ID Panduan Praktek Klinis Dan Clinical Path PDF
ID Panduan Praktek Klinis Dan Clinical Path PDF
Website: http://journal.umy.ac.id/index.php/mrs
DOI: 10.18196/jmmr.6135
Kata kunci: Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi faktor-faktor dari sumber
Efisiensi; pembiayaan yang tidak efisien di dalam pelaksanaan Jaminan Kesehatan
JKN; Nasional di RSI Gondanglegi terutama pada kasus-kasus operatif adalah
PPK; untuk Penelitian ini dilakukan dengan metode analisis deskriptif. Diawali
clinical pathway; dengan melakukan observasi di status rekam medis pada diagnosis
kasus di atas, serta membandingkan dengan form rincian biaya pasien
pada periode triwulan I tahun 2016. Hasil didapatkan pembiayaan
terbesar pada jasa medis dan obat-obatan. Dengan membuat kebijakan
jasa medis dan obat-obatan untuk pasien JKN, standar asuhan klinis,
clinical pathway, komunikasi yang efektif dari tim JKN dengan unit terkait,
dan peningkatan tipe kelas rumah sakit diharapkan dapat meningkatkan
efisiensi dari pelaksaan JKN di RSIG.
© 2017 JMMR. All rights reserved
Article history: received 5 Apr 2016; revised 15 May 2017; accepted 25 Jul 2017
Hal ini akan menurunkan keuntungan berbeda antara daerah yang satu dengan
RSIG dalam pengelolaan pasien tersebut. yang lain. Tarif Indonesian Casemix Based
Faktor-faktor yang menyebabkan belum Group merupakan tarif paket pada sistem
efisiennya pengelolaan kasus-kasus pembayaran prospektif yang diberlakukan
tersebut adalah belum adanya panduan di rumah sakit seiring dengan integrasi
praktek klinis (Jennifer N. program JKN. Menurut Komaryani, Case
Edwards)(Jennifer N. Edwards)(Jennifer N. Base Groups atau CBGs merupakan cara
Edwards)(Jennifer N. Edwards) dan clinical pembayaran perawatan pasien
pathway untuk penyakit tersebut, lama hari berdasarkan diagnosis-diagnosis atau
perawatan pasien yang berbeda-beda, kasus-kasus yang relatif sama. (Jennifer
koordinasi antara tim JKN dengan unit N. Edwards, 2011)
terkait yang belum optimal, dan diagnosa Standar Akreditasi RS versi Komite
yang belum tepat dari Unit Gawat Akreditasi Rumah Sakit 2012
Darurat.(KARS, 2012) menyebutkan pada standar Peningkatan
Pembiayaan Jaminan Kesehatan Mutu dan Keselamatan Pasien bahwa
Nasional (JKN) adalah dengan sistem rumah sakit harus membuat standar
prospektif, artinya rumah sakit akan asuhan klinik, hal ini bertujuan untuk :
menerima pembayaran untuk proses a. Standarisasi dari proses asuhan klinik
pelayanan terhadap pasien dalam jumlah di rumah sakit.
yang telah ditentukan berdasarkan sistem b. Memberikan asuhan klinik tepat waktu,
klasifikasi layanan, misalnya berdasarkan efektif dengan menggunakan sumber
kelompok diagnosis kasus bedah. Tujuan daya secara efisien.
dari sistem pembayaran prospektif ini c. Secara konsisten menghasilkan mutu
adalah untuk memotivasi penyedia pelayanan tinggi melalui cara-cara
layanan kesehatan, dalam hal ini rumah ”evidence-based”
sakit untuk memberikan perawatan pasien Bentuk standar asuhan klinik adalah
secara efektif dan efisien. Jennifer Panduan Praktek Klinis (PPK) dan clinical
mengungkapkan bahwa efisiensi dapat pathway, kedua hal tersebut juga berfungsi
terjadi apabila melibatkan seluruh staf untuk memastikan adanya integrasi dan
dalam proses tersebut termasuk para koordinasi dari pelayanan dengan
dokter, pemanfaatan teknologi untuk mengunakan sumber daya secara
sistem pelayanan kesehatan, membuat efisien.(KARS, 2012)
standar pada proses pelayanan, dan Clinical pathway dapat didefinisikan
melakukan manajemen staf dengan baik sebagai pendekatan multidisiplin yang
untuk mengurangi biaya. (Jennifer N. berbasis waktu yang digunakan untuk
Edwards, 2011) membantu pasien-pasien tertentu
Sistem pembayaran prospektif mencapai luaran positif yang diharapkan.
ditentukan dengan tiga komponen : Langkah-langkah dalam pathway
a. Standar pelayanan kesehatan rata-rata seharusnya berlaku bagi sebagian besar
di daerah tertentu, misalnya biaya pasien untuk suatu luaran yang
operasi rata-rata, perawatan kasus diharapkan. Kondisi klinis pasien tentulah
kompleks, dan biaya rawat inap. tidak sama, dan perubahan kondisi klinis
b. Standar upah minimum di suatu pastilah seringkali terjadi, sehingga
daerah diperlukan fleksibilitas suatu pathway.
c. Faktor pembobotan penyakit melalui Clinical pathway merupakan perangkat
sistem kelompok diagnosis atau koordinasi dan komunikasi bagi para
diagnosis related groups petugas yang terlibat dalam tatalaksana
Ketiga hal di atas menentukan besaran pasien yang sama. Clinical pathway
dari tarif pada sistem pembayaran merupakan perangkat bantu untuk
prospektif, oleh karena itu tarif INA CBG’s penerapan standar pelayanan medik
|125 | Farida Rozany * Navis Yuliansyah, Siti J Susilo – Panduan Praktek …
(evidence based clinical practice guideline) a. Lama hari perawatan pasien rata-rata
(Pinzon, 2009). untuk kasus appendisitis akut 4-5 hari,
Tujuan dari penelitian ini untuk kasus hernia inguinalis 4-5 hari, dan
mengidentifikasi faktor-faktor dari sumber sectio caesarea 3-4 hari. Berdasarkan
pembiayaan yang tidak efisien di dalam observasi pada status rekam medis
pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional pasien, terdapat satu kasus
di RSI Gondanglegi terutama pada kasus- appendisitis akut dengan lama
kasus operatif. perawatan hingga 6 hari, hal ini
disebabkan proses diagnosis di UGD
METODE PENELITIAN (Unit Gawat Darurat) yang belum tepat,
sehingga memperpanjang hari
Penelitian ini dilakukan dengan metode perawatan.
analisis deskriptif. Diawali dengan b. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan
melakukan observasi status rekam medis adalah darah lengkap, faktor
pasien pada diagnosis hernia inguinalis, pembekuan darah (bleeding time dan
appendisitis akut, dan sectio caesarea clotting time), foto thorak, dan
pada periode triwulan I tahun 2016. Melalui ultrasonography (USG) pada beberapa
kegiatan observasi status rekam medis kasus. Pada pemeriksaan penunjang
dilakukan analisa mengenai lama hari foto thorak, hal ini dilakukan sesuai
perawatan pasien, pemeriksaan penunjang dengan standar prosedur operasional di
yang dilakukan untuk menegakkan RSI Gondanglegi, jika pasien berusia
diagnosis tersebut, obat-obatan yang lebih dari 40 tahun akan menjalani
digunakan selama masa perawatan, dan operasi, maka dilakukan foto thorak.
kondisi luka operasi pada pasien. c. Obat-obatan yang digunakan pada
Dari hasil kegiatan observasi status rekam masa perawatan adalah obat
medis, langkah selanjutnya antibiotika, obat antimual dan analgetik.
membandingkan dengan form rincian biaya Obat-obatan yang digunakan bervariasi
pasien, untuk mengetahui besaran nama dagang, meskipun dengan
pembiayaan pada pasien, serta melihat kandungan sama. Pada kasus sectio
lebih jauh pos pembiayaan yang caesarea obat-obatan yang digunakan
menghabiskan biaya tertinggi. lebih banyak, diantaranya
menggunakan obat antikoagulan dan
HASIL DAN PEMBAHASAN vitamin.
d. Untuk outcome pasien didapatkan
Berdasarkan hasil observasi pada bahwa rata-rata pasien pulang dengan
status rekam medis pasien didapatkan kondisi luka operasi yang baik.
beberapa hal yaitu : Hasil analisis pada form rincian pasien
pulang didapatkan beberapa hal :
Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit, 6 (2), 122-129 | 126 |
terjadi penurunan biaya total dari $47,515 di dalam penggunaan sumber daya,
menjadi $36,627, lama hari perawatan dari sehingga rumah sakit dapat survive di
16 hari menjadi 13 hari, angka mortalitas dalam era pembayaran prospektif
menurun dari 3% menjadi 1 %, angka (M.H.Wilke, 2001).
readmission yang menurun dari 15%
menjadi 11%. Jadi dapat disimpulkan SIMPULAN
bahwa penggunaan CP memberi dampak
positif dalam mutu pelayanan pasien Pelaksanaan pembiayaan pasien JKN
(Geoffrey A. Porter, 2000). Hal ini sejalan di RSIG belum efisien disebabkan karena
dengan penelitian Nichol yang beberapa hal: Belum adanya standar
menyebutkan bahwa dengan adanya asuhan klinis, karena hal ini berfungsi
clinical pathway maka mengurangi untuk kendali mutu dan biaya. Standar
penggunaan sumber daya dan asuhan klinis berfungsi untuk kendali mutu
meningkatkan efisiensi pada pembiayaan, dan biaya, dengan adanya standar asuhan
terutama apabila digunakan pada kasus- klinis, maka variasi dari obat-obatan, lama
kasus dengan kondisi akut seperti infark hari perawatan, dan pemeriksaan
myokard akut (IMA). (Walls, 1997) penunjang bisa berkurang. Revisi kebijakan
Lehtonen (2007), telah melakukan kajian terkait tarif jasa medis, bahan habis pakai
literatur dengan periode yang sangat dan obat-obatan untuk kasus hernia
panjang, yaitu dari tahun 1983 sampai inguinalis, appendisitis akut, dan sectio
dengan tahun 2005, untuk mengetahui caesarea untuk pasien JKN Jasa medis
mekanisme penerapan DRG dan case-mix menyerap pembiayaan sekitar 46%-59%
accounting seperti apa yang telah sukses dari INA CBG’s, hal ini membutuhkan
diterapkan di rumah sakit. perhatian khusus dari manajemen RSIG
Hasil penelitiannya menunjukkan untuk membuat kebijakan tentang tarif jasa
bahwa penerapan DRG dan case-mix pelayanan antara pasien umum dan pasien
accounting di suatu rumah sakit akan JKN. Perlunya mengoptimalkan komunikasi
sukses jika pihak manajemen rumah sakit antara tim JKN dan unit terkait. Komunikasi
mengikutsertakan tenaga medis (seperti antara tim JKN dan unit terkait harus selalu
dokter) dalam perumusan sistem kontrol dibangun, agar koordinasi ini dilakukan
manajemen. Sistem ini juga akan berhasil rutin sebulan sekali, untuk menjaring
jika implementasi diterapkan secara permasalahan yang ada di unit.
bertahap dan ada tekanan yang intensif Peningkatan kelas rumah sakit menjadi tipe
dari manajemen untuk menerapkan sistem C. hal ini diharapkan dengan adanya
tersebut (Lehtonen, 2007). peningkatan kelas rumah sakit juga akan
Hiren menyebutkan bahwa di dalam meningkatkan besaran tarif INA CBG’s
sistem pembayaran prospektif, untuk biaya perawatan pasien.
penggunaan clinical pathway juga dapat Beberapa alternatif solusi untuk
menurunkan pembiayaan sekitar 11% pada permasalahan di atas sebagai berikut:
pasien post operatif lutut, hal ini Membuat standar dalam asuhan klinis,
disebabkan karena monitoring pasca karena hal ini berfungsi untuk kendali mutu
operasi yang lebih baik, sehingga masa dan biaya. Revisi kebijakan terkait tarif jasa
perawatan di rumah sakit lebih pendek dan medis, bahan habis pakai dan obat-obatan
penggunaan sumber daya lebih minimal untuk kasus hernia inguinalis, appendisitis
(Hiren, 2008). akut, dan sectio caesarea untuk pasien
Penelitian di Jerman tentang sistem JKN. Mengoptimalkan komunikasi antara
pembayaran prospektif menyebutkan tim JKN dan unit terkait. Peningkatan
bahwa pada kasus-kasus operatif kelas rumah sakit menjadi tipe C, hal ini
penggunaan panduan praktek klinis dan diharapkan untuk meningkatkan tarif INA
clinical pathway dapat membantu efisiensi CBG’s.
Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit, 6 (2), 122-129 | 128 |