No 1 :
Rumus molekul guanidin adalah CN3H5 (massa molar = 59,08)
Jawaban : D
No 2 :
2Ag + S → Ag2S
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 0,124
𝑚𝑜𝑙 𝐴𝑔2 𝑆 = = = 0,0005 𝑚𝑜𝑙
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑚𝑜𝑙𝑎𝑟 247,8
𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝐴𝑔 2
𝑚𝑜𝑙 𝐴𝑔 = 𝑥 𝑚𝑜𝑙 𝐴𝑔2 𝑆 = 𝑥 0,0005 = 0,001 𝑚𝑜𝑙
𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝐴𝑔2 𝑆 1
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐴𝑔 0,1079
% 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐴𝑔 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑏𝑖𝑗𝑖ℎ = 𝑥 100 % = 𝑥100 % = 𝟕, 𝟐 %
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑏𝑖𝑗𝑖ℎ 1,50
Jawaban : C
No 3 :
Rumus molekul muscovite adalah KAl2(AlSi3O10)(OH2) (massa molar = 398,21)
No 4 :
Titrasi Asam Basa
34,839
𝑀 𝐻2 𝑆𝑂4 = = 𝟏𝟏, 𝟔𝟏𝟑 𝑴
3
Jawaban : D
No 5 :
MnO2 + 4HCl → Cl2 + MnCl2 + 2H2O
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 2,50
𝑚𝑜𝑙 𝐶𝑙2 = = = 0,03526 𝑚𝑜𝑙
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑚𝑜𝑙𝑎𝑟 70,9
𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝐻𝐶𝑙 4
𝑚𝑜𝑙 𝐻𝐶𝑙 = 𝑥 𝑚𝑜𝑙 𝐶𝑙2 = 𝑥 0,03526 = 0,1410 𝑚𝑜𝑙
𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝐶𝑙2 1
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐻𝐶𝑙
% 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐻𝐶𝑙 = 𝑥 100 %
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
5,1405
36,0 % = 𝑥100 %
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
100 𝑥 5,1405
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = = 𝟏𝟒, 𝟐𝟕𝟗 𝒈𝒓𝒂𝒎
36
Jawaban : C
No 6 :
SnO2 + 2H2 → Sn + 2H2O
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 2,00
𝑚𝑜𝑙 𝑆𝑛𝑂2 = = = 0,0132 𝑚𝑜𝑙
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑚𝑜𝑙𝑎𝑟 150,7
𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝐻2 2
𝑚𝑜𝑙 𝐻2 = 𝑥 𝑚𝑜𝑙 𝑆𝑛𝑂2 = 𝑥 0,0132 𝑚𝑜𝑙 = 0,0265 𝑚𝑜𝑙
𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑆𝑛𝑂2 1
Karena kondisi diukur pada tekanan 1 atm dan suhu 273 K maka berlaku kondisi standard
temperature and pressure (STP)
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒
𝑚𝑜𝑙 𝐻2 =
22,4
Jawaban : E
No 7 :
Persamaan gas ideal
𝑝 𝑥 𝑉𝑜𝑙 = 𝑚𝑜𝑙 𝑥 𝑅 𝑥 𝑇
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎
𝑝 𝑥 𝑉𝑜𝑙 = 𝑥𝑅𝑥𝑇
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑚𝑜𝑙𝑎𝑟
0,238
0,7894 𝑥 0,1 = 𝑥 0,08205 𝑥 287
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑚𝑜𝑙𝑎𝑟
0,238 𝑥 0,08205 𝑥 287 5,6045
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑚𝑜𝑙𝑎𝑟 𝑔𝑎𝑠 = = = 𝟕𝟎, 𝟗𝟗𝟔𝟗 𝒈𝒓𝒂𝒎/𝒎𝒐𝒍
0,7894 𝑥 0,1 0,07894
yang sesuai (mirip) dengan massa molar 70,9969 gram/mol adalah gas Cl2 (klor)
Jawaban : C
No 8 :
Rumus molekul senyawa Timbal (II) Karbonat adalah Pb(CO3)2
Entalpi pembentukan standar adalah entalpi pembentukan 1 mol senyawa yang berasal dari
unsur-unsur penyusunnya dalam keadaan standar.
Pb(CO3)2 secara standar terbentuk dari unsur Pb(S), C(S) dan O2(g) sehingga persamaan
termokimia entalpi pembentukan standarnya adalah
Jawaban : B
No 9 :
2H2(g) + 2Cl2(g) → 4HCl(g) ∆Ho = - 92,4 kJ
Pernyataan yang tidak benar dari pilihan jawaban adalah Nilai ∆Ho adalah juga - 92,4 kJ bila
HCl yang dihasilkan berwujud cair. Hal ini karena wujud zat yang dihasilkan akan sangat
mempengaruhi berapa energi yang dibutuhkan atau dilepas pada saat zat tersebut terbentuk
sehingga nilai ∆Ho nya tidak akan sama.
Jawaban : C
No 10 :
Senyawa diklorodifluorometana (CCl2F2) banyak dimanfaatkan sebagai pendingin pada AC
dan bersifat inert (sukar bereaksi)
Pernyataan yang benar dari pilihan jawaban adalah Energi ikatan karbon – fluor besar. Hal
ini karena sifat inert (sukar bereaksi) yang dimiliki oleh molekul tersebut. Sifat inert dapat
berarti bahwa energi ikatan antar atom didalam molekul sangat besar sehingga sulit untuk
diputuskan.
Jawaban : A
Pembahasan Soal Olimpiade Sains Kabupaten (OSK)
Bidang Studi Kimia Tahun 2019
No 11 :
2NO(g) + O2(g) → 2NO2(g)
V = k [NO]2[O2]
[NO] dan [O2] dinaikkan 2 kali sehingga persamaan laju reaksi sebagai berikut :
Jawaban : E
No 12 :
3O2(g) → 2O3(g)
maka
𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑂2 3
𝑉 𝑂2 = 𝑥 𝑉 𝑂3 = 𝑥 2,0 𝑥 10−7 = 𝟑, 𝟎 𝒙 𝟏𝟎−𝟕 𝒎𝒐𝒍. 𝑳−𝟏 . 𝒅𝒆𝒕𝒊𝒌−𝟏
𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑂3 2
Jawaban : D
No 13 :
Larutan C7H4ClO2Na mempunyai konsentrasi 0,2 M dan pH 8,65 (Basa)
Menentukan pH dari asam klorobenzoat (C7H5ClO2) harus terlebih dahulu mengetahui nilai
pKa dari asam klorobenzoat dan nilai pKa nya dapat ditentukan menggunakan perhitungan
garam terhidrolisis dari C7H4ClO2Na 0,2 M dengan pH 8,65
Garam C7H4ClO2Na adalah garam yang tersusun dari asam lemah C7H5ClO2 dan basa kuat
NaOH sehingga nilai pH nya dapat ditentukan dengan menggunakan rumus
1
𝑝𝐻 = (14 + 𝑝𝐾𝑎 + log[𝐺𝑎𝑟𝑎𝑚])
2
1
8,65 = (14 + 𝑝𝐾𝑎 + log[0,2])
2
1
8,65 = (14 + 𝑝𝐾𝑎 + (−0,6989))
2
1
8,65 = (13,3011 + 𝑝𝐾𝑎)
2
8,65
13,3011 + 𝑝𝐾𝑎 =
1/2
Rumus menentukan pH dari asam klorobenzoat (C7H5ClO2) yang merupakan asam lemah
yaitu
1 1
𝑝𝐻 = 𝑝𝐾𝑎 − log[𝑎𝑠𝑎𝑚 𝑙𝑒𝑚𝑎ℎ]
2 2
1 1
𝑝𝐻 = (3,9989) − log [0,2]
2 2
1 1
𝑝𝐻 = (3,9989) − (−0,6989)
2 2
𝑝𝐻 = 1,9994 − (−0,3494) = 𝟐, 𝟑𝟒𝟖𝟖
Jawaban : C
No 14 :
Larutan penyangga yang dibuat melalui pencampuran basa lemah dan garam yang
mengandung asam konjugasi dari basa lemah ataupun reaksi antara basa lemah berlebih
dengan asam kuat yang selanjutnya terjadi reaksi antara basa lemah yang tersisa dengan asam
konjugasi yang terdapat di dalam garam yang terbentuk akan menghasilkan larutan
penyangga yang bersifat basa.
Ada beberapa prosedur yang dapat dilakukan untuk menaikkan atau menurunkan nilai pH
larutan penyangga basa tersebut yaitu :
Jawaban : D
No 15 :
Pencampuran asam lemah dan basa lemah akan menghasilkan senyawa garam yang memiliki
3 kemungkinan sifat berdasarkan nilai Ka ataupun Kb dari asam lemah dan basa lemah
penyusunnya.
Jika :
nilai Ka dari asam lemah HCN adalah 6,2 x 10-10 sedangkan nilai Kb dari basa lemah NH3
adalah 1,8 x 10-5. Dikarenakan nilai Ka < Kb, maka sifat garam yang terbentuk adalah garam
basa.
Untuk menentukan apakah basa yang dimaksud adalah basa kuat ataukah basa lemah, maka
dapat ditentukan pH nya terlebih dahulu menggunakan rumus garam terhidrolisis untuk
campuran asam lemah dan basa lemah.
1
𝑝𝐻 = (14 + 𝑝𝐾𝑎 − 𝑝𝐾𝑏)
2
1
𝑝𝐻 = (14 + (− log 𝐾𝑎) − (− log 𝐾𝑏))
2
1
𝑝𝐻 = (14 + (− log 6,2 𝑥 10−10 ) − (− log 1,8 𝑥 10−5 ))
2
1
𝑝𝐻 = (14 + (10 − log 6,2) − (5 − log 1,8))
2
1 1
𝑝𝐻 = (14 + (9,2077) − (4,7448)) = 𝑥 18,4629 = 𝟗, 𝟐𝟑𝟏𝟒
2 2
Karena larutan NH4CN yang terbentuk memiliki pH 9,23 maka sifatnya basa lemah.
Jawaban : E
No 16 :
Ksp AgI = 8,3 x 10-17
AgI Ag+ + I-
s s s
Jawaban : A
No 17 :
Co + NaOCl → Co(OH)3 + NaCl (suasana basa)
3x2
2x3
Jawaban : A
No 18 :
Deret kereaktifan logam disusun dari logam yang paling mudah teroksidasi (Eo kecil)
Al – Mn – Zn – Cr – Fe
Logam yang dapat direduksi oleh Zn terletak di sebelah kanannya yaitu Cr dan Fe
Jawaban : C
No 19 :
Pt | Pu3+ , Pu4+ || Cl2 , Cl- | Pt
Anoda Katoda
Oksidasi Reduksi
𝐸𝑜 𝑆𝑒𝑙 = 𝐸𝑜 𝐶𝑙2 − 𝐸𝑜 𝑃𝑡 3+ | 𝑃𝑡 4+
0,35 = 1,36 − 𝐸𝑜 𝑃𝑡 3+ | 𝑃𝑡 4+
Jawaban : B
No 20 :
Arus listrik (i) = 3 A
Ion X2+
𝑒𝑥𝑖𝑥𝑡
𝑊𝑋 =
96500
𝐴𝑟𝑥
𝑚𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛𝑋 𝑥 𝑖 𝑥 𝑡
𝑊𝑋 =
96500
𝐴𝑟𝑥
𝑥 3 𝑥 7200
7,11 = 2
96500
686115 = 𝐴𝑟𝑋 𝑥 10800
686115
𝐴𝑟𝑋 = = 63,52
10800
63,52 adalah massa atom relatif logam tembaga (Cu)
Jawaban : D
Pembahasan Soal Olimpiade Sains Kabupaten (OSK)
Bidang Studi Kimia Tahun 2019
A. Pilihan Ganda
No 21 :
pH = 11,
pOH = 14 – pH
pOH = 14 – 11 = 3
Ksp = 8 x 10-12
Jawaban : E
No 22 :
C2H2Cl2
Jawaban : C
No 23 :
Didalam senyawa tersebut terdapat gugus fungsi alkanon
dan 1 buah ikatan rangkap 2 (alkena). Penomoran 1
dimulai dari gugus fungsi alkanon sehingga nama dari
senyawa tersebut adalah
2,4-dimetilsiklopent-2-enon
Jawaban : D
No 24 :
Tidak ditemukan adanya atom karbon kiral (atom karbon yang mengikat 4 gugus ataupun
atom yang berbeda) pada senyawa DDT tersebut. Senyawa DDT bersifat nonpolar dan akan
menggumpal didalam air.
No 25 :
Senyawa aromatik tidak gampang bereaksi dengan senyawa lain dikarenakan adanya efek
resonansi pada cincin benzene. Akan tetapi pada senyawa alkilbenzene, gugus alkilnya dapat
mengalami reaksi dikarenakan terstabilkan secara resonansi oleh cincin benzenenya.
Alkilbenzene dan atom H benzilik dapat menghasilkan asam benzoat dengan menggunakan
katalis kalium permanganat (KMnO4) dalam suasana asam.
Jawaban : E
No 26 :
Reaksi yang terjadi antara brom/CCl4 dengan alkena merupakan reaksi adisi.
Alkena yang diadisi adalah jenis butena. Kemungkinan-kemungkinan senyawa yang dapat
dihasilkan pada adisi butena adalah :
Jawaban : A
No 27 :
Mayor
2-metilpentananitril
+ -
Na CN
2-Iodopentana
Minor
2-pentena
Jawaban : B
No 28 :
Energi ikatan C – C adalah +348 kJ/mol sedangkan energi ikatan C = C adalah +837 kJ/mol
Jawaban : B
No 29 :
Untuk menentukan adanya ikatan rangkap pada suatu senyawa, dapat ditentukan dengan cara
mereaksikan senyawa yang akan diuji dengan pereaksi brom (Br2/CCl4). Jika terdapat ikatan
rangkap didalam senyawa yang diuji tersebut maka warna coklat pada pereaksi brom akan
hilang dan berubah menjadi bening.
Pereaksi brom mudah diadisi oleh senyawa berikatan rangkap sehingga dapat dijadikan
sebagai indikator.
1-pentena 1,2-dibromopentana
+ Br2 →
Jawaban : E
No 30 :
Senyawa kiral adalah senyawa yang pada atom karbonnya terikat 4 gugus ataupun atom yang
berbeda.
Pada produk yang dihasilkan dari reaksi trikloroetena dengan Br2, atom karbon kiral terdapat
pada atom C nomor 2 dimana atom karbon tersebut mengikat atom Br, Cl, H dan gugus
CCl2Br
Jawaban : B