Anda di halaman 1dari 15

Pembahasan Soal Olimpiade Sains Kabupaten (OSK)

Bidang Studi Kimia Tahun 2019

No 1 :
Rumus molekul guanidin adalah CN3H5 (massa molar = 59,08)

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑁 𝑥 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑁 3 𝑥 14


% 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑁 = 𝑥 100 % = 𝑥 100 %
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑚𝑜𝑙𝑎𝑟 𝑔𝑢𝑎𝑛𝑖𝑑𝑖𝑛 59,08
= 𝟕𝟏, 𝟎𝟗 %

Jawaban : D

No 2 :
2Ag + S → Ag2S

massa molar Ag2S = 247,8


massa atom relatif Ag = 107,9

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 0,124
𝑚𝑜𝑙 𝐴𝑔2 𝑆 = = = 0,0005 𝑚𝑜𝑙
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑚𝑜𝑙𝑎𝑟 247,8
𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝐴𝑔 2
𝑚𝑜𝑙 𝐴𝑔 = 𝑥 𝑚𝑜𝑙 𝐴𝑔2 𝑆 = 𝑥 0,0005 = 0,001 𝑚𝑜𝑙
𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝐴𝑔2 𝑆 1

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐴𝑔 = 𝑚𝑜𝑙 𝐴𝑔 𝑥 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝐴𝑔 = 0,001 𝑥 107,9 = 0,1079 𝑔𝑟𝑎𝑚

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐴𝑔 0,1079
% 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐴𝑔 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑏𝑖𝑗𝑖ℎ = 𝑥 100 % = 𝑥100 % = 𝟕, 𝟐 %
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑏𝑖𝑗𝑖ℎ 1,50

Jawaban : C

No 3 :
Rumus molekul muscovite adalah KAl2(AlSi3O10)(OH2) (massa molar = 398,21)

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑖 𝑥 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 𝑆𝑖


𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑆𝑖 = 𝑥 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑚𝑢𝑠𝑐𝑜𝑣𝑖𝑡𝑒
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑚𝑜𝑙𝑎𝑟 𝑚𝑢𝑠𝑐𝑜𝑣𝑖𝑡𝑒
3 𝑥 28,09
0,42 = 𝑥 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑚𝑢𝑠𝑐𝑜𝑣𝑖𝑡𝑒
398,21
167,2482
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑚𝑢𝑠𝑐𝑜𝑣𝑖𝑡𝑒 = = 𝟏, 𝟗𝟓𝟖 𝒈𝒓𝒂𝒎
84,27
Jawaban : C

No 4 :
Titrasi Asam Basa

𝑚𝑜𝑙 𝑎𝑠𝑎𝑚 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐻 + = 𝑚𝑜𝑙 𝑏𝑎𝑠𝑎 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑂𝐻 −

(𝑀 𝑥 𝑉𝑜𝑙) 𝐻2 𝑆𝑂4 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐻 + = (𝑀 𝑥 𝑉𝑜𝑙) 𝑁𝑎𝑂𝐻 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑂𝐻 −

𝑀 𝑥 1,5 𝑥 2 = 1,47 𝑥 23,7 𝑥 1

34,839
𝑀 𝐻2 𝑆𝑂4 = = 𝟏𝟏, 𝟔𝟏𝟑 𝑴
3
Jawaban : D

No 5 :
MnO2 + 4HCl → Cl2 + MnCl2 + 2H2O

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 2,50
𝑚𝑜𝑙 𝐶𝑙2 = = = 0,03526 𝑚𝑜𝑙
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑚𝑜𝑙𝑎𝑟 70,9
𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝐻𝐶𝑙 4
𝑚𝑜𝑙 𝐻𝐶𝑙 = 𝑥 𝑚𝑜𝑙 𝐶𝑙2 = 𝑥 0,03526 = 0,1410 𝑚𝑜𝑙
𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝐶𝑙2 1

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐻𝐶𝑙 = 𝑚𝑜𝑙 𝐻𝐶𝑙 𝑥 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑚𝑜𝑙𝑎𝑟 𝐻𝐶𝑙 = 0,1410 𝑥 36,485


= 5,1405 𝑔𝑟𝑎𝑚 (36,0 % 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐿𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛)

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐻𝐶𝑙
% 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐻𝐶𝑙 = 𝑥 100 %
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
5,1405
36,0 % = 𝑥100 %
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
100 𝑥 5,1405
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = = 𝟏𝟒, 𝟐𝟕𝟗 𝒈𝒓𝒂𝒎
36
Jawaban : C
No 6 :
SnO2 + 2H2 → Sn + 2H2O

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 2,00
𝑚𝑜𝑙 𝑆𝑛𝑂2 = = = 0,0132 𝑚𝑜𝑙
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑚𝑜𝑙𝑎𝑟 150,7
𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝐻2 2
𝑚𝑜𝑙 𝐻2 = 𝑥 𝑚𝑜𝑙 𝑆𝑛𝑂2 = 𝑥 0,0132 𝑚𝑜𝑙 = 0,0265 𝑚𝑜𝑙
𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑆𝑛𝑂2 1

Karena kondisi diukur pada tekanan 1 atm dan suhu 273 K maka berlaku kondisi standard
temperature and pressure (STP)

𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
𝑚𝑜𝑙 𝐻2 =
22,4

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐻2 = 𝑚𝑜𝑙 𝑥 22,4 = 0,0265 𝑥 22,4 = 𝟎, 𝟓𝟗𝟒𝟓 𝑳𝒊𝒕𝒆𝒓 = 𝟓𝟗𝟒, 𝟓 𝒎𝑳

Jawaban : E

No 7 :
Persamaan gas ideal

𝑝 𝑥 𝑉𝑜𝑙 = 𝑚𝑜𝑙 𝑥 𝑅 𝑥 𝑇

p = 600 mmHg = 0,7894 atm Massa = 0,238 g

T = 14 oC = 287 K Vol = 100 mL = 0,1 L

𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
𝑝 𝑥 𝑉𝑜𝑙 = 𝑥𝑅𝑥𝑇
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑚𝑜𝑙𝑎𝑟
0,238
0,7894 𝑥 0,1 = 𝑥 0,08205 𝑥 287
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑚𝑜𝑙𝑎𝑟
0,238 𝑥 0,08205 𝑥 287 5,6045
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑚𝑜𝑙𝑎𝑟 𝑔𝑎𝑠 = = = 𝟕𝟎, 𝟗𝟗𝟔𝟗 𝒈𝒓𝒂𝒎/𝒎𝒐𝒍
0,7894 𝑥 0,1 0,07894

yang sesuai (mirip) dengan massa molar 70,9969 gram/mol adalah gas Cl2 (klor)

Jawaban : C
No 8 :
Rumus molekul senyawa Timbal (II) Karbonat adalah Pb(CO3)2

Entalpi pembentukan standar adalah entalpi pembentukan 1 mol senyawa yang berasal dari
unsur-unsur penyusunnya dalam keadaan standar.

Pb(CO3)2 secara standar terbentuk dari unsur Pb(S), C(S) dan O2(g) sehingga persamaan
termokimia entalpi pembentukan standarnya adalah

Pb(S) + C(S) + 3/2O2(g) → Pb(CO3)2(s) ∆Hfo = - 699 kJ/mol

Jawaban : B

No 9 :
2H2(g) + 2Cl2(g) → 4HCl(g) ∆Ho = - 92,4 kJ

Pernyataan yang tidak benar dari pilihan jawaban adalah Nilai ∆Ho adalah juga - 92,4 kJ bila
HCl yang dihasilkan berwujud cair. Hal ini karena wujud zat yang dihasilkan akan sangat
mempengaruhi berapa energi yang dibutuhkan atau dilepas pada saat zat tersebut terbentuk
sehingga nilai ∆Ho nya tidak akan sama.

Jawaban : C

No 10 :
Senyawa diklorodifluorometana (CCl2F2) banyak dimanfaatkan sebagai pendingin pada AC
dan bersifat inert (sukar bereaksi)

Pernyataan yang benar dari pilihan jawaban adalah Energi ikatan karbon – fluor besar. Hal
ini karena sifat inert (sukar bereaksi) yang dimiliki oleh molekul tersebut. Sifat inert dapat
berarti bahwa energi ikatan antar atom didalam molekul sangat besar sehingga sulit untuk
diputuskan.

Jawaban : A
Pembahasan Soal Olimpiade Sains Kabupaten (OSK)
Bidang Studi Kimia Tahun 2019

No 11 :
2NO(g) + O2(g) → 2NO2(g)

Persamaan laju reaksi

V = k [NO]2[O2]

[NO] dan [O2] dinaikkan 2 kali sehingga persamaan laju reaksi sebagai berikut :

V = k [2]2[2] = 4 x 2 = 8 kali semula

Jawaban : E

No 12 :
3O2(g) → 2O3(g)

V O3 = 2,0 x 10-7 mol.L-1 . detik-1

maka

𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑂2 3
𝑉 𝑂2 = 𝑥 𝑉 𝑂3 = 𝑥 2,0 𝑥 10−7 = 𝟑, 𝟎 𝒙 𝟏𝟎−𝟕 𝒎𝒐𝒍. 𝑳−𝟏 . 𝒅𝒆𝒕𝒊𝒌−𝟏
𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑂3 2

Jawaban : D

No 13 :
Larutan C7H4ClO2Na mempunyai konsentrasi 0,2 M dan pH 8,65 (Basa)

Menentukan pH dari asam klorobenzoat (C7H5ClO2) harus terlebih dahulu mengetahui nilai
pKa dari asam klorobenzoat dan nilai pKa nya dapat ditentukan menggunakan perhitungan
garam terhidrolisis dari C7H4ClO2Na 0,2 M dengan pH 8,65

Garam C7H4ClO2Na adalah garam yang tersusun dari asam lemah C7H5ClO2 dan basa kuat
NaOH sehingga nilai pH nya dapat ditentukan dengan menggunakan rumus

1
𝑝𝐻 = (14 + 𝑝𝐾𝑎 + log[𝐺𝑎𝑟𝑎𝑚])
2
1
8,65 = (14 + 𝑝𝐾𝑎 + log[0,2])
2

1
8,65 = (14 + 𝑝𝐾𝑎 + (−0,6989))
2
1
8,65 = (13,3011 + 𝑝𝐾𝑎)
2
8,65
13,3011 + 𝑝𝐾𝑎 =
1/2

𝑝𝐾𝑎 = 17,3 − 13,3011 = 3,9989

Rumus menentukan pH dari asam klorobenzoat (C7H5ClO2) yang merupakan asam lemah
yaitu

1 1
𝑝𝐻 = 𝑝𝐾𝑎 − log[𝑎𝑠𝑎𝑚 𝑙𝑒𝑚𝑎ℎ]
2 2
1 1
𝑝𝐻 = (3,9989) − log [0,2]
2 2
1 1
𝑝𝐻 = (3,9989) − (−0,6989)
2 2
𝑝𝐻 = 1,9994 − (−0,3494) = 𝟐, 𝟑𝟒𝟖𝟖

Jawaban : C

No 14 :
Larutan penyangga yang dibuat melalui pencampuran basa lemah dan garam yang
mengandung asam konjugasi dari basa lemah ataupun reaksi antara basa lemah berlebih
dengan asam kuat yang selanjutnya terjadi reaksi antara basa lemah yang tersisa dengan asam
konjugasi yang terdapat di dalam garam yang terbentuk akan menghasilkan larutan
penyangga yang bersifat basa.

Ada beberapa prosedur yang dapat dilakukan untuk menaikkan atau menurunkan nilai pH
larutan penyangga basa tersebut yaitu :

1. Menambahkan larutan asam kuat


Penambahan larutan asam kuat akan menyebabkan konsentrasi basa lemah pada
larutan penyangga akan berkurang dan secara bersamaan akan menambah konsentrasi
asam konjugasinya sehingga pH larutan penyangga akan TURUN.
2. Menambahkan larutan basa lemah
Penambahan larutan basa lemah akan menyebabkan konsentrasi basa lemah pada
larutan penyangga akan bertambah dan secara bersamaan akan mengurangi
konsentrasi asam konjugasinya sehingga pH larutan penyangga akan NAIK.
3. Menambahkan larutan garam yang mengandung asam konjugasi dari basa lemahnya
Penambahan larutan garam yang mengandung asam konjugasi dari basa lemahnya
akan menyebabkan konsentrasi asam konjugasinya bertambah sehingga pH larutan
penyangga akan TURUN.

Jawaban : D

No 15 :
Pencampuran asam lemah dan basa lemah akan menghasilkan senyawa garam yang memiliki
3 kemungkinan sifat berdasarkan nilai Ka ataupun Kb dari asam lemah dan basa lemah
penyusunnya.

Jika :

1. nilai Ka = Kb maka terbentuk garam netral (pH = 7)


2. nilai Ka > Kb maka terbentuk garam asam (pH < 7)
3. nilai Ka < Kb maka terbentuk garam basa (pH > 7)

nilai Ka dari asam lemah HCN adalah 6,2 x 10-10 sedangkan nilai Kb dari basa lemah NH3
adalah 1,8 x 10-5. Dikarenakan nilai Ka < Kb, maka sifat garam yang terbentuk adalah garam
basa.

Untuk menentukan apakah basa yang dimaksud adalah basa kuat ataukah basa lemah, maka
dapat ditentukan pH nya terlebih dahulu menggunakan rumus garam terhidrolisis untuk
campuran asam lemah dan basa lemah.

1
𝑝𝐻 = (14 + 𝑝𝐾𝑎 − 𝑝𝐾𝑏)
2
1
𝑝𝐻 = (14 + (− log 𝐾𝑎) − (− log 𝐾𝑏))
2
1
𝑝𝐻 = (14 + (− log 6,2 𝑥 10−10 ) − (− log 1,8 𝑥 10−5 ))
2
1
𝑝𝐻 = (14 + (10 − log 6,2) − (5 − log 1,8))
2
1 1
𝑝𝐻 = (14 + (9,2077) − (4,7448)) = 𝑥 18,4629 = 𝟗, 𝟐𝟑𝟏𝟒
2 2
Karena larutan NH4CN yang terbentuk memiliki pH 9,23 maka sifatnya basa lemah.

Tabel Rentang pH Asam dan Basa


Asam Kuat <3
Asam Lemah 3–6
Netral 7
Basa Lemah 8 – 11
Basa Kuat > 11

Jawaban : E

No 16 :
Ksp AgI = 8,3 x 10-17

AgI Ag+ + I-
s s s

Ksp = [Ag+] [I-]

8,3 x 10-17 = (0,1) [I-]

[I-] = 8,3 x 10-16 M

Jawaban : A

No 17 :
Co + NaOCl → Co(OH)3 + NaCl (suasana basa)

Penyetaraan reaksi redoks metode perubahan bilangan oksidasi

Co + NaOCl → Co(OH)3 + NaCl


0 +1 +3 -1 (biloks)

3x2

2x3

3H2O + 2Co + 3NaOCl → 2Co(OH)3 + 3NaCl

Koefisien reaksi Co adalah 2 dan koefisien reaksi NaOCl adalah 3

Jawaban : A
No 18 :
Deret kereaktifan logam disusun dari logam yang paling mudah teroksidasi (Eo kecil)

Al – Mn – Zn – Cr – Fe

Mudah teroksidasi Mudah tereduksi

Logam yang dapat direduksi oleh Zn terletak di sebelah kanannya yaitu Cr dan Fe

Jawaban : C

No 19 :
Pt | Pu3+ , Pu4+ || Cl2 , Cl- | Pt

Anoda Katoda
Oksidasi Reduksi

𝐸𝑜 𝑆𝑒𝑙 = 𝐸𝑜 𝑅𝑒𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 − 𝐸𝑜 𝑂𝑘𝑠𝑖𝑑𝑎𝑠𝑖

𝐸𝑜 𝑆𝑒𝑙 = 𝐸𝑜 𝐶𝑙2 − 𝐸𝑜 𝑃𝑡 3+ | 𝑃𝑡 4+

0,35 = 1,36 − 𝐸𝑜 𝑃𝑡 3+ | 𝑃𝑡 4+

𝐸𝑜 𝑃𝑡 3+ | 𝑃𝑡 4+ = 1,36 − 0,35 = + 𝟏, 𝟎𝟏 𝑽𝒐𝒍𝒕

Jawaban : B

No 20 :
Arus listrik (i) = 3 A

Waktu (t) = 2 jam = 7200 detik

Ion X2+

Massa (W) logam X = 7,11 g

Menggunakan hukum faraday I untuk mentukan massa atom relatif logam X

𝑒𝑥𝑖𝑥𝑡
𝑊𝑋 =
96500
𝐴𝑟𝑥
𝑚𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛𝑋 𝑥 𝑖 𝑥 𝑡
𝑊𝑋 =
96500
𝐴𝑟𝑥
𝑥 3 𝑥 7200
7,11 = 2
96500
686115 = 𝐴𝑟𝑋 𝑥 10800

686115
𝐴𝑟𝑋 = = 63,52
10800
63,52 adalah massa atom relatif logam tembaga (Cu)

Jawaban : D
Pembahasan Soal Olimpiade Sains Kabupaten (OSK)
Bidang Studi Kimia Tahun 2019

A. Pilihan Ganda

No 21 :
pH = 11,
pOH = 14 – pH
pOH = 14 – 11 = 3

pOH = - log [OH-]


3 = - log [OH-]
[OH-] = 10-3 M

Ksp = 8 x 10-12

Mg(OH)2 → Mg2+ + 2OH-


Ksp = [Mg2+] [OH-]2
8 x 10-12 = [Mg2+] (10-3)2
2+
8 𝑥 10−12
[𝑀𝑔 ] = = 8 𝑥 10−6
10−6
Mg(OH)2 → Mg2+ + 2OH-
8 x 10-6 M 8 x 10-6 M

Jawaban : E

No 22 :
C2H2Cl2

Isomer Geometri (Cis-Trans)

1,1-dikloroetana Cis-1,2-dikloroetena Trans-1,2-dikloroetena

Jawaban : C
No 23 :
Didalam senyawa tersebut terdapat gugus fungsi alkanon
dan 1 buah ikatan rangkap 2 (alkena). Penomoran 1
dimulai dari gugus fungsi alkanon sehingga nama dari
senyawa tersebut adalah

2,4-dimetilsiklopent-2-enon

Jawaban : D

No 24 :
Tidak ditemukan adanya atom karbon kiral (atom karbon yang mengikat 4 gugus ataupun
atom yang berbeda) pada senyawa DDT tersebut. Senyawa DDT bersifat nonpolar dan akan
menggumpal didalam air.

Jawaban : Tidak Ada

No 25 :
Senyawa aromatik tidak gampang bereaksi dengan senyawa lain dikarenakan adanya efek
resonansi pada cincin benzene. Akan tetapi pada senyawa alkilbenzene, gugus alkilnya dapat
mengalami reaksi dikarenakan terstabilkan secara resonansi oleh cincin benzenenya.
Alkilbenzene dan atom H benzilik dapat menghasilkan asam benzoat dengan menggunakan
katalis kalium permanganat (KMnO4) dalam suasana asam.

Jawaban : E
No 26 :
Reaksi yang terjadi antara brom/CCl4 dengan alkena merupakan reaksi adisi.

Alkena yang diadisi adalah jenis butena. Kemungkinan-kemungkinan senyawa yang dapat
dihasilkan pada adisi butena adalah :

Jawaban : A

No 27 :
Mayor
2-metilpentananitril
+ -
Na CN
2-Iodopentana

Minor
2-pentena

Jawaban : B
No 28 :
Energi ikatan C – C adalah +348 kJ/mol sedangkan energi ikatan C = C adalah +837 kJ/mol

Jawaban : B

No 29 :
Untuk menentukan adanya ikatan rangkap pada suatu senyawa, dapat ditentukan dengan cara
mereaksikan senyawa yang akan diuji dengan pereaksi brom (Br2/CCl4). Jika terdapat ikatan
rangkap didalam senyawa yang diuji tersebut maka warna coklat pada pereaksi brom akan
hilang dan berubah menjadi bening.

Pereaksi brom mudah diadisi oleh senyawa berikatan rangkap sehingga dapat dijadikan
sebagai indikator.

1-pentena 1,2-dibromopentana

+ Br2 →

Jawaban : E

No 30 :
Senyawa kiral adalah senyawa yang pada atom karbonnya terikat 4 gugus ataupun atom yang
berbeda.
Pada produk yang dihasilkan dari reaksi trikloroetena dengan Br2, atom karbon kiral terdapat
pada atom C nomor 2 dimana atom karbon tersebut mengikat atom Br, Cl, H dan gugus
CCl2Br

Jawaban : B

Anda mungkin juga menyukai