Anda di halaman 1dari 1

AL-HUSAIN: BARA YANG TIDAK PERNAH PADAM

Aku memulai narasi ini untuk mengisahkan kepada semua orang bahwa hari ini 10
Muharram adalah hari berkabung keluarga Rasul saw. Tepat hari ini 13 abad yang lalu di
padang gurun kering bernama Karbala telah terjadi peristiwa memilukan hati, memilukan
bagi setiap yang memiliki nurani ‘waras’ dari pencari kebenaran sejati.
Aku menguak kembali peristiwa ini yang telah lampau terjadi, karena disana banyak
sekali pelajaran yang bisa dipelajari. Bukankah Allah memerintahkan kita untuk
memperhatikan segala sesuatu dan mengambil pelajaran darinya?
Al-Husain nama tokoh utama dari kejadian ini. Siapa yang lebih mengenal al-Husain
kalau bukan Tuhannya? Tak ada riwayat yang meragukan integritas al-Husain, kemuliaan
sosok pribadi ini, dari segi nasab dia berada pada nasab yang mulia, dia putra dari Fatimah
az-Zahra as dan ayahnya adalah singa Allah, Ali Ibn Abi Thalib as. Kakeknya adalah wadah
dari naik turunnya wahyu Allah., penutup dari seluruh kenabian. Dia tumbuh di lingkungan
terbaik dibawah kolong langit ini, dia mendapatkan pendidikan terbaik dari manusia terbaik
sepanjang masa.
Al-Husain adalah pelita di tengah kebodohan umat, urusan-urusan agama yang tidak
dimengerti dia lah yang menjelaskannya. Al-Husain adalah bagian dari ahlu kisa

Jika Nabi Allah Isa mengucapkan salam atas dirinya di hari dimana

Anda mungkin juga menyukai