Anda di halaman 1dari 2

Retardasi Mental

22 September 2012 - dalam Psikologi Oleh anna-w--fpsi09


Pernahkah anda mendengar tentang gangguan Retardasi Mental ? Mungkin anda mendengarnya di sekolah anda,
berita di televisi, radio atau sebagainya. Pernahkah anda membayangkan jika orang disekitar anda mengalami
gangguan tersebut? Atau mungkin salah satu anggota keluarga anda ada yang mengalami gangguan tersebut. Itu
mungkin sekali terjadi karena dari hasil perhitungan statistik dunia menyatakan sekitar 3 % anak dari populasi
mengalami retardasi mental ( 7.5 Juta orang) dengan definisi hanya menggunakan standar IQ. Yang lebih
mencengangkan kita lagi adalah fakta bahwa kira-kira setiap lima atau enam menit, seorang anak terlahir dengan
Retardasi Mental (9,000 per bulan). Diantaranya 90% tergolong ringan, 6 % sedang, dan 5% tergolong Retardasi
Mental berat.
Hal inilah yang membuat kami merasa bahwa sangat penting untuk membantu anak yang mengalami gangguan
Retardasi Mental dengan mendeteksi gangguan Retardasi Mental ini sejak awal sehingga orang tua ataupun guru bisa
mengoptimalkan kemampuan anak semaksimal mungkin dengan cara yang setepat mungkin. karena mungkin masih
banyak orang tua yang tidak sadar kemampuan perkembangan anaknya yang lambat itu karena disebabkan gangguan
ini, sehingga di sebagian kasus anak paenyandang Retardasi Mental ringan yang prestasinya buruk di sekolah
menjadi bulan-bulanan kemarahan orang tua mereka.
Bagaimana Retardasi Mental didefinisikan masih belum banyak yang mengerti, kebanyakan dari mereka mengalami
keterbatasan dalam kemampuan menyerap informasi dan secara substansial pada semua atau sebagian besar area
dari pengembangan dan fungsi. Tapi, kelompok ini hanya mendapatkan porsi kecil dari jumlah populasi orang-orang
dengan Retardasi Mental. Segmen terbesar adalah anak-anak usia sekolah dengan mild retardation.
Perbedaan mendasar antara dua definisi bisa ditentukan dimana label Retardasi Mental diasosiakan dengan anak
tertentu dan apa dukungan pendidikan khusus yang disediakan (Luckasson & Reeve, 2001)
Definisi menurut AAMR 1983 :
The American Association on Mental Retardation (AAMR) atau Asosiasi Retardasi Mental Amerika, merupakan
sebuah organisasi profesional yang peduli pada studi, treatment dan upaya pencegahan dari retardasi Mental, yang
juga memainkan peran penting dalam menentukan definisi RM. Pada tahun 1973, AAMR menerbitkan definisi yang
tergabung dalam IDEA dan dilanjutkan sebagai dasar untuk mengidentifikasi anak-anak untuk layanan pendidikan
khusus dibawah kategori ketidakmampuan dari RM.
Menurut AAMR 1992 :
Merupakan keterbelakangan mental yang mengacu pada keterbatasan substansial dalam fungsi kognisi. Ditandai
secara signifikan fungsi intelektual yang dibawah rata-rata, lalu diikuti dengan keterbatasan yang terkait dengan
bidang keterampilan adaptif berikut (minimal dua atau lebih aspek), yakni : komunikasi, perawatan diri, home-
living, keterampilan sosial, kemampuan bermasyarakat, self-direction, kesehatan dan keselamatan, fungsi akademisi,
waktu luang dan bekerja. Keterbelakangan mental terjadi sebelum usia 18 tahun (umur onset).

- Karakteristik

1. Anak dengan retardasi mental ringan mungkin mengalami deficit dalam performansi substansial saat
sekolah. Kemampuan sosial dan komunikasi mereka mungkin normal atau hampir normal. Mereka kadang
bisa independen atau bergantung pada orang lain.
2. Penelitian menemukan bahwa anak dengan Retardasi Mental itu memiliki kesulitan dalam
mempertahankan informasi dalam STM
3. Murid dengan Retardasi Mental cenderung tidak menggunakan strategi metakognitif atauexecutive
control seperti mengulang dan mengorganisasi informasi. Ketika diajarkan untuk menggunakan beberapa
strategi, performansi mereka yang berhubungan dengan memori dan tugas problem solving mungkin bisa
ditingkatkan.
4. Murid dengan Retardasi Mental belajar pada tingkat yang lebih rendah secara diginifikan daripada dengan
perkembangan belajar murid pada umumnya
5. Murid dengan Retardasi Mental sering terganggu untuk menghadirkan cirri-ciri yang relevan dengan tugas
belajar dan mungkin fokus pada stimulus mengganggu yang tidak relevan. Tambahannya, individu dengan
retardasi mental sering merasa kesulitan dalam mempertahankan atensi
6. Murid dengan Retardasi Mental sering kesulitan dalam menggunakan pengetahuan dan keahlian baru
mereka dalam setting atau situasi yang berbeda dari konteks dimana mereka pertama kali belajar
kemampuan tersebut
7. Beberapa individu dengan Retardasi Mental mengembangkan learned helplessness, sebuah kondisi dimana
seseorang mengharapkan kegagalan dari usahanya.
8. Beberapa individu dengan Retardasi Mental menunjukkan outer-directedness, mereka tampak tidak percaya
terhadap responnya sendiri pada situasi dan bergantung pada orang lain untuk mendampingi dan
menemukan solusi.
9. Individu dengan Retardasi Mental memiliki deficit yang substansial didalam perilaku yang adaptif, yang
ditunjukkan dalam banyak bentuk dan cenderung terjadi di seluruh domain fungsi. Keterbatasan didalam
kemampuan self-care dan hubungan sosial seperti perilaku merupakan karakteristik utama individu dalam
RM.

- Etiologi
Berdasarkan beberapa perspektif, yakni :
Lingkungan, misalnya deprivasi, penganiayaan, dan penelantaran
Prenatal, contohnya : terpapar penyakit atau obat-obatan saat masih didalam kandungan
Perinatal, contohnya : kesulitan dalam proses kelahiran dan persalinan
Postnatal, contohnya : infeksi atau cedera kepala
Mayoritas penelitian tentang penyebab Retardasi Mental difokuskan pada pengaruh-pengaruh biologis.
Pengaruh Genetik :
Salah satunya adalah Down Syndrome. Penyebabnya adalah kemunculan kromosom ke 21 ekstra. Ada kemungkinan
untuk mendeteksi gejala down syndrome ketika masih berada dalam kandungan, melalui proses yang disebut
amniosentris. Dua tipe retardasi mental lainnya yang sering juga dijumpai adalah: Fragile X syndrome (sindroma
kromosom X yang lemah), yang disebabkan abnormalitas kromosomal di ujung kromosom X.
Pengaruh Psikologis dan Sosial :
Anak Retardasi Mental bisa dilihat berbeda dari teman sebayanya yang tidak berkebutuhan khusus saat masuk
sekolah dan mulai gagal mengerjakan tugas-tugas sekolah.
Cultural Familial Retardation, diduga menjadi penyebab hingga 75% kasus Retardasi Mental dan mungkin penyebab
yang paling sedikit dipahami. Individu-individu yang disebabkan oleh faktor ini cenderung menunjukkan skor IQ
pada kisaran RM Ringan dan memiliki keterampilan adaptif yang cukup baik. Merupakan akibat dari kombinasi
antara psikososial dan biologis, meskipun kelanjutannya masih belum dipahami sepenuhnya.

- Intervensi
Penanganan untuk retardasi mental meliputi, penanganan secara biologis, selain itu pencegahan gangguan
perkembangan juga bisa dilakukan. Untuk penaganan secara biologis pada saat ini bukan merupakan pilian yang
viable. Secara umum penanganan terhadap individu-individu retardasi mental parallel dengan penanganan untuk
penderita gangguan retardasi mental pervasive, yang berusaha menngajarkan berbagai keterampilan yang mereka
butuhkan agar bisa menjadi lebih produktif dan mandiri. Bagi individu-individu dengan retardasi mental ringan,
intervensinya serupa dengan intervensi untuk penderita gangguan belajar. Deficit-defisist tertentu diidentifikasi dan
diatasi untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan seperti membaca dan menulis, pada saat yang sama,
individu-individu ini sering kali juga membutuhkan dukungan tambahan untuk dapat hidup di masyarakat.
Bagi penderita disabilitas yang berat, sasaran umumnya sama. Tetapi tingkat bantuan yang mereka butuhkan sering
kali lebih ekstensif. Ingat bahwa ekspektasi untun semua orang dengan retardasi mental adalah agar mereka dapat
berpartisipasi dengan cara tertentu dalam kehidupan di masyarakat dan bersekolah dan kelak memiliki pekerjaan,
serta memiliki kesempatan untuk menjalin hubungan sosial yang berarti. Kemajuan di bidang teknologi elektronik
dan pendidikan membuat tujuan ini menjadi realistis, bahkan untuk penderita retardasi mental yang sangat berat.

http://anna-w--fpsi09.web.unair.ac.id/artikel_detail-59563-Psikologi%20-Retardasi%20Mental.html

Anda mungkin juga menyukai