Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH

MENENTUKAN MENETAPKAN DIAGNOSE KEHAMILAN DENGAN TEPAT DAN


PENAKTAKSANAANNYA

Dosen Pembimbing : Novita Rudiyanti, SST, M.kes

Disusun Oleh : Kelompok 8

1. FITRI YANI ( 1915401054 )


2. INDRIKA ( 1915401086 )
3. HELEN SEPTI APRILITAH ( 1915401090 )
4. NITA APRIANTI ( 1915401087 )

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG PRODI D-III KEBIDANAN


TANJUNGKARANG TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karna atas
anugrahNya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami mengucapkan
terimakasih kepada Dosen yang telah membimbing dan mencurahkan ilmu kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, walaupun dalam proses
penyusunannya kami mengalami berbagai kesulitan. Makalah ini akan membahas
tentang Menentukan Diagnosa Kehamilan.
Tetapi sangat dimungkinkan dalam penyusunannya masih banyak kekurangan,
baik dalam penyajian materi maupun dalam penulisan, untuk itu kritik dan saran yang
membangun dari berbagai pihak sangat kami harapkan, demi lebih baiknya karya yang
selanjutnya.
kami berharap, mudah-mudahan makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Amiin
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah.................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................. 1
1.3. Tujuan............................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 2
2.1. Menentukan Diagnosa...................................................................................... 2

2.2. Menentukan Normalitas Kehamilan.................................................................. 3

2.3. Membedakan antara Ketidak NyamanannDalam Kehamilan dan Kemungkinan Komplikasi 4

2.4. Mengidentifakasi Tanda dan Gejala Penyimpangan Dari Keadaan normal .. 19


2.5. Mengidentifikasi Kemungkinan Kebutuhan Belajar....................................... 22

BAB III PENUTUP............................................................................................. 28


3.1 KESIMPULAN............................................................................................... 28

3.2 SARAN........................................................................................................... 28

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 29
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Diagnosa kehamilan sangat penting dilakukan oleh Bidan atau tenaga kesehatan lainnya, untuk
mengetahui semua hal yang terjadi pada masa kehamilan. Diagnosa kehamilan ini juga sangat
berguna bagi ibu hamil, karena dengan mengetahui diagnosa kehamilannnya, ibu hamil akan lebih
baik lagi dalam menjaga kehamilannya dan dengan diagnosa kehamilan ini bisa meminimalkan resiko
buruk yang terjadi pada kehamilan.

Di samping itu, untuk menjaga kehamilan agar tetap terjaga banyak faktor – faktor yang
mempengaruhi kehamilan yang harus diperhatikan. Faktor – faktor tersebut meliputi : faktor fisik,
faktor psikologis, faktor lingkungan sosial, budaya, dan ekonomi. Faktor – faktor inilah yang nantinya
akan sangat menentukan perkembangan kehamilan.

Diagnosa kehamilan sangat penting di lakukan oleh seorang bidan atau tenaga kesehatan lainnya,
untuk mengetahui semua hal yang terjadi padamasakehamilan. Diagnosa kehamilan ini juga sangat
berguna bagi ibu hamil, karena dengan mengetahui diagnose kehamilannya, ibu hamil akan lebih
baik lagi dalam menjaga kehamilannnya dan dengan diagnose kehamilan ini bias meminimalkan
risiko buruk yang terjadi pada kehamilan.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa saja hal yang dilakukan pada diagnosa kehamilan?

2. Faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi kehamilan?

2.1. Tujuan

1. Mengetahui apa saja yang dilakukan dalam diagnosa kehamilan.

2. Mengetahui faktor – faktor apa saja yang mempengaruhi kehamilan.


BAB II

PEMBAHASAN

Menentukan kehamilan yang sudah lanjut memang tidak sukar, tetapi menentukan kehamilan awal
sering kali tidak mudah, terutama bila pasien baru mengeluh terlambat haid beberapa minggu
saja.Keadaan ini akan lebih sulit lagi bila pasien sengaja menyembunyikan kehamilannya, misalnya :
kehamilan yang tidak diinginkan (Unwanted pregnancy), atau sebaliknya pada orang yanga sangat
menginginkan hamil.

Lama kehamilan berlangsung sampai persalinan aterm sekitar 280 sampai 300 hari. Kehamilan dibagi
menjadi tiga triwulan yaitu :

- trisemester I : 0 sampai 14 minggu

- trisemester II : 14 sampai 28 minggu

- trisemester III : 28 sampai 40 minggu

Untuk dapat menegakkan kehamilan maka dapat ditetapkan dengan melakukan penilaian terhadap
beberapa tanda dan gejala hamil sehingga bidan dapat mendiagnosa kehamilan.

2.1. Menentukan Diagnosa

Pada pemeriksaan kehamilan tidak cukup hanya membuat diagnosa kehamilan saja, namun sebagai
bidan kita harus menjawab pertanyaan sebagai berikut :

1. Hamil atau tidak

2. Primi atau multigravida

3. Tuanya kehamilan

4. Anak hidup atau mati

5. Anak tunggal atau kembar

6. Letak anak

7. Anak intra uterine atau ekstra uterine

8. Keadaan jalan lahir

9. Keadaan umum penderit


2.2. Menetapkan Normalitas Kehamilan

a. Pemeriksaan leopold/maneuver

Pemeriksaan leopold dilakukan pada kehamilan fundus uteri kepala atau bokong dan tinggi, hasil
temuan berupa presentasi. Menuver ini mengidentifikasi bagian janin yang terdapat diatas pelvik.
Umumnya presentasi adalah kepala atau bokong. Posisi janin hubungannya antara panjang aksis
janin dengan panjang aksis ibu juga dapat ditentukan denga manuver ini. Posisi ini biasanya
longitudinal atau transversal, bisa juga obligue.

Malakukan manuver I

1) Pemeriksaan menghadap kepala klien, gunakan ujung jari kedua tangan untuk melakukan
palpasi fundus uteri.

2) Bila kepala bayi berada dibagian fundus, yang akan teraba adalah keras , bulat dan rata, mudah
digerakan. Dan ballofable

3) Bila bokong bayi teraba dibagian fundus, yang akan teraba adalah lembut, tidak beraturan/ tidak
rata, melingkar, dan sulit begerak

b. Menghitung denyut jantung janin

Pergerakan janin biasanya dirasakan ibu diusia kehamilan 16 minggu (multigravida) atau 20 minggu
(primigravida). Denyut jantung janin dapat terdegar melalui Doppler (12 minggu). Fetoscope (18-20
mingggu). Atau ultrasound stetoskope (awal trimester). Pemeriksaan USG kehamilan dapat lebih
tepat memperkirakan usia kehamilan dan digunakan apabila tanggal mentruasi terakhir tidak dapat
dipastikan atau jika ukuran uterus tidak sesuai dengan kepastian taggal mentruasi terakhir. Lokasi
untuk mendengar denyut jantung janin berada sekitar garid tengah fundus uteri 2-3 cm dialas
simfisis terus kearah kwadran kiri bawah. Pastikan DJJ dengan cara membedakannya dari denyut
nadi ibu melalui palpasi nadi radial ibu, apabila telah yakin hitung DJJ, hitung frekuensi dalam satu
menit.

c. Mengukur tinggi fundus uteri

Pengukuran tinggi fundus uteri diatas simfisis pubis digunakan sebagai salah satu indikator untuk
menentukan kamajuan pertumbuhan janin, pengukuran tinggi fundus uteri dapat dijadikan
perkiraan usia kehamilan. Tinggi fundus yang stabil/tetap atau menurun merupakan indikasi adanya
retardasi pertumbuhan janin, sebaliknya tinggi fundus uteri yang meningkat secara berlebihan
mengidentifikasikan adanya jumlah janin lebih dari satu atau kemungkinan adanya hidramnion.

Pengukuran tinggi fundus uteri harus dilakukan dengan teknik pengukuran yang konsisten pada
setiap pengukuran dan pita/tali. Atau dengan menggunakan pelvimetar. Posisi yang dianjurkan
dalam melakukan pemeriksaan adalah klien supinasi dengan kepala sedikit terangkat (mengunakan
satu bantal) dan lutut diluruskan dan alat ukur diletakkan dibagian tengah abdomen dan diukur
mulai dari bats atas simfisis pubis hingga batas ats fundus. Alat ukur tersebut diletakan mengikuti
kurve fundus. Cara pengukuran lainnya yaitu dengan meletakkan alat ukur dibagian tengah abdomen
dan diukur mulai bats atas simfisis pubis hingga batas atas fundus tanpa mengikuti kurve atas
fundus. Untuk mendapatkan ketepatan mengukur dugunakan rumus Mc. Donal’s. Pengukuran tinggi
fundus uteri ini dapat dilakukan pada saat usia kehamilan memasuki trimestre II dan III.

2.3. Membedakan Antara Ketidak Nyamanan Dalam Kehamilan Dan Kemungkinan Komplikasi

1. Rasa Mual/Muntah

Biasanya terjadi pada aal kehamilan, puncak terjadi antara minggu ke 5-12 Penyebabnya:

a. Peningkatan kadar hormone kehamilan HCG, estrogen dan progesterone

b. Relaksasi otot halus di lambung dan usus halus

c. Keletihan

d. Peradangan pada lambung

Cara Meringankan/Mencegah:

a. Hindari bau yang menyengat

b. Makan biscuit atau roti kering

c. Makan sedikit-sedikit tetapi sering

d. Duduk tegak setiap kali selesai makan

e. Hindari makanan yang berminyak dan berbumbu merangsang

f. Konsumsi makanan kering dengan minum diantara waktu makan

g. Hindari minum kopi, teh, cokelat, dan kola

h. Bangun tidur perlahan dan hindari bangun secara tiba-tiba

i. Hindari menggosok gigi segera setelah makan

j. Minum teh herbal

k. Hindari udara dingin dan mandi air dingin

l. Istirahat sesuai kebutuhan


menghirup udara segar, jalan, tidur dengan jendela terbuka, dan pastikan cukup udara di dalam
rumah

Tanda Bahaya:

a. Penambahan berat badan yang tidak memadai

b. Penurunan berat badan

c. Terdapat tanda-tanda kurang gizi

d. Muntah yang berlebihan sehingga mengganggu ibu beraktivitas

2. Bercak-bercak di wajah (Kloasma)

Biasa terjadi pada usia kehamilan 4-6 bulan, penyebabnya:

a. Cenderung terjadi akibat faktor keturunan

b. Peningkatan hormone estrogen dan progesterone merangsang melanogenetik

Cara Meringankan/mencegah :

a. Hindari paparan sinar matahari secara langsung selama kehamilan

b. Gunakan paying atau tutup kepala selama bepergian

c. Gunakan losion/krem/pelembab pelindung kulit yang non alergis (mengandung SPS)

3. Sering buang air kecil (BAK)

Biasanya terjadi pada usia kehamilan trimester ke 1 dan ke 3, penyebabnya:

a. Tekanan uterus/rahim pada kandung kemih

b. Kadar natrium meningkat dalam tubuh

c. Air dan natrium tertahan di kaki selama siang hari, pada malam hari terdapat aliran darah baik
vena sehingga meningkatkan jumlah urine

Cara Meringankan/mencegah :

a. Segerah berkemih jika sudah terasa ingin kencing

b. Perbanyak minum air putih pada siang hari

c. Jangan kurangi minum di malam hari, kecuali sudah mengganggu tidur dan menyebabkan
keletihan

d. Kurangi minum kopi, teh, dan kola dengan kafein karena merangsang keinginan untuk berkemih

e. Jangan mengkonsumsi obat tanpa berkonsultasi dengan dokter


Tanda bahaya:

Terdapat tanda-tanda infeksi saluran kemih (sakit ketika berkemih/disuria) <30 cc/jam

a. Mengidam Makanan (PICA), biasanya terjadi pada usia trimester ke 2

Penyebab:

1) Kekurangan zat kapur dan zat besi

2) Persepsi wanita untuk mengurangi rasa mual dan muntah

3) Indera pengecap mulai timbul sehingga makanan yang lebih merangsang dicari-cari

Cara Meringankan/mencegah :

a. Ibu tidak harus khawatir, asalkan cukup bergizi dan makanan yang diidamkan adalah makanan
yang sehat

b. Tidak mengkonsumsi rujak secara berlebihan karena dapat mengakibatkan diare

c. Diskusikan dengan bidan, ahli gizi atau dokter mengenai rencana makanan yang dapat diterima
ibu, tetapi bergizi dan memaskan ibu

Tanada bahaya:

a. Penambahan berat badan yang tidak memadai

b. Penurunan berat badan

c. Terdapat tanda-tanda kurang gizi (malnutrisi)

4. Keputihan

Biasanya terjadi selama kehamilan, penyebabnya:

a. Menebalnya selaput lendir (mukosa) vagina

b. Peningkatan produksi lendir dan kelenjar organ kewanitaan (endoservikal) karena peningkatan
hormon progesterone

Cara meringankan/mencegah:

a. Tingkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari

b. Cuci kemaluan setiap selesai berkemih dan defekasi dengan air yang bersih dan dari atas ke
bawah

c. Keringkan kemaluan setiap selesai cuci dengan tisu

d. Ganti celana dalam setiap terasa lembab atau basah


Tanda Bahaya:

a. Jika sangat banyak, berbau busuk dan berwarna kuning/abu-abu/hijau disertai pengeluaran
cairan bening (air ketuban) bercampur darah

b. Gatal-gatal pada vagina yang mengganggu

5. Konstipasi (sembelit)

Biasanya terjadi pada trimester ke 2 dan trimester ke 3, peenyebabnya:

a. Peningkatan kadar progesterone yang menyebabkan peristaltic usus melambat

b. Penurunan aktivitas usus karena relaksasi otot halus

c. Penyerapan air di kolon meningkat

d. Tekanan dari uterus yan membesar pada usus

e. Pengaruh suplemen zat besi

f. Diet kurang serat dan kurang gerak

g. Penurunan kadar cairan

Cara Meringankan/Mencegah :

a. Tingkatkan pemasukan cairan dan serat di dalam diet

b. Perbanyak minum jus

c. Banyak minum air putih

d. Istirahat cukup, tetapi bukan bermalas-malasan

e. Lakukan latihan atau senam nifas

f. Biasakan defekasi secara teratur

g. Defekasi segera setelah ada dorongan

h. Hindari mengkonsumsi obat pencahar atau pelumas

Tanda Bahaya:

a. Rasa nyeri hebat diperut

b. Tidak dapat buang angin (Flatus)

c. Rasa nyeri diperut kanan bawwah (Apendisitis)

d. Tidak defekasi lebih dari 5 hari


6. Kram pada kaki

Terjadi setelah usia kehamilan 24 minggu, penyebabnya tidak jelas mungkin terjadi karena:

a. Ketidakseimbagan rasio antara kalsium/fosfor

b. Kadar kalsium yang rendah akibat perubahan system pernafasan

c. Tekanan uterus yang meningkt pada saraf

d. Keletihan

e. Sirkulasi darah ke tungkai berkurang

Cara Meringankan/mencegah :

a. Kurangi konsumsi susu yang mengandung fosfor tinggi

b. Berlatih dorsofleksi pada kaki untuk meregangkan otot

c. Begitu terasa kram, lakukan gerakan dorsofleksi

d. Gunakan alat penghangat otot

e. Konsumsi suplemen yang mengandung fosfor

f. Konsultasi fosfor untuk pemberian obat-obatan (biasanya diberikan antacid aluminium hidroksida
untuk meningkatkan pembentukan fosfor yang tidak melarut)

Tanda Bahaya:

Nyeri Hebat pada kaki dan berwarna kemerahan.

7. Sakit kepala

Terjadi selama kehamilan penyebabnya:

a. Ketegangan otot pengaruh hormone

b. Tegangan mata

c. Kongesti hidung dan dinamika cairan saraf yang berubah

Cara meringankan/mencegah:

a. Lakukan tehnik relaksasi dengan menghirup nafas dalam

b. Masase leher dan otot bahu

c. Gunakan kompres panas atau es dileher

d. Istirahat
e. Mandi air hangat

Tanda bahaya:

a. Sakit kepala bertambah dan terus berlanjut

b. Disertai peningkatan tekanan darah (darah tinggi)

c. Jika disertai nyeri kepala sebelah penglihatan kabur

8. Perut kembung

Terjadi pada kehamilan trimester 2 dan ke 3, penyebabnya:

a. Penurunan kerja saluran pencernaan yang menyebabkan perlambtan pengosongan lambung

b. Penekanan dari uterus yang membesar terhadap usus besar

c. Faktor diet

Cara mengatasi/mencegah:

a. Hindari maknan yang mengandung gas, misalnya kol, nangka, dan ketan

b. Kunya makanan secara sempurna

c. Lakukan senanm secara teratur

d. Pertahankan kebiasaan buang air besar yang normal

e. Hindari kelelahan

f. Makan secara teratur dan sedikit, tetapi sering

g. Konsultasi ke dokter untuk pemberian obat

9. Diare

Terjadi selama kehamilan, penyebabnya

a. Perubahan Hormon

b. Infeksi bakteri dan virus dari makanan

Cara Meringankan/mencegah:
a. Perbanyak minum air putih atau oralit

b. Hindari dulu makanan yang mengandung banyak serat, misalnya buah-buahan, sayur-sayuran,
sereal kasar, dan makanan yang mengandung kadar laktosa tinggi

c. Makan sedikit tapi sering untuk memastikan kecukupan gizi

d. Hindari mengkonsumsi obat-obatan kecuali dengan konsultasi dokter

Tanda bahaya:

a. Dehidrasi dengan tanda BB menurun >10% mata cekung, kulit kering, dan lemas

b. Demam (Suhu >37,5o C)

10. Bengkak pada Kaki

Terjadi pada trimester ke 2 dan ke 3, penyebabnya:

a. Peningkatan kadar natrium disebabkan oleh pengaruh hormonal

b. Peningkatan sirkulaasi darah pada ekstemitas bawah (kaki)

c. Peningkatan permeabilitas kapiler

d. Tekanan dari pembesaran uterus pada vena pelviks ketika duduk atau vena inferior ketika
berbaring

Cara Meringankan/Mencegah:

a. hindari posisi berbaring atau telentang

b. hindari posisi berdiri utuk waktu yang lama

c. istirahat dengan berbaring ke kiri, sambil kaki agak ditinggikan (kaki dialasi bantal)

d. ketika dududk, kaki diberi tahanan atau bangku (diangkat) atau tidak menggantung

e. hindari menggunakan kaos kaki yang ketat atau tali/pita yang ketat pada kaki

f. lakukakn senam hamil secara teratur

g. kenakan kaos kaki elastic

Tanda Bahaya:

a. muncul pada muka dan tangan (dikhawatirkan terjadi preeklamsia/darah tinggi)

b. jika muncul piting (bekas penekanan/cekungan) walaupun setelah semalaman berbaring pada
posisi miring ke kirir dan kaki ditinggikan

c. jika disertai gejala anemia, protein urine, dan hipertensi


d. terdapat varises

11. Garis-garis di perut (Striae Gravidarum)

Mulai muncul pada bulan ke 6 dan ke 7, penyebabnya:

a. Erat kaitannya dengan faktor keturunan (Elastisitas kulit)

b. Timbul akibat perubahan hormone dan peregangan kulit

c. Pengaruh sekresi (pengeluaran) hormone kortikosteroid

d. Bukan karena di garuk

Cara Meringankan/mencegah:

Gunakan krem emolien topical, krem khusus atau baby oil sesuai dengan petunjuk dokter, walaupun
tidak dapat menghilangkan garis-garis tersebut secara sempurna

12. Gatal-gatal seluruh tubuh

Terjadi selama kehamilan, penyebabnya:

Kemungkinan karena hipersensitifi terhadap antigen (zat) pada plasenta (ari-ari)

Cara Mringankan/mencegah:

a. Gunakan kompres dingin atau berendam

b. Gunakan cara mandi (menggunakan krem khusus pengganti sabut, biasanya ramua alami)

c. Kosultasi ke dokter untuk penggunaan obat kulit

Tanda Bahaya:

a. Gatal terus menerus dan mengganggu aktivitas

b. Timbul koreng gatal-gatal, berair dan bernanah

c. Disertai mual, muntah, kuning seluruh tubuh, urine berwarna pekat (tanda sakit kuning)

13. Gusi berdarah


Terjadi pada trimester ke 2, penyebabnya:

a. Hormone estrogen meningkatkan aliran darah ke rongga mulut dan mempercepat laju
pergantian sel pelapis gusi

b. Peredaran darah ke gusi meningkat dan terdapat banyak pembuluh darah halus

c. Jaringan di gusi menipis sehingga mudah bengkak dan rapuh

Cara Meringankan/Mencegah:

a. Berkumur air asin (garam)

b. Gunakan dental floss dan cairan pembersih mulut

c. Periksakan gigi secara teratur

d. Jaga kebersihan gigi dengan cara menggsok gigi secara teratur

e. Uakan sikat gigi yang halus dan tidak menyikat gigi dengan kuat

Tanda Bahaya:

a. Pendarahan berlebihan

b. Terdapat luka pada gusi, apalagi kalau bernanah

c. Bengkak dan nyeri pada gusi

14. Hemoroid (wasir ambien)

Terjadi pada trimester ke 2 dan ke 3, penyebabnya:

a. Konstipasi (tinja keras)

b. Defekasi tidak teratur

c. Tekanan rahim terhadap pembukuh darah vena hemorhodial (yang ada di rectum)

d. Pembesaran vena hemoroid

e. Perubahan alira darah ke pembuluh darah vena

Cara meringankan/Mencegah:

a. Hindari konstipasi dan makan makanan yang berserat

b. Hindari mkanan yang pedas

c. Gunakan kompes es untuk mengurangi nyeri di anus

d. Dengan perlahan, masukan kembali ke dalam rectum, gunakan 2 jari yang bersih (jika perlu)
e. Konsultasi ke dokter untuk pengobatan, biasanya diberikan bahan anastesi atau kapsul (peringan
nyeri sesaat berbentuk salap atau kapsul yang di masukan ke dalam rectum)

f. Dangan duduk atau berjongkok terlalu lama

Tanda Bahaya:

a. Defekasi Berdarah dan tidak berhenti

b. Nyeri pada rectum yang tidak tertahankan

15. Hidung Tersumbat/berdarah

Terjadi pada trimester ke 1, penyebabnya:

a. Peningkatan kadar hormone estrogen dan progesterone

b. Pembesaran kapiler (pembuluh darah)

c. Peningkatan sirkulasi darah ke hidung

d. Relaksasi otot halus di hidung menyebabkan hidung mudah berair

Cara meringankan/Mencegah:

a. Gunakan uap air panas jika hidung tersumbat

b. Hindari udara yang terlalu panas atau terlalu dingin

c. Jika mimisan, gunakan kompres air dingin (es) di hidung

d. Hindari penggunaan semprotan di hidung

e. Konsultasi ke dokter untuk pengobatan

Tanda Bahaya:

a. Menimbulkan sesak nafas

b. Pendarahan di hidung terlalu sering atau tidak mau berhenti

c. Demam (>37,5 oC)

16. Susah tidur (Insomnia)

Terjadi pada trimester ke 2 dan ke 3, penyebabnya:

a. Perubahan pola tidur


b. Bangun tengah malam akibat ketidaknyamanan pembesaran rahim, berkemih di malam hari,
sesak nafas, rasa panas di perut, kongesti hidung, sakit otot, kram, stress, dan cemas

Cara meringankan/mencegah:

a. Sebelum tidur, lakukan olaraga ringan, misalnya menggerakkan tangan atau senam hamil

b. Mandi air hangat, minum-minuman hangat (susu atau teh dengan susu)

c. Menarik napas panjang dari hidung dan mnegeluarkannya dari mulut

d. Citakan suasana kamar yang nyaman (bersih, rapi dengan cahaya yang redu)

e. Tidur dengan posisi miring kiri

Tanda Bahaya:

a. Keletihan yang berlebihan

b. Lesu, murung, dan tidak bersemangat

c. Tidak bisa beraktivitas di siang hari

17. Kelelahan

Terjadi pada trimester ke 1, penyebanya:

a. Akibat keluhan di awal kehamilan, misalnya mual, muntah, pusing, dan kurang tidur

b. Metabolism tubuh (pembakaran kalori) melambat sehingga kurang tenaga

Cara meringankan/mencegah:

a. Istirahat yang cukup

b. Minum suplemen dan vitamin dari dokter atau bidan untuk membantu meningkatkan kesehatan
ibu

Tanda Bahaya:

Terdapat tanda gejala anemia, tidak bisa beraktivitas, mururng, sedih, dan putus asa, demam.

18. Kemerahan di telapak tangan

Muncul pada trimester ke 1 dan ke 3, lalu hilang dalam 1 mingu setelah melahirkan, penyebabnya:

a. Faktor keturunan
b. Kadar estrogen meningkat

c. Peningkatan aliran darah ke kulit

Cara meringankan/mencegah:

a. Tidak perlu khawatir karena akan hilang setelah melahirkan

b. Tidak perlu diberikan obat-obatan

Tanda bahaya:

Merah di sertai dengan bengkak dan nyeri dan sedikit mengganggu aktivitas.

19. Keringan berlebihan (peningkatan perspirasi)

Terjadi sejak awal kehamilan dan seiring usia kehamilan, penyebabnya:

a. Aktivitas kelenjar keringan, kelenjar apokrin, dan kelenjar aserin meningkat

b. Berat badan ibu meningkat

c. Aktivitas metabolic ibu

Cara meringankan/mencegah:

a. Kenakan pakaian yang longgar dan menyerap keringat

b. Perbanyak minum air putih

c. Mandi secara teratur

d. Buat tubuh ibu senyaman mungkin, beri bedak tabor di badan, pakai deodorant saat bepergian,
dan gunakan payung untung menghindari panas

e. Hindari ruangan dan kegiatan yang membuat gerah dan berkeringan berlebihan

20. Mati Rasa dan Rasa Perih Pada Jari-Jari Tangan Dan Kaki

Terjadi pada trimester ke 2 dan ke 3, penyebabnya:

a. Pembesaran uterus menyebabkan perubahan sikap dan postur tubuh ibu yang membuat
penekanan pada saraf ulnar, median, dan skiatick sehigga mati rasa serta jari-jari tangan dan kaki
perih

Cara meringankan/mencegah:

a. Memperhatikan sikap duduk dan berdiri yang benar

b. Posisi tidur/berbaring mirirng


Tanda Bahaya:

b. Disertai dengan gejala kurang gizi (defisiensi nutrisi)

c. Nafas sesak/hiperventilasi

Terajdi selama trimester ke 3, penyebabnya:

a. Peningkatan kadar progesterone menyebabkan pusat pernapasan menurunkan kadar CO2 dan
meningkatkan kadar O2

b. Peningkatan aktivitas metabolism tububh menyebabkan jumlah zat sisa pembakaran CO2menjadi
banyak

c. Uterus membesar dan menekan dinding dada (diafragma)

Tanda bahaya:

a. Disertai dengan batuk, demam, penapadsan cepat, dan kelelahan

b. Pernapasan cepat tanpa demam (Embolus)

c. Asma memburuk

21. Jantung berdebar-debar (palpitasi jantung), terjadi selama kehamilan penyebabnya:

a. Peningkatan pompa jantung (curah jantung)

b. Gangguan system saraf simpati

Cara meringankan/mencegah:

a. Hindari kelelahan

b. Segera beristirahat duduk atau berbaring miring ke kiri

Tanda Bahaya:

Berdebar terus-menerus, parah (berat), atau yang mendahului pingsan atau jatuh

22. Panas perut (Heart Burn)

Terjadi pada trimester ke 2 dan ke 3 enyebabnya:

a. Produksi progesterone yang meningkat

b. Kemampuan gerak dan tonus otot pencernaan yang menurun

c. Pergeseran lambung akibat pembesaran uterus


Cara meringankan/mencegah:

a. Makan sdikit, tetapi sering

b. Hindari mengkonsumsi makanan berlemak terlalu banyak, makanan berbumbu pedas dan
merangsang

c. Hindari rokok, kopi, alcohol, dn cokelat karena dapat melukai lambung

d. Hndari berbaring setelah makan atau makan smabil tidur

e. Hindari minum selain air putih sewaktu makan

f. Kunyah permen karet

g. Tidur dengan kaki ditinggikan

h. Duduk dengan posisi tegap (jangan membungkun)

i. Hindari kalsium yang berlebihan

j. Hindari natrium karbonat

k. Konsultasi ke dokter untuk emberian obat (biasanya di berikan antacid bentuk cair dengan
natrium rendah untuk menetrlakan asam lambung )

Sekresi air ludah yang berlebihan (ptialisme). Dimulai sejak awal kehamilan dan berhenti saat
persalinan, penyebabnya:

a. Peningkatan produksi kelenjar air ludah akibat perubahan hormone

b. Peredaran darah di mukosa mulut meningkat

cara meringankan/mencegah:

Kunyah permen karet atau permen yang keras untuk mengurangi air ludah

23. Pusing (sinkope)

Terjadi pada trimester ke 2 dan ke3, penyebabnya:

a. Perubahan system kardiovaskuler ibu (jantung dan peredaran darah)

b. Penggulan darah di pembuluh darah kaki mengurangi aliran darah balik vena serta menurunkan
pompa jantung dan tekanan darah

c. Berkaitan dengan turunya kadar gula ibu (hipoglikemia)

Cara meringakan/mencegah:
a. Bangun secara perlahan dan miring terlebih dahulu dari posisi tidur ke posisi duduk, jika tidak
pusing baru boleh berdiri

b. Hindari berdiri terlalu lama dalam lingkungan yang hangat dan sesak

c. Hindari berbalring dalam posisi terlentang

Tanda Bahaya:

a. Jika sampai pingsan ata terjatuh

b. Jika disertai tanda-tanda anemia berat

c. Jika terdapat tekanan darah tinggi

d. Jika tidak dapat beraktivitas

24. Rambut rontok

Terjadi waktu selama kehamilan, penyebabnya:

a. Peningkatan kadar hormone estrogen

b. Laju pertumbuhan perut yang lambat

Cara meringankan/mencegah:

a. Jaga kebersihan rambut dengan keramas minimal 2x sehari

b. Gunakan shampoo anti rontok

c. Beri vitamin rambut untuk menutrisi rambut

d. Hindari menggunakan penutup kepala sat rambut masih basah

e. Hindari menggunakan cat rambut, hairspray, dan hairdryer selama hamil

25. Sakit punggung atas dan bawah

Terjadi pada trimester ke 2 dan ke 3, penyebabnya:

a. Bentuk tulang punggung kedepan (lordosis) karena pembesara rahim

b. Kejang otot karena tekanan terhadap akar saraf di tulang belakang

c. Penambahan ukuran payudara

d. Kadar hormone yang meningkat menyebabkan kartilago di dalam sendi-sendi besar menjadi
lembek keletihan
Cara Meringankan/mencegah:

Gunakan mekanika tubuh yang baik, misalnya

a. Agar kaki (paha) yang menahan beban dan tegangan (bukan punggung) jangan membungkuk
saat mengambil barang, tetapi berjongkok

b. Lebarkan kaki dan letakkan satu kaki sedikit ke depan kaki yang lain saat membungkuk agar
terdapat dasar yang luas untuk keseimbangan saat bangkit dari posisi jongkok

c. Gunakan bra yang menopang payudara dengan ukuran yang tepat

d. Hindari menggunkan sepatu hak tinggi, mengangkat beban berat, dan keletihan

e. Gunakan kasur yang nyaman dan terlalu lunak (jangan yang mudah melengkung)

f. Alasi punggung dengan bantal tipis untuk meluruskan punggung

g. Masase punggung oleh suami menjelang tidur atau saat sabtai untuk mengurangi nyeri punggung

Tanda bahaya:

a. Jika sakit bertambah parah dan berlanjut

b. Jika sakit menyebar ke daerah pinggang kanan dan kiri

26. Spider nevi

Muncul saat usia kehamlan 2-5 bulan serta ukuran dan jumlah bertambah saat kehamilan terus
berlanjut, penyebabnya:

a. Peningkatan hormone estrogen

b. Peningkatan aliran darah ke kulit

Cara meringankan/mencegah:

Tidak perlu khawatir karea akan hilang setelah kehamilan berakhir

Tanda Bahaya:

a. Jika di sertai penyakit kuning, dengan tanda kulit tubuh kuning, sclera mata kuning, serta urine
berwarna pekat seperti teh pekat

27. Varises pada kaki dan vulva

Terjadi pada trimester ke 2 dan ke 3, penyebabnya:


a. Tekanan dari uterus yang membesar menyebabkan aliran darah vena menjadi lambat

b. Kerapuhan jaringan elastic yang diakibatkan oleh hormone progesterone

c. Kecendrungan faktor keturunan

Cara meringankan/mencegah:

a. Tinggian kaki sewaktu berbaring atau duduk

b. Berbaring dengan posisi kaki di tinggikan 90 derajat beberapa kali sehari

c. Jaga agar kaki jangan bersilang

d. Hindari berdiri atau duduk terlalu lama

e. Istirahat dalam posisi berbaring miring ke kiri

f. Senam

g. Hindari korset atau pakaian yang ketat

h. Jaga postur tubuh yang baik

i. Kenakan kaos kaki yang menopang (jika ada)

Tanda Bahaya:

a. Terdapat nyeri pada bagia varises

b. Varises bertambah banyak dan melebar

c. Terdapat kemerahan pada betis dan nyeri

2.4. Mengidentifikasikan Tanda dan Gejala Penyimpangan Dari Keadaan Normal pada
kehamilan.

1. Mual/muntah

Pasti tidak diketahui, mungkin disebabkan:

a. Perubahan hormonal (peningkatan kadar hcG, estrogen/progesterone, gula darah rendah).

b. Kelebihan asam gastric/asam klorida.

c. Peristaltic lambat (mengakibatkan estrogen dan progesterone meningkat)

d. Perubahan dalam metabolisme.

e. Pembesaran uterus.

f. Faktor emosional yang labil.


g. Alergis (sekresi corpus luteum, antigen dari ayah, “keracunan histamin”).

Cara meringankan/mencegah :

a. Hindari bau atau faktor penyebab.

b. Makan porsi kecil tapi sering, bahkan setiap 2 jam.

c. Makan biskuit kering atau roti bakar sebelum bangun pagi.

d. Makan sesuatu yang manis (permen) atau minuman (jus buah) sebelum tidur malam dan
sesudah bangun pagi.

e. Duduk tegak setiap kali selesai makan.

f. Hindari makanan yang berminyak dan berbumbu merangsang.

g. Makan-makanan kering dan minum diantara waktu makan.

h. Bangun dari tidur secara perlahan dan hindari melakukan gerakan secara tiba-tiba.

i. Hindari menggosok gigi setelah makan.

j. Istirahat sesuai dengan kebutuhan dengan mengangkat kaki dan kepala agak ditinggikan.

k. Hirup udara segar, pastikan cukup udara di dalam rumah.

Terapi

a. Gunakan obat-obatan hanya bila tindakan secara non farmakologis gagal dan hanya untuk
jangka pendek, misalnya:

b. Antihistamine : dimenhydrinate, doxylamine succinate.

c. Metoclorpramide hydrochloride.

d. Hindari buclizine. Meclizine (bersifat teratogenik).

e. Jika berat : terapi vitamin B6.

f. Keterangan lebih lanjut hubungi dokter.

Tanda-tanda bahaya :

a. Pertambahan berat badan (BB) yang tidak memadai.

b. Kehilangan BB yang sidnifikan.

c. Malnutrisi.

d. Hiperemesis gravidarum (mual muntah yang berlebihan selama kehamilan).


e. Dehidrasi.

f. Ketidakseimbangan elektrolit.

g. Pastikan tidak ada appendicitis dan pancreatitis.

2. Ptyalism (Salivasi/ Kelenjar Liur yang Berlebihan)

Hal ini meningkat sejak 2-3 minggu usia kehamilan dan berhenti saat persalinan.

Patogenesis tidak diketahui, mungkin disebabkan oleh :

1. Meningkatnya keasaman mulut oleh asupan pati yang akhirnya menstimulasi kelenjar salivary
untuk meningkatkan sekresi.

2. Ptyalism sering juga menimbulkan mual, sehingga ibu hamil sering menghindari makan.

Pengobatan

Gunakan pencuci mulut astringent, permen karet, permen yang keras.

3. Fatique (Kelelahan) Selama Trimester I

Penyebab tidak diketahui. Mungkin berhubungan dengan penurunan laju metabolisme basal pada
awal kehamilan.

Efek dari fatique yaitu meningkatnya intensitas respon psikologi wanita selama waktu ini.

4. Pica (Ngidam Makanan)

Mungkin berkaitan dengan persepsi individu wanita mengenai apa yang bisa mengurangi mual dan
muntah.

Indra pengecap menjadi tumpul sehingga mencari makanan yang lebih merangsang.

Tidak seharusnya menimbulkan kekhawatiran asal cukup bergizi dan makanan yang diidamkan
bukan makanan yang tidak baik.

5. Sakit Punggung Bagian Atas

Terjadi pada trimester I kehamilan.

Penyebab: meningkatnya ukuran dan volume payudara yang merupakan salah satu tanda presuratif
kehamilan.
Pembesaran mungkin menghasilkan ketegangan otot jika payudara tidak cukup ditopang.

Cara mengurangi : gunakan bra yang pas dan menopang.

6. Sakit Punggung Bagian Bawah

Terjadi pada trimester kedua dan ketiga kehamilan.

Dasar anatomis dan fisiologis :

Kurvatur dari vertebra umbosacral yang meningkat saat uterus terus membesar.

Spasme otot karena tekanan terhadap akar syaraf.

Kadar hormon yang meningkat, sehingga cartilage didalam sendi-sendi besar menjadi lembek.

Keletihan.

Cara meringankan

Gunakan body mekanik yang baik untuk mengangkat benda

Hindari sepatu atau sandal hak tinggi

Hindari mengangkat beban yang berat

Gunakan kasur yang keras untuk tidur

Gunakan bantal waktu tidur untuk meluruskan punggung

Hindari tidur terlentang terlalu lama karena dapat menyebabkan sirkulasi darah menjadi terhambat

Terapi

Jika terlalu parah gunakan penopang abdomen eksternal.

2.5. Mengidentifikasi Kemungkinan Kebutuhan Belajar

Berbagai faktor yang berhubungan dengan ibu hamil

Dukungan kepada ibu hamil dan nifas

a. Dukungan dari tenaga kesehatan (nakes)

b. Menciptakan rasa aman dan nyaman selama hamil dan nifas

c. Persiapan menjadi orang tua

d. Mempersiapkan saudara (sibling). Menerima dan memahami janin dalam kandungan/BBL


Dukungan kepada ibu hamil dan nifas

a. Wanita yang telah/belum dianugerahi anak disaat ia menginginkan hamil/dalam menghadapi


kehamilan dan bersalin membutuhkan dukungan

b. Mereka mengharapkan dukungan dari :

a. Suami

b. Keluarga (keluarga dekat) : ortu-mertua-saudara kandung-ipar dan lain-lain

c. Lingkungan : keluarga selain keluarga dekat-tetangga-teman dan lain-lain

Dukungan suami

a. Dari penelitian kualitatif di Indonesia diperoleh berbagai dukungan suami yang diharapkan isteri
:

b. Suami sangat mendambakan bayi dalam kandungan isteri

c. Suami senang mendapatkan keturunan

d. Suami menunjukkan kebahagiaan pada kehamilan ini

e. Suami memperhatikan kesehatan isteri yakni menanyakan keadaan isteri/janin yang


dikandungnya

f. Suami mengantar dan atau menemani isteri untuk memeriksakan kandungannya

g. Suami tidak menyakiti isteri baik secara fisik maupun perasaan

h. Suami menghibur/menenangkan ketika ada masalah yang dihadapi isteri

i. Suami menasihati agar isteri tidak terlalu capek bekerja di rumah/di tempat kerja

j. Suami membantu tugas isteri

k. Suami berdoa untuk kesehatan dan keselamatan isteri dan anaknya

l. Suami menunggu ketika isteri melahirkan

m. Suami menunggu ketika istreri dioperasi

n. Diperoleh atau tidak diperoleh dukungan suami tergantung pada :

o. Keintiman hubungan

p. Adanya komunikasi yang bermakna

q. Adanya kekhawatiran/masalah dalam biaya


Dukungan keluarga

a. Ayah-ibu kandung, maupun mertua sangat mendukung kehamilan ini

b. Ayah-ibu kandung maupun mertua sering berkunjung dalam periode ini

c. Seluruh keluarga berdoa untuk keselamatan ibu dan bayi

d. Walaupun ayah-ibu kandung maupun mertua ada didaerah lain, sangat didambakan dukungan
melalui telepon, surat ataupun doa dari jauh

e. Selain itu, ritual tradisional dalam periode ini seperti upacara 7 bulanan pada beberapa orang
mempunyai arti tersendiri yang tidak boleh diabaikan

Dukungan lingkungan

a. Diperoleh dari ibu-ibu pengajian/perkumpulan/kegiatan yang berhubungan dengan


keagamaan/sosial dalam bentuk doa bersama untuk keselamatan ibu dan janinnya

b. Membicarakan/menceritakan/menasihati tentang pengalaman hamil dan bersalin

c. Ada diantara mereka yang mau mengantarkan ibu hamil untuk periksa

d. Mereka dapat menjadi seperti saudara bagi ibu hamil dan nifas

Dukungan dari tenaga kesehatan

aktif — melalui kelas antenatal

pasif – dengan memberi kesempatan pada mereka yang mengalami masalah untuk berkonsultasi

tenaga kesehatan harus mampu mengenali tentang keadaan yang ada disekitar ibu hamil/pasca
bersalin yaitu bapak (suami ibu bersalin), kakak (saudara kandung dari calon bayi/sibling),
penunjang.

Bapak/suami ibu bersalin

a. Keadaan emosi dan interaksi seorang ayah dengan bayi sangatlah penting karena biasanya ia
merupakan penunjang utama bagi ibu bersalin

b. Apakah bapak dapat diandalkan?

c. Apakah ia dapat terlibat dengan ibu dan bayi?

d. Apakah ia memberi respon terhadap signal dari si bayi?


e. Seberapa banyak ia memiliki informasi mengenai sifat-sifat dan pengasuhan bayi?

f. Apakah yang ia harapkan setelah isterinya pulih?

g. Apabila ia mengharapkan isterinya cepat pulih baik tenaga maupun libidonya, bial pemulihan
lebih lama dari yang diharapkan ia mungkin kesal

h. Apakah pandangan yang realistik terhadap bayi (misal bayi akan tidur nyenyak sepanjang
malam, penuh senyuman, mudah ditenangkan)akan menimbulkan masalah jika tidak sesuai yang
diharapkan/justru kebaikannya?

Kakak (saudara kandung dari bayi)

a. Sangat penting untuk mengetahui umur kakak-kakaknya dan bagaimana perasaan mereka
terhadap bayi yang baru lahir

b. Apakah mereka tertarik dan ingin membantu?

c. Apakah mereka bersikap bermusuhan dan agresif?

d. Bagaimana reaksi orang tua terhadap tingkah laku kakak-kakak si bayi?

Penunjang

a. Anggota keluarga sering merupakan sistem penunjang yang kuat dan keterlibatan mereka sangat
penting untuk proses penyesuaian keluarga

b. Apakah ada kakek-nenek si bayi yang bersedia untuk dilibatkan?

c. Apakah ada kakak perempuan/laki-laki orang tua yang tinggal dekat?

d. Apakah mereka bersedia membantu orang tua baru ini?

e. Bila keluarga tidak bersedia, siapa yang akan menajdi penunjang?

f. Apakah telah dipikirkan mengenai bantuan?

Tingkah laku non verbal

a. Tingkah laku non verbal juga sama pentingnya

b. Apakah orang tua sepakat dengan apa yang akan mereka lakukan? Misal, apakah si ibu berkata
puas terhadap sifat-sifat anaknya, tetapi secara non verbal terlihat lamban merespon sinyal-sinyal
bayinya?
Yang harus diperhatikan bidan

a. Tegaskan kesan dan kesimpulan yang didapat pada saat penilaian psikososial

b. Salah satu cara yang terbaik adalah menanyakan, misal, “Seberapa besar pengalaman Anda
denagn bayi baru lahir?”

c. Apakah terkejut mendapat anak perempuan/laki-laki?

d. Makanan apa yang diberikan pada BBL di Indonesia sebelum ASI keluar?

e. Apa rencananya kalau sudah di rumah?

f. Seberapa lama ibu/mertua anda dapat tinggal di rumah anda?

Analysis

a. Maksud penilaian keluarga adalah untuk mengidentifikasi kekuatan keluarga sekaligus


menentukan intervensi yang dapat meningkatkan penyesuaian keluarga/mencegah gangguan dalam
fungsi sebagai keluarga

b. Kadang-kadang keluarga yang biasanya berfungsi baik, tidak mampu mengatasi peristiwa
spesifik ini

c. Peristiwa spesifik ini adalah kelahiran bayi dan yang penting dapat memasukkan bayi itu
kedalam struktur keluarga yang telah ada

d. Diagnosa kebidanan adalah perubahan proses keluarga yang berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan mengenai kebutuhan dan tingkah laku bayi, stress pada minggu-minggu pertama di
rumah dan persaingan kakak-adik

Rencana

a. Mengidentifikasi cara untuk meredakan stress selama berminggu-minggu pertama di rumah

b. Menguraikan tindakan yang dapat diambil untuk menurunkan persaingan kakak-adik

c. Mengidentifikasi bantuan luar dan sistem penunjang

Intervensi

a. Mengajarkan keluarga tentang bayi baru lahir (BBL)

b. Kebutuhan bayi : ada orang tua baru yang mempunyai harapan yang tidak relistis atas bayinya
dan bidan ada di posisi yang baik untuk memberikan informasi tentang apa saja yang dapat dibuat
oleh bayi dan apa yang diperlukan oleh bayi sehingga dapat tumbuh dengan baik
Sinyal bayi

a. Bicarakan mengenai pentingnya respon yang cepat dan lembut bila bayi memberi sinyal seperti
menangis/gelisah yang menunjukkan bayi tersebut memerlukan perhatian

b. Tegaskan kepada orang tua bahwa menjawab dengan cepat tidak akan “memanjakan” bayi
tetapi akan membantu membangun kepercayaan bahwa dunia merupakan tempat yang aman

Membantu keluarga menyesuaikan diri

a. Memberikan bimbingan tentang peredaan ketegangan stress

b. Bidan dapat memberikan bimbingan tentang minggu-minggu pertama di rumah, saat keluarga
harus penyesuaian diri dengan tuntutan bayi

c. Ini merupakan saat dimana kebutuhan istirahat sangat besar tetapi kesempatan untuk tidur
yang tidak terganggu sangat kecil

d. Akibatnya timbul kelelahan, yang merupakan masalah umum

Cara untuk mengurangi persaingan kakak-adik

a. Berikan anjuran agar orang tua membuat rencana untuk menghabiskan waktu dengan sang
kakak dan sering memberikan pujian dan menegaskan kembali tempat mereka dalam keluarga

b. Orang tua harus memperlihatkan kasih sayang mereka

c. Selain itu, pengunjung maupun keluarga lainnya tidak boleh hanya memberikan perhatian
kepada si bayi tetapi juga mengikutsertakan anak yang lebih tua dalam memberi hadiah/ucapan
tentang BBL

d. Tekankan pentingnya merespon dengan tenang dan pengertian bila si kakak menajdi lebih
kekanak-kanakan tingkah lakunya/sikap bermusuhan dengan bayi

e. Sangat bermanfaat untuk memperhatikan perasaan anak tersebut dan menegaskan kembali
tentang kasih sayang orang tua

f. Ada anak-anak, terutama yang lebih dari 3 tahun, yang senang menjadi abang/kakak dan mau
diikutsertakan dalam asuhan si bayi

g. Keikutsertaan ini tidak dapat dilakukan oleh anak yang lebih muda, sehingga akan lebih baik bila
orang tua memberikan waktu yang terpisah untuk melakukan kegiatan yang disenangi anak tersebut
Identifikasi bantuan

a. Pada rumah tangga umumnya wanita yang mendapat beban pekerjaan rumah yang lebih besar

b. Dengan kelahiran bayi, pekerjaan ini akan menjadi lebih sulit

c. Harus dilakukan persetujuan/negosiasi tentang pembagian pekerjaan untuk mencegah


stress/kelelahan tambahan

d. Pembagian kerja sangat penting bila ada anak-anak lain yang juga memerlukan waktu dan
perhatian

e. Pembantu utama bagi ibu adalah bapak si bayi, namun anggota keluarga lainnya terutama
nenek si bayi atau saudara perempuan juga dapat memberikan bantuan yang berharga

f. Bantuan komunitas/lingkungan dapat berupa asuhan harian (daycare)

Persiapan menjadi orang tua

Peran orang tua : proses peralihan berkelanjutan

a. Peralihan menjadi orang tua merupakan suatu proses dan bukan suatu keadaan statis

b. Proses ini berawal dari kehamilan, dengan bunga ucapan selamat, merupakan saat kewajiban
menjadi orang tua dimulai

Konsep-konsep lain mengenai peran orang tua

a. Peran orang tua yang membawa perubahan negatif pada kualitas hidup

b. Peran orang tua tertuju pada bagaimana perubahan kualitas kehidupan pribadi maupun
perkawinan setelah kelahiran bayi. Selain itu, cenderung diwarnai oleh batasan kualitas hidup yang
diukur dari sudut pandang yang individualistik

c. Dalam ukuran individualistik ini, fokus kualitas hidup tertuju pada tingkat keberhasilan
seseorang mengatasi berbagai hambatan, termasuk gangguan alamiah maupun tatanan kerja untuk
memenuhi keinginan/tujuan pribadinya

d. Ukuran individualistik tentang asuhan, misal tertuju pada sejauh mana perasaan terganggunya
seorang wanita yang harus keluar masuk RS akibat penyakit diabetes selama kehamilannya. Bila
perasaan terganggunya rendah, maka asuhan kesehatannya baik
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

1. Diagnosis kehamilan dapat ditegakkan dengan riwayat kesehatan dan pemeriksaan klinis
berdasarkan tanda dan gejala kehamilan. Tanda dan Gejala kehamilan meliputi : kemungkinan
kehamilan ( Probable), dan Diagnosa pasti kehamilan ( Positif).

2. Faktor – faktor yang mempengaruhi kehamilan adalah fisik, psikologis, lingkungan sosial, budaya
dan ekonomi.

3.2. Saran

Untuk mengetahui pasti kehamilan terjadi, disarankan untuk melakukan diagnosa


kehamilan, agar kedepanya tidak terjadi resiko yang tidak diinginkan terjadi. Dan pada saaat
kehamilan hendaknya memperhatikan betul faktor – faktor yang mempengaruhi kehamilan seperti
yang telah disebutkan diatas, agar kehamilan dapat selalu terjaga dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

http://ekarnikompi.blogspot.com/2017/04/v-behaviorurldefaultvmlo_13.html

(Sarwono, 2000. Buku Acuan)

Anda mungkin juga menyukai