Perencanaan Transportasi (Tugas)
Perencanaan Transportasi (Tugas)
PENDAHULUAN
New York City Subway adalah sistem angkutan cepat kereta tersibuk
keempat di dunia menurut jumlah penumpang tahunan, setelah sistem angkutan
cepat di Tokyo, Moskwa, dan Seoul. Meski begitu, New York City masih saja
memiliki sistem tersibuk di belahan Bumi barat. NYC Subway adalah salah satu
dari empat sistem angkutan cepat di AS yang memberikan layanan 24 jam sehari,
365 hari setahun, selain Chicago 'L', PATH, dan PATCO
Demonstrasi untuk sistem angkutan cepat bawah tanah di Kota New York pertama
kali dibuat oleh Alfred Ely Beachtahun 1869. Beach Pneumatic Transit yang
dibuatnya hanya sepanjang 312 feet (95 m) di bawah Broadway di Lower
Manhattan yang memamerkan idenya pada sistem kereta yang digerakkan oleh
teknologi tabung pneumatik. Terowongan ini tidak pernah diperpanjang karena
alasan politis dan finansial, meski sebelumnya telah direncanakan untuk
memperpanjang terowongan ke arah selatan ke The Battery dan ke arah utara ke
Harlem River. Sistem ini dihancurkan ketika Jalur BMT Broadway dibangun
tahun 1910-an.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana sistem perancangan dari New York City
Subway
2. Untuk mengetahui implementasi dari New York City Subway
3. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari sistem New York City
Subway
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perencanaan
b. Rencana
Rencana atau plan adalah dokumen yang digunakan sebagai skema untuk
mencapai tujuan. Rencana biasanya mencakup alokasi sumber daya, jadwal, dan
tindakan-tindakan penting lainnya. Rencana dibagi berdasarkan cakupan, jangka
waktu, kekhususan, dan frekuensi penggunaannya. Berdasarkan cakupannya,
rencana dapat dibagi menjadi rencana strategis dan rencana operasional. Rencana
strategis adalah rencana umum yang berlaku diseluruh lapisan organisasi
sedangkan rencana operasional adalah rencana yang mengatur kegiatan sehari-hari
anggota organisasi.
Berdasarkan jangka waktunya, rencana dapat dibagi menjadi rencana jangka
panjang dan rencana jangka pendek. Rencana jangka panjang umumnya
didefinisikan sebagai rencana dengan jangka waktu tiga tahun, rencana jangka
pendek adalah rencana yang memiliki jangka waktu satu tahun. Sementara
rencana yang berada di antara keduanya dikatakan memiliki intermediate time
frame.
MRT (Mass Rapid Transit) yang juga disebut sebagai Angkutan umum,
adalah layanan transportasi penumpang, biasanya dengan jangkauan lokal, yang
tersedia bagi siapapun dengan membayar ongkos yang telah ditentukan. Angkutan
ini biasanya beroperasi pada jalur khusus tetap atau jalur umum potensial yang
terpisah dan digunakan secara eksklusif, sesuai jadwal yang ditetapkan dengan
rute atau lini yang didesain dengan perhentian-perhentian tertentu, walaupun Mass
Rapid Transit dan trem terkadang juga beroperasi dalam lalu lintas yang beragam.
Ini dirancang untuk memindahkan sejumlah besar orang dalam waktu yang
bersamaan. Contohnya antara lain: Bus Rapid Transit, Heavy Rail Transit, dan
Light Rail Transit.
Sistem heavy rail transit adalah “sistem angkutan menggunakan kereta berkinerja
tinggi, mobil rel bertenaga listrik yang beroperasi di jalur-jalur khusus eksklusif,
biasanya tanpa persimpangan, dengan bangunan stasiun besar” (TCRP, 1988).
Pada pusat kebijakan MRT bagi kota-kota berkembang terdapat konflik nyata
antara melakukan pengentasan kemiskinan, yang untuk itu sangat diperlukan
layanan yang terjangkau, dan memikat pengguna mobil, yang bagi mereka
kualitas layanan adalah sangat penting.
Mass Rapid Transit dapat memainkan peranan penting dalam mengurangi atau
memperburuk kemiskinan. Orang-orang miskinlah yang paling tergantung pada
angkutan umum sebagai akses ke pekerjaan dan layanan. Di beberapa kota
masyarakat miskin kota mengeluarkan hingga 30% dari pendapatannya untuk
transportasi. Orang-orang miskin biasanya menetap di wilayah dengan harga sewa
rendah pada pinggiran kota dan di beberapa kasus memakan waktu hingga 2
sampai 4 jam di perjalanan setiap harinya. Yang sangat penting, dana publik yang
tidak dialirkan ke pembangunan jalan dan kereta dapat digunakan untuk perbaikan
kesehatan, pendidikan, lahan umum, dan kualitas hidup masyarakat miskin kota.
Konsentrasi pada jenis transportasi orang miskin menjadi panggilan untuk
menyediakan bentuk-bentuk transportasi umum yang terjangkau bagi mereka,
meskipun transportasi umum sebaiknya tidak boleh ditujukan hanya untuk orang-
orang miskin, sebagaimana yang ditunjukkan oleh kota-kota makmur di Eropa dan
Asia. Kota-kota besar di dunia berkembang merupakan pusat-pusat pertumbuhan
ekonomi dan magnet bagi orang-orang miskin dari pinggiran, yang seringkali
hidup di pinggiran kota dan di sepanjang jalur arteri. Mereka terjangkit polusi
udara dan suara. Kemungkinan-kemungkinan angkutan modern akan
menyediakan akses lebih cepat ke tempat-tempat kerja dan memungkinkan lebih
banyak orang bekerja. MRT yang berada di Kairo, Mexico, Bogotá, dan di
manapun digunakan secara ekstensif oleh pengguna yang miskin dan mengambil
keuntungan dari akses unik ke pusat kota dan karenanya memungkinkan banyak
tambahan lapangan pekerjaan.
Kereta adalah jenis MRT yang paling ramah lingkungan dalam hal penggunaan
energi per orang per kilometer, meskipun hanya di tempat-tempat yang sangat
padat.
Perubahan yang tepat untuk mengurangi jumlah kendaraan pribadi yang dapat
menambah kemacetan dapat dimulai dengan membangun suatu sistem angkutan
umum massal cepat (MRT yang dapat menyediakan pelayanan penumpang dalam
jumlah besar). Dari sekian banyak pilihan teknologi yang ada, Konsep MRT yang
merupakan salah satu jenis sistem MRT berbasis jalan raya, sangat tepat
diimplementasikan di berbagai kota besar di Indonesia sebagai negara
berkembang. Hal ini disebabkan karena:
a. Pengoperasian Konsep MRT memberikan prioritas bagi angkutan umum
dalam pemanfaatan ruang jalan melalui penyediaan jalur khusus untuk
Konsep MRT.
b. Kapasitasnya bersifat fleksibel dari mulai belasan ribu hingga dapat
mendekati kapasitas metro (MRT berbasis rel) sebesar tiga puluhan ribu
orang per arah per jam.
c. Biaya investasi pembangunan yang dibutuhkan relatif sangat rendah
dibandingkan teknologi MRT lainnya. Biaya investasi Konsep MRT hanya
berkisar 0,5-0,8 juta dolar per-km, sedangkan metro berbasis jalan rel
membutuhkan 20-35 juta dolar per-km. Sehingga, biaya investasi Konsep
MRT dapat dipenuhi dari anggaran pemerintah tanpa membuat utang baru
pada negara lain. Selain itu, rendahnya nilai investasi dapat mempercepat
pencapaian titik impas dan nilai tarif layanan dapat ditekan.
Namun keberhasilan sistem ini Konsep MRT mempersyaratkan:
a. Adanya integrasi dengan sistem pendukung lain seperti jaringan
pengumpan (feeder system) dan sistem transportasi kendaraan tidak
bermotor terutama fasilitas jalur sepeda dan pejalan kaki.
b. Adanya institusi penyelenggaraan angkutan umum yang sehat dengan
mekanisme perijinan yang transparan dan mengutamakan tinginya kualitas
pelayanan.
c. Adanya persiapan yang matang (menyeluruh) dan tahapan yang
tersosialisasikan dengan baik kepada masyarakat. Intensitas dan
kontinuitas sosialisasi ini harus tetap terjaga selama masa perencanaan
hingga akhir pelaksanaan. Materi sosialisasi ini tidak hanya menyangkut
hal-hal teknis semata tetapi juga termasuk latar balakang yang mendasari
tiap tindakan yang diambil dan upaya antisipasi pemerintah terhadap setiap
konsekuensi yang harus dihadapi masyarakat terkait dengan
pelaksanaannya.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai 3 moda angkutan umum di New York :
a.Sistem Transportasi Berbasis Rel :
New York City Subway
New York City Subway adalah sebuah sistem transportasi cepat dan massal yang
berada di bawah tanah dan merupakan sistem transportasi terbesar di dunia.
Sistem kereta bawah tanah ini awalnya adalah tiga sistem yang terpisah dan
bersaing satu sama lain. Dua di antaranya dibangun dan dioperasikan oleh
perusahaan swasta, yaitu Interborough Perusahaan Rapid Transit Agustus
Belmont (IRT) dan Brooklyn-Manhattan Transit Corporation (BMT). Namun
lama-kelamaan karena kedua perusahaan tersebut bangkrut akhirnya The Public
Independent City-Owned Rapid Transit Railroad menggabungkan keduanya
menjadi satu bagian yang terintegrasi yang menghasilkan sistem kereta bawah
tanah yang dimiliki sepenuhnya oleh New York City.
New York City Subway ini dikenal sebagai salah satu sistem angkutan
yang cepat di dunia karena beroperasi selama 24 jam dan 365 hari. Kereta bawah
tanah New York adalah satu-satunya sistem yang memegang rekor diantara
sepuluh sistem angkutan cepat di dunia dibandingkan dengan London, Paris dan
Mexico City dilihat menurut banyaknya perjalanan dan penumpang dalam satu
tahun)
Sistem pembayaran ongkos MTA bus New York sedikit berbeda dengan
yang lain. Disini pembayaran ongkos melalui suatu mesin yang sudah disediakan
di halte-halte dekat tempat menunggu bus. Setiap penumpang yang akan naik dan
menggunakan fasilitas bus tersebut diharuskan untuk memasukkan sejumlah koin
yang telah ditentukan, setelah itu akan keluar bukti pembayaran yang dijadikan
syarat utama untuk dapat menggunakan fasilitas bus tersebut. Apabila terdapat
masalah dalam penggunaan mesin tersebut dihimbau agar calon penumpang
menghubungi atau melapor kepada petugas bus yang datang.
Biaya yang dibebankan kepada penumpang bus MTA adalah terbatas pada
setiap rute yang ada. Pembebanan biaya tidak tergantung dari berapa jauh jarak
yang ditempuh, untuk sekali perjalanan biaya yang dibebankan sebesar US$2,5
dan US$1,10 untuk para manusia lanjut usia dan penyandang cacat.
New York City Subway adalah sebuah sistem angkutan cepat yang
dimiliki oleh City of New York dan disewakan kepada New York City Transit
Authority, anak badan Metropolitan Transportation Authority dan juga dikenal
sebagai MTA New York City Transit. Ini merupakan sistem transportasi umum
tertua dan terluas di dunia, dengan 468 stasiun yang beroperasi (422, jika stasiun
yang terhubung oleh transfer dihitung satu); rute sepanjang 209 mi (337 km),
yang dijabarkan menjadi 656 mile (1,056 km) rel operasi; dan 842 mile
(1,355 km) rel non-operasi. Tahun 2010, jaringan kereta bawah tanah ini
melaksanakan 1,604 miliar perjalanan dengan rata-rata lima juta (5.156.913
perjalanan) pada hari kerja, tiga juta (3.031.289 perjalanan) pada hari Sabtu, dan
dua juta (2.335.077 perjalanan) pada hari Minggu.
New York City Subway merupakan sistem angkutan cepat kereta tersibuk
keempat di dunia menurut jumlah penumpang tahunan, setelah sistem angkutan
cepat di Tokyo, Moskwa, dan Seoul. Meski begitu, New York City masih saja
memiliki sistem tersibuk di belahan Bumi barat. NYC Subway adalah salah satu
dari empat sistem angkutan cepat di AS yang memberikan layanan 24 jam sehari,
365 hari setahun, selain Chicago 'L', PATH, dan PATCO.
Demonstrasi untuk sistem angkutan cepat bawah tanah di Kota New York
pertama kali dibuat oleh Alfred Ely Beachtahun 1869. Beach Pneumatic Transit
yang dibuatnya hanya sepanjang 312 feet (95 m) di bawah Broadway di Lower
Manhattan yang memamerkan idenya pada sistem kereta yang digerakkan oleh
teknologi tabung pneumatik. Terowongan ini tidak pernah diperpanjang karena
alasan politis dan finansial, meski sebelumnya telah direncanakan untuk
memperpanjang terowongan ke arah selatan ke The Battery dan ke arah utara ke
Harlem River. Sistem ini dihancurkan ketika Jalur BMT Broadway dibangun
tahun 1910-an. Badai Salju Besar 1888 membantu demonstrasi akan keuntungan
dari sistem transportasi bawah tanah. Jalur bawah tanah pertama dibuka 27
Oktober 1904, hampir 35 tahun setelah pembukaan jalur melayang pertama di
New York yang kemudian menjadi Jalur IRT Ninth Avenue. Harga karcis saat
pembukaan waktu itu adalah $0.05 dan di hari pertama mengangkut lebih dari
150.000 orang. Struktur tertua yang masih digunakan telah dibuka sejak 1885
sebagai bagian dari Jalur BMT Lexington Avenue di Brooklyn, saat ini menjadi
bagian dari Jalur BMT Jamaica.
Ketika pertama kali dibuka, angkutan cepat di kota ini dikelola oleh 2
perusahaan yaitu Brooklyn Rapid Transit Company (BRT, kemudian menjadi
Brooklyn–Manhattan Transit Corporation (BMT)) dan Interborough Rapid Transit
Company (IRT). Kota ini juga terlibat: semua jalur yang dibangun untuk IRT dan
hampir semua jalur untuk BRT setelah 1913 dibangun oleh pemerintah kota dan
disewakan ke perusahaan-perusahaan ini. Jalur pertama yang dimiliki pemerintah
dan dioperasikan Independent Subway System (IND) dibuka tahun 1932; sistem
ini ditujukan untuk berkompetisi dengan perusahaan swasta dan beberapa jalur
melayang dibongkar, namun tidak semua. Hal ini disebabkan karena terbatasnya
dana yang diberikan oleh Badan Transportasi kota (saat ini menjadi MTA). Hal ini
menjadikan operator harus mengoperasikan sesuai biaya operasinya,
menduakalilipatkan harga populer 5 sen saat itu. Tahun 1940, 2 perusahaan swasta
dibeli pemerintah kota dan beberapa jalur melayang dihentikan pelayanannya.
Integrasi berjalan cukup lambat, ada beberapa kondeksi yang dibangun antara
IND dan BMT; saat ini semuanya telah bergabung menjadi satu disebut Divisi B.
Karena terowongan miliki IRT lebih tajam dan stasiunnya terlalu kecil dan tidak
bisa dimasuki oleh kereta Divisi B, sehingga IRT memiliki divisinya sendiri yang
disebut Divisi A. Meski begitu, banyak transfer penumpang antara stasiun yang
dibuat sehingga seluruh jaringan dapat dihitung sebagai satu kesatuan.
Otoritas New York City Transit (NYCTA), badan otoritas umum yang
dimiliki kota, didirikan tahun 1953 untuk mengelola operasional subway, bus, dan
kendaraan di kota ini, berada di bawah kontrol Metropolitan Transportation
Authority tahun 1968. Pada tahun 1970-an dan 1980-an, New York City Subway
mengalami penurunan penumpang paling tajam. Jumlah penumpang turun ke
tingkat zaman 1910-an, grafiti dan kejahatan banyak terjadi di kereta; secara
umum juga sistem ini terlihat tidak terawat pada zaman itu, juga sering terjadi
keterlambatan dan masalah dengan rel. Namun, NYCTA tetap membuka 6 stasiun
baru pada tahun 1980-an dan memesan 1.775 rangkaian baru. Pada awal 1990-an,
kondisi telah berubah jauh lebih baik, meskipun tumpukan perawatan yang telah
terakumulasi selama 20 tahun masih dilanjutkan sampai sekarang.
Ketika kereta IRT dibuka tahun 1904, terowongan yang ada dibangun
dengan metode cut-and-cover. Jalanan dihancurkan untuk menggali terowongan
sebelum kemudian dibangun ulang dari atas. Metode ini efektif digunakan pada
lapisan halus dan kerikil dekat permukaan jalan. Meski begitu, diperlukan
pengaman pengeboran untuk seksi yang lebih dalam, seperti terowongan pada
seksi antara Harlem dan East River, yang menggunakan terowongan besi tuang,
segmen antara 33rd dan 42nd streets di bawah Park Avenue, 116th Street dan
120th Street di bawah Broadway, dan 145th Street dan Dyckman Street (Fort
George) di bawah Broadway dan Saint Nicholas Avenue dan terowongan antara
96th Street ke Central Park North – 110th Street & Lenox Avenue, semuanya
menggunakan terowongan batu atau dilapis beton.
Sekitar 40% jalur kereta ini berjalan pada rel diatas tanah atau melayang,
termasuk struktur layang, jembatan beton, tanggul, dan potong buka. Semua
metode konstruksi ini terpisah dari perlintasan sebidang dari jalan raya dan
pejalan kaki, dan semua perpotongan antara 2 jalur kereta terpisah dengan flying
junction. Perkecualian ada pada 2 jalur pada persimpangan 142nd Street dan
persimpangan Myrtle Avenue di mana kedua rel berpotongan pada tingkat yang
sama.
7.700 pekerja yang membangun jalur awal angkutan cepat ini kebanyakan terdiri
dari imigran yang tinggal di Manhattan. Para pekerja ini juga yang mengerjakan
ekspansi-ekspansi selanjutnya.
Untuk proyek baru telah digunakan mesin bor terowongan (konstruksi yang lebih
mahal daripada metode cut-and-cover) untuk meminimalisir gangguan pada
tingkat atas, juga untuk menjaga agar tidak merusah utilitas yang sudah ada.
Contoh proyek baru diantaranya perpanjangan Jalur IRT Flushing dan Jalur IND
Second Avenue
New York City System adalah salah satu sistem tranportasi publik yang paling
lengkap di seluruh dunia. Telah tumbuh dari 28 stasiun ketika didirikan pada
bulan Oktober stasiun 1904 menjadi 462 stasiun saat ini. Kereta bawah tanah ini
membawa 4,9 juta orang setiap harinya . Sistem sangat efektif, tidak sampai 50%
penduduk NY mempunyai kendaraan roda empat. Berbeda dengan system yang
lain, New York subway berkerja selama 24 jam. Sementara banyak sistem subway
di dunia yang berhenti pada jam 12 malam. Kereta bawah tanah New York
memegang peringkat pertama sebagai sistem transportasi yang paling sibuk
dikarenakan terdapat kapasitas kereta dan sumber daya manusia yang memadai.
Jumlah kereta bawah tanah di New York mencapai angka 6.388 kereta, angka
yang menakjubkan dan sebanding apabila dilihat dari permintaan konsumen yang
menggunakan alat transportasi tersebut. Rute yang tersedia sangat lengkap
sehingga memudahkan penumpang menuju semua bagian dari New York. Pada
jam berangkat dan pulang kerja, kereta cenderung padat. Namun kereta dilengkapi
dengan AC, jadi tak akan kepanasan. Jumlah kereta juga sangat banyak. Di stasiun
yang ramai penumpang, rangkaian kereta bisa datang kurang dari 5 menit sekali.
Untuk sekali perjalanan, biaya naik subway adalah USD 2,5 (sekitar Rp 23
ribu). Namun untuk wisatawan, disarankan untuk membeli metro card unlimited.
Untuk pemakaian tanpa batas selama 7 hari, harganya USD 29 (sekitar Rp 275
ribu). Kartu dapat dibeli di setiap statiun melalui mesin otomatis. Harga ini lebih
murah disbanding naik taksi. Namun walaupun fasilitas dari New York Subway
memang tergolong baik dari segi teknologi, serta memiliki harga tiket yang
terjangaku, dari segi kebersihan stasiun sangat kurang. Dapat dilihat dari kondisi
stasiun yang sering tergeletak sampah.
BAB IV
HASIL PERENCANAAN
Sunflower
BMT Broadway Line PMS 116
yellow
PMS
IRT Flushing Line Raspberry
Purple
Lexington
Avenue
Express Eighth Avenue Local Broadway Local
Lexington
Avenue
Sixth Avenue Local Franklin Avenue Shuttle
Express
Lexington
Avenue Crosstown Local Rockaway Park Shuttle
Local
(Pelham
Local/Exp
ress)
Nassau Street Local/Express
Flushing
Local/Exp
ress
42nd
Street
Shuttle
Pendingin Udara
Karya Seni
Banyak stasiun yang dihiasi dengan pekerjaan ubin keramik yang rumit,
beberapa di antaranya dating kembali ke 1904 ketika kereta bawah tanah pertama
kali dibuka. Tradisi karya seni kereta bawah tanah genteng terus dalam Persen
untuk program Art.
MTA Seni & Desain Program mengawasi seni di sistem kereta bawah
tanah. Instalasi permanen, seperti patung, mosaik, dan mural; foto ditampilkan
dalam lightboxes mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi massal.
Selain itu, seni ditugaskan ditampilkan di stasiun dan "kartu art", beberapa puisi
menampilkan, yang dalam banyak kereta sendiri di slot iklan perlengkapan yang
tidak terpakai. Beberapa seni adalah dengan artis internasional terkenal seperti
Elizabeth Murray Blooming, ditampilkan di stasiun Lexington Avenue / 59th
Street.
Hiburan
Sejak tahun 1987, MTA telah mensponsori "Music Under New York"
(Muny) Program [38] di mana musisi jalanan mengikuti kontes kompetitif yang
akan ditugaskan ke lokasi lalu lintas tinggi yang disukai. Setiap tahun, aplikasi
ditelaah dan sekitar 70 pemain yang memenuhi syarat dipilih dan dihubungi untuk
berpartisipasi dalam audisi.
Saat ini, lebih dari 100 solois dan band berpartisipasi dalam Muny
menyediakan lebih dari 150 pertunjukan mingguan di 25 lokasi di seluruh sistem
transit, misalnya Natalia Paruz, pemain musik, bermain di Union Square. Selain
itu, setiap musisi dapat tampil di mezzanine kereta bawah tanah dan platform.
Pada platform, mungkin tidak ada amplifikasi karena ini adalah bagian dari
kebijakan MTA: :
Ruang Istirahat
Ruang istirahat memang agak jarang di sistem kereta bawah tanah karena
hanya 129 toilet terbuka berada di 77 dari sistem 469 stasiun. Kebanyakan pada
stasiun yang sebelumnya terbuka untuk umum telah ditutup untuk umum dan
diubah menjadi ruang penyimpanan atau untuk digunakan karyawan saja. Namun,
ada stasiun utama beberapa yang memiliki ruang istirahat yang dapat digunakan,
termasuk di concourse dari Terminal Bus 42nd Street-Port Authority; Chambers
Street; 57th Street-Seventh Avenue; Coney Island-Stillwell Road; dan Lexington
Avenue / 59th Street. Mayoritas toilet di New York City Subway ditemukan di
stasiun express dan, di stasiun ADA diakses, dan di terminal, meskipun tidak
semua stasiun tersebut dari stasiun memiliki ruang istirahat.
4.1.2 Tiket dan Tarif
Untuk sekali perjalanan, biaya naik subway adalah USD 2,5 (sekitar Rp 23
ribu). Namun untuk wisatawan, disarankan untuk membeli metro card unlimited.
Untuk pemakaian tanpa batas selama 7 hari, harganya USD 29 (sekitar Rp 275
ribu). Kartu dapat dibeli di setiap statiun melalui mesin otomatis.
.
Harga ini lebih murah dibandingkan Anda harus naik taksi seorang diri.
Begitu buka pintu, argo sudah menunjukkan angka USD 2,5. Jika jalanan macet,
per menitnya argo bertambah USD 0,5. Itu belum termasuk pajak dan tip.
ANALISA PERENCANAAN
Selain itu, kendala yang muncul pada new York city subway adalah
meningkatnya jumlah penumbang yang semakin tahun semakin meningkat,
sedangkan jumlah armada yang tersedia tidak dapat menampung kapasitas
penumpang yang ada. Hal ini mengakibatkan penumpang yang tidak mendapat
cukup tempat harus menunggu untuk keberangkatan armada selanjutnya.
KESIMPULAN
Dari makalah yang telah dibuat dan dianalisa oleh penulis. Maka dalam hal ini
penulis akan memberikan kesimpulan dan kajian mengenai pokok bahasan pada
makalah ini, yaitu:
1. Sistem perancangan NYC Subway dibuat oleh Alfred Ely Beach tahun
1869 dimana kondisi fasilitas serta jumlah armada terus
dikembangkan hingga pada ahirnya tahun 1990 mengalami
perubahan yang cukup baik walaupun dari segi kebersihan dan
keamanan masih ditingkatkan hingga saat ini.