Climate Change
Climate Change
cuaca secara statistik sepanjang periode waktu mulai dasawarsa hingga jutaan
tahun. Perubahan iklim terbatas hingga regional tertentu atau dapat terjadi di
seluruh wilayah Bumi . Dan dapat disimpulkan secara lebih ringkas bahwa
perubahan iklim secara harfiah adalah iklim yang berubah akibat suhu global rata-
rata meningkat. Keadaan ini harus kita waspadai karena dampaknya yang dapat
merugikan bagi kehidupan di muka bumi ini. Perubahan iklim yang terjadi bukan
tanpa alasan dan tidak terjadi begitu saja secara tiba-tiba. Perubahan ini terjadi
karena ada faktor-faktor penyebabnya, baik itu karena fenomena alam maupun
karena tingkah laku manusia. Beberapa penyebab perubahan iklim antara lain
seperti aktivitas penebangan liar yang dilakukan oleh manusia, terjadinya
pemanasan global, efek rumah kaca, terjadinya badai El Nino (fenomena
memanasnya suhu air laut pasifik timur, identik dengan kemarau
panjang/kekeringan) dan El Nina (fenomena mendinginnya permukaan air laut
pasifik timur, identik dengan curah hujan tinggi/banjir besar) di lautan, dan juga
dikarenakan menipisnya lapisan ozon di atmosfer bumi.
Pemanasan global sebagai akibat efek gas rumah kaca, berdampak pada
kenaikan permukaan air laut. IPCC (2007) melaporkan bahwa permukaan laut
telah meningkat rata-rata 2,5 milimeter per tahun. Sebagai negara kepulauan
dengan garis pantai lebih dari 80.000 kilometer, Indonesia sangat rentan terhadap
kenaikan permukaan air laut. Baru-baru ini, ada beberapa teknologi penginderaan
jarak jauh yang bisa memantau kondisi samudera secara terus menerus. Teknologi
altimeter satelit merupakan salah satu teknik untuk memantau perubahan
permukaan laut. Selama dua dekade terakhir, pengamatan dari altimeter satelit
telah menunjukkan deskripsi dramatis variabilitas permukaan laut dengan resolusi
spasial yang lebih tinggi daripada alat pengukur pasang tradisional.
Tabel 1. menunjukkan statistik anomali permukaan laut untuk Jason-2
setelah mengoreksi ketinggian permukaan laut
Iklim gelombang laut global telah lama menarik bagi komunitas teknik
laut karena kebutuhan akan data gelombang operasional yang akurat untuk
aplikasi seperti desain kapal, desain struktur lepas pantai dan pesisir atau operasi
angkatan laut. Baru-baru ini, ada ketertarikan utama pada perubahan iklim
gelombang sebagai akibat pemanasan global. Oleh karena itu, penelitian tentang
prediksi pengaruh pemanasan global terhadap iklim gelombang laut diperlukan.
Sebagai kepulauan dengan lebih dari 17.500 pulau dan lebih dari 81.000
kilometer garis pantai, wilayah pesisir Indonesia sangat rentan terhadap perubahan
iklim. Meningkatnya tren kenaikan permukaan air laut, suhu laut yang lebih
hangat dan kenaikan tinggi gelombang signifikan adalah beberapa contoh dari apa
yang dapat membawa perubahan iklim ke Indonesia. Masalah ini harus mendapat
perhatian serius dari pemerintah untuk mengembangkan rencana adaptasi dan
mitigasi untuk pembangunan masa depan yang terkait dengan wilayah pesisir.
Perubahan iklim memang tidak bisa dihindari, namun sebagai individu kita
setidaknya bisa mengurangi dampaknya. Yaitu dengan penggunaan peralatan
hemat energy, mematikan alat elektronik dan lampu jika tidak digunakan,
menghindari penggunaan Heater dan AC yang berlebihan dan menetapkan susu
sesuai kebutuhan, tidak boros air, menggunakan transportasi public, daur ulang
sampah dan kurangi penggunaan barang sekali pakai, kurangi penggunaan kertas
dan plastic, serta mengubah pola makan menjadi lebih sehat .
Bagi saya, perubahan itu tidak perlu langsung kepada kontribusi besar-
besaran atau bahkan yang terlalu glory, sebab sebuah kontribusi yang benar-benar
sukses selalu dimulai dari langkah yang paling kecil. Mengapa harus kita?
Mengapa harus pemuda? Karena kaum muda memiliki potensi pengetahuan,
pengalaman, jaringan yang luas ditambah dengan ide cemerlang, energi dan
antusiasme yang tinggi dapat menjadi agen perubahan mengurangi dampak
perubahan iklim.
Kaum muda berhak untuk menentukan masa depan yang lebih baik di
tangan mereka sendiri. Kaum muda mampu berkontribusi untuk Indonesia yang
lebih baik. Besar harapan saya, kontribusi yang telah saya tanamkan dapat
berkembang sehingga muncul inovasi-inovasi yang lebih baik lagi kedepannya..
Jagalah bumi kita, karena “kita tidak mewarisi bumi dari nenek moyang kita,
tetapi kita meminjamnya dari anak-anak kita”