Anda di halaman 1dari 16

MODUL

SISTEM KEMUDI

PROGRAM STUDI TEKNIK KENDARAAN RINGAN


JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN
SMK PANCASILA 1 KUTOARJO
2020
2

SISTEM KEMUDI

Kompetensi :

 Menjelaskan pengertian prinsip kerja sistem kemudi


 Membedakan sistem kemudi secara manual dan sistem kemudi yang memakai
power steering
 Menjelaskan fungsi dan cara kerja sistem kemudi secara manual
 Menyebutkan komponen-komponen sistem kemudi secara manual
 Membedakan jenis steering column tipe non collapsible dengan collapsible pada
cara kerjanya
 Melakukan diagnosa sistem kemudi secara manual
 Menjelaskan fungsi dan cara kerja sistem kemudi yang menggunakan power
steering
 Menyebutkan komponen-komponen power steering
 Melakukan diagnosa sistem kemudi yang menggunakan power steering

Pada dasarnya sistem kemudi dirancang untuk memungkinkan pengemudi


mengendalikan arah kendaraan secara tepat dengan tenaga yang minimum.

Fungsi sistem kemudi

Fungsi sistem kemudi adalah untuk mengatur arah kendaraan dengan cara
membelokkan roda-roda depan. Bila roda kemudi diputar, steering column akan
meneruskan tenaga putarnya ke steering gear. Steering gear memperbesar tenaga
putar ini sehingga dihasilkan momen yang lebih besar untuk menggerakkan roda depan
melalui steering linkage.
3

KOMPONEN SISTEM KEMUDI

A. STEERING COLUMN

Steering column atau batang kemudi merupakan tempat poros utama. Steering column
terdiri dari main shaft yang meneruskan putaran roda kemudi ke steering gear, dan
column tube yang mengikat main shaft ke body. Ujung atas dari main shaft dibuat
meruncing dan bergerigi, dan roda kemudi diikatkan ditempat tersebut dengan sebuah
mur.

Steering column juga merupakan mekanisme penyerap energi yang menyerap gaya
dorong dari pengemudi pada saat tabrakan.

Gambar Steering Column

Steering columnjuga merupakan mekanisme penyerap energi yang menyerap gaya


dorong dari pengemudi pada saat tabrakan.

Ada dua tipe steering column yaitu :

1. Model Collapsible

Model ini mempunyai keuntungan : Apabila kendaraan berbenturan / bertabrakan dan


steering gear box mendapat tekanan yang kuat, maka main shaft column atau bracket
akan runtuh sehingga pengemudi terhindar dari bahaya.

Kerugiannya adalah :

 Main shaft nya kurang kuat, sehingga hanya digunakan pada mobil penumpang
atau mobil ukuran kecil.
 Konstruksinya lebih rumit
4

Animasi Penyerapan kekuatan tabrakan

Bagaimana kekuatan tabrakan dapat diserap?

Ada beberapa jenis sistem kemudi collapsibel, yakni yang dapat terlipat waktu terjadi
tabrakan. Sebagai contoh di sini diperlihatkan jenis bola

Waktu Tabrakan

Dorongan badan pengemudi terhadap roda kemudi memutuskan pen-pen plastik dan
menyebabkan poros utama atas dan tabung batang kemudi terdorong maju, sementara
tabung-tabung atas dan bawah dihubungkan oleh bola-bola baja. Tahanan meluncur
bola-bola ini menyerap kekuatan dorong badan pengemudi.

2. Model Non collapsible

Model ini mempunyai keuntungan : Main shaftnya lebih kuat sehingga banyak
digunakan pada mobil-mobil besar atau mobil-mobil kecil. Konstruksinya sederhana.

Kerugiannya adalah : Apabila berbenturan dengan keras, kemudinya tidak dapat


menyerap goncangan sehingga keselamatan pengemudi relatif kecil.

Animasi saat terjadi kecelakaan pada mobil mengunakan sistem kemudi model non
collapsible
5

B. STEERING GEAR

Steering gear tidak hanya berfungsi untuk mengarahkan roda depan, tetapi dalam
waktu yang bersamaan juga berfungsi sebagai gigi reduksi untuk meningkatkan momen
agar kemudi menjadi ringan. Untuk itu diperlukan perbandingan reduksi yang disebut
perbandingan steering gear, dan biasanya perbandingannya antara 18 sampai dengan
20:1.

Perbandingan yang semakin besar akan menyebabkan kemudi menjadi semakin


ringan, tetapi jumlah putarannya akan bertambah banyak, untuk sudut belok yang
sama.

Ada beberapa tipe steering gear, tetapi yang banyak digunakan dewasa ini adalah

Gambar Recirculating ball

Gambar Rack and pinion.

Tipe yang pertama, digunakan pada mobil penumpang ukuran sedang sampai besar
dan mobil komersial. Sedangkan tipe kedua, digunakan pada mobil penumpang ukuran
kecil sampai sedang.

Sudut belok dan gear ratio Pada diagram dapat dilihat hubungan sudut putar sector
dengan gear ratio. Pada saat lurus atau sektor shaft berputar 2,5 ° ke kiri atau ke kanan
gear ratio masih tetap 19,5 : 1. Sedangkan pada saat belok dengan sudut putar sektor
6

37° gear ratio menjadi besar yaitu 21,5 : 1. Oleh karena itu pada saat membelok kemudi
menjadi ringan.

Tabel Gear rasio dan sudut belok

Ada beberapa bentuk steering gear box, diantaranya :

1. Model worm dan sector roller

Worm gear berkaitan dengan sector roller di


bagian tengahnya. Gesekannya dapat mengubah
sentuhan antara gigi dengan gigi menjadi
sentuhan menggelinding.

2. Model worm dan sector

Pada model ini worm dan sector


berkaitan langsung

3. Model screw pin

Pada model ini pin yang berbentuk tirus


bergerak sepanjang worm gear
7

4. Model screw dan nut

Model ini di bagian bawah main shaft terdapat


ulir dan sebuah nut terpasang padanya. Pada nut
terdapat bagian yang menonjol dan dipasang kan
tuas yang terpasang pada rumahnya.

5. Model recirculating ball

Pada model ini, peluru-peluru terdapat dalam


lubang-lubang nut untuk membentuk
hubungan yang menggelinding antara nut dan
worm gear.Mempunyai sifat tahan aus
dantahan goncangan yang baik

6. Model rack and pinion

Gerakan putar pinion diubah langsung oleh rack


menjadi gerakan mendatar. Model rack and pinion
mempunyai konstruksi sederhana, sudut belok
yang tajam dan ringan, tetapi goncangan yang
diterima dari permukaan jalan mudah diteruskan
ke roda depan.

C. STEERING LINKAGE

Steering linkage terdiri dari rod dan arm yang meneruskan tenaga gerak dari steering
gear ke roda depan. Walaupun mobil bergerak naik dan turun, gerakan roda kemudi
harus diteruskan ke roda-roda depan dengan sangat tepat setiap saat. Ada beberapa
tipe steering linkage dan konstruksi joint yang dirancang untuk tujuan tersebut.
Bentuk yang tepat sangat mempengaruhi kestabilan pengendaraan.

1. Steering linkage untuk suspensi rigid

Gambar Steering linkage suspensi rigid


8

2. Steering linkage untuk suspensi independen

Gambar Ball joint pada suspensi independen

Komponen sistem kemudi lainnya bergantung pada jenis kemudi yang


digunakan antara lain :

1. Steering wheel.

Ada beberapa macam roda kemudi ditinjau


dari konstruksinya yaitu :

a. Roda kemudi besar


Bentuk ini mempunyai keuntungan, yaitu
mendapatkan momen yang besar sehingga pada
waktu membelokkan kendaraan , akan terasa
ringan dan lebih stabil

b. Roda kemudi kecil


Mempunyai keuntungan tidak memakan tempat
dan peka terhadap setiap gerakan yang
diberikan pada saat jalan lurus, akan tetapi
dibutuhkan tenaga besar untuk membelokkan
kendaraan karena mempunyai momen kecil

c. Roda kemudi ellips


Model ini dapat mengatasi kedua-duanya karena
merupakan gabungan roda kemudi besar dan
kecil.
9

2. Steering Main Shaft

Steering main shaft atau Poros Utama Kemudi


berfungsi untuk menghubungkan atau sebagai
tempat roda kemudi dengan steering gear.

3. Pitman Arm

Pitman arm meneruskan gerakan gigi kemudi ke


relay rod atau drag link. Berfungsi untuk merubah
gerakan putar steering column menjadi gerakan
maju mundur.

4. Relay Rod

Relay rod dihubungkan dengan pitman arm dan


tie rod end kiri serta kanan. Relay rod ini
meneruskan gerakan pitman arm ke tie rod

5. Tie Rod

Ujung tie rod yangberulir dipasang pada ujung rack


pada kemudi rack end pinion, atau ke dalam pipa
penyetelan pada recirculating ball, dengan
demikian jarak antara joint- joint dapat disetel.

6. Tie Rod End ( Ball Joint )

Tie rod end dipasanglkan pada tie rod untuk


menghubungkan tie rod dengan knuckle arm,
relay roda dan lain-lain.
10

7. Knuckle arm

Knuckle arm meneruskan gerakan tie rod atau


drag link ke roda depan melalui steering knuckle.

8. Steering knuckle

Steering knuckle untuk menahan beban yang


diberikan pada roda-roda depan dan berfungsi
sebagai poros putaran roda. Berputar dengan
tumpuan ball joint atau king pin dari suspension
arm

9. Idler arm

Pivot dari idler arm dipasang pada body dan ujung


lainnya dihubungkan dengan relay rod dengan
swivel joint. Arm ini memegang salah satu ujung
relay rod dan membatasi gerakan relay rod pada
tingkat tertentu.

POWER STEERING

Sistem kemudi ini memiliki sebuah booster hidraulis dibagian tengah mekanisme
kemudi agar kemudi menjadi lebih ringan. Dalam keadaan normal beratnya putaran
roda kemudi adalah 2-4 kg ( lihat gambar )

Animasi cara kerja power steering


11

Sistem power steering direncanakan untuk mengurangi usaha pengemudian bila


kendaraan bergerak pada putaran rendah dan menyesuaikan pada tingkat tertentu bila
kendaraan bergerak, mulai kecepatan medium sampai kecepatan tinggi.

Penggunaan power steering memberikan keuntungan seperti :

 Mengurangi daya pengemudian ( steering effort )


 Kestabilan yang tinggi selama pengemudian

PUMP

PULLEY

ROTATARY PUMP

STEERING GEAR

Cara kerja power steering :

1. Posisi netral

Minyak dari pompa dialirkan ke katup pengontrol ( control valve ). Bila katup pengontrol
berada pada posisi netral, semua minyak akan mengalir melalui katup pengontrol ke
saluran pembebas ( relief port )dan kembali ke pompa. Pada saat ini tidak terbentuk
tekanan dan arena tekanan kedua sisi sama, torak tidak bergerak.

Animasi gerakan fluida pada posisi netral


12

2. Pada saat membelok

Pada saat poros utama kemudi (steeringmain shaft) diputar ke salah satu arah, katup
pengontrol juga akan bergerak menutup salah satu saluran minyak. Saluran yang lain
akan terbuka dan akan terjadi perubahan volume aliran minyak dan akhirnya terbentuk
tekanan. Pada kedua sisi torak akan terjadi perbedaan tekanan dan torak akan
bergerak ke sisi yang bertekanan rendah sehingga minyak yang berada dalam ruangan
tersebut akan dikembalikan ke pompa melalui katup pengontrol.

Animasi gerakan fluida pada saat berbelok

VANE PUMP

Vane pump yang berfungsi membangkitkan tekanan hidraulis, pada bagian atas pompa
terdapat reservoir yang selalu terisi air dengan fluida khusus, dan permukaan fluida
harus selalu diperiksa secara teratur. Untuk tujuan tersebut, bila seseorang memeriksa
tinggi permukaan fluida, pengecekan kondisi fluida perlu dilakukan termasuk temperatur
fluida, adanya gelembung atau fluida menjadi keruh. Yang perlu diperhatikan bahwa
volume fluida power steering tidak berubah kecuali jika terdapat kebocoran.

Gambar vane pump


13

Tipe Power Steering

Ada beberapa tipe power steering, tetapi masing-masing mempunyai 3 bagian yang
terdiri dari pompa, control valve dan power silinder. Ada dua jenis power steering yaitu :

a. Tipe Integral

Sesuai dengan namanya, control valve dan power piston terletak di dalam gear box.
Tipe gear yang dipakai ialah recirculating ball.Diperlihatkan di sini mekanisme sistem
power steering tipe integral. Bagian yang utama terdiri dari :

a. Tangki reservoir yang berisi fluida


b. Vane pump yang membangkitkan tenaga hidraulis
c. Gear box yang berisi control valve, power piston dan steering gear
d. Pipa-pipa yang mengalirkan fluida
e. Selang-selang flexible.

Gambar power steering type integral

b. Tipe Rack and Pinion

Control valve power steering tipe ini termasuk di dalam gear housing dan power
pistonnya terpisah di dalam power cylinder. Tipe rack and pinion hampir sama dengan
mekanisme tipe integral.

Gambar power steering type rack and pinion


14

Komponen utama vane pump sebagai berikut :

Reservoir tank : berfungsi untuk menampung persediaan minyak power steering.


Pump body : digerakkan oleh puli poros engkol mesin dan drive belt atau motor
listrik, dan mengalirkan minyak yang bertekanan ke gear housing.
Flow control valve: fungsi untuk mengatur volume aliran minyak dari pompa ke gear
housing dan menjaga agar volumenya tetap pada rpm pompa yang
berubah-ubah.
Peralatan idle up : berfungsi untuk menaikkan rpm mesin pada saat pompa
memperoleh beban maksimum

Gambar flow control valve,

DIAGNOSA

Diagnosis ( trouble shooting ) sistem kemudi secara manual

Pada saat memeriksa system kemudi, perhatikan bahwa antara system kemudi dengan
roda-roda depan ada kaitannya, demikian juga dengan suspensi, poros dan rangka.
Adanya hubungan tersebut disebabkan oleh system kemudi, suspensi atau yang
lainnya. Oleh karena itu, sebelum memutuskan bahwa gangguan terdapat pada system
kemudi, pertimbangkan dan periksa semua penyebab lain yang mungkin ada.

Memeriksa tinggi permukaan oli pada gear box

 Cara memeriksanya sebagai berikut :


 Tempatkan kendaraan pada tempat yang rata
 Periksa tinggi permukaan oli
 Bersihkan bagian atas dan roda gigi kemudi
 Kendorkan dan lepaskan sumbat pembuang
 Masukkan obeng kecil ke dalam lubang pengisi oli dan ukur jaraknya.
 Tambahkan oli apabila permukaan rendah, kemudian ada kebocoran atau tidak.
 Pasang kemlai sumbat penguapan

Memeriksa lengan penghubung kemudi ( steering linkage )

Cara memeriksanya sebagai berikut :

 Tempatkan kendaraan pada tempat yang rata


 Periksa tinggi permukaan oli
 Bersihkan bagian atas dari roda gigi kemudi
 Kendorkan dan lepaskan sumbat pembuang
15

 Masukkan obeng kecil ke dalam lubang pengisi oli dan ukur jaraknya
 Tambahkan oli apabila permukaan rendah, kemudian ada kebocoran atau tidak
 Pasang kembali sumbat penguapan.

Memeriksa tinggi permukaan oli pada gear box

Memeriksa lengan penghubung kemudi ( steering linkage )

Gambar lengan penghubung kemudi

Pemeriksaan kebebasan roda kemudi

Langkah-langkahnya :

 Putar roda kemudi hingga pada posisi lurus


 Putar perlahan-lahan roda kemudi jangan samapai roda berherak
 Besarkan gerakan roda kemudi (free play)
 Besarnya kebebasan roda kemudi bergantung pada model mobil, biasanya
tidak lebih dari 30 mm

Gambar kebebasan roda kemudi

Kemudi berat

Langkah-langkahnya :

 Periksa tekanan ban


 Periksa steering systemnya (tinggi minyak, steering linkage, steering gear)
 Periksa ball jaoin atau king pin
 Periksa suspension arm
16

 Periksa tinggi kendaraan


 Periksa wheel aliggment

Memeriksa sabuk penggerak pompa pada power steering

Memeriksa sabuk penggerak pompa pada power steering, yaitu :

 Sabuk penggerak pompa harus diperiksa dan diganti bila pecah-pecah


mengkilat / terbakar
 kerusakan lain/ tergencet

Apabila sabuk penggerak pompa berbunyi pada saat kendaraan sedang membelok,
berarti sabuk dalam keadaan kendor, oleh karena itu, perlu disetel. Penyetelan dapat
dilakukan menggunakan alat khusus uji ketegangan sabuk

Memeriksa tekanan kerja power steering

Langkah-langkahnya :
-Lepaskan saluran tekanan dari rumah pompa
-Pasangkan meter tekanan dan kran, antara saluran yang dilepas dengan saluran
ke luar pompa
-Untuk pemeriksaan teliti, perlu bantuan termometer dan tachometer
-Keluarkan angin yang kemungkinan ada pada sistem dengan jalan menghidupkan
motor dan memutar kemudi ke kanan dan ke kiri berkali-kali. Periksa ketinggian cairan,
tambahkan bilamana perlu, dan biarkan meter katup sampai cairan mencapai suhu
spesifikasi.
-Ukur tekanan cairan pada rumah gigi kemudi, harga spesifikasi tekanan lebih dari
72 kg/cm.

Anda mungkin juga menyukai