bila keasamannya tinggi dan biru bila
keasamannya rendah
Selain menggunakan kertas lakmus, indikator asam
basa dapat diukur dengan pH meter yang bekerja
berdasarkan prinsip elektrolit / konduktivitas suatu
larutan.
p[H]
Menurut definisi asli Sørensen [2], p[H] didefinisikan
sebagai minus logaritma konsentrasi ion hidrogen.
Definisi ini telah lama ditinggalkan dan diganti
dengan definisi pH. Adalah mungkin untuk mengukur
konsentrasi ion hidrogen secara langsung apabila
elektrode yang digunakan dikalibrasi sesuai dengan
konsentrasi ion hidrogen. Salah satu caranya adalah
dengan mentitrasi larutan asam kuat yang
konsentrasinya diketahui dengan larutan alkali kuat
yang konsentrasinya juga diketahui pada keberadaan
konsentrasi elektrolit latar yang relatif tinggi. Oleh
karena konsentrasi asam dan alkali diketahui, adalah
mudah untuk menghitung ion hidrogen sehingga
potensial yang terukur dapat dikorelasikan dengan
kosentrasi ion. Kalibrasi ini biasanya dilakukan
menggunakan plot Gran.[10] Kalibrasi ini akan
menghasilkan nilai potensial elektrode standar, E0,
dan faktor gradien, f, sehingga persamaan Nerstnya
berbentuk

Persamaan ini dapat digunakan untuk menurunkan


konsentrasi ion hidrogen dari pengukuran
eksperimental E. Faktor gradien biasanya lebih kecil
sedikit dari satu. Untuk faktor gradien kurang dari
0,95, ini mengindikasikan bahwa elektrode tidak
berfungsi dengan baik. Keberadaan elektrolit latar
menjamin bahwa koefisien aktivitas ion hidrogen
secara efektif konstan selama titrasi. Oleh karena ia
konstan, maka nilainya dapat ditentukan sebagai satu
dengan menentukan keadaan standarnya sebagai
larutan yang mengandung elektrolit latar. Dengan
menggunakan prosedur ini, aktivitas ion akan sama
dengan nilai konsentrasi.
Perbedaan antara p[H] dengan pH biasanya cukup
kecil. Dinyatakan bahwa[11] pH = p[H] + 0,04. Pada
prakteknya terminologi p[H] dan pH sering
dicampuradukkan dan menyebabkan kerancuan.
[sunting]pOH
pOH kadang-kadang digunakan sebagai satuan ukuran
konsentrasi ion hidroksida OH−. pOH tidaklah diukur
secara independen, namun diturunkan dari pH.
Konsentrasi ion hidroksida dalam air berhubungan
dengan konsentrasi ion hidrogen berdasarkan
persamaan
[OH−] = KW /[H+]
dengan KW adalah tetapan swaionisasi air. Dengan
menerapkan kologaritma:
pOH = pKW − pH.
Sehingga, pada suhu kamar pOH ≈ 14 − pH. Namun
hubungan ini tidaklah selalu berlaku pada keadaan
khusus lainnya.

dasarStandar Nasional Indonesia (SNI) untuk pengujian


parameter-parameter kualitas air dan air limbah antara lain
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air, Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor
02 Tahun 1988 tentang Baku Mutu Air dan Nomor 37 Tahun 2003
tentang Metode Analisis Pengujian Kualitas air Permukaan dan
Pengambilan Contoh Air Permukaan.

Metode ini berjudul Air dan air limbah – Bagian 11: Cara
uji derajat keasaman (pH) dengan menggunakan alat pH
meter yang merupakan revisi dari SNI 06-2413-1991 dengan
judul Metode pengujian kualitas fisika air, butir 3.10. Cara uji
derajat keasaman (pH) dengan menggunakan alat pH meter

Sebelum dituliskan cara uji ini penting kita pahami


beberapa istilah yang terkait antara lain, pH larutanmerupakan
minus logaritma konsentrasi ion hidrogen yang ditetapkan dengan
metode pengukuran secara potensiometri dengan menggunakan
pH meter. Larutan penyangga (buffer) pH merupakan larutan
yang dibuat dengan melarutkan garam dari asam lemah-basa kuat
atau basa lemah-asam kuat sehingga menghasilkan nilai pH
tertentu dan stabil. Certified Reference Material
(CRM), merupakan bahan standar bersertifikat yang tertelusur ke
sistem nasional atau internasional.

pH berperan sangat penting dalam biokimia, kimia dan


teknologi, oleh karena pengaruhnya yang sangat besar dalam
proses-proses kimia. Hasil-hasil dari metode analisis dipengaruhi
oleh pH pelarut atau larutan penyangga (buffer). Pengukuran dapat
dilakukan dengan pH meter atau dengan uji cepat, sepertikertas
indikator pH atau strip dan larutan indikator pH (campuran
indikator pH). Keuntungan terbesar dari uji cepat dari Merck
adalah bahwa metode penentuan ini dapat digunakan secara
langsung di tempat tanpa membutuhkan kelengkapan lainnya atau
preparasi sampel. Hasilnya akan diperoleh dengan cepat!
Keakuratan yang tinggi dari hasil yang diperoleh memungkinkan
Anda untuk melakukan tindakan yang diperlukan dengan segera,
baik pada analisis lingkungan atau sektor industri sebagai bagian
dari kontrol dalam-proses (in-process controls).

Salah satu pengukuran yang sangat penting dalam

berbagai cairan proses (industri, farmasi, manufaktur,

produksi makanan dan sebagainya) adalah pH, yaitu

pengukuran ion hidrogen dalam suatu larutan. Larutan

dengan harga pH rendah dinamakan ”asam” sedangkan

yang harga pH-nya tinggi dinamakan ”basa”. Skala pH

terentang dari 0 (asam kuat) sampai 14 (basa kuat)

dengan 7 adalah harga tengah mewakili air murni (netral)


pH larutan dapat diukur dengan beberapa cara. Secara

kualitatif pH dapat diperkirakan dengan kertas Lakmus

(Litmus) atau suatu indikator (kertas indikator pH). Seraca

kuantitatif pengukuran pH dapat digunakan elektroda

potensiometrik.Elektroda ini memonitor perubahan voltase

yang disebabkan oleh perubahan aktifitas ion hidrogen

(H+) dalam larutan. Elektroda potensiometrik sederhana

untuk tipe ini seperti gambar 4-10.


Elektroda pH yang paling modern terdiri dari kombinasi

tunggal elektroda referensi (reference electrode) dan

elektroda sensor (sensing electrode) yang lebih mudah

dan lebih murah daripada elektroda tepisah seperti

gambar 4-10. Elektroda kombinasi ini mempunyai fungsi

yang sama dengan elektroda pasangan.

Pengukuran BOD dan COD


BOD (Biochemical Oxygen Demand) atau KOB (kebutuhan

oksigen biokimiawi) adalah suatu pernyataan untuk

menyatakan jumlah oksigen yang diperlukan untuk

degradasi biologis dari senyawa organik dalam suatu

sampel. Pengukuran BOD dengan sendirinya digunakan

sebagai dasar untuk mendeteksi kemampuan senyawa

organik dapat didegradasi (diurai) secara biologis dalam

air. Perbedaan antara BOD dan COD (Chemical Oxygen

Demand) adalah bahwa COD menunjukkan senyawa

organik yang tidak dapat didegradasi secara biologis.

Secara analitis BOD (biochemical oxygen demand) adalah

jumlah mg oksigen yang dibutuhkan untuk menguraikan

zat organik secara biokimiawi dalam 1 liter air selama

pengeraman 5 x 24 jam pada suhu 20o oC. Sedangkan

COD (chemical oxygen demand) atau KOK (kebutuhan

oksigen kimiawi) adalah jumlah (mg) oksigen yang

dibutuhkan untuk mengoksidasikan zat organik dalam 1


liter air dengan menggunakan oksidator kalium dikromat

selama 2 jam pada suhu 150 oC.

pH memiliki pengaruh besar pada proses kimia, biologi,

dan biokimia. pH yang terukur dengan benar dan terutama secara

konstan sangat penting dalam bidang kontrol proses dan jaminan

kualitas. Merck menawarkan pada Anda rangkaian ekstensif

larutan buffer dan substansi untuk kalibrasi tepat peralatan

pengukuran pH. Selain larutan siap-pakai untuk kalibrasi rutin

harian, kami juga menyediakan bahan referensi sekunder

tersertifikasi tambahan untuk validasi perlengkapan dan jaminan

kualitas. Semua larutan buffer yang dipasok oleh Merck melewati

kontrol kualitas yang ketat di laboratorium kalibrasi kami yang

terakreditasi secara independen.


V.PROSEDUR KERJA

Menggunakn kertas lakmus


1. ambil kertas lakmus merah dan biru
2. teteskan amonia pada kertas lakmus merah dan
biru
3. amati perubahan yang terjadi
4. dengan cara yang sama lakukan, ujilah larutan
lain
catat perubahan yang terjadi.
menggunakan indikator PP,MJ,MR,BB,MB
1. ambil 3ml larutan asam dan basah masukan
masing-masing , kedalam 8 tabung reaksi
2. tambahkan 3 tetes larutan indikator pada setiap
tabung,yaitu
tabung 1 ditambah mj
tabung 2 ditambah mm
tabung 3 ditambah BTB
tabung 4 ditambah pp
catat perubahan yang terjadi
perkiraan ph larutan asam dan basah

menggunakan indikator universal


1. ambil indikator universal
2. sediakan larutan asam dan basah yang mau di
uji
3. celupkan indikator universal kedalam larutan
tersebut
4. amati perubahan yang terjadi pada kertas
indikator universal
baca ph
ulangi dengan larutan selanjutnya
V. DATA PENGAMATAN

“LARUTAN ASAM-BASA”

Lakmus Lakmus
bahan Merah Biru Ph

NaOH BIRU BIRU 14

H2SO4 MERAH MERAH 1

NaCL MERAH BIRU 6

CH3COOH MERAH MERAH 4

KET :

a. NaOH, bersifat basa karena lakmus


merah berubah menjadi biru dan
memiliki PH > 7 yaitu 14.
b. H2SO4,CH3COOH dan H2SO4 bersifat
asam karena lakmus biru berubah
menjadi merah sedangkan lakmus
merah berwarna tetap atau tidak
berubah dan lmemiliki PH < 7.
c. Sedangkan NaCL Besifat netral yaitu
lakmus merah > merah . lakmus
biru>biru tetapi PH nya 6,karena
banyak penyebab atau terkontaminasi.
“Hasil
pengamatan
dengan indicator”

bahan Metil Phenol Bromotimol Metil


red phthalein blue orange
Warna Orange Tak kuning Coklat
asal berwarna muda

NaOH Kuning Pink Biru Orange

H2SO4 Pink Putih Orange Merah

NaCL Ungu Keruh Kuning Orange

CH3COOH ungu putih kuning merah

No Bahan PH
1 Ale-ale 5

2 Teh-gelas 4

Ket : teh-gelas dan ale-ale bersifat asam karna


memiliki PH<7

Anda mungkin juga menyukai