Anda di halaman 1dari 6

Management Analysis Journal 5 (2) (2016)

http://maj.unnes.ac.id

PENGARUH NON PERFORMING LOAN (NPL) dan CAPITAL ADEQUACY


RATIO (CAR) TERHADAP PROFITABILITAS

Dwi Indah Putrianingsih Arief Yulianto

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia


Info Artikel Abstrak
________________ __________________________________________________________________
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Non Performing Loan (NPL) dan Capital
Sejarah Artikel:
Adequacy Ratio (CAR) terhadap profitabilitas pada prusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.
Diterima Februari 2016
Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI pada tahun
Disetujui Maret 2016
2010- 2013. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan metode purposive
Dipublikasikan Juni
sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan persamaan
2016
kuadrat terkecil dan uji hipotesis menggunakan t-statistik untuk menguji koefsien regresi.
________________ Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa Non Performing Loan (NPL) berpengaruh negatif
Keyword terhadap profitabilitas. Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh negatif terhadap profitabilitas.
Capital Adequacy Ratio Saran dari penelitian ini adalah perbankan di Indonesia hendaknya menjaga tingkat modal
(CAR), Non Performing (CAR) yang dimilikinya karena kecukupan modal dapat meningkatkan labanya yaitu ROA.
Loan (NPL), Return On
Kemudian hendaknya meminimalisir kredit macet atau memperkecil nilai NPLnya, karena
Asset (ROA)
dengan menurunnya nilai NPL maka akan meningkat laba yang diperolehnya yaitu ROA.
________________
Abstract
__________________________________________________________________
The purpose of this study was to know the influence level of Non Performing Loan (NPL) and Capital
Adequacy Ratio (CAR) towards the profitability (ROA) in banking companies listed in BEI. The population
in this research is the entire banking company registered in BEI in 2010-2013. Research of sampling is
performed using the method of purposive sampling. Analysis technique used are multi liniear regression of
ordinary least square and hypotheses test used is t-statistic. Based on the results of the survey, encountered
that Non Performing Loan (NPL) influenced negative toward profitability. Capital Adequacy Ratio (CAR)
influential effect negatively to profitability. Suggestions from this study is banking in Indonesia should
maintain the continued level of capital has improved even more capital because it can increase the profit of
capital adequacy that is ROA. And then minimize bad debts or reduce the value of pon performing loan,
because with the declining value of non performing loan will increase the profits obtained by the ROA.

© 2015 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2252-6552
Gedung C6 Lantai 1 FE Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: dwi.indah33@gmail.com; ariefyoelianto@gmail.com

110
Dwi Indah Putrianingsih & Arief Yulianto/ Management Analysis Journal 5 (2) (2016)

PENDAHULUAN masalah tingginya mobilitas dana masyarakat


sehingga bank harus melakukan rangsangan
Perkembangan ekonomi tidak bisa seperti tingkat suku bunga yang tinggi agar dana
dilepaskan dari sektor perbankan, karena masyarakat terhimpun kembali. Dampak dari
perbankan memiliki peranan yang penting keberadaan NPL yang tidak wajar salah satunya
dalam pertumbuhan perekonomian. Hal ini adalah hilangnya kesempatan memperoleh
dikarenakan sektor perbankan memiliki fungsi income (pendapatan) dari kredit yang diberikan,
utama yaitu sebagai perantara keuangan sehingga mengurangi perolehan laba dan
(financial intermediary) antara pihak pihak yang berpengaruh buruk bagi profitabilitas bank
memiliki dana (surplus) dengan pihak-pihak yang Dendawijaya (2005).
memerlukan dana (defisit) Nusantara (2009). Tingkat kecukupan modal pada penelitian
Tujuan utama perbankan adalah mencapai ini diwakili oleh Capital Adequacy Ratio (CAR).
profitabilitas yang maksimal. Profitabilitas Bank Indonesia (2003) menetapkan Capital
merupakan kemampuan bank dalam Adequacy Ratio (CAR) yaitu kewajiban
menghasilkan atau memperoleh laba secara penyediaan modal minimum yang harus
efektif dan efisien. Secara garis besar, laba yang dipertahankan oleh setiap bank sebagai suatu
dihasilkan perusahaan berasal dari penjualan dan proporsi tertentu dari total aktiva tertimbang
pendapatan investasi yang dilakukan oleh menurut risiko (ATMR) sebesar 8%. Dengan
perusahaan. Intinya adalah profitabilitas ketentuan tersebut, bank wajib memelihara
menunjukkan efisiensi perusahaan Kasmir ketersediaan modal karena setiap pertambahan
(2000). kegiatan bank khususnya yang mengakibatkan
Bank Indonesia juga lebih pertambahan aktiva harus diimbangi dengan
mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank pertambahan permodalan 100 berbanding 8.
diukur dengan ROA karena Bank Indonesia Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan
lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh
bank diukur dengan aset yang dananya sebagian aktiva bank yang mengandung risiko (kredit
besar berasal dari simpanan masyarakat penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank
sehingga ROA lebih mewakili dalam mengukur lain) untuk dibiayai dari dana modal sendiri
tingkat profitabilitas bank Dendawijaya (2005). (Asmi, 2014). Di samping memperoleh dana-
Risiko kredit adalah risiko yang terjadi dana dari sumber-sumber di luar, seperti dana
karena pembayaran pinjaman atau pokok masyarakat, pinjaman (utang) dan lainnya
pinjaman tidak dapat dilakukan dalam waktu Dendawijaya (2005).
jatuh tempo Haneef et al. Rasio keuangan yang Beberapa penelitian yang berkaitan
dapat digunakan untuk mengukur risiko kredit dengan Return On Asset (ROA) sebagai proksi
adalah Non Performing Loan (NPL), rasio ini dari profitabilitas bank pun menunjukkan hasil
mengukur kemampuan bank dalam yang berbeda–beda (Sudiatno & Suharmanto,
meminimalkan kredit bermasalah yang 2011). Berdasarkan penelitian yang diteliti oleh
dihadapi Puspitasari (2009). Prasnanugraha (2007), Non Performing Loan
Dendawijaya (2005) mengemukakan pada (NPL) menunjukkan bahwa adanya pengaruh
umumnya perbankan di Indonesia menghadapi positif terhadap ROA. Purnamadewi (2010) juga
masalah-masalah sebagai berikut. Pertama, NPL meneliti bahwa NPL berpengaruh positif namun
yakni jumlah kredit bermasalah, misalnya kredit tidak signifikan terhadap variabel Return on Asset
macet. Dengan meningkatnya NPL maka (ROA) . Hasil penelitian tersebut bertentangan
akibatnya bank harus menyediakan cadangan dengan penelitian yang dilakukan oleh
penghapusan piutang yang cukup besar, sehingga Nusantara (2009),Putri (2013), dan Hardiyanti
kemampuan memberi kredit menjadi sangat (2012) yang menunjukkan adanya pengaruh yang
terbatas dan apabila tidak tertagih maka akan signifikan negatif NPL terhadap ROA. Dengan
mengakibatkan kerugian. Kedua, likuiditas yakni adanya research gap dari penelitian Prasnanugraha

111
Dwi Indah Putrianingsih & Arief Yulianto/ Management Analysis Journal 5 (2) (2016)

(2007), Purnamadewi (2010), Nusantara (2009), perumusan model analisis regresi, koefisien
Putri (2013), dan Hardiyanti (2012) maka perlu determinasi, uji statistik F dan uji statistik t.
dilakukan penelitian lanjutan pengaruh NPL Adapun teknik analisis data yang
terhadap ROA. digunakan adalah dengan menggunakan analisis
Hasil penelitian mengenai pengaruh statistik deskriptif dan analisis statistik. Analisis
Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap statistik deskriptif digunakan untuk
profitabilitas yang diteliti oleh Prasnanugraha mendeskripsikan variabel-variabel dalam
(2007) menunjukkan adanya pengaruh yang penelitian ini yaitu Non Performing Loan (NPL),
negatif antara CAR terhadap ROA. Hasil Capital Asset Ratio (CAR) dan Return On Asset
penelitian Prasnanugraha (2007) ini bertentangan (ROA). Alat analisis yang digunakan adalah rata-
dengan penelitian yang dilakukan oleh rata (mean), standar deviasi, maksimum dan
Hardiyanti (2012), Putri (2013), Sudiyatno (2013) minimum Ghozali (2011). Statistik deskriptif
yang menunjukkan adanya pengaruh yang menyajikan ukuran-ukuran numerik yang sangat
signifikan positif antara CAR dengan penting bagi data sampel.
ROA. Dengan adanya research gap dari
penelitian Pransnanugraha (2007), Hardiyanti HASIL DAN PEMBAHASAN
(2012), Putri (2013), dan Sudiyatno (2013) maka
perlu dilakukan penelitian lanjutan pengaruh Hasil analisis statistik deskriptif dapat
CAR terhadap ROA. dilihat pada Tabel 1, menunjukkan bahwa
Berdasarkan latar belakang di atas, maka jumlah data yang digunakan dalam penelitian ini
tujuan dalam penelitian ini adalah untuk sebanyak 116 unit analisis. Jumlah tersebut
mengetahui pengaruh Non Performing Loan (NPL) merupakan total selama 4 tahun pengamatan dari
terhadap profitabilitas (Return On Asset (ROA)) tahun 2010 sampai 2013. Hasil output analisis
dan untuk mengetahui pengaruh Capital Adequacy deskriptif pada tabel mendeskripsikan variabel
Ratio (CAR) terhadap profitabilitas (Return On penelitian secara keseluruhan.
Asset (ROA)).
Uji Statistik Deskriptif
METODE
Tabel 1. Uji Statistik Deskriptif
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di Std.
Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan sampel yang N Min Max Mean Deviation
digunakan adalah perusahaan perbankan yang
NPL 116 .02 7.68 1.8442 1.53005
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
CAR 116 9.92 46.49 16.8423 5.20147
pengamatan selama 4 tahun yaitu tahun 2010-
2013 sehingga diperoleh sampel sebanyak 39 ROA 116 .01 4.37 1.8884 1.00616
sampel. Teknik pengambilan sampel yang Valid N 116
digunakan dalam penelitian ini menggunakan (listwise)
teknik purposive sampling.
Variabel dalam penelitian ini adalah Non Analisis Statistik
Performing Loan (X1), Capital Adequacy Ratio (X2)
dan Return On Asset (Y). Penelitian ini Sebelum dilakukan pengujian hipotesis
menggunakan Analisis Regresi Linier Berganda. maka harus dilakukan Uji asumsi klasik atau uji
Tahap yang dilakukan adalah uji asumsi klasik, kalayakan data.

112
Dwi Indah Putrianingsih & Arief Yulianto/ Management Analysis Journal 5 (2) (2016)

Tabel 2. Hasill Uji Normalitas Tabel 3. Uji Multikolinearitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Collinearity


ROA CAR NPL Correlations Statistics

N 116 116 116 Zero-


Normal Mean 1.8884 16.8423 1.8444 Model order Partial Part Tolerance VIF
a
Parameters Std. 1.0061 1 (Constant)
5.20147 1.52984
Deviation 6 NPL -.253 -.249 -.249 .992 1.008
Most Absolute .101 .147 .149 CAR .056 .035 .034 .992 1.008
Extreme Positive .101 .147 .149
Differences Negative -.042 -.115 -.121
Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat
Kolmogorov-Smirnov Z 1.087 1.584 1.607 pada Tabel 3, dapat disimpulkan bahwa hasil
Asymp. Sig. (2-tailed) .188 .013 .011 perhitungan tolerance menunjukkan bahwa tidak
ada variabel independen yang memiliki nilai
Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tolerance kurang dari 0,10. Sedangkan hasil
Tabel 2, dapat disimpulkan bahwa besarnya nilai perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF)
Kolmogorov Smirnov adalah 1.087 dan juga menunjukkan hal yang sama, yaitu tidak ada
signifikan pada 0.188 = 18,8%. Hal ini berarti satupun variabel independen yang memiliki nilai
data residual berdistribusi normal karena VIF lebih dari 10, sehingga tidak ada
signifikan > 5% sehingga model regresi telah multikolonieritas antar variabel independen
memenuhi asumsi normalitas. dalam model regresi.

Tabel 4. Uji Heteroskedastisitas


Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) .536 .208 2.578 .011
NPL -.044 .037 -.110 -1.183 .239
CAR .018 .011 .152 1.645 .103

Hasil uji heteroskedastisitas dilihat pada return saham. Hal ini terlihat dari nilai sig pada
Tabel 4, menunjukkan semua variabel tiap-tiap variabel independen seluruhnya di atas
independen mempunyai nilai sig ≥ 0,05. Jadi 0,05. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak
tidak ada variabel independen yang signifikan mengandung heterokedastisitas.
secara statistik mempengaruhi variabel dependen

Tabel 5. Uji Statistik T

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients


Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2.081 .339 6.141 .000
NPL -.164 .060 -.250 -2.735 .007
CAR .007 .018 .034 .370 .712

113
Dwi Indah Putrianingsih & Arief Yulianto/ Management Analysis Journal 5 (2) (2016)

Hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 5, terjadi karena adanya peraturan Bank Indonesia
Berdasarkan hasil uji t untuk H1 diperoleh nilai tentang CAR yang menyatakan bahwa CAR
sig variabel Non Performing Loan (NPL) adalah pada bank minimal sebesar 8%. Kondisi ini
0,007 < 0,05. Hasil ini berarti bahwa hipotesis H1 mengakibatkan bahwa Bank selalu menjaga agar
yang menyatakan bahwa Non Performing Loan peraturan tentang Capital Adequacy Ratio (CAR)
(NPL) berpengaruh negatif terhadap tersebut selalu dapat dipenuhi. Namun Bank
profitabilitas pada Perusahaan Perbankan yang cenderung menjaga CARnya tidak lebih dari 8%
Terdaftar di BEI periode 2010-2013 dapat karena ini berarti idle fund atau bahkan
diterima. Nilai probabilitas signifikansi Capital pemborosan, karena sebenarnya modal utama
Adequacy Ratio (CAR) sebesar 0,712 < 0,05. Hasil bank adalah kepercayaan, sedangkan CAR 8%
ini menyimpulkan bahwa H2 yang menyatakan hanya dimaksudkan Bank Indonesia untuk
bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) menyesuaikan kondisi dengan perbankan
berpengaruh positif terhadap profitabilitas pada internasional sesuai BIS.
perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Temuan penelitian ini konsisten dengan
periode 2010-2013 ditolak. hasil penelitian yang dilakukan oleh
Sesuai dengan hipotesis yang diajukan, Prasnanugraha (2007) menunjukkan bahwa
menunjukan bahwa pengaruh Non Performing pengaruh CAR secara parsial tidak
Loan (NPL) terhadap Return On Asset (ROA) berpengaruh signifikan (tidak nyata) terhadap
memiliki t hitung bertanda negatif sebesar -2,735 ROA. Hal ini juga didukung dengan hasil
dengan tingkat signifikan sebesar 0,007. Hal temuan studi yang dilakukan oleh Mawardi
tersebut menunjukkan bahwa p value (0,007) < (2005) menyatakan bahwa Capital Adequacy
tingkat signifikansi (0,05). Hal ini berarti bahwa Ratio (CAR) tidak berpengaruh terhadap Return
NPL mempunyai pengaruh negatif terhadap On Asset (ROA).
profitabilitas. Dapat dikatakan bahwa
hubungan antara Non Performing Loan (NPL) SIMPULAN DAN SARAN
dengan profitabilitas berarah negatif yaitu
semakin tinggi Non Performing Loan (NPL) maka Hasil penelitian dan pembahasan pada
akan semakin menurun profitabilitas perbankan. penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai
Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil berikut : Non Performing Loan (NPL) berpengaruh
penelitian yang dilakukan oleh Nusantara (2009) negatif terhadap Return on asset (ROA) pada
dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI
NPL berpengaruh negatif terhadap ROA. Hasil periode 2010-2013. Jadi dapat disimpulkan
penelitian ini juga konsisten dengan penelitian bahwa semakin rendah Non Performing Loan
yang dilakukan oleh Utomo (2008) tentang (NPL) maka memberikan indikasi bahwa tingkat
dampak NPL terhadap kinerja PT. Bank Mandiri risiko atas pemberian kredit pada bank cukup
Persero, Tbk menemukan bahwa NPL rendah sehingga bank akan mengalami
berpengaruh negatif signifikan terhadap Return on keuntungan. Dan variabel Capital Adequacy Ratio
Assets (profitabilitas bank) karena jika NPL naik (CAR) berpengaruh negatif terhadap Return on
maka laba yang didapat akan semakin kecil . asset (ROA) pada Perusahaan Perbankan yang
Sesuai dengan hipotesis, menunjukan Terdaftar di BEI periode 2010-2013. Jadi dapat
bahwa pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) disimpulkan bahwa tingkat keuntungan yang
terhadap Return On Asset (ROA) memiliki t hitung diperoleh bank tidak terpengaruh secara nyata
bertanda positif sebesar 0.360 dengan tingkat oleh besarnya rasio CAR, jika perusahaan
signifikansi sebesar 0,712. Hal tersebut perbankan hanya menggunakan sebagian besar
menunjukkan bahwa p value (0,712) > tingkat modalnya untuk menutupi kegagalan
signifikansi (0,05). Capital Adequacy Ratio (CAR) operasional seperti pembinaan macet lainnya.
tidak berpengaruh terhadap Return On Asset Saran yang dapat disampaikan dalam
(ROA) pada perusahaan perbankan. Hal ini penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagi

114
Dwi Indah Putrianingsih & Arief Yulianto/ Management Analysis Journal 5 (2) (2016)

investor yang akan menginvestasikan dananya Profitabilitas Bank (Perbandingan Bank


pada perusahaan perbankan, perlu Umum Go Publik dan Bank Umum Non Go
memperhatikan tingkat risiko industri perbankan Publik di Indonesia Periode Tahun 2005-2007).
Tesis. Program Studi Magister Manajemen,
tersebut terlebih dahulu, yang tergambar dari
Universitas Diponegoro, Semarang.
besaran NPL yang merupakan variabel paling
Prasnanugraha P ,Ponttie. 2007. Analisis Pengaruh
dominan dalam mempengaruhi kecukupan Rasio-rasio Keuangan Terhadap Kinerja Bank
modal suatu bank. Bagi perusahaan untuk Umum di Indonesia (Studi Empiris Bank-bank
menjaga tingkat modal bank (CAR) sebaiknya Umum yang Beroperasi di Indonesia). Tesis.
lebih memperhatikan jumlah modal yang Program Studi Magister Sains Akuntansi
dimiliki oleh perusahaan, karena modal Program Pascasarjana Universitas
merupakan faktor terpenting yang harus Diponegoro, Semarang.
dimiliki oleh bank. Penelitian selanjutnya Purnamadewi, Fulanah Ika. 2010. Analisis Pengaruh
Rasio Keuangan CAMEL, Tingkat Inflasi, dan
disarankan menggunakan sampel yang lebih
Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja
banyak dengan menambah perusahaan yang
Keuangan Pada Bank Umum Swasta Nasional
diteliti. dan Bank Asing di Indonesia Periode 2004-
2008. Skripsi. Fakultas Ekonomi, Universitas
DAFTAR PUSTAKA Diponegoro, Semarang.
Puspitasari, Diana. 2009. Analisis pengaruh CAR,
Asmi, T. A. 2014. Current Ratio, Debt to Equity Ratio, NPL, PDN, NIM, BOPO, LDR, dan Suku
Total Asset Turnover, Return on Asset, Price to Bunga SBI terhadap ROA (Studi Pada Bank
Book Value Sebagai Faktor Penentu Return Devisa di Indonesia periode 2003-2007). Tesis.
Saham. Management Analysis Journal. 3(2) Program Studi Magister Manajemen, Program
Dendawijaya, Lukman. 2005 . Manajemen Perbankan. Pascasarjana, Universitas Diponegoro,
Edisi Kedua. Bogor Jakarta: Ghalia Indonesia Semarang.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Putri, Fifit Syaiful. 2013. Pengaruh Risiko Kredit Dan
dengan Program IBM SPSS 19. Edisi 5. Tingkat Kecukupan Modal Terhadap Tingkat
Semarang: Badan Penerbit Universitas Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan
Diponegoro Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
Haneef, Shabaz, dkk. 2012. Impact of Risk Skripsi. Program Studi Akuntansi, Universitas
Management on Non-Performing Loans and Negeri Padang.
Profitability of Banking Sector of Pakistan. Sudiatno, B & Suharmanto, T. 2011. Kinerja
Journal of Business and Social Science, 3, (7) Keuangan Konvensional, Economic Value
Hardiyanti. 2012. Pengaruh CAR, NPL, Dan LDR Added dan Return Saham. Jurnal Dinamika
Terhadap ROA Pada Bank BUMN yang Go- Manajemen. 2(2)
Public di Indonesia (Tahun 2006-2010). Skripsi Sudiyatno, Bambang. 2013. Pengaruh Risiko Kredit
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi, dan Efisiensi Operasional Terhadap Kinerja
Unversitas Hasanuddin, Makasar. Bank (Studi Empirik pada Bank yang Terdaftar
Kasmir. 2000. Manajemen Perbankan. Jakarta : PT Raja di Bursa Efek Indonesia). Skripsi. Fakultas
Grafindo Persada. Ekonomi Universitas Stikubank Semarang.
Nusantara, Ahmad Buyung. 2009. Analisis Pengaruh Riyanto, Bambang. 1998. Dasar Pembelanjaan
NPL, CAR, LDR, dan BOPO terhadap Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.

115

Anda mungkin juga menyukai