04 Aspek Perpetaan DRTR - Big PDF
04 Aspek Perpetaan DRTR - Big PDF
Isfandiar M. Baihaqi
0813 8455 7633
Aspek Perpetaan
untuk Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
Peta rencana pola ruang (zoning map) digambarkan dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Rencana pola ruang skala atau tingkat ketelitian minimal 1:5.000
dan mengikuti ketentuan mengenai sistem informasi geografis
yang dikeluarkan oleh kementerian/lembaga yang berwenang;
a. Cakupan pola ruang ruang darat dan/atau ruang laut dengan batasan 4
(empat) mil laut, diukur dari garis pantai
atau sampai batas negara yang disepakati secara internasional
a. Penggambaran peta pola ruang dapat digambarkan dalam beberapa
lembar peta yang tersusun secara beraturan mengikuti ketentuan yang
berlaku;
b. peta rencana pola ruang juga berfungsi sebagai zoning map bagi peraturan
zonasi.
c. peta rencana pola ruang harus sudah menunjukkan batasan persil untuk
wilayah yang sudah terbangun.
Aspek Perpetaan
untuk Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
6
Dasar Hukum
• UU No.26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
• PP No.26 Tahun 2008 tentang RTRW Nasional
• PP No 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
• Keppres No. 4 Tahun 2009 tentang BKPRN
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 20/PRT/M/2011 Tentang Pedoman
Penyusunan RDTR
• UU No. 4 Tahun 2011 Tentang Informasi Geospasial :
▫ Pasal 19 : Penyusunan Informasi Geospasial Tematik (IGT) wajib mengacu pada
Informasi Geospasial Dasar (IGD). Dalam hal ini, peta rencana tata ruang
termasuk kedalam IGT.
▫ Pasal 57 : (1) Badan melakukan pembinaan mengenai pemaknaan, pengarahan,
perencanaan, dan evaluasi terhadap penyelenggaraan IGT.
• PP No. 8 Tahun 2013 Tentang Ketelitian Peta Rencana Tata Ruang :
▫ Pasal 7 : (1) Penyusunan Peta Rencana Tata Ruang wajib dikonsultasikan
kepada Badan (BIG).
▫ Pasal 32 : (1) Badan melakukan pembinaan teknis perpetaan dalam penyusunan
rencana tata ruang yang dilakukan oleh instansi Pemerintah dan pemerintah
daerah.
Aspek Perpetaan
untuk Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
12
Peta Pendamping Peraturan Zonasi
Dading Huisan Sabulubulu
SKALA
RESOLUSI AKURASI
SRTM 90 m
TerraSAR 7 m
PENTINGNYA AKURASI GEOMETRIS PADA
PETA DASAR RDTR SKALA 1:5000
Contoh permasalahan yang terjadi
dalam perpetaan RDTR (1)
Akurasi data kurang memenuhi syarat ketelitian geometris
Contoh permasalahan yang terjadi
dalam perpetaan RDTR (2)
Akurasi data kurang memenuhi syarat ketelitian geometris
Akibat dari data spasial/peta yang kurang memenuhi akurasi geometris :
Kesalahan pada plotting lokasi perencanaan
Contoh permasalahan yang terjadi
dalam perpetaan RDTR (3)
Akurasi data kurang memenuhi syarat ketelitian geometris
Akibat dari data spasial/peta yang kurang memenuhi akurasi geometris :
Kesalahan pada plotting zonasi
Citra Quickbird untuk Peta Dasar RDTR
Belum melalui Proses Koreksi Geometris untuk Peta Dasar skala 1:5000
Rencana Zonasi yang disusun
berdasarkan Citra Quickbird
Belum melalui Proses Koreksi Geometris untuk Peta Dasar skala 1:5000
Jaringan Infrastrukur yang dideliniasi
berdasarkan Citra Quickbird
Belum melalui Proses Koreksi Geometris untuk Peta Dasar skala 1:5000
Jaringan Infrastrukur yang dideliniasi
berdasarkan Citra Quickbird
Belum melalui Proses Koreksi Geometris untuk Peta Dasar skala 1:5000
±100 m
±100 m
Pengukuran GCP
x’
O (Xo ; Yo ; Zo)
;; y’
0 = -c {a11 (X-Xo) + a12(Y-Yo) + a13(Z-Z0)
}/
-c x’
{ a31(X-Xo) + a32(Y-Yo) + a33(Z-Zo)
p (x’ ; y’ ; -c) }
r = -c {a21 (X-Xo) + a22(Y-Yo) + a23(Z-Z0)
}/
{ a31(X-Xo) + a32(Y-Yo) + a33(Z-Zo)
Ortho Image : }
Satellite Image, Ps (Xe ; Ye ; Zs)
and Physical Z Ve
Orbit Parameters. P (X ; Y ; Z)
raster format.
Y
Control Points. Pe (Xe ; Ye ; Ze)
Geometric
Transformation & Vx ; Vy
Cubic X
Convolution
Interpolation.
Koreksi geometris menggunakan 38 buah ground control point (GCP)
yang menyebar merata diseluruh wilayah yang akan dipetakan
Pengukuran GCP menggunakan GPS type Geodetic
dengan ketelitian tinggi (fraksi cm)
Pengambilan titik GCP harus tepat
Pada sudut bangunan yang dapat
teridentifikasi pada citra
Pengambilan titik GCP harus tepat
Pada sudut bangunan yang dapat
teridentifikasi pada citra
Pengambilan titik GCP harus tepat
Pada sudut bangunan yang dapat
teridentifikasi pada citra
Proses orthorektifikasi dan koreksi geometris dilakukan dengan bantuan DEM
karena ada dasarnya permukaan bumi tidak datar. Pada peta skala besar relief
permukaan bumi harus diperhitungkan untuk mendapatkan peta yang akurat.
Orthorektifikasi dan koreksi geometris dilakukan dengan memasukan semua data-data
parameter satelit dan hasil pengukuran lapangan untuk diproses di lab.
Aspek Perpetaan
untuk Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
ORTHORECTIFICATION PROCESS
Aspek Perpetaan
untuk Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang
Sebelum
Sesudah
Sebelum
Sesudah
Sebelum
Sesudah
Aspek Perpetaan
untuk Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang