Anda di halaman 1dari 10

PERMASALAHAN DALAM PERKEMBANGAN ANAK

Makalah disusun sebagai UK-4 Mata Kuliah Perkembangan dan Belajar Peserta Didik

Dosen Pengampu : Anayanti Rahmawati, S.Psi, Psi, M.A.

Disusun Oleh : Kelompok 4

1. Dezy Ernawati Sunarno K8113020


2. Dwi Retno Safitri K8113023
3. Fitriyani K8113031
4. Husnul Mar’ati K8113036
5. Ifa Lutfia Ningrum K8113037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2014
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Setiap anak lahir dengan kemampuan yang berbeda-beda, sejalan dengan
pendekatan humanis yang menyatakan bahwa individu lahir di dunia ini dengan
karakteristik yang berbeda-beda dan dengan keunikannya maing-masing. Setiap
individu dengan keistimewaannya masing-masing tidak pernah lepas dari masalah,
utamanya peserta didik. Peserta didik sebagai subjek pendidikan tidak serta merta
lepas dari masalah.
Pembahasan makalah ini memfokuskan pada permasalahan yang dialami oleh
anak dalam rentang usia dini. Permasalahan yang dialami oleh anak usia dini yang
sering dijumpai adalah permasalahan pada perkembangannya, dan apabila
permasalahan tersebut tidak segera diatasi akan sangat berdampak buruk bagi
perkembangannya kelak. Berbagai faktor yang menyebabkan permasalahan
perkembangan anak tidak hanya menghambat perkembangan emosi dan sosialnya,
akan tetapi juga menghambat perkembangan fisik, intelektual, kognitif dan bahasa
(Izzaty, Rita Eka : 2005, dalam Permasalahan Anak Usia Taman Kanak-kanak).

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari permasalahan pada anak ?
2. Jenis-jenis permasalahan pada anak ?
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi permasalahan pada anak ?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui konsep dasar permasalahan pada anak
2. Mengetahui jenis-jenis permasalahan pada anak
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi permasalahan pada anak

2
BAB II
ISI

A. Pengertian Permasalahan pada Anak


Secara harfiah masalah berarti gangguan, dengan demikian permasalahan pada
anak dapat diartikan sebagai gangguan pada anak yang timbul karena berbagai faktor.
Permasalahan yang umum dan sering terjadi pada anak adalah permasalahan yang
berkaitan dengan perkembangannya. Ada beberapa bidang tumbuh kembang yang perlu
diperhatikan oleh orangtua sebagai patokan untuk melihat perkembangan anak (De
Individuale Ontwikkeling Van Het Kin, dalam Anakku Terlambat Bicara : 2007) :
1. Perkembangan fisik
Perkembangan fisik meliputi berbagai hal tentang fisik anak sejak bayi lahir, antara
lain yaitu : refleks, perkembangan menurut usia (berat badan dan tinggi badan),
perkembangan motorik, perkembangan pancaindra, perkembangan otot, tulang, gigi,
kebiasaan makan dan tidur, serta kemandirin (menggunakan baju dan buang air).

2. Perkembangan kognitif
Perkembangan kognitif berkaitan dengan perkembangan mental anak. Penalaran anak
usia dini masih bersifat konkret dan belum bisa berfikir abstrak.

3. Perkembangan bahasa dan bicara


Perkembangan bahasa dan bicara dibagi menjadi tiga fase yaitu :
a. Fase prabicara (0-1 tahun)
b. Fase awal bicara (1-2,5 tahun)
c. Fase diferensiasi (2,5-5 tahun)
Anak belajar berbicara berbicara melalui tahap mengerti (bahasa pasif) dan melalui
bicara (bahasa aktif). Dengan berjalannya tahapan tumbuh kembang dan semakin
luasnya pengetahuan yang dimiliki anak, maka perkembangan bahasa dan bicara anak
pun akan berkembang semakin baik.

4. Perkembangan sosial-emosi
Anak usia dini mampu mengungkapkan sederatan emosi dan mampu mengungkapkan
secara serasi ungkapan sedih, bahagia, dan sudah bisa membedakan perasan-perasaan

3
mereka. Situasi emosi anak sangat bergantung keadaan dan bisa berubah dengan
cepat.

5. Perkembangan personalitas
Orangtua seyogyanya memahami perkembangan kepribadian pada anak untuk
mendeteksi dini apakah anak mengalami kejanggalan dalam perkembangannya. Anak
yang tumbuh normal akan menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan yang baik dan
terlihat sehat, tidak terlalu menutup diri dari lingkungan dan tidak menunjukkan
gejala-gejala bahwa anak mengalami masalah pada perkembangannya.

B. Jenis-jenis Permasalahan pada Anak


Jenis-jenis permasalahan pada anak digolongkan menjadi tiga yaitu masalah fisik, psikio-
sosial, dan masalah belajar. (Saomah : 2004)
1. Permasalahan Fisik
Permasalahan fisik pada anak berkaitan dengan sistem koordinasi dan
pancaindra anak. Anak yang mengalami gangguan pada pancaindra, sistem
koordinasi gerak, atau mengalami hambatan dalam perkembangan fisik motorik
dapat dikatakan mengalami masalah secara fisik. Beberapa permasalahan fisik
pada anak antara lain :
a. Masalah Motorik
Masalah motorik terbagi menjadi dua bagian yakni motorik kasar dan motorik
halus. Motorik kasar merupakan keterampilan menggerakkan tubuh secara
harmonis seperti contohnya berlari, dan mempengaruhi perkembangan motorik
halus. Motorik halus sendiri dapat diartikan sebagai keterampilan dalam
mengkoordinasikan otot-otot halus seperti menggunting, mewarnai, meronce,
menggambar, dan lain sebagainya.
Permasalahan yang sering muncul pada anak adalah belum sempurnanya
koordinasi sistem gerak sehingga anak belum mampu mengontrol motorik
kasarnya. Kemampuan anak menguasai keterampilan motorik kasar dan halus
dibutuhkan anak untuk persiapan menulis, menggunting, menari, mewarnai dan
sebagainya.

b. Masalah Penglihatan

4
Indra penglihatan berpengaruh besar terhadap perkembangan anak, apabila
indra penglihatan mengalami gangguan maka perkembangan anak akan
terhambat. Melalui indra penglihatan anak dapat membedakan warna dan bentuk
yang akan menunjang perkembangan kognitifnya.

Permasalahan yang ditimbulkan dari gangguan penglihatan juga


menyebabkan gangguan ingatan. Gangguan ingatan tersebut antara lain:
a. Tidak mampu menyebutkan benda tanpa ada bendanya
b. Tidak mampu menguraikan benda-benda yang dilihat dari beberapa aspek,
misalnya bentuk, warna, fungsi dan sebagainya.
c. Tidak mampu mencari bagian yang hilang dari suatu bentuk atau gambar.
d. Tidak mampu mengurutkan kembali satu seri gambar yang diacak.

c. Masalah Pendengaran
Gangguan pendengaran pada anak bukan berarti anak mengalami tuli, akan
tetapi anak mengalami kesulitan dalam membedakan suatu bunyi atau suara.
Sebagian besar orangtua menganggap masalah pendengaran adalah masalah yang
sepele, sehingga masalah yang awalnya kecil justru menjadi gangguan yang sulit
disembuhkan.

d. Masalah Berbahasa
Masalah berbahasa dan berbicara pada anak diawali dari ketidakmampuan
mendengar dan memahami bahasa lisan yang diucapkan orang-orang
disekelilingnya. Selain itu budaya yang masih menjamur dikalangan orangtua
adalah seringnya orang tua tidak memberi kesempatan kepada anak untuk
mengutarakan isi hatinya, sehingga secara tidak langsung hal tersebut
menghambat perkembangan bahasa anak. Masalah lain yang terkait dengan
gangguan berbahasa adalah berbicara tidak jelas dan gagap.

2. Permasalahan Psiko-sosial
Permasalahan psikis berkaitan dengan psikologis anak, sedangkan permasalahan
sosial berkaitan dengan kemampuan anak dalam membangun interaksi dengan
lingkungannya, terutama teman sebayanya. Ada berbagai permasalahan psiko-sosial
yangsering dialami oleh anak usia dini yakni :

5
1) Masalah Sosial-Emosi
Secara umum masalah sosial-emosi pada anak ditunjukkan dengan tanda-
tanda sebagai berikut :
a. Sukar berhubungan dengan orang lain
b. Mudah menangis
c. Suka membangkang
d. Sulit bergaul dengan teman sebayanya
e. Mau menang sendiri
f. Belum bisa mengikuti secar penuh aturan-aturan yang ada

2) Agresivitas
Agresivitas adalah istilah umum yang dikaitkan dengan adanya perasaan
marah atau permusuhan atau tindakan melukai orang lain baik dengan
tindakan kekerasan secara fisik, verbal maupun dengan menunjukkan
ekspresi wajah dan gerakan tubuh yang mengancam atau merendahkan
(Rita Eka Izzaty:2005).

3) Kecemasan
Kecemasan merupakan keadaan emosi yang tidak menyenangkan yang
meliputi interpretasi subyektif dan rangsangan fisiologis (Ollendick dalam
Rita Eka Izzaty : 2005), misalnya jantung berdetak lebih cepat, keringat
dingin, bernafas lebih cepat dan yang lain sebagainya.

4) Ketakutan
Ketakutan merupakan suatu keadaan alamiah karena merasa tidak aman
terhadap suatu situasi tertentu. Bentuk-bentuk ekspresi rasa takut
bermacam-macam , misalnya jeritan, tangisan, bersembunyi atau tidak
mau lepas dari orangtuanya.

5) Pemalu
Pemalu merupakan suatu keadaan dalam diri seorang anak dimana anak
sangat peduli terhadap penilaian orang lain terhadap dirinya dan merasa
cemas terhadap penilaian sosial tersebut, sehingga anak lebih cenderung
menarik diri.

6
6) Temper Tantrum
Temper tantrum merupakan luapan emosi yang meledak-ledak dan tidak
terkontrol. Kejadian ini seringkali muncul pada anak usia 15 bulan sampai
6 tahun. Salah satu penyebabnya adalah anak tidak mampu
mengungkapkan perasaannya dengan kata-kata ataupun ekspresi yang
diinginkannya, sehingga anak mengalami frustasi atas keadaannya.
(Hasan, Maimunah : 2009).

3. Permasalahan Belajar
Permasalahan belajar yang diungkapkan oleh saomah (2004) berkaitan dengan
kesulitan belajar. Disini penulis mengungkapkan bahwa permasalahan belajar bukan
hanya mengenai kesulitan belajar atau ketidakmampuan anak dalam mencapai atau
mengikuti taraf belajar yang telah ditentukan tetapi juga mengenai giftedness
(keberbakatan).
Kesulitan belajar dapat digolongkan menjadi disleksia, diskalkulia, dan disgrafia.
Ketiganya merupakan permasalahan pada kesulitan belajar, sedangkan giftedness
adalah keadaan pada anak yang memiliki IQ diatas rata-rata. Permasalahan anak
berbakat ini apabila diatasi sejak dini akan menguntungkan semua pihak, karena anak
gifted merupakan anak yang memiliki kecerdasan luar biasa.

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permasalahan pada Anak


Ada dua faktor yang mempengaruhi permasalahan pada anak yakni faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri inidivu
atau anak sedangkan faktor eksternal adalah faktor-faktor dari luar seperti lingkungan
tempat anak berada.
1. Faktor Internal
Beberapa faktor internal secara umum yang mempengaruhi perkembangan anak
antara lain :
a. Kesehatan menurun yang memiliki resiko terhadap perkembangan fisik motorik
anak.
b. Kelainan pada sistem otak, genetik, dan saraf.
c. Kecerdasan

7
2. Faktor Eksternal
a. Keluarga sangat mempengaruhi perkembangan anak karena keluarga adalah
pijakan dasar anak untuk tumbuh sehingga mempunyai andil besar dalam
perkembangan anak, selain itu pola asuh orang tua dan keadaan sosial ekonomi
keluarga sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak.
b. Lingkungan sekolah meliputi cara mengajar guru dan proses belajar mengajar
yang diterapkan disekolah.
c. Masyarakat meliputi teman sepermainan atau teman sebaya yang dapat
mempengaruhi perkembangan anak, karena lingkungan berpengaruh besar
terhadap pembentukan karakter seorang anak.
d. Media sangat berpengaruh besar terhadap perkembangan anak, terlebih lagi media
televisi yang menyajikan berbagai acara dan hiburan yang tentunya membawa
dampak positif dan negatif bagi perkembangan anak.

8
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Permasalahan pada anak merupakan gangguan perkembangan yang terjadi
pada anak karena berbagai faktor yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri anak seperti faktor genetik
atau keturunan, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar
seperti keluarga, faktor sosial-ekonomi dan faktor lingkungan. Ada berbagai
macam permasalahan yang terjadi pada anak, diantaranya adalah permasalahan
fisik, permasalahan psiko-sosial dan permasalahan belajar.

B. SARAN
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini sangat
jauh dari kata sempurna, baik dari isi maupun sistematika penulisan. Kritik dan
saran yang membangun sangat kami harapkan sebagai bahan evaluasi untuk
memperbaiki kekurangan-kerurangan yang ada pada makalah ini, sehingga
kedepannya kami dapat menyempurnakan tulisan-tulisan kami dan
meminimalisasikan kesalahan pada setiap pembuatan tugas.

9
DAFTAR PUSTAKA

Hasan, Maimunah. 2009. Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta : Diva Press
Hayati, Nur .( ). Permasalahan Anak Usia Taman Kanak-kanak. Makalah Tidak
Diterbitkan. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta
Hidayat, Rahmat Dede. 2013. Bimbingan Konseling. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Saomah, Aas. 2004. Permasalahan-permasalahan Anak dan Upaya Penyelesaiannya.
Makalah Tidak Diterbitkan. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia
Seefeltd, Carol., Wasik, B. A. 2008. Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : PT. Indeks
Van Tiel, Julia Maria. 2007. Anakku Terlambat Berbicara. Jakarta : Prenada Media Group
Yusuf, Syamsu. 2012. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya

10

Anda mungkin juga menyukai