JOSI - Vol. 10 No. 1 April 2011 - Hal 127-133 SISTEM RANTAI PASOK INDUSTRI MINUMAN SOFTDRINK PDF
JOSI - Vol. 10 No. 1 April 2011 - Hal 127-133 SISTEM RANTAI PASOK INDUSTRI MINUMAN SOFTDRINK PDF
Abstract
This paper discussed the supply chain management solutions at PT Coca Cola Bottling Indonesia with
an evaluation of supply chain management of Coca Cola, where supply chain management is a
concept or mechanism to increase the total productivity of companies in the supply chain through
optimization of the time, location and quantity of flow materials from raw materials into semi-finished
products and finished products. Supply Chain Management is not only about the relationship with the
supplier but also the link between the company and consumers. By knowing the value of the
performance of supply chainnya the company can improve the effectiveness and productivity of the
organization to achieve organizational goals is to win the competition, and increase corporate profits.
In such measurements should be made an integrated framework and must comply with the
conditions of the studied companies.
Keywords: supply chain, productivity, PT Coca Cola Bottling Indonesia
:2002). Rantai ini juga merupakan jaringan 2. Mengkhususkan jaringan logistik untuk
dari berbagai organisasi yang saling kebutuhan masing-masing pelanggan.
berhubungan yang mempunyai tujuan yang 3. Memperhatikan permintaan pasar untuk
sama, yaitu sebaik mungkin menyusun perencanaan.
menyelenggarakan pengadaan atau 4. Membedakan produk sedekat mungkin
penyaluran barang tersebut. Sedangkan pada pelanggan dan secepatnya
supply chain management diartikan sebagai melakukan konversi sepanjang
suatu pendekatan terpadu yang berorientasi manajemen rantai pasokan.
pada proses untuk menyediakan, 5. Mengelola sumber-sumber suplay secara
memproduksi, mengirimkan produk-produk strategis untuk mengurangi biaya
dan jasa kepada konsumen. material maupun jasa.
Supply chain management pada dasarnya 6. Mengembangkan strategi teknologi untuk
bukan merupakan konsep baru. Konsep ini seluruh rantai pasokan.
merupakan pengembangan lebih lanjut dari 7. Menggunakan ukuran kinerja antar
manajemen distribusi produk untuk jaringan.
memenuhi permintaan konsumen. Konsep Supply chain mangement yang sukses
ini menekankan pada pola terpadu membutuhkan perubahan dari mengelola
menyangkut proses aliran produk dari fungsi individual menjadi suatu aktivitas
supplier, manufacturer, retailer hingga yang berintegrasi ke dalam proses inti
kepada konsumen akhir. Terlihat, konsep supply chain.
SCM melihat rangkaian aktivitas antara
supplier hingga konsumen akhir adalah
dalam satu kesatuan tanpa sekat yang 2.2. Analisa Rantai Nilai (Value Chain)
besar. Mekanisme informasi antara berbagai
komponen tersebut berlangsung secara Jenis strategi yang dipilih oleh
transparan. perusahaan berawal dari mengerti apa yang
Supply chain management diinginkan oleh pelanggannya [Chopra dan
mengkoordinasikan dan mengintegrasikan Meindl, 2007]. Oleh karena itu dikatakan
semua aktivitas dalam proses supply chain, bahwa suatu strategi yang sukses harus
menghubungkan semua partner internal mulai dari pengertian atas apa yang
termasuk departemen dalam organisasi dan dibutuhkan oleh pembeli. Alasannya adalah
partner eksternal yang meliputi supplier, karena kebutuhan pembeli selalu berubah
carriers, third-party company, serta seiring dengan perubahan waktu. Maka
penyedia sistem informasi. Inti dari supply perusahaan yang sukses selalu dapat
chain management adalah bahwa mengerti apa yang dibutuhkan oleh pembeli
keseluruhan proses harus digambarkan dan selalu siap untuk mengantisipasi
menjadi satu sistem. Melihat definisi perubahan kebutuhan pembeli.
tersebut, dapat dikatakan bahwa supply Salah satu cara yang dapat digunakan
chain adalah logistic network. Dalam oleh perusahaan untuk mengidentifikasi dan
hubungan ini, ada beberapa pemain utama mengevaluasi sumber daya dan
yang merupakan perusahaan-perusahaan kemampuannya adalah dengan melakukan
yang mempunyai kepentingan yang sama, analisa rantai nilai (value chain). Dimana
yaitu: suppliers, manufacturers, distribution, dengan melakukan analisa ini
retail outlets, dan customers. memungkinkan perusahaan untuk mengerti
Supply chain management is a set of bagian-bagian operasi perusahaan yang
approaches utilized to efficiently integrate menciptakan nilai dan yang tidak. Mengerti
supplier, manufacturers, warehouses, and seluruh hal ini adalah penting, karena
stores, so that merchandise is produced and perusahaan menghasilkan laba diatas rata-
distributed at the right location, at the right rata hanya saat nilai yang diciptakannya
time in order to minimize system wide cost lebih besar daripada biaya yang terjadi
while satisfying service level requirement untuk menciptakan nilai tersebut sehingga
[Levi et al dalam Indrajit dan Djokopranoto, dapat ditarik penilaian yang lebih baik
2002;6]. mengenai apa yang sesungguhnya dianggap
Keterpaduan SCM meliputi seluruh proses bernilai oleh pelanggan.
manajemen material, informasi, maupun Rantai nilai suatu perusahaan dapat
aliran dana. Penerapan supply chain dibagi menjadi aktivitas utama dan aktivitas
management menuntut beberapa prinsip pendukung [Porter, 1985]. Aktivitas utama
utama yaitu [Anderson et al, dalam Frohlich (primary activities) berhubungan dengan
dan Westbrook 2001]: penciptaan fisik produk, penjualannya dan
1. Mengimplementasikan pelanggan atas distribusinya kepada pelanggan serta
dasar kebutuhannya. pelayanan purna jual. Inbound logistic,
operasi, outbound logistic, pemasaran dan Air diperoleh dari sumur bor yang
penjualan, serta pelayanan merupakan lima dikategorikan menjadi 2 jenis :
kategori aktivitas utama. Aktivitas a. Treated Water
pendukung (support activities) memberikan Digunakan untuk produksi, keperluan air
dukungan yang perlu untuk aktivitas utama. minum kantin, dan kantor.
Termasuk dalam aktivitas pendukung adalah b. Untreated Water
infrastruktur perusahaan, manajemen Digunakan untuk keperluan kamar
sumber daya manusia, pengembangan mandi, pencucian ruangan pekarangan
teknologi, dan perawatan. dan lain-lain.
2. Gula
Gula yang digunakan haruslah memenuhi
3. METODOLOGI PENELITIAN standar yang telah ditetapkan atau gula
murni, diantaranya adalah gula yang
1. Studi Pendahuluan
memiliki kadar 99,99% dan bebas dari
Dilakukannya studi pendahuluan ini kotoran. Gula diperoleh dari australia,
adalah untuk mendapatkan informasi yang thailand dan china.
selengkap mungkin dari obyek sistem yang Rata-rata kebutuhan gula yang
digunakan dapat dilihat pada tabel berikut :
diteliti. Dalam studi pendahuluan ini, peneliti Tabel 1. Rata-rata Jumlah Pemakaian gula/unit
berusaha untuk mempelajari kondisi Produksi.
sebenamya dari perusahaan terutama yarg Jenis Produksi Jumlah Gula (Kg) keterangan
berkaitan dengan permasalahan distribusi Coca-Cola 203.225
produk. Sprite 258.081
2. Studi Referensi
Fanta Strawbery 292.65 Untuk produksi
Pada tahap ini akan dipelajari teori-teori dan
Fanta Melon 259.20 1 Satuan Unit
informasi yang berhubungan dengan
Fanta Creamy 255.40
pemecahan masalah yang dilakukan.
Frestea 166.80
3. Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini (Sumber : Anita Christine Sembiring “Penentuan Rute
Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
didapat dengan cara yaitu: Melakukan Algotitma Heuristik Pada PT.Coca Cola Bottling
pengamatan melalui web PT CCBI dan Indonesia”)
mengambil data yang diperlukan dari
pengamatar tersebut 3. Concentrate
4. Tahap Analisa dan Kesimpulan Concentrate berfungsi sebagai bahan
Pada tahap ini, akan dilakukan interpretasi pengawet dan pemberi rasa. Rata-rata
hasil yang selanjutnya dianalisa untuk dapat kebutuhan concentrate per unit produksi
diambil kesimpulan-kesimpulan mengenai yang digunakan dapat dilihat pada tabel
metode crossdocking yang diterapkan pada berikut :
132 Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol. 10 No. 1,, April 2011:127-133
20
ISSN 2088-4842 OPTIMASI SISTEM INDUSTRI
DAFTAR PUSTAKA
[1] A. C. Sembiring, Penentuan Rute
Distribusi Produk Yang Optimal Dengan
Menggunakan Algotitma Heuristik Pada
PT.Coca Cola Bottling Indonesia Medan:
Medan
Medan, 2008.
[2] Mubin, Penerapan Konsep Crossdocking
Untuk Menurunkan Persediaan Di PT.
COCA COLA Distribusi Malang:
Malang Malang,
2003.
Gambar 4. Transfortasi Via Udara. [3] http://www.coca--colabottling.co.id
(Sumber:http://www.garudaindonesia.co.id
http://www.garudaindonesia.co.id) [4] http://www.coca--colabottling/indonesia.
co.id
6. KESIMPULAN
Perencanaan Produksi telah memainkan
peranan penting dalam proses bisnis,
khususnya pada perusahaan yang bertipe
Make To Stock.. Rencana perbaikan
perencanaan kapasitas dengan dipersempit
elemen – elemen yang terlibat pada tahun
2010 yaitu dari pendistribusian, langsung di
letakkan ke gudang dan data peramalan
yang diambil hanya sampai pada sales &
marketing, dan sebaiknya perencanaan
kapasitas pada 2011 akan lebih ditin
ditingkatkan
lagi.