Anda di halaman 1dari 11

PAKET SATUAN ACARA PENYULUHAN

Chronic Lymphocytic Leukemia (CLL)

Oleh :

TIM PKRS IRNA II

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)

IRNA II RSU Dr. SAIFUL ANWAR

MALANG

2019
PAKET SATUAN ACARA PENYULUHAN

Chronic Lymphocytic Leukemia (CLL)

Oleh :

Kelompok 2

Achmad Nurhuda

Fidela Ishmah Afrilia

Dwike Hertyana

Ni Wayan Wijayanti Sari Rahayu

PROGRAM STUDI PROFESI NERS KEPERAWATAN MALANG

JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

MALANG

2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Tema : Chronic Lymphocytic Leukemia (CLL)

Hari / Tanggal : Kamis, 17 Oktober 2019

Waktu : 30 menit

Tempat : Tempat Penyuluhan Ruang 24B

Sasaran : Keluarga Pasien dan Pengunjung

Penyuluh : Mahasiswa Profesi Ners Poltekkes Malang

A. Analisa Situasi
Leukemia merupakan kanker yang terjadi pada sumsum tulang dan sel
darah putih. Leukemia merupakan salah satu dari sepuluh kaknker pembunuh
teratas di Hongkong, degan sekitar 400 kasus baru yang didiagnosis tiap
tahunnya. Tidak seperti kebanyakan kanker lainnya, leukemia bisa terjadi
pada orang dewasa dan anak, meskipun lebih sering terjadi pada prang
dewasa.
B. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit diharapkan sasaran
memahami mengenai Chronic Lymphocytic Leukemia (CLL)
2. Tujuan Khusus

Setelah diberikan penyuluhan sasaran diharapkan mampu :

a. Menjelaskan pengertian CLL


b. Menyebutkan penyebab CLL
c. Menyebutkan tanda dan gejala CLL
d. Menyebutkan penatalaksanaan CLL
e. Menyebutkan pencegahan CLL

C. Materi
1. Pengertian CLL
2. Penyebab CLL
3. Tanda dan Gejala CLL
4. Penatalaksanaan CLL
5. Pencegahan CLL

D. Sasaran
Keluarga Pasien dan Pengunjung

E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

F. Media
1. Leaflet
2. Laptop
3. LCD

G. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan
Uraian Waktu
Fasilitator Sasaran

Pembukaan - Mengucapkan salam - Menjawab salam


- Memperkenalkan diri - Memperhatikan
- Menjelaskan maksud dan
tujuan 5 menit
- Menggali pengetahuan
sasaran tentang materi yang - Menjawab
akan disampaikan
pertanyaan
Pelaksanaan - Memberikan pendidikan i. Memperhatikan
kesehatan dengan materi:
1. Pengertian CLL
2. Penyebab CLL 15
3. Tanda dan Gejala CLL menit

4. Penatalaksanaan CLL
5. Pencegahan CLL

Penutup ii. Memberikan kesempatanvii. Bertanya


untuk bertanya viii. Memperhatikan
iii. Menjawab pertanyaanix. Mengikuti
sasaran evaluasi dengan 10
iv. Mengevaluasi hasil aktif
penyuluhan x. Memperhatikan menit
v. Menjelaskan kesimpulanxi. Menjawab
penyuluhan salam
vi. Mengucapkan terima kasih
dan salam

I. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan.
b. Kehadiran sasaran saat dilakukan penyuluhan.
c. Mengkaji pengetahuan awal sasaran tentang mencuci tangan.
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
b. Audiens mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir.
c. Audiens berperan aktif selama penyuluhan.
3. Evaluasi Hasil
a. Sasaran dapat menyebutkan tujuan, waktu penting dalam mencuci
tangan, keuntungan mencuci tangan,peralatan mencuci tangan,dan
syarat mencuci tangan dengan benar. Dengan pertanyaan sebagai
berikut:
1. Pengertian CLL
2. Penyebab CLL
3. Tanda dan Gejala CLL
4. Penatalaksanaan CLL
5. Pencegahan CLL
6. Sasaran dapat mendemonstrasikan langkah-langkah mencuci tangan
yang baik dan benar.
7. Sasaran diharapkan mampu menerapkan cuci tangan di lingkungan
rumah sakit pada umumnya.
Materi

A. Pengertian
Kanker dimulai ketika sel-sel mulai tumbuh di luar kendali. Leukemia
Limfositik Kronis (CLL) adalah leukemia paling umum pada orang dewasa.
Ini adalah jenis kanker yang dimulai pada sel darah putih (limfosit) di
sumsum tulang. Leukemia mulai di sumsum tulang kemudian masuk ke dalam
darah (American Cancer Society, 2018).
CLL ditandai oleh akumulasi tanpa henti pada darah perifer, sumsum
tulang, dan organ limfoid sekunder limfosit B klonal dengan
immunophenotype yang khas di mana penanda sel B diekspresikan bersama
dengan CD5, dengan ekspresi CD20 tingkat rendah dan imunoglobulin
surfaxe (Hallek, dkk, 2019).

B. Etiologi
Penyebab dari CLL sendiri berlum diketahui. Namun dinyakini bahwa,
adanya mutasi genetic pada DNA sel penghasil darah. Mutasi ini
menyebabkan sel-sel darah menghasilkan limfosit yang abnormal dan tidak
efektif.
Selain tidak efektif, limfosit abnormal ini terus hidup dan berlipat
ganda, ketika limfosit normal akan mati. Limfosit abnormal terakumulasi
dalam darah dan organ-organ tertentu, dimana mereka menyebabkan
komplikasi. Mereka mungkin memadatkan sel-sel sehat di sumsum tulang
belakang dan menganggu produksi sel darah normal.

C. Faktor Resiko
Menurut American Cancer Society (2019), Faktor-faktor yang dapat
meningkatkan terjadinya CLL yaitu:
a. Usia. Penyakit ini paling sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua.
Rata-rata, orang yang didiagnosis dengan leukemia limfositik kronis
berusia 70-an.
b. Ras. Orang yang berkulit putih lebih mungkin terkena CLL daripada ras
lain.
c. Genetik. Riwayat keluarga dengan CLL memiliki resiko lebih tinggi untuk
terkena CLL.
d. Paparan Bahan Kimia. Herbisida dan insektisida tertentu, telah dikaitkan
dengan peningkatan risiko CLL.

D. Klasifikasi
Menurut Chun (2018), terdapat tahapan untuk menunjukkan seberapa
jauh berkembang. Terdapat sistem Rai untuk melakukan penegakan, yaitu
klien akan melakukan tes darah untuk mengetahui berapa banyak sel darah
putih dalam darah dan sumsum tulang. Adapun tahapannya yaitu:
1. Tahap 0 : peningkatan jumlah sel darah putih
2. Tahap 1 : peningkatan jumlah sel darah putih, pembesaran kelenjar getah
bening.
3. Tahap 2 : peningkatan jumlah sel darah putih, pembesaran limpa.
Pembesaran kelenjar getah bening, hati mungkin membesar.
4. Tahap 3 : peningkatan jumlah sel daarah putih, rendahnya jumlah sel
darah merah, kelenjar getah bening, hati, atu limpa dapat membesar.
5. Tahap 4 : peningkatan jumlah sel darah putih, jum;ah trombosit yang
rendah, jumlah sel darah merah mungkin rendah, pembesaran kelenjar
getah bening, hati atau limpa.
E. Tanda dan Gejala
Banyak orang yang tidak memiliki gejala awal. Tanda dan gejala yang
mungkin timbul:
a. Pembesaran kelenjar getah bening, tetapi tidak nyeri
b. Kelelahan berlebih
c. Demam
d. Nyeri di bagian kiri atas perut, yang mungkin disebabkan oleh limpa yang
membesar
e. Mudah berdarah atau mengalami perdarahan secara berlebihan
f. Kehilangan berat badan tanpa tahu penyebabnya
g. Berkeringat di malam hari
h. Penurunan berat badan
i. infeksi
F. Penatalaksanaan
CLL tumbuh sangat lambat. Jika anda berada di tahap awal atau tidak
menyebabkan masalah, maka menurut penelitian tidak perlu perawatan karena
tidak membantu.
Klien dapat memulai perawatan jika terjadi perubahan, seperti jumlah
limfosit dalam darah yang naik dengan cepat dan ada penurunan jumlah sel
darah merah atau kelenjar getah bening yang semakin membesar.
Penatalaksanaan yang mungkin diberikan, yaitu:
6. Kemoterapi
Obat yang membunuh atau mengendalikan sel kanker. Obat
kemoterapi dapat berupa pil, suntikan, atau melalui infuse. Obat-obatan
akan memasuki pembuluh darah untuk mencapai dan mempengaruhi sel-
sel yang membelah terlalu cepat di seluruh tubuh.
Klien biasanya mendapatkan kemo dalam siklus 3 hingga 4 minggu
yang termasuk waktu perawatan dan waktu tanpa perawatan. Waktu
istiahat ini member waktu pada sel-sel sehat untuk beregenerasi.
Efek samping yang dapat muncul yaitu sariawan, mual dan jumlah
darah yang rendah. Hampir semua efek samping hilang setelah perawat
berakhir.
7. Imunoterapi
Obat yang berisi protein sistem kekebalan buatan manusia yang
membantu sistem kekebalan tubuh dalam mengenali dan menghancurkan
sel-sel kanker. Obat ini akan menempel pada protein tertentu di sel kanker
dan menghancurkannya. Obat ini dapat diberikan dengan suntikan atau
melalui infuse.
Efek samping yang timbul yaitu sakit kepala, demam, ruam dan
perubahan tekanan darah. Beberapa bisa dicegah dan semua bisa diobati.
8. Terapi Radiasi
Terapi dengan sinar berenergi tinggi, seperti sinar-X, untuk
menghancurkan sel-sel kanker. Ini dapat digunakan untuk mengecilkan
pembengkakan di kelenjar getaah bening atau limpa, atau untuk
mengobati nyeri tulang.

9. Operasi
Jika radiasi tidak dapat mengecilkan limpa yang membesar,
pembedahan mungkin dilakukan untuk mengeluarkannya. Ini dapat
membantu meningkatkan jumlah sel darah.
10. Leukapheresis.
Jika sel CLL sangat tinggi, maka perawat ini dapat menurunkannya
dengan cepat. Darah akan melewati mesin khusus yang menyaring sel-sel
CLL. Ini adalah perbaikan jangka pendek dan membutuhkan perawatan
lain seperti kemo atau imunoterapi, untuk menjaga sel kanker tetap
terkendali.
11. Steam Cell
Peneliti sedang mempelajari kombinasi obat baru dan cara baru untuk
mengobati CLL untuk membantu klien bebas penyakit lebih lama. Salah
satu perawatannya yaitu menggabungkan kemoterapi dan transplantasi sel
induk.
Transplantasi sel induk yaitu memasukkan sel muda yang sehat untuk
membantu membangun kembali sistem kekebalan tubuh. Sel induk ini
berasal dari pendonor yang bisa merupakan kerabat dekat. Jika tidak
berhasil, maka perlu mendapatkan donor dari orang asing yang memiliki
latar belakang rasa tau etnis yang sama.
Sebelum transplantasi, klien akan diberikan kemo dosis tinggi selama
satu hingga dua minggu. Setelah selesai, sel induk akan diberikan melalui
infuse. Setelah tranplantasi, dibutuhkan 2 hingga 6 minggu bagi sel induk
berkembang biak.pengibatan ini memakan waktu 6 bulan hingga 1 tahun
sampai jumlah sel darah normal.

(Martin, Laura, 2018).


Daftar Pustaka

American Cancer Society. 2018. What is Chronic Lymphocytic Leukemia.


(online), http://www.cancer.org, diakses tanggal 15 OKtober 2019.
Chun. 2018. Chronic Lymphocytic Leukemia Life Expectancy and
Survival Rates. (online), http://www.medicalnewstoday.com, diakses
tanggal 15 Oktober 2019.
Hallek, dkk. 2019. Chronic Lymphocytic Leukemia. Switzerland:
Springer.
Martin, Laura. 2018. Chronic Lymphocytic Leukemia. (online),
http://www.wemed.com, diakses tanggal 15 Oktober 2019.

Anda mungkin juga menyukai