Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TEORI BANGUNAN KAPAL

STABILITAS KAPAL

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah Teori Bangunan Kapal


Dosen Pembimbing: I Putu Arta Wibawa S.T, M.T, Ph.D

Disusun oleh :
Ganang Radya Kusuma Gumilang 0216030006

JURUSAN TEKNIK BANGUNAN KAPAL PROGAM STUDI


TEKNIK BANGUNAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN SURABAYA 2017

1
KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pemurah,
karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang
diharapkan.Dalam makalah ini kami membahas tentng “stabilitas kapal”, suatu kajian ilmu
dalam dunia perkapalan yang saat ini berugana dalam merancang atau membangun sebuah
kapal agar bisa digunakan sebagaimana mestinya

Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman masalah stabilitas kapal yang
sangat diperlukan dalam suatu harapan mendapatkan memanfaatkan teknologi perkapalan

2
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN COVER ....................................................................................... 1


KATA PENGANTAR ..................................................................................... 2
DAFTAR ISI ............... .................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 4


1.1 Latar Belakang ......................................................................... 4
1.2 Rumusan Permasalahan .......................................................... 5
1.3 Tujuan ...................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 6

Bab V PENUTUP………………............................................................. 13
5.1 Kesimpulan……. ...................................................................... 13
5.2 Saran............................................................................................ 13

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pada waktu bongkar muat maupun pada waktu berlayar, kapal selalumendapat gaya-
gaya baik dari muatan yang sedang dibongkar-muat maupundari benda dan alam sekitarnya:
ombak, arus, angin, tumbukan dengandermaga, kapal lain atau kandas. Gaya-gaya ini
menyebabkan kapalmengalami oleng dan gerakan-gerakan lain. Dalam cuaca buruk, gaya-
gayaini akan menjadi semakin besar dan akan menyebabkan oleng dan gerakanlain yang besar
dan cepat, bahkan dapat menyebabkan kapal terbalik. Jadikita perlu tahu kemampuan kapal
menghadapi gaya-gaya tersebut dankemungkinan kapal terbalik.Umumnya, tanker, kapal
angkut besar dan kapal penumpang punyakestabilan yang lebih daricukup untuk memastikan
bahwa peraturandipatuhi ketika muatannya penuh.Kapal barangkering, kapal peti kemas
dankapal tongkang dapat berkurang kestabilannya ketika merekabermuatan;oleh sebab itu
kondisi kapal perlu dipastikan agar memenuhi peraturan minimum kestabilan yang ada. Jika
hal ini tidak diikuti maka keselamatankapal, kru dan barang akandipertaruhkan.Selama
bertahun-tahun, banyak klaim yang melibatkan kapal barangdanpeti kemas yang disebabkan
karena kurangnya kestabilan kapal namunkapal tetap diijinkanmelakukan pelayaran dalam
kondisi tersebut.
Terdapat banyak sekali kecelakaan serupa yangmelibatkan kapal tongkang beratapdatar yang
dimuati oleh muatan curah, peti kemas, potonganlogam ataukombinasi dari ketiganya.Dalam
kebanyakan kasus, kurangnya kestabilankapalbiasanya tidak tampak sampai adanya faktor luar
yang terjadi padakapal seperti kondisi lautyang buruk, perubahan yang besar atau dorongandari
kapal tunda.

4
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Titik-titk apa saja yang berhubungan dengan stabilitas ?

2. Bagaimana cara menentukan macam-macam stabilitas ?

3. Bagaimana cara untuk meningkatkan stabilitas kapal ?

4. Bagaimana cara menentukan nilai GZ ?

5. Apa saja yang menjadi syarat untuk stabilitas kapal menurut IMO ?

1.3 TUJUAN.

1. Menentukan titik-titik yang berhubungan dengan stabilitas

2. Menentukan macam-macam stabilitas

3. Upaya meningkatkan stabilitas kapal

4. Menentukan nilai GZ

5. Persyaratan stabilitas kapal menurut IMO

5
BAB 2

PEMBAHASAN
Stabilitas kapal adalah kemampuan sebuah kapal untuk kempbali seperti posisi semula
setelah mendapatkan gangguan dari luar seperti oleng karena gelombang laut.

Melintang : lebar badan kapal dari kiri ke kanan

Membujur : panjang badan kapal dari haluan sampai buritan

Stabilitas kapal dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu Stabilitas dinamis dan
Stabilitas statis.
a. Stabilitas Dinamis
Stabilitas dinamis adalah kerja yang dibutuhkan untuk meringankan sebuah kapal pada sudut
tertentu.
b. Stabilitas statis
Stabilitas statis adalah kemampuan kapal untuk kembali keposisi semula setelah oleng.

6
Pengertian stabilitas

Secara umum stabilitas dapat diartikan bahwa stabilitas atau keseimbangan ialah suatu
sifat atau kecenderungan sebuah kapal untuk kembali tegak seperti kedudukan semula setelah
mendapatkan senget larena gaya dari luar.
Fakktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan kapal dapat dikelompokkan kedalam 2
kelompok besar yaitu:
a. Factor internal
Factor internal yaitu factor yang disebabkan oleh gaya bagian dalam kapal, seperti
muatan kapal. Bentuk ukuran kapal, dan kebocoran akibat kandas / tubrukan.
b. Factor eksternal
Factor eksternal yaitu factor yang disebabkan oleh gaya luar seperti gelombang laut,
angin, arus dan badai.

Ukuran-ukuran pokok yang menjadi dasar dari pengukuran kapal adalah panjang (length), lebar
(breadth), tinggi (depth), serta saraf (drafth).

Stabilitas kapal Penangkapan

Stabilitas kapal penangkapan ikan dapat dibedakan menjadi dalam keadaan stabilitas
melintang dan stabilitas membujur.
a. Stabilitas kapal melintang
Stabilitas kapal melintang ialah sifat atau kecenderungan sebuah kapal untuk kembali
tegak seperti keadaan semula karena gaya dari luar.seperti oleng. Syarat rata-rata kapal. Kapal
tidak ada hubungannya dengan trim bila sebuah kapal syarat depatnya 330cm dan belakangnya
390cm. artinya bahwa kapal tersebut mempunyai trim kebelakang 60cm.
b. Stabilitas kapal membujur
7
Stabilitas kapal membujur ialah kemampuan sebuah kapal untuk kembali seperti
kedudukan semula setelah kapal mengangguk karena kapal dipengaruhi oleh gaya luar.

Stabilitas Awal

Stabilitas awal yaitu stabilitas kapal pada senget kecil (antara 0°-15°). Tetapi untuk
stabilitas awal pada umumnya diperhitunngkan hinggga 15°. Sedangkat stabilitas dinamis
diperuntukkan bagi kapal-kapal yang sedang oleng mengangguh.

B. Stabilitas kapal Positif, netral dan Negatif


a. Stabilitas kapal positif
Stabilitas kapal positif ialah dimana G (titik graviti) berada dibawah titik M (metasentris)
Bila kapal menyenget. Maka timbullah sebuah moment penegak yang akan mengembnalikan
kapal ke kedudukan seperti semula.

Keterangan:
Wl : water line
M : metasentris

Gz : lengan moment

8
BBi : perubahan letak titik apung
Q : sudut senget

b. Stabilitas kapal Netral


stabilitas netral yaitu gaya kapal dimana titik G (gravity) dan titik M (metasentris)
berimpit pada satu titik.
Bila kapal menyenget atau oleng karena gaya dari luar, tidak terdapat moment penegak maupun
penerus. Sebabnya adalah letak titik G yang terlalu tinggi karena banyak konstrasi muatan
bagian atas kapal.
Keterangan:
Wl : water line ( garis air)
G : gravitasi
M : titik metasentris

B : titik buoyancy (titik apung)

c. Stabilitas kapal negative


Stabilitas negative adalah stabilitas kapal dimana titik G berada diatas titk M. bila kapal
miring akibat gaya dari luar. Maka timbullah sebuah moment penerus kap setting moment,
dengan demikian, maka kapal akan bertambah miring jika oleng, bahkan kapal akan terbalik.

Keterangan:
Cl : center line K : Lunas kapal
Gz : lengan momen

9
B1 : perubahan titik apung
M : titik metacentris
B : titik buoyancy ( titik apung)

Titik-titik stabilitas kapal


Titik-titik stabilitas kapal yaitu dimana titik-titik atau posisi pada badan kapal yang
memiiki daya tahan untuk menstabilkan kapal. Ada 3 buah titik yang penting didalam stabilitas
kapal, yakni titik berat (G). titik apung (B). dan titik metasentris (M).

Proses titik-titik stabilitas pada saat kapal miring:


Prosesnya adalah bila kapal menyenget titik apung (B) akan berpindah dari titik berat (G) pada
bagian kapal yang terbenam. Lalu gaya apung itu berpindah dari sisi yang satu ke sisi lainnya,
yakni dari titik apung (B) ke titik apung (B). yang menyebabkan kapal mampu untuk kembali
tegak keposisi semula. Yang dikarenakan oleh adanya momen penegak.

1. Satuan Muatan kapal / Perubahan Sarat Kapal


untuk menghitung satuan muatan kapal (perubahan sarat kapal) diperlukan data. TPI (ton
per inch) atau TPC (ton per centimeter).

TPI adalah jumlah berat yang harus dimuat atau dibongkar untuk mengubah serat rata-rata kapal
sebanyak satu Inch.
TPC adalah jumlah muatan yang harus dimuat atau dibongkar serat rata-rata kapal sebanyak satu
Centimeter.

Bila dimuat bobot seberat W ton. Dan serat rata-rata kapal bertambah dengan 1 Inch.
Maka
W = TPI dan WW1= LL1=1=1/2 kaki
Berat = TPI
=barat air yang dipindahkan sebuah kotak WW1 LL1

10
Volume WW1 LL1 = AWP x 1/2\
= AWP/12 x kaki³
Beratnya = AWP/12 x 35 = AWP/420
A = AWP=Luas bidang air

Jadi TPI = AWP/420

2. Perhitungan TPI dan TPC (satuan Muatan Kapal)


a. Rumus Mencari FWA
1. Rumus mencari FWA dalam Inchi
Untuk mencari FWA dapat dilakukan dengan menggunakan rumus
FWA= ∆/40 x TPI

Contoh soal
Berat benaman sebuah kapal adalah 11.000 ton dan TPI untuk sarat musim panas 40, hitunglah
berapa FWA bagi kapal tersebut.
Jawaban:
FWA = ∆ / 40 x TPI
= 11.000/40 x 40
= 11.000/1600
= 6.78 Inchi

2. Rumus mencari FWA dalam Centi Meter


FWA = ∆/4 x TPC
Contoh soal :
Berat benaman sebuah kapal adalah 13.000 ton. Dan TPC nya 50. Hitunglah FWA dalam Centi
Meter.
Jawaban:
FWA = ∆/4 x TPC
= 13.000/4 x 50
= 13.000/200
= 65 cm

11
 Kriteria Stabilitas berdasarkan IMO
Kriteria stabilitas berdasarkan peraturan IMO (Team penyuluhan kesyabandaran
perhubungan laut hal 31,32.) untuk berbagai tipe kapal adalah sebagai berikut :
Ø Kapal barang (Cargo Ship).
a. Luas di bawah kurva GZ dari 00 – 300 tidak boleh kurang dari 0,055 meter-radian.
Dan tidak boleh kurang dari 0,099 m-radian sampai kemiringan 400. Luas dibawah
kurva GZ antara sudut 300 dan 400tidak boleh kurang dari 0,03 meter-radian.
b. Pada sudut ≥ 300, lengan lurus GZ harus sekurang-kurangnya 0,20 meter.
c. GZ maksimum harus terjadi pada sudut miring > 300.
d. Tinggi metasenter awal, GMo tidak boleh kurang dari 0,15 meter.
Ø Kapal ikan (Fishing Boat).
kriteria stabilitas pada kapal ikan sama dengan kapal barang (kriteria a,b,c), hanya
GMo tidak boleh kurang dari 0,35 meter.
Ø Kapal peti kemas (Container Ship).
kriteria stabilitas pada kapal peti kemas sama dengan kapal barang (kriteria a,b,c),
hanya GMo tidak boleh kurang dari 0,30 meter untuk panjang kapal < 100 meter
dan 0,40 meter untuk panjang kapal > 100 meter.
Ø Kapal penumpang (Passenger Ship).
kriteria stabilitas kapal penumpang sama dengan kapal barang (kriteria a,b,c,d),
hanya dengan tambahan criteria sebagai berikut :
a. Sudut miring yang disebabkan penumpang-penumpang berkumpul ke salah satu sisi
kapal tidak boleh kurang dari 100.
b. Sudut miring byang disebabkan oleh kapal berputar tidak boleh melebihi 100

12
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pengertian stabilitas adalah ilmu yang mempelajari tentang kemampuan sebuah
kapal untuk kembali kedudukan semula setelah di beri gaya – gaya luar,adapun pengertian yang
lainnya stabilitas atau keseimbangan adalah sifat/kecenderungan dari sebuah kapal untuk
kembali berkududukan semula dan stabilitas kapal sendiri dibagi jadi 2 yaitu :

1. Stabilitas statis adalah stabiltas saat kapal dalam keadaan diam atau
berlayar dilaut tenang
2. Stabilitas dinamis adalah diperuntunkan bagi kapal yang sedang oleng
atau mengangguk

3.2 DAFTAR PUSTAKA

http://allansnavalsunaidesis.blogspot.co.id/2012/01/stabilitas-kapal.html

http://arti-definisi-pengertian.info/pengertian-stabilitas/

https://www.facebook.com/vore.castle.7/posts/525470090811080

http://mvkapal.blogspot.co.id/2014/05/pengertian-stabilitas.html

http://nautikaperkapalan.blogspot.co.id/2016/07/stabilitas-kapal_24.html

13

Anda mungkin juga menyukai