Anda di halaman 1dari 5

Kelainan-kelainan LARING

 Kelainan Kongenital
 Peradangan
 Nodul Pita Suara (Vocale Nodule)
 Keratosis Laring

Kelainan Kongenital
1. LARINGOMALACIA
 Paling sering ditemukan
 Stadium Awal : epiglottis lemah
 Gejala Awal : Stridor oleh karena lemahnya rangka laring
 Tanda sumbatan jalan nafas : retraksi suprasternal, epigastrium, interkostal dan
supraklavikular.
 Bila sumbatan berat à Intubasi Endotrachea
 Tidak boleh dilakukan Tracheostomy oleh karena sering disertai Tracheomalacia.

2. STENOSIS SUBGLOTIK KONGENITAL


 Penyempitan (stenosis) sering pd 2-3 cm dari pita suara.
 Kelainan yang menjadi penyebab :
♥ Penebalan jaringan submukosa dgn hiperplasia kelenjar mukus dan fibrosis.
♥ Kelainan bentuk Cartilago Cricoid dengan lumen lebih kecil
♥ Bentuk Cartilago Cricoid normal dengan ukuran lebih kecil
♥ Pergeseran cincin trachea I ke postero-superior ke dalam lumen Cricoid.

 Gejala :
♥ Stridor
♥ Dispnea
♥ Retraksi suprasternal, epigastrium, intrekostal dan subklavikula.
♥ Sianosis dan apnea pd std. Berat à Respiratory Distress.

 Terapi :
♥ Tergantung kelainan penyebab
♥ Umumnya dengan dilatasi atau laser CO2
♥ Bila oleh karena kelainan bentuk cartilago à pembedahan/ rekonstruksi.

3. SELAPUT DI LARING (LARYNGEAL WEB)


 Selaput transparan (web) yang tumbuh di daerah glotik (75 %), supraglotik (12 %)
dan subglotik (13%)
 Gejala : Sumbatan laring
 Terapi : Bedah mikro laring dengan laringoskopi suspensi

KTT-172 Mira Yulianti (01-107)


4. KISTA KONGENITAL
 Sering tumbuh di pangkal lidah atau plika ventrikularis.
 Terapi : Bedah mikro utk mengangkat kista

5. HEMANGIOMA
 Biasanya timbul di daerah subglotik dan leher.
 Gejala : Hemoptisis dan sumbatan laring
 Terapi : Bedah laser, kortikosteroid atau obat-obat skleroting.

6. FISTEL LARINGOTRAKEA-ESOFAGAL
 Terjadi oleh karena kegagalan penutupan dinding posterior Cartilago Cricoid
 Gejala : Aspirasi Pneumonie, sumbatan laring.

Peradangan laring
1. LARINGITIS AKUT
 Umumnya kelanjutan dari rinofaringitis (common cold).
 Dapat menyebabkan sumbatan jalan nafas terutama pada anak-anak.
 Etiologi :
♥ Bakteri à peradangan lokal
♥ Virus à peradangan sistemik

 Gejala dan Tanda :


♥ Demam
♥ Malaise
♥ Suara parau sampai afonia
♥ Nyeri ketika menelan atau berbicara
♥ Sumbatan laring
♥ Batuk kering, bisa disertai dahak kental
♥ Pada pemeriksaan : mukosa laring hiperemis, membengkak pada supra dan subglotik.
♥ Tanda radang akut di hidung atau sinus paranasal.

 Terapi :
♥ Istirahat bicara/bersuara 2-3 hari.
♥ Menghirup udara lembab.
♥ Menghindari iritan seperti rokok, makanan pedas atau minum es.
♥ Antimikroba bila radang berasal dari paru.
♥ Trakeostomi/Endotracehal Tube à bila terjadi sumbatan laring.

2. LARINGITIS KRONIS
 Etiologi :
♥ Sinusitis Kronis
♥ Deviasi septum yang berat
♥ Polip hidung
♥ Bronkhitis kronis
♥ Penyalahgunaan suara (Vocal abuse) seperti biasa bersuara keras atau berteriak

 Gejala :
♥ Suara parau menetap
♥ Rasa tersangkut di tenggorok à pasien mendehem tanpa sekret oleh karena mukosa
menebal
♥ Pada pemeriksaan: mukosa menebal, tidak rata, hiperemis

 Terapi :
♥ Pengobatan peradangan di hidung, faring serta bronkhus yang menjadi penyebab.
♥ Vocal Rest (pasien tidak banyak berbicara)

KTT-172 Mira Yulianti (01-107)


3. CROUP
 = Infeksi laring à berkembang cepat à stridor & obstruksi jalan nafas.
 Dapat terjadi pada semua usia namun terutama menyerang pada anak usia < 6 tahun.
 Gambaran Klinis dibagi atas :
♥ Supraglotitis
♥ Laringotrakeobronkitis (Infraglotitis)

Perbedaan Gambaran Klinis Croup


Supraglotitis Infraglotitis
(Laringotrakeobronkitis)
3-6 thn < 3 thn
Awitan dalam beberapa jam Awitan dalam beberapa hari
Suara jernih Serak
Disfagia -
Mengiler -
Posisi duduk, mulut terbuka, dagu Berbaring
mengarah kedepan
Jarang kambuh Dapat kambuh
Perjalanan cepat Beberapa hari – minggu
Radiogram lateral à edema Foto leher normal
supraglotis
Etiologi : Etiologi :
Haemophilus Influenzae, Streptococcus Virus
viridans, jarang oleh virus

Epiglotitis Akut

 Penatalaksanaan Croup
♥ Hidrasi yang adekuat
♥ Pemberian udara dingin dan lembab (uap air berpartikel kecil)
♥ Antibiotik (Ingat 20 % Haemophilus Influenzae resisten Ampicilin)
♥ Kortikosteroid dosis tinggi
♥ Bantuan Pernafasan bila kemunduran tetap terjadi setelah diterapi
♥ Pengawasan secara terus menerus
♥ Intubasi hidung
♥ Bila anak kolapsà respirator dan trakeotomi bila diperlukan
♥ Croup umumnya sembuh dalam 48-72 jam à eksturbasi

4. LARINGITIS KRONIS SPESIFIK


A. Laringitis Tuberculosis
 Infeksi sekunder TBC paru
 Sering menetap walau TBC paru sudah sembuh oleh karena mukosa yang lengket ke tulang
rawan serta vaskularisasi yang tidak sebaik paru

 Patogenesis :
♥ Infeksi melalui udara pernafasan
♥ Penyebaran melalui aliran darah/limfe
♥ Dapat menimbulkan gangguan sirkulasi
♥ Edema pada fosa interaritenoid, aritenoid, plika vokalis, plika
interventrikularis, epiglotis dan subglotik

 Gambaran Klinis (tergantung stadium) :

KTT-172 Mira Yulianti (01-107)


♥ Stadium Infiltrasi
♥ Stadium Ulserasi
♥ Stadium Perikondritis
♥ Stadium pembentukan tumor

 Gejala Klinis :
♥ Tergantung stadium
♥ Rasa kering, panas dan tertekan di daerah laring
♥ Suara parau berlangsung berminggu-minggu, sedangkan pada stadium lanjut dapat
timbul afonia.
♥ Hemoptisis
♥ Nyeri waktu menelan yang hebat dibanding radang lainnya à khas
♥ Keadaan umum buruk
♥ Proses aktif pada pemeriksaan paru (klinis dan radiologik) à stadium
eksudatif/pembentukan kaverne.

 Diagnosis Banding :
♥ Laringitis Luetika
♥ Karsinoma Laring
♥ Aktinomikosis Laring
♥ Lupus vulgaris Laring

 Diagnosa berdasarkan :
♥ Anamnese
♥ Gejala dan pemeriksaan klinis
♥ Laboratorium
♥ Foto Toraks
♥ Laringoskopi direct/indirect
♥ Pemeriksaan PA

 Terapi :
♥ Obat anti TBC primer dan sekunder
♥ Vocal Rest

 Prognosa :
♥ Tergantung pada keadaan sosial ekonomi, sanitasi, ketekunan berobat.
♥ Bila diagnosis pada stadium dini à prognosa baik

B. Laringitis Luetika
 Jarang ditemukan
 Pada Laring à Stadium Tertier (pembentukan guma) mirip keganasan.

 Gambaran klinik :
♥ Timbul ulkus bila guma pecah
♥ Ulkus menyebabkan nyeri menjalar cepat à perikondritis

 Gejala :
♥ Suara parau
♥ Batuk Kronis
♥ Disfagia (bila guma dekat introitus esofagus)

 Diagnosa dari pemeriksaan Laringoskopik dan serologik.

 Komplikasi :
♥ Pada penyembuhan spontan à Stenosis Laring karena pembentukan jaringan parut

 Terapi :
♥ Penicillin dosis tinggi
♥ Pengangkatan sekuester
♥ Tracheostomi bila terjadi penyumbatan laring

Nodule pita suara ( vocal nodule )


KTT-172 Mira Yulianti (01-107)
 Etiologi : Vocal abuse jangka lama pada guru, penyanyi, dsb
 Disebut juga Singers node

 Gejala :
♥ Suara parau
♥ Terkadang disertai batuk
♥ Pada pemeriksaan : nodul pita suara sebesar kacang hijau, warna keputihan di
1/3 anterior atau tengah pita suara.
♥ Bila nodul bilateral à simetris

 Diagnosa :
♥ Pemeriksaan laringoskopi direk/indirek

 Terapi :
♥ Laryngeal microsurgery (Bedah mikro Laring)
♥ kirim ke PA

keratosis laring
 Pertandukan sebagian mukosa à Leukoplakia
 Paling sering pada pita suara dan fosa interarytenoid
 Etiologi : Tidak jelas
 Gejala : Suara parau yang persisten tanpa stridor/sesak nafas.
 Terapi : Bedah mikro Laring
 Observasi sebaik mungkin à precancerous (15% menjadi maligna).

KTT-172 Mira Yulianti (01-107)

Anda mungkin juga menyukai