Anda di halaman 1dari 7

ISSN 2088-4842 OPTIMASI SISTEM INDUSTRI

SISTEM RANTAI PASOK INDUSTRI MINUMAN


SOFTDRINK
Yossy Kartika,Rahmi Novana,M. Dzikri,Hardiansyah M.,Rio sandra
Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Andalas, Padang
Email: yossy_kartika@yahoo.com, mie_mudh62@yahoo.com, dzikri_068@yahoo.com,
adims_76@yahoo.com, thejaneiro@gmail.com.

Abstract
This paper discussed the supply chain management solutions at PT Coca Cola Bottling Indonesia with
an evaluation of supply chain management of Coca Cola, where supply chain management is a
concept or mechanism to increase the total productivity of companies in the supply chain through
optimization of the time, location and quantity of flow materials from raw materials into semi-finished
products and finished products. Supply Chain Management is not only about the relationship with the
supplier but also the link between the company and consumers. By knowing the value of the
performance of supply chainnya the company can improve the effectiveness and productivity of the
organization to achieve organizational goals is to win the competition, and increase corporate profits.
In such measurements should be made an integrated framework and must comply with the
conditions of the studied companies.
Keywords: supply chain, productivity, PT Coca Cola Bottling Indonesia

1. PENDAHULUAN kalimantan, sulawesi.


Tujuan studi adalah untuk mengetahui
Persaingan bisnis saat ini tidak lagi
aliran sistem rantai pasok pada PT CCBI
terjadi antar perusahaan tetapi sudah
mulai dari pemasok bahan baku yang
melibatkan beberapa jaringan supply chain.
digunakan hingga sistem produksi, serta
Dengan telah berubahnya peta persaingan
distribusi dan pemasaran produk tersebut
tersebut, perspektif bisnis saat ini tidak lagi
hingga sampai ke end user produk Coca Cola
tertuju pada perbaikan manajemen
tersebut. Sistem rantai pasok dianalisa pada
perusahaan tetapi sudah mengarah pada
lingkup PT CCBI Indonesia. Sistem yang
perbaikan manajemen supply chain. Salah
diamati mencakup pemasok, pabrik dan
satu hal yang cukup penting untuk
moda distribusi yang digunakan untuk aliran
diperhatikan adalah bagaimana pihak
logistik dengan pelanggan akhir adalah
manajemen melakukan pengendalian
konsumen industri. Tulisan ini disajikan
persediaan pada jaringan supply chain
dalam beberapa bagian yaitu pendahuluan,
secara efektif dan efisien.
tinjauan pustaka, metodologi, kasil dan
PT. Coca Cola Bottling Indonesia (PT.
pembahasan dan ditutup dengan
CCBI) merupakan perusahaan manufaktur
kesimpulan.
yang bergerak dalam bidang industri
minuman ringan. Produk – produk yang
dihasilkan oleh PT CCBI sangat diminati oleh
2. TINJAUAN PUSTAKA
konsumennya. Dari segi branding, PT CCBI
yang merupakan perusahaan terbesar 2.1. Konsep Manajemen Supply chain
penghasil minuman berkarbonasi di
Heading pada level kedua dituliskan dengan
Indonesia yang namanya sudah tidak asing
boldface italics dengan menggunakan huruf
lagi di semua lapisan masyarakat. Tingginya besar dan huruf kecil. Heading dituliskan rata
permintaan disaat – saat tertentu seperti kiri.
lebaran, natal, hari raya agama lain di Penerapan konsep supply chain
karenakan konsumen membutuhkan produk management (SCM) merupakan suatu
yang siap untuk disajikan. praktek pendistribusian produk yang tidak
Produk-produk yang dihasilkan oleh hanya menggeser pola pendistribusian
pabrik-pabrik tersebut antara lain: Coca- secara tradisional, tetapi juga merupakan
Cola, sprite dan fanta baik dalam kemasan suatu strategi yang lebih maju untuk
botol (RGB), botol palstik (PET) maupun merebut dan menciptakan konsumen yang
kaleng (CAN). Di PT. Coca-Cola Bottling setia. Supply chain adalah suatu sistem
Indonesia pola distribusi yang diterapkan tempat organisasi menyalurkan barang
yaitu produk dari factory dikirim ke sales produksi dan jasanya kepada para
center kemudian baru dikidm ke outlet. pelanggannya (Indrajit dan Djokopranoto

Sistem Rantai Pasok…(Y. Kartika et al.) 127


ISSN 2088-4842 OPTIMASI SISTEM INDUSTRI

:2002). Rantai ini juga merupakan jaringan 2. Mengkhususkan jaringan logistik untuk
dari berbagai organisasi yang saling kebutuhan masing-masing pelanggan.
berhubungan yang mempunyai tujuan yang 3. Memperhatikan permintaan pasar untuk
sama, yaitu sebaik mungkin menyusun perencanaan.
menyelenggarakan pengadaan atau 4. Membedakan produk sedekat mungkin
penyaluran barang tersebut. Sedangkan pada pelanggan dan secepatnya
supply chain management diartikan sebagai melakukan konversi sepanjang
suatu pendekatan terpadu yang berorientasi manajemen rantai pasokan.
pada proses untuk menyediakan, 5. Mengelola sumber-sumber suplay secara
memproduksi, mengirimkan produk-produk strategis untuk mengurangi biaya
dan jasa kepada konsumen. material maupun jasa.
Supply chain management pada dasarnya 6. Mengembangkan strategi teknologi untuk
bukan merupakan konsep baru. Konsep ini seluruh rantai pasokan.
merupakan pengembangan lebih lanjut dari 7. Menggunakan ukuran kinerja antar
manajemen distribusi produk untuk jaringan.
memenuhi permintaan konsumen. Konsep Supply chain mangement yang sukses
ini menekankan pada pola terpadu membutuhkan perubahan dari mengelola
menyangkut proses aliran produk dari fungsi individual menjadi suatu aktivitas
supplier, manufacturer, retailer hingga yang berintegrasi ke dalam proses inti
kepada konsumen akhir. Terlihat, konsep supply chain.
SCM melihat rangkaian aktivitas antara
supplier hingga konsumen akhir adalah
dalam satu kesatuan tanpa sekat yang 2.2. Analisa Rantai Nilai (Value Chain)
besar. Mekanisme informasi antara berbagai
komponen tersebut berlangsung secara Jenis strategi yang dipilih oleh
transparan. perusahaan berawal dari mengerti apa yang
Supply chain management diinginkan oleh pelanggannya [Chopra dan
mengkoordinasikan dan mengintegrasikan Meindl, 2007]. Oleh karena itu dikatakan
semua aktivitas dalam proses supply chain, bahwa suatu strategi yang sukses harus
menghubungkan semua partner internal mulai dari pengertian atas apa yang
termasuk departemen dalam organisasi dan dibutuhkan oleh pembeli. Alasannya adalah
partner eksternal yang meliputi supplier, karena kebutuhan pembeli selalu berubah
carriers, third-party company, serta seiring dengan perubahan waktu. Maka
penyedia sistem informasi. Inti dari supply perusahaan yang sukses selalu dapat
chain management adalah bahwa mengerti apa yang dibutuhkan oleh pembeli
keseluruhan proses harus digambarkan dan selalu siap untuk mengantisipasi
menjadi satu sistem. Melihat definisi perubahan kebutuhan pembeli.
tersebut, dapat dikatakan bahwa supply Salah satu cara yang dapat digunakan
chain adalah logistic network. Dalam oleh perusahaan untuk mengidentifikasi dan
hubungan ini, ada beberapa pemain utama mengevaluasi sumber daya dan
yang merupakan perusahaan-perusahaan kemampuannya adalah dengan melakukan
yang mempunyai kepentingan yang sama, analisa rantai nilai (value chain). Dimana
yaitu: suppliers, manufacturers, distribution, dengan melakukan analisa ini
retail outlets, dan customers. memungkinkan perusahaan untuk mengerti
Supply chain management is a set of bagian-bagian operasi perusahaan yang
approaches utilized to efficiently integrate menciptakan nilai dan yang tidak. Mengerti
supplier, manufacturers, warehouses, and seluruh hal ini adalah penting, karena
stores, so that merchandise is produced and perusahaan menghasilkan laba diatas rata-
distributed at the right location, at the right rata hanya saat nilai yang diciptakannya
time in order to minimize system wide cost lebih besar daripada biaya yang terjadi
while satisfying service level requirement untuk menciptakan nilai tersebut sehingga
[Levi et al dalam Indrajit dan Djokopranoto, dapat ditarik penilaian yang lebih baik
2002;6]. mengenai apa yang sesungguhnya dianggap
Keterpaduan SCM meliputi seluruh proses bernilai oleh pelanggan.
manajemen material, informasi, maupun Rantai nilai suatu perusahaan dapat
aliran dana. Penerapan supply chain dibagi menjadi aktivitas utama dan aktivitas
management menuntut beberapa prinsip pendukung [Porter, 1985]. Aktivitas utama
utama yaitu [Anderson et al, dalam Frohlich (primary activities) berhubungan dengan
dan Westbrook 2001]: penciptaan fisik produk, penjualannya dan
1. Mengimplementasikan pelanggan atas distribusinya kepada pelanggan serta
dasar kebutuhannya. pelayanan purna jual. Inbound logistic,

128 Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol. 10 No. 1, April 2011:127-133


ISSN 2088-4842 OPTIMASI SISTEM INDUSTRI

operasi, outbound logistic, pemasaran dan Air diperoleh dari sumur bor yang
penjualan, serta pelayanan merupakan lima dikategorikan menjadi 2 jenis :
kategori aktivitas utama. Aktivitas a. Treated Water
pendukung (support activities) memberikan Digunakan untuk produksi, keperluan air
dukungan yang perlu untuk aktivitas utama. minum kantin, dan kantor.
Termasuk dalam aktivitas pendukung adalah b. Untreated Water
infrastruktur perusahaan, manajemen Digunakan untuk keperluan kamar
sumber daya manusia, pengembangan mandi, pencucian ruangan pekarangan
teknologi, dan perawatan. dan lain-lain.
2. Gula
Gula yang digunakan haruslah memenuhi
3. METODOLOGI PENELITIAN standar yang telah ditetapkan atau gula
murni, diantaranya adalah gula yang
1. Studi Pendahuluan
memiliki kadar 99,99% dan bebas dari
Dilakukannya studi pendahuluan ini kotoran. Gula diperoleh dari australia,
adalah untuk mendapatkan informasi yang thailand dan china.
selengkap mungkin dari obyek sistem yang Rata-rata kebutuhan gula yang
digunakan dapat dilihat pada tabel berikut :
diteliti. Dalam studi pendahuluan ini, peneliti Tabel 1. Rata-rata Jumlah Pemakaian gula/unit
berusaha untuk mempelajari kondisi Produksi.
sebenamya dari perusahaan terutama yarg Jenis Produksi Jumlah Gula (Kg) keterangan
berkaitan dengan permasalahan distribusi Coca-Cola 203.225
produk. Sprite 258.081
2. Studi Referensi
Fanta Strawbery 292.65 Untuk produksi
Pada tahap ini akan dipelajari teori-teori dan
Fanta Melon 259.20 1 Satuan Unit
informasi yang berhubungan dengan
Fanta Creamy 255.40
pemecahan masalah yang dilakukan.
Frestea 166.80
3. Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini (Sumber : Anita Christine Sembiring “Penentuan Rute
Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
didapat dengan cara yaitu: Melakukan Algotitma Heuristik Pada PT.Coca Cola Bottling
pengamatan melalui web PT CCBI dan Indonesia”)
mengambil data yang diperlukan dari
pengamatar tersebut 3. Concentrate
4. Tahap Analisa dan Kesimpulan Concentrate berfungsi sebagai bahan
Pada tahap ini, akan dilakukan interpretasi pengawet dan pemberi rasa. Rata-rata
hasil yang selanjutnya dianalisa untuk dapat kebutuhan concentrate per unit produksi
diambil kesimpulan-kesimpulan mengenai yang digunakan dapat dilihat pada tabel
metode crossdocking yang diterapkan pada berikut :

Tabel 2. Rata-rata Jumlah Pemakaian


4. HASIL DAN PEMBAHASAN Concentrate/Unit Produksi.
Concetrate (Part)
4.1 Pemasok Bahan Baku dan Bahan Jenis Produksi Keterangan
I II III
Lainnya Coca-Cola 0.667t 0.67t
4.1.1 Bahan Baku Sprite 0.25 0.25b 0.5b
Bahan baku adalah bahan utama Fanta Strawbery 0,5b 0,5b 1.0t t = tabung
yang digunakan dalam pembuatan produk, Fanta Melon 0,5b 0,5b 1.0t b = bungkus
ikut dalam proses produksi dan memiliki Fanta Creamy 0,5b 0.5 0.5b
persentase terbesar dibandingkan bahan- Fanta Soda Water 0,5b
bahan lainnya. Jadi bahan baku ini juga (Sumber : Anita Christine Sembiring “Penentuan Rute
Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan
disebut bahan utama. Adapun bahan baku Algotitma Heuristik Pada PT.Coca Cola Bottling
yang digunakan PT. Coca-Cola Bottling Indonesia”)
Indonesia dalam pembuatan minuman
ringan ini adalah : 4. Carbon Dioksida (CO2)
1. Air Carbon Dioksida (CO2) merupakan bahan
Air diperoleh dari sumber bor dengan baku yang berfungsi sebagai penyegar dan
kedalaman 100-200 meter untuk kemudian pengawet minuman. Selain dari itu secara
diolah sebelum digunakan dalam proses kualitas berfungsi untuk menunjukkan ciri
produksi, maupun oleh kebutuhan sehari- dari Coca-Cila itu sendiri. Rata-rata
hari perusahaan. penggunaan CO2 dapat dilihat pada tabel
berikut :

Sistem Rantai Pasok…(Y. Kartika et al.) 129


ISSN 2088-4842 OPTIMASI SISTEM INDUSTRI

Tabel 3. Rata-rata Jumlah Pemakaian CO2/Unit Bottling Indonesia pada umumnya


Produksi. dibutuhkan pada proses packing, yaitu :
Jumlah Pemakaian a. Botol
Jumlah Produksi Keterangan
CO2 (kg) Botol adalah bahan pengemas minuman
Coca-Cola 14.26 ringan yang dihasilkan oleh PT. Coca-Cola
Sprite 14.65 Bottling Indonesia yang siap dipasarkan.
Untuk Produksi 1
Fanta Strawbery 9.90 b. Crown Cork (penutup botol)
satuan Unit
Fanta Melon 9.90 Digunakan untuk menutup botol
Fanta Creamy 9.90 minuman ringan.
(Sumber : Anita Christine Sembiring “Penentuan Rute c. Crate (peti plastik)
Distribusi Produk Yang Optimal Dengan Menggunakan Berfungsi sebagai tempat penyusunan
Algotitma Heuristik Pada PT.Coca Cola Bottling botol-botol dengan kapasitas 24 botol per
Indonesia”)
crate. Crate yang dipakai adalah Full
Depth . crate ini dipakai untuk produk
4.1.2 Bahan Penolong
coca-cola, sprite, fanta dan frestea
Bahan penolong adalah bahan yang dengan rata-rata kurang lebih dari 1,8-
digunakan dalam proses produksi dan 1,9 kg/buah.
ditambahkan ke dalam proses pembuatan d. Karton
produk yang mana komponennya tidak jelas Digunakan sebagai tempat pengepakan
dibedakan pada produk akhir. minuman yang dikemas dalam botol
a. Kaporit (Ca(Ocl)2) plastik.
Digunakan dalam proses pengolahan air,
membunuh bakteri (menghambat 4.2 Mekanisme Pemilihan Pemasok
pertumbuhan mikroorganisme), membilas 4.2.1 Penyediaan Bahan Dasar
botol dan sanitasi peralatan.
b. Asam Sulfat (H2SO4) Bahan baku utama yang digunakan
Bahan ini digunakan untuk membebaskan dalam proses produksi pembuatan minuman
dan menghilangkan gas-gas yang terlarut yang diproduksi oleh PT. Coca Cola Bottling
dalam air. Indonesia adalah:
c. Filter Aid A. Air
Berfungsi untuk melapisi filter paper Bahan baku air dapat diperoleh dengan
sewaktu proses penyaringan sympel mudah oleh PT. CCBI karena letak pabrik PT.
syrup di filter press, memperbesar pori- Coca Cola yang selalu berada dekat dengan
pori filter paper sehingga mempermudah pegunungan sehingga bahan baku ini mudah
filtrasi dan menahan carbon aktif didapat dari sumur tanah yang di bor (deep
sehingga tidak lolos ke final syrup tank. well).
d. Karbon Aktif B. Gula Murni
Digunakan pada pembuatan syrup untuk Bahan dasar pembuatan sirup adalah
menjernikan larutan gula dan gula dan konsentrat. Gula sebagai pemberi
menghilangkan bau-bau asing. rasa manis dan konsentrat sebagai penentu
e. Kerikil rasa minuman. Gula diperoleh dari luar
Berfungsi sebagai media penyaring pada negeri dan dalam negeri yaitu dari Denmark,
sand filter diproses pengolahan air agar Inggris dan Lampung. Supplier (pemasok
dapat menyaring benda-benda asing gula) yang masih aktif adalah PT. AJM
yang larut dalam air olahan. (Arindo Jaya Mandiri), manufacture dari
f. Caustik Soda (NaOH) Danisco Denmark. Pada pengolahan sirup,
Dipakai pada proses pencucian botol pada gula yang digunakan memiliki kualitas yang
bottle washer sebagai deterjen. baik dan murni. Hal ini bisa dilihat secara
g. Bahan Kimia Lainnya visual bahwa kristal gula berwarna putih
Misalnya Poly Aluminium Chlorine (PAC), bersih.
kapur, Cl2, KMnO4. Sebelum gula diterima, selalu dilakukan
pemeriksaan dahulu apakah sesuai standart.
Standart yang digunakan meliputi kondisi
4.1.3 Bahan Tambahan kemasan pada gula (baik dan utuh),
kenampakan (kristal putih/granular),
Bahan tambahan adalah bahan-bahan kekeruhan, bebas dari rasa dan bau asing,
yang dibutuhkan guna meningkatkan mutu warna max 35 RBU/Range Base Unit. Gula
suatu produk atau suatu dimana bahan ini akan dibeli jika sesuai dengan standart dan
merupakan bagian dari produk akhir. Bahan kemudian disimpan dalam gudang yang
tambahan pada proses pembuatan minuman disusun dalam palet (1 palet = 25 sak).
ringan yang terdapat pada PT. Coca-Cola

130 Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol. 10 No. 1, April 2011:127-133


ISSN 2088-4842 OPTIMASI SISTEM INDUSTRI

C. Konsentrat kepentingan relative atribut tersebut.


Proses pembuatan konsentrat dilakukan Pusat pembelian kemudian menilai
di Coca Cola Indonesia (CCI) Cilangkap, pemasok berdasarkan atribut-atribut itu
bahan baku dibuat di Atlanta dan disimpan dan mengidentifikasi pemasok yang
dalam gudang dengan suhu rendah (<5oC). paling menarik.
Konsentrat merupakan bahan pemberi rasa, 4. Spesifikasi Rutinitas Pesanan
aroma, bau, pewarna, dan pengawet pada Setelah memilih para pemasok, PT Coca-
minuman ringan. Konsentrat berbentuk Cola Bottling Indonesia tersebut
serbuk/powder (untuk pengawet), liquid merundingkan pesanan akhir, merinci
(untuk pewarna dan aroma. Konsentrat yang spesifikasi teknis, jumlah yang
digunakan dibedakan menjadi 3 macam dibutuhkan, waktu penyerahan yang
yaitu : Part I berupa bubuk yang diharapkan, kebijakan pengembalian,
memberikan warna dan pengawet (Part IA, garansi dan seterusnya.
IB dan IC), Part II berupa liquid untuk 5. Penilaian Kinerja
aroma/flavour (Part IIA dan IIB), Part III PT Coca-Cola Bottling Indonesia secara
yaitu teh kering berupa teh hijau dan teh periodic mengkaji ulang kinerja pemasok
hitam. yang dipilih. Ada tiga metode yang
biasanya digunakan. PT Coca-Cola
4.2.2 Kriteria – Kriteria dalam Bottling Indonesia tersebut dapat
Pemilihan Pemasok menghubungi pemakai akhir dan
menanyakan evaluasi mereka, PT Coca-
Penilaian dan pemilihan pemasok, tidak
Cola Bottling Indonesia tersebut dapat
dapal disangkal, merupakan salah satu
memeringkat pemasok berdasarkan
bagian terpenting dalam pembelian barang
beberapa criteria dengan menggunakan
atau Jasa bagi suatu perusahaan. Pemilihan
metode nilai tertimbang atau pembeli
pemasok tidak cukup hanya memperhatikan
dapat menjumlahkan biaya kinerja
seberapa murah harga yang ditawarkan
pemasok yang buruk untuk menghasilkan
pemasok. Oleh karenanya dalam penilaian
penyesuaian biaya pembelian termasuk
dan pemilihan pemasok harus
harga.
memperhatikan semua faktor yang
mempengaruhinya.
Demikian juga dengan PT Coca-Cola
5. LOGISTIK
Bottling Indonesia dalam evaluasi dan
seleksi terhadap para calon pemasok telah 5.1 Pergudangan Produk
memperhatikan kriteria-kriteria yang
Proses logistik dalam saluran distribusi
bersangkut paut dengan seleksi pemasok
dapat menggunakan berbagai fasilitas
seperti :
perusahaan dan para spesialis perantara.
1. Pencarian Pemasok
Fasilitas didefinisikan sebagai suatu satuan
Pada tahap ini, PT Coca-Cola Bottling
organisasional yang terlibat dalam
Indonesia berusaha mengidentifikasi
penyelenggaraan seluruh atau sebagian
pemasok yang paling sesuai. PT Coca-
proses ligistik. Spesialis perantara adalah
Cola Bottling Indonesia dapat meneliti
perusahaan yang dijalankan untuk mencari
daftar perusahaan, melakukan pencarian
laba. Sebuah gudang distribusi atau sebuah
pemasok yang ada.
truk yang dikelola perusahaan merupakan
2. Permintaan Pengajuan Proposal
fasilitas logistik, tetapi kecuanya mungkin
PT Coca-Cola Bottling Indonesia akan
merupakan spesialis perantara yaitu jika
mengundang pemasok yang memenuhi
gudang itu merupakan gudang umum dan
syarat supaya mengajukan proposal. PT
truknya dioperasikan oleh sebuah
Coca-Cola Bottling Indonesia akan
perusahaan pengangkutan umum.
menuntut proposal tertulis yang rinci dari
Kombinasi yang tetap dari fasilitas
tiap-tiap pemasok yang memenuhi
perusahaan dengan spesialis perantara perlu
syarat. Setelah mengevaluasi proposal
dipilih untuk mencapai tujuan dengan total
tersebut, PT Coca-Cola Bottling Indonesia
biaya yang paling rendah.
akan menghapus beberapa pemasok
Logistik dapat pula didefinisikan sebagai
dang mengundang pemasok yang tersisa
proses perencanaan, implementasi, dan
untuk melakukan presentasi resmi.
pengendalian secara efisien, aliran biaya
3. Pemilihan Pemasok
yang efektif dan penyimpanan barang
Sebelum memilih pemasok, pusat
mentah, inventori barang dalam proses,
pembelian akan membuat spesifikasi
barang jadi dan informasi terkait dari titik
sejumlah atribut pemasok yang
asal ke titik konsumsi untuk tujuan
diinginkan dan menetapkan tingkat
memenuhi kebutuhan konsumen. Ada lima

Sistem Rantai Pasok…(Y. Kartika et al.) 131


ISSN 2088-4842
4842 OPTIMASI SISTEM INDUSTRI

komponen yang bergabung untuk investsinya dalam fasilitas pemilikan hak


h
membentuk system logistic, yaitu : struktur jalan dan pembuatan stasiun, terminal, dan
lokasi fasilitas, transportasi, persedian sebagainya.
(inventori), komunikasi,
si, dan penangan
(handling) dan penyimpanan (storage
storage).

Gambar 1. Lokasi Gudang PT.Coca


PT.Coca-Cola
Bottling Indonesia. Gambar 2. Transfortasi Jalan Raya.
(Sumber:http://www.cocacolabottling/indon
http://www.cocacolabottling/indon (Sumber:http://www.cocacolabottling/indon
http://www.cocacolabottling/indon
esia.co.id) esia.co.id)

5.2 Moda Transportasi produk 3. Transportasi melalui jalan air


Secara garis besar pengangkutan melalui
Semua produk yang dijual dan
jalan air dibedakan menjadi dua yaitu
didistribusikan oleh Coca-Cola Cola Bottling
pengangkutan laut dan pengangkutan
Indonesia diproduksi di Indonesia. Saat ini
melalui air di daratan. Keuntungan utama
terdapat 10 pabrik pembotolan yang
alat transportasi melalui air adalah
tersebar di seluruh Indonesia. Selama ini
kemampuannya untuk membawa barang
pabrik-pabrik
pabrik kami di Indonesia telah
dalam jumlah sangat besar. Perahu diesel
menerima berbagai penghargaan n dari The
mempunyai
mpunyai fleksibilitas yang cukup tinggi
Coca-Cola
Cola Company atas pencapaian standar
pula dibandingkan dengan alat transportasi
yang melampaui standar yang ditetapkan
lainnya.
untuk pabrik-pabrik
pabrik sejenis di berbagai
lokasi lain di dunia.
Ada beberapa cara utama transportasi
yang digunakan oleh PT.Coca-Cola Cola Bottling
Indonesia. Cara utama transportasi tersebut
adalah kareta api, jalan raya, jalur air,
saluran pipa dan penerbangan. Masing Masing-
masing alat transportasi sendiri, atau
mengadakan perjanjian dengan spesialis
transport.
1. Kereta Api
Alat transportasi ini mempunyai
kemampuan untuk mengangkut kut barang
bertonase yang sangat besar, karena
spesifikasi kareta api tersebut.akan tetapi Gambar 3. Transfortasi Via Laut.
alat transportasi ini memerlukan biaya tetap (Sumber :http://www.cocacolabottling.co.id
http://www.cocacolabottling.co.id)
yang cukup tinggi dan biaya peralatan rutin
yang cukup tinggi pula, serta pengeluaran 4. Transportasi melalui udara
biaya lain untuk hak pemakaian jal jalan, Alat transportasi yang terbaru adalah
peralatan langsir dan penggunaan stasiun. pengangkutan lewat udara, daya tarik
2. Jalan Raya pengangkutan udara ini adalah
Jalan raya sebagai alat transportasi bias kecepatannya. Walaupun pengangkutan
dikatakan lebih maju dibandingkan dengan udara ini membutuhkan pengangkutan darat
alat transportasi yang lainnya, karena alat sebelum dan sesudahnya, akan tetapi
transportasi dengan jalan raya selalu bias kecepatan pelayanan di antara dua tempat
dilalui oleh kendaraan bermotor. or. Disisi lain yang
ng cukup jauh dapat menurunkan biaya
kendaraan bermotor memiliki fleksibelitas logistic keseluruhannya dengan margin yang
yang cukup tinggi karena dapat dioperasikan cukup besar untuk mengimbangi biaya
di atas semua jenis jalan raya. Dibandingkan pengangkutan udara yang cukup tinggi.
dengan alat tranportasi kareta api,
kendaraan bermotor relative kecil

132 Jurnal Optimasi Sistem Industri, Vol. 10 No. 1,, April 2011:127-133
20
ISSN 2088-4842 OPTIMASI SISTEM INDUSTRI

DAFTAR PUSTAKA
[1] A. C. Sembiring, Penentuan Rute
Distribusi Produk Yang Optimal Dengan
Menggunakan Algotitma Heuristik Pada
PT.Coca Cola Bottling Indonesia Medan:
Medan
Medan, 2008.
[2] Mubin, Penerapan Konsep Crossdocking
Untuk Menurunkan Persediaan Di PT.
COCA COLA Distribusi Malang:
Malang Malang,
2003.
Gambar 4. Transfortasi Via Udara. [3] http://www.coca--colabottling.co.id
(Sumber:http://www.garudaindonesia.co.id
http://www.garudaindonesia.co.id) [4] http://www.coca--colabottling/indonesia.
co.id

6. KESIMPULAN
Perencanaan Produksi telah memainkan
peranan penting dalam proses bisnis,
khususnya pada perusahaan yang bertipe
Make To Stock.. Rencana perbaikan
perencanaan kapasitas dengan dipersempit
elemen – elemen yang terlibat pada tahun
2010 yaitu dari pendistribusian, langsung di
letakkan ke gudang dan data peramalan
yang diambil hanya sampai pada sales &
marketing, dan sebaiknya perencanaan
kapasitas pada 2011 akan lebih ditin
ditingkatkan
lagi.

Sistem Rantai Pasok…(Y. Kartika et al.


al.) 133

Anda mungkin juga menyukai